MANFAAT DAN ARTI PENTING SUPLEMEN PAKAN TERNAK DAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN HIJAUAN MAKANAN TERNAK
Pakan tambahan atau lebih dikenal dengan pakan embel-embel sangat diharapkan oleh ternak yang dipelihara secara intensif, khususnya sapi perah, sapi kereman, juga ternak kambing dan domba. Pada sistem pemeliharaan intensif, ternak dikandangkan sepanjang hari sehingga angat memungkinkan akan terjadi kekurangan atau defisiensi mineral tertentu. Ternak yang mengalami defisensi tentu tidak akan sanggup berproduksi secara maksimal, demikian juga sistem reproduksinya akan terganggu.
Mulanya untuk memenuhi kebutuhan akan meneral ini, para peternak memercikan garam dapur atau urea kejerami atau rumput sebelum diberikan pada ternaknya.Ada juga yang menyediakan akan garam padat yang dipecah-pecah yang disimpan didalam ruas bambu yang dilubangi dan diberi gantungan atau dalam kotak untuk dijilati ternak yang dipelihara. Ternyata ternak-ternak makin sehat dan cepat gemuk lantaran nafsu makanya bertambah.
Pada perkembangan selanjutnya, untuk lebih praktisnya, maka pakan tambahan ini dicetak menjadi padatan berbentuk batang ibarat silinder. Pakan embel-embel ini juga bukan hanya garam dapur atau urea saja, tapi diperluas jadi pakan embel-embel multimeneral(mengandung aneka macam jenis mineral). Penelitian selanjutnya berkembang kearah upaya meningkatkan produktivitas ternak melalui peningkatan sintesa protein mikroba di dalam rumen atau berut besar ternak ruminansa atau pemamahbiak. Berbagai forum dan instansi telah membuatkan dan memprodusinya dalam aneka macam formula. BATAN yaitu salah satu forum yang membuatkan pakan embel-embel yang berbasis urea dan molase.Produknya kemudian terkenal dengan nama Urea Molase Multinutrient Blok (UMMB) dengan tiga formula semenjak tahun 1987.
Silase yaitu hasil pengawetan hijaun kuliner ternak atau bahan-bahan lain yang berkadar air tinggi, melalui suatu proses yang dibantu oleh jasad renik, baik dengan penambahan ataupun tanpa materi pengawet. Proses perubahan ini dikenal sebagai Enselase , sedangkan daerah penyimpanan disebut Silo.
Tujuan pembuatan silase adalah: pengawetan pakan hjauan atau materi pakan lain yang mempunyai kadar
air tinggi dan memperoleh hasil pengawetan hijauan segar.Prinsip pembuatan silase yaitu memanfaatkan sejumlah basil anaerob pada proses, fermentasi, untuk memproduksi asam laktat sehingga tercapai pH 3,4-4,2.Sedangkan proses pembuatan silase utama merupakan fermentasi, dimana gula pada tumbuhan diurai menjadi alkohol; persamaan reksinya yaitu : Gula + O2 ----> Alkohol - panas (energi)
Proses fermentasi harus cepat dihentikan, untuk itu oksigen harus dikeluarkan biar silase yang dihasilkan baik mutunya. Pada pembuatan dengan metode panas (aerob), tidak dilakukan pemadatan dalam silo, sehingga jumlah oksigen didalamnya banyak, fermentasi terus berlangsung dan menghasilkan banyak panas. Akibatnya protein, karbohidrat (gula) dan karotin banyak yang rusak. Oleh lantaran itu metode ini hanya dipakai jika tenaga kerja sangat mahal atau sulit diperoleh.
Manfaat Pakan Suplemen Untuk Ternak Ruminansa
Ternak ruminansa ibarat sapi, kerbau, kambing dan domba yang banyak dipelihara oleh sebagian besar masyarakat pedesaan, pakan utamanya yaitu hajauan berupa rumput rumput dan daun-daun yang banyak mengandung serat garang lantaran sistem pencernaannya yaitu fermentasikan di rumen atau perut besar dengan dukungan mikroorganisme ibarat protozoa dan basil untuk memproduksi enzim selulosa yang mengubah serat garang menjadi glukosa sebagai sumber energi.Sedangkan pencernaan protein dan lemak serta peresapan vitamin berlangsung diorgan pencernaan yang lain.
Adapun maksud pemberian pakan tabahan ini yaitu untuk melengkapi zat zat kuliner yang dipelukan tubuh ternak, mengefektifkan peresapan zat-zat makanan, serta menjaga keseimbangan elektrolit dalam tubuh. Manfaat lain dari pemberian pakan ini ditinajau dari aspek fisiologisnya antara lain :
- Ternak terhindar dari defisiensi vitamin dan mineral.
- Ternak terhindar dari malnutrisi, yaitu kekurusan yang disebabkan oleh rendahnya nilai gizi pakan ternak.
Produksi sanggup dipertahankan baik secara kualitas maupun kwantitas, bahkan sanggup ditingkatkan sehingga perjuangan ternak ruminansa menjadi lebih menguntungkan.
Teknik Pembuatan UMB ( Urea molase Blok)
1. Formula yang dipakai :
Jenis bhn Komposisi Kg
- Molase 30% 3kg
- Dedak 21% 2,1kg
- Ampas singkong 6% 6ons
- Tepung tulang 8% 6ons
- Kapur 8% 8ons
- Urea 5% 5ons
- Lakta mineral 1% 1ons
- Garam dapur 7% 7ons
- Bungkil klp 15% 15ons
- Semin putih 1% 1ons
-
Jumalah 100% 10 kg
Langkah-langkah pembuatan UMB pada prinsipnya terdiri atas penyediaan bahan,pengadukan, pemanasan, pencetakan dan penemasan. Ada tiga cara yang diterapkan yaitu dingin, hangat dan panas. Pemilihan ini tergantung formula yang dipakai lantaran ada beberapa materi yang tidak tahan panas.
Peralatan yang dipakai :
1.Timbangan
2.Alat pemanas :Tungku kayu, kompor gas/ minyak.
3.Alat pencetak: Kotak kayu, Paralon 4- 8 cm panjang 10 -15 cm.
4.Baskom.
5.Wajan.
Langkah pembutan UMB
1.Siapkan bahan-bahan yang diharapkan dan timbang atau ukur sesuai dengan komposisi.
2.Bahan yang berbentuk kering atau padat dicampur mulai dari yang jumlahnya sedikit, kemudian kejumlah bahan
yang lebih besar sambil diaduk terus hingga rata.
3.Tambahkan materi air /cair bertahap sambil diaduk hingga tak terjadi gumpalan.
4.Semua adonan tadi dihangatkan atau dipanaskan, juga terus diaduk. Bila memakai cara hangat maka materi dilarang 3 - 4 menit saja pada suhu sekitar 40 derajat celsius.Sedang untuk cara panas , materi dipanaskan hingga 100 - 120 derajat celsius selama 20 menit.
5.Adonan UMB kemudian didinginkan pada suhu kamar.
6.Selanjutnya dicetak bentk batang atau silinder dengan dipadatkan biar tak gampang berjamur atau busuk.
7.Hasil cetakan dikemas dalam plastik bening biar tak gampang berjamur atau busuk.
8.Disimpan ditempat yang kering.
Nilai ekonomi UMB.
Penggunaan UMB telah menaikan produksi susu antara 1 - 1,5 liter/hari/ekor pada sapi perah.
Pemberian pada kambing perah bisa meningkatkan bobot lahir kambing cempe. Pada induk dengan UMB maka pertumbuhan bobot anak yaitu 49gram/hari/ekor. dan seterusnya.
Teknik Pengawetan Hijauan Makanan Ternak
1. Pembuatan Dan Pemanfaatan Silase Dengan Bahan Pengawet Sintasil A. Tanaman yang paling umum dibentuk silase;
- Tanaman jerami/jagung
- King grass atau rumput gajah
- Semua jenis rumpurumputan .
- Tanaman merambat dan tumbuhan biji-bijian.
B. Proses pembuatan silase
- Menciptakan dan mempertahankan lingkungan yang bebas dari oksigen (tidak ada udara)
- Selanjutnya materi hijauan pakan mengalami fermentasi anaerob dan berkembang menjadi silase.
- Proses fermentasi terjadi beberapa jam setelah pengisian , makin cepat pada hari ke 2 - 3 dan berkurang atau melambat kemudian berhenti dengan sendirinya dalam waktu 2 - 3 minggu.
- Fermentasi terhenti dan akan mengawetkan silase untuk waktu yang tidak terbatas kecuali kalu ada udara masuk akan terjadi proses yang lebih usang , mungkin akan terjadi pembusukan/ jamuran.
C. Pembuatan Silase
- Rumput yang sudah dipanen dilayukan kemudian dipotong-potong dengan memakai alat pencacah rumput hingga berukuran 2 - 2,5 cm .
- Penambahan materi pengawet sintasil dengan cara disemprotkan secara merata ke materi hijauan.
- Rumput dimasukan kedalam silo dan diproses/ diinjak-injak untuk menghindari adanya ruang udara.
- Pengisian rumput kedalam silo harus hingga meluap atau melebihi permukaan silo , sehingga rumput dalam silo betul betul padat.
- Pengisian harus secepat mungkin , jika silo berukuran besar ,waktu maksimal pengisian dalam 7 hari.
- Bahan yang telah padat ditutup dengan plastik dan penggalan atasnya diberi beban/pemberat untuk menghindari udara dan air masuk.
D. Kegunaan Silase
- Dapat diberikan kepada sapi perah dan sapi potong sebagian atau seluruh kebutuhan hijauan.
- Dapat meningkatkan produksi susu 1-2 liter/hari dan meningkatkan berat tubuh sapi potong 30% /bulan untuk sapi potong.
- 1 kg silase setara dengan 1,5 - 2 kg rumput segar.
- Silase merupakan materi penambahan nafsu makan ( appetizer) bagi ternak ).
E. Kekebalan silase
- Lebih banyak gizi yang diperoleh
- Pakan tetap segar dan sanggup disimpan dalam jumlah banyak, sanggup dibentuk kapan saja dan tidak dipengaruhi cahaya.
- Kurang ancaman apai dibanding dengan hay.
- Mengurangi cahaya benalu internal.
F. Pencampuran sintasil.
- Lima liter sintasil diencerkan dengan air higienis menjadi 25 liter untuk menciptakan 1ton rumput, atau 0,5 liter sintasil dilarutkan dengan 2,5 liter air ( 1:5) untuk 100 kg rumput.
Pembuatan Hay
- Potonglah HMT 10 -20 cm
- Jemurlah potongan HMT tadi hingga kadar airnya mencapai 15% HMT tampak layu dan lemas tidak gampang patah.
- Kemudian diangin-anginkan dan simpan didalam gudang penyimpanan.Usahakan gudang penyimpanannya bersirkulasi udara lancar.agar hay tidak gampang rusak atau layu.
- Dosis pemberian 5 - 7% dari berat badan.
- Tambhkan kuliner lain ibarat dedak, mineral atau vitamin biar memnuhi kwalitas materi kuliner yang dibutuhkan.
Cara Meningkatkan Mutu Jerami Jerami merupakan materi kuliner ternak yang bermutu rendah . Sebab zat-zat yang terkandung didalamnya ibarat selulosa , terselubung oleh dinding yang keras yakni silica dan lignin.
Apabila sapi yang mengkomsumsi 10 kg jerami kira-kira hanya 3kg atau 30% yang sanggup dicerna, tapi dengan adanya teknologi maju dibidang makan ternak jerami yang semula hanya mempunyai nilai cerna 30%
sanggup meningkat 50% s/d 55% yakni dengan cara mencampur urea kedalam jeramai, lantaran pencampurantersebut sanggup menambah unsur netrogen (N) pada jerami dan sanggup mematahkan ikatan silica dan lignin yang menyelubungi sel selulosa.
Proses dan cara pencampuran :
-Jerami yng akan dicampur harus ditimbang terlebih dahulu, jerami tersebut bisa dalam keadaan berair atau kering .
-Urea yang akandicampur dengan jerami sebanyak 0,5% dari berat jerami 1000kg.
-Untuk jerami yang kering , urea harus dilarutkan terlebih dahulu dengan air setiap 500 kg jerami kering membutuhkan 12,5 liter air.
-Untuk jerami yang berair segar urea tidak perlu dicampur dengan air lantaran jerami segar sudah mengandung air 75% dari berat jerami.
Cara mencampur sbb:
-tebarkan jerami setebal 10 cm,
-basahi dengan larutan urea ( jerami kering atau taburi urea jerami segar)sedikit demi sedikit dst.
-lama fermentasi 21 hari
-Sesudah 21 hari jerami dipanen dan dijemur dalam terik mata hari hingga kering.
-simpan didalam gudang.
Jerami basah 1000kg 25kg urea 75 liter air
Jerami kering 1000kg 25kg urea 25 liter air