Kabar Gembira Buat kamu yang ga sengaja kunjungi Blog ini !!!

jarang-jarang kamu bisa nemuin Harga SOUVENIR se Murahini..

karena ini kami buat sengaja buat kamu yang ga sengaja berkunjung ke Blog kami dengan ulasan kami selain dari ulasan souvenir

Nah buat kamu yang tertarik dengan Harga-harga souvenir kami, bisa langsung hubungi whatsapp kami di 081296650889 atau 081382658900

caranya screenshoot atau sertakan link url souvenir yang kamu minati pada blog ini, kirimkan kepada kami di nomer yang sudah tertera dia atas

tanpa screenshoot atau link blog kami, kemungkinan kami akan memberikan harga jual yang ada pada toko kami yang cenderung lebih tinggi tentunya

Menampilkan postingan yang diurutkan menurut tanggal untuk kueri deteksi-dini-kebuntingan-sapi-dengan. Urutkan menurut relevansi Tampilkan semua postingan
Menampilkan postingan yang diurutkan menurut tanggal untuk kueri deteksi-dini-kebuntingan-sapi-dengan. Urutkan menurut relevansi Tampilkan semua postingan

Minggu, 10 Februari 2019

Tips Cara Menciptakan Ransum Pakan Sapi Potong Sederhana

Mengenal Formula Pakan Sapi Potong Sederhana, Fermentasi dan Pakan Kering Serta Panduan Cara Menghitung Kebutuhan Nutrisi Dalam Ransum Sapi Potong. 

Menyusun formula pakan merupakan aktivitas kreatif peternak yang memang harus ada ilmunya biar kebutuhan nutrisi sapi terpenuhi. Kadang juga didapatkan dari hasil trial and error alias coba-coba. Jika hasil risikonya sapinya gemuk dan elok dengan penambahan berat tubuh yang sesuai maka sanggup seterusnya digunakan meskipun kadang tidak pernah diteliti kandungan gizinya, hehehe,... yang penting sapinya gemuk.

Sapi Super Jenis Limousin Perlu Pakan Yang Berkualitas Untuk Cepat Gemuk, besar dan menguntungkan.
Formulasi pakan ideal gotong royong gampang dibuat, yang rumit yaitu memilih formulasi pakan yang ideal tetapi harganya terjangkau sehingga dikala sapinya dijual sanggup mendapat untung yang memadai. Apa gunanya memberi pakan sapi dengan ransum yang sangat elok yang tentunya menghasilkan fisik sapi yang super tetapi dikala sapi dijual tidak ada untungnya alasannya habis buat biaya pakan. 

Berikut pola formulasi pakan sederhana yang sanggup diterapkan untuk peternak pemula (untuk yang sudah expert bila ingin menyumbang saran silahkan dimasukkan ke kolom komentar biar artikel ini sanggup lebih lengkap lagi, terima kasih). Contoh formulasi ini sengaja tidak menampilkan harga ransum per kg nya alasannya harga materi baku ransum sanggup sangat berbeda-beda di tiap daerah, silahkan anda sanggup hitung sendiri.

Beberapa materi baku pakan ternak yang umum digunakan untuk penggemukan sapi potong antara lain bungkil yang sanggup berasal dari bungkil sawit maupun bungkil kopera dan lainnya. Bahan baku pakan lainnya yaitu onggok kering yang merupakan hasil samping dari pemrosesan tepung ketela pohon. Sering juga dimanfaatkan dedak bekatul baik yang halus mapun yang kasar. Dedak bekatul yaitu limbah dari penggilingan padi.

Sedangkan untuk hijauan atau sumber serat kasarnya yaitu dari banyak sekali jenis rumput menyerupai rumput, raja, rumput gajah dan rumput odot. Dalam ransum ternak sapi potong, ketersediaan materi baku pakan sumber serat bergairah atau yang berupa hijauan dan rumput wajib ada alasannya hijauan memang pakan alami ternak sapi yang mempunyai kegunaan untuk berjalan normalnya metabolisme pakan dalam rumen sapi.

Berikut ini pola cara menyusun formula sederhana untuk ternak sapi potong yang coba penulis tampilkan dari banyak sekali sumber dalam dua jenis formulasi pakan yaitu Pakan Fermentasi dan Pakan Kering, Selamat mencoba semoga bermanfaat.

Contoh I : Formulasi Pakan Fermentasi untuk Sapi Potong

Bahan Baku Pakan dan Pelengkapnya.

1.Onggok kering 5 %
2.Bungkil sawit 20 %
3.Dedak bekatul bergairah 10 %
4.Kulit kacang halus 5 %
5.Tumpi kedelai 10 %
6.Batang jagung + buahnya umur 65 hari 50 % potong kecil2x size 2 cm
7.Bactery FML atau Starbio atau EM4
8.air bersih
9.molases atau tetes tebu murni

Cara Pembuatan:
Campurkan air higienis 175 liter dengan molases/tetes murni 25 liter tuangkan bactery FML 10 liter. Jika memakai selain bactery FML banyaknya tergantung petunjuk takaran.
Diamkan dalam suhu kamar selama 3 hari dalam kondisi un-airub (kedap udara/tertutup rapat)

Takar dengan niscaya materi 1,2,3,4,5,6, aduk rata memakai mixser atau manual. Siramkan larutan fermentasi ke dalam material hingga mencapai kadar air 20%.

Masukkan semua materi yang sudah di fermentasi tersebut kedalam wadah/tempat dan tutup rapat2x. Jangan hingga kemasukan udara. ( sanggup memakai drum atau plastik besar ) lalu biarkan dalam suhu kamar selama 4-7 hari.

Material yang sudah terfermentasi dengan baik akan ber aroma manis dan harum, dan siap untuk dikasihkan untuk masakan ternak.

Aturan pakai :
Untuk ternak sapi pedaging usahakan 15-25 kg per hari untuk per ekor. (Tergantung bobot tubuh sapi ). Pemberian pakan fermentasi sekitar 5% - 6% dari berat tubuh.

Kelemahan : Belum ada hasil laboratorium untuk mengetahui kandungan nutrisi pakan fermentasi ini. Kalau ada yang mau coba bikin dan membawa samplenya untuk diteliti di laboratorium mengenai kandungan gizinya, monggo saja dipersilahkan.

Contoh II : Ransum Pakan Kering

Bahan Baku Pakan :

1) Bekatul 25 %
2) Tongkol jagung 45 %
3) Gaplek 15 %
4) Tepung ikan 15 %

Dari ke empat materi tersebut ditambahkan Tetes 6% dan urea 0,5% dari jumlah bahan.

Semua materi dicampur hingga rata lalu dijemur hingga kering gres sanggup diberikan.

Adapun jumlah pemberiannya yaitu sebesar 2,9 hingga 3,2 persen materi kering dari berat tubuh ternak.

Dari hasil kajian yang telah dilakukan di bahwa dengan mengunakan formula tersebut tingkat palatabilitas ternak terhadap ransum sangat baik dan sanggup memperlihatkan penambahan berat tubuh pada ternak sebesar 0,9 hingga 1,25 kg/ hari, bila 100% diberikan komplite feed untuk ternak sapi potong jenis Brahman dan PO ( peranakan Onggol ).

Pemberian Hijauan tetap dilakukan, sanggup dengan rumput lapangan atau tebon jagung dan rumput gajah, rumput odot, rumput raja dll. Prosentase hijauan antara 20% - 30%.

Kandungan Nutrisi dari Ransum diatas yaitu : Protein 14,16%, SK 17,16%, BK 88,72%

Kedua pola formulasi pakan di atas yaitu formula yang sangat sederhana alasannya untuk lebih menambah nutrisi pakan ternak tersebut masih perlu ditambahkan premix yang berisi vitamin dan mineral.

Formulasi pakan diatas sanggup diganti-ganti materi bakunya sesuai dengan ketersediaan materi baku yang ada didaerah anda yang penting materi substitusi atau penggantinya memili kandungan nutrisi yang sejenis atau mendekati dengan materi yang diganti.

Rumus Menghitung Kebutuhan Nutrisi Dalam Formulasi Pakan

Anda sanggup menyusun formulasi pakan sendiri dengan dasar-dasar pola perhitungan sebagai berikut: (Anda tinggal mengganti materi yang mau disubsidi dengan terlebih dahulu harus mengetahui kandungan nutrisi materi tersebut, sanggup dicari dibanyak literatur).:

Berikut ini yaitu pola penghitungan ransum sapi jantan dengan bobot tubuh 300 kg dengan sasaran kenaikan bobot tubuh sebesar 1,00 kg perhari.

Adapun materi pakan penyusun ransum yaitu : jerami padi, dedak halus kampung, gaplek dan bungkil kelapa.

Pemberian BK yaitu 3 % berdasar bobot tubuh dengan imbangan hijauan dan konsentrat yaitu 20 % berbanding 80.%. Penggunaan bungkil kelapa dibatasi maksimal 20 % dari konsentrat.

Kebutuhan nutrient sapi jantan BB 300 kg dan PBBH 1,0 kg
Uraian BK (kg) PK (gr) TDN (kg) Ca (gr) P (gr)
Kebutuhan zat nutrient sapi jantan BB 300 kg, PBBH 1 kg 7,6 535 5,2 21 18

Menentukan jumlah konsumsi materi kering jerami padi, konsentrat  dan bungkil kelapa yang akan diberikan pada ternak :

Jumlah materi kering (BK) yang diharapkan = 3 % x 300 kg = 9 kg
Jumlah jerami padi yang akan diberikan = 20 % x 9 kg = 1,8 kg
Jumlah konsentrat yang akan diberikan = 80 % x 9 kg = 7,2 kg
Jumlah bungkil kelapa = 20 % x 7,2 kg = 1,44 kg

Mengetahui kandungan zat nutrient jerami padi dan bungkil kelapa.

Kandungan zat nutrien materi pakan
Uraian BK (%) PK (%) TDN (%) Ca (%) P (%)
a. Jerami padi 80 2,40 59,0 0,21 0,08
b. Bungkil kepala 60 21,60 66,0 0,08 0,67
c. Dedak halus kampung 60 6,30 60,5 0,70 1,50
d. Gaplek 60 1,70 69,0 0,10 0,04

Menghitung zat nutrient yang disediakan oleh jerami padi dan bungkil kelapa serta membandingkan dengan kebutuhan zat nutrient sapi jantan. Kekurangan materi kering (BK) sebesar 4,36 kg (4360 gram) dan protein bergairah (PK) sebesar 180,8 gram trersebut harus dipenuhi oleh gabungan dedak halus dan gaplek yang mengandung protein sebesar = (180,8 / 4360) x 100 % = 4,15 %.

Zat masakan yang sanggup disediakan oleh jerami padi dan bungkil kelapa.
Uraian BK (kg) PK (gr) TDN (kg) Ca (gr) P (gr)
Kebutuhan zat nutrient sapi jantan BB 300 kg PBBH 1 kg 7,6 535 5,2 21,0 18,0
Pemenuhan zat nutrient dari jerami padi 1,8 43,2 1,06 3,78 1,44
Pemenuhan zat nutrient dari bungkil kelapa 1,44 311 1,13 4,32 9,655
Total pemenuhan zat nutrient 3,24 354,2 2,19 8,10 11,09
Kekurangan 4,36 180,8 3,01 12,90 6,91

Perbandingan kebutuhan zat nutrient dengan yang tersedia oleh materi pakan;
Uraian BK (kg) TDN (kg) PK (gr) Ca P
Jerami padi 1,80 1,06 40,00 3,78 1,44
Dedak halus kampung 2,32 1,40 200,00 20,00 50,00
Bungkil kelapa 1,44 0,95 310,00 4,32 9,65
Gaplek 2,04 1,48 20,00 1,22 0,49
Jumlah 7,60 4,89 570,00 29,32 61,58
kebutuhan 7,60 5,20 535,00 21,00 18,00
Selisih 0,00 - 0,31 + 35 + 8,32 +43,58

Jadi ransum masih kekurangan energi (TDN) sebesar 0,31 kg. Untuk menyeimbangkan sanggup digunakan molases atau tetes. Tetes mengandung BK 86 % dari TDN 69 %. Kaprikornus kekurangan TDN sebesar 0,31 kg atau (310 gram) diperoleh dari tetes sebanyak ( 310/69) x 100 gram = 449 gram. Perbandingan Ca banding P yang ideal yaitu 1 banding 1. untuk mencapai perbandingan tersebut maka di dalam ransum harus ditambahkan
CaCO3. sumber Ca CO3 yang gampang didapat yaitu dolomite atau kapur yang mengandung Ca sebesar 36 %.

Untuk mencapai kesimbangan tersebut, maka di dalam ransum harus ditambahkan kapur sebanyak : (61,58 – 29,32)/ 0,36 = 89,90 gram.
Langkah 6 : Menghitung susunan ransum dalam bentuk segar yaitu sebagai berikut :
Jerami padi = (100/80) x 1,8 kg = 2,30 kg
Dedak halus kampung = (100/60) x 2,32 kg = 3,80 kg
Bungkil kelapa = (100/60) x 1,44 kg = 2,44 kg
Gaplek = (100/60) x 2,04 kg = 3,40 kg
Tetes = (100/86) x 469 kg = 545,3 gram

Kalau ingin tahu cara tercepat Deteksi Kebuntingan, Baca Juga: Deteksi Dini Kebuntingan Sapi dengan Asam Sulfat, Ini Lho Caranya !