Kabar Gembira Buat kamu yang ga sengaja kunjungi Blog ini !!!

jarang-jarang kamu bisa nemuin Harga SOUVENIR se Murahini..

karena ini kami buat sengaja buat kamu yang ga sengaja berkunjung ke Blog kami dengan ulasan kami selain dari ulasan souvenir

Nah buat kamu yang tertarik dengan Harga-harga souvenir kami, bisa langsung hubungi whatsapp kami di 081296650889 atau 081382658900

caranya screenshoot atau sertakan link url souvenir yang kamu minati pada blog ini, kirimkan kepada kami di nomer yang sudah tertera dia atas

tanpa screenshoot atau link blog kami, kemungkinan kami akan memberikan harga jual yang ada pada toko kami yang cenderung lebih tinggi tentunya

Rabu, 12 Desember 2018

Sapi Simental Bobot 1,214 Ton Juara Kontes Ternak Situbondo Kelas Ekstrem



Sapi Monster Milik H Kusnan Bojonegoro, Juara 1 Kelas Ekstrem Kontes Ternak Situbondo 2018
"Kontes ternak sapi kategori lomba ekstrem dimenangkan oleh akseptor dari Kabupaten Bojonegoro dan pemiliknya atas nama Pak Kusnan," ujar Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Situbondo, Aries Marhaento kepada sejumlah wartawan usai pengumuman pemenang pada jadwal Kontes dan Ekspo Peternakan di lapangan Eka 514 Desa Kotakan, Kecamatan Kota Situbondo, Kamis. Informasi diperoleh, sapi kontes asal Bojonegoro yang menjuarai lomba kategori ekstrem dan mempunyai bobot 1,2 ton lebih telah terjual kepada seorang peternak asal Kabupaten Lumajang dengan harga Rp125 juta.
Dinas Peternakan Pemkab Situbondo menggelar kontes ternak dan Expo Agribisnis Peternakan. Kontes ternak ke-20 yang berlangsung Kamis 26 Juli 2018 tersebut, diikuti sebanyak 170 ekor sapi dan 68 ekor kambing dari aneka macam kabupaten di Jawa Timur.

Sapi jantan jenis simental berbobot 1,214 ton milik peternak berjulukan Kusnan, asal Kabupaten Bojonegoro, menjadi juara pertama kelas ekstrem dalam kontes peternakan di Kabupaten Situbondo, Kamis (26/7/2018).

Sedangkan juara dua kelas ekstrem sapi berbobot 1,202 ton milik peternak berjulukan Aji Sumoko, asal Kabupaten Lumajang, untuk juara tiga diraih sapi berbobot 1,158 ton milik peternak berjulukan Arifin, asal Desa Olean, Kecamatan Kota, Situbondo.

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Pemkab Situbondo, Marhaento, menyampaikan jikalau kontes dan festival peternakan ini merupakan aktivitas tahunan, dengan tujuan memotivasi para peternak Situbondo untuk lebih memperhatikan kualitas binatang ternaknya. Mulai dari kualitas pakan, kebersihan sampai kesehatan binatang untuk kemandirian pangan dan agrowisata.

“Dalam kontes kali ini, ada 14 kategori lomba untuk sapi dan 4 kategori lomba untuk kambing. Ada 117 ekor dari Situbondo dan 10 ekor dari kabupaten tetangga, menyerupai Bojonegoro, Probolinggo, Lumajang, dan Bondowoso, namun khusus akseptor dari luar, mereka hanya mengikuti kategori kelas ekstrem,” terang Aries Marhaento.
Ada 14 kategori ternak yang dilombakan. Antara lain, pedet betina Peranakan Ongole (PO), calon induk PO, induk PO, dan pejantan PO. Selain itu, pedet betina hasil Inseminasi Buatan (IB), calon induk hasil IB, induk hasil IB, calon kreman hasil IB, kreman hasil IB, dan kategori ekstrem. Empat kategori lainnya, antara lain pejantan Domba Ekor Gemuk (DEG) dan induk DEG, serta pejantan dan induk kambing Peranakan Ettawa (PE). Tak hanya Bojonegoro. Sejumlah Kabupaten/Kota lain, menyerupai Bondowoso, Lumajang, Probolinggo, juga ikut mengirimkan sapi-sapi terbaiknya. Tak heran, jikalau deretan sapi 'monster' itu menjadi sentra perhatian pengunjung kontes ternak Situbondo 2018, yang dipusatkan di lapangan Perumahan Kodim 0823 atau eks Markas 514 di Desa Kotakan.
Sementara itu, Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner PKH Kementan RI, Samsul Ma’arif memuji Situbondo alasannya yaitu jadwal Upsus Siwab mencapai 91 persen. Bahkan, Upsus Siwab di Situbondo melebihi prosentasi provinsi Jatim yang hanya 89 persen. “Kita masih kekurangan daging 220 ribu ton sehingga dipenuhi dengan impor daging. Sehingga pemerintah berupaya berbagi hibrida ternak dengan murah, gampang dan cepat dengan cara inseminasi buatan. Program itu disebut Upaya Khusus (Upsus) Sapi Indukan Wajib Bunting (Siwab) dengan impian tahun 2026, Indonesia sudah berdikari pangan daging,” katanya.

Selasa, 11 Desember 2018

Kontes Ternak Sapi Pangkalan Bun 2018, Ini Juaranya!


Sapi Simental Dengan Berat 902 Kg Menjadi Juara Konstes Ternak di Kabupaten Kotawaringin Barat, Agustus 2018
Kegiatan kontes ternak ini diikuti oleh 27 lapak peternak yang terdiri dari 20 lapak pedagang ternak kambing dan 7 lapak pedagang ternak sapi. Sedangkan pasar binatang kurban ini digelar semenjak 12-21 Agustus 2018. Bupati Kobar, Nurhidayah menyampaikan dalam acara ini sengaja digelar untuk melokalisasi pedagang ternak untuk kurban biar sanggup lebih gampang penamtauan kesehatan dan kualitasnya sekaligus memeriahkan Hari Kemerdekaan ke 73 RI. "Dalam acara kontes ternak ini dibutuhkan biar yang menjadi salah satu kriteria utamanya yaitu sapi yanh dipelihara dan dikembangkan peternak lokal. Lantaran kita ingin memajukan dan mengangkat peternak dan produksi sapi lokal," jelasnya.
Ratusan ekor sapi milik peternak dari banyak sekali desa di Kabupaten Kotawaringin Barat memasuki sentra kota Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Minggu (12/8/2018), pagi. Untuk kali pertamanya mereka mengikuti kontes ternak yang digelar Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kotawaringin Barat.

Sapi milik Tumiran, peternak asal Desa Lada Mandala Jaya, Kecamatan Pangkalan Lada, tampil sebagai pemenang dalam kontes. Dengan bobot hampir 1 ton, tepatnya 902 kilogram, sapi milik Tumiran merupakan hasil breeding keturunan jenis simental, hasil inseminasi buatan.

"Saya memeliharanya semenjak anakan tahun 2010. Anak-anaknya sudah banyak aku jual di sini," tutur warga transmigran asal Jawa ini.

Dewan juri lomba menilai, kontestan sapi tidak hanya persoalan bobotnya, tetapi juga morfologi atau kondisi fisiknya, tinggi gumba, dan kemurnian. Namun, FF Munier, kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP), Kalimantan Tengah, yang bertindak sebagai ketua tim juri menjelaskan, memang tak ada sapi ternak yang benar-benar murni.

"Itu kan memang keturunan, tapi hasil inseminasi buatan. Jenis simental dan limosin memang keturunan sapi-sapi Eropa. Tapi, ini hasil inseminasi Singosari atau Jawa Barat. Ada sapi lokal campurannya juga," beber dia.

Selain kontes bobot sapi sehat, juga ada kategori pedet atau anak sapi tersehat, yang diikuti sebanyak seratus peternak.

Kontes ini cukup diminati peternak di Kotawaringin Barat, yang memang dalam beberapa tahun terakhir berhasil menjadi produsen sapi di Provinsi Kalimantan Tengah.

Rosihan Pribadi, kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Kotawaringin Barat menjelaskan, ketika ini terdapat lebih dari 25.000 populasi di wilayahnya. Keberhasilan produksi sapi di Kotawaringin Barat tak lepas dari jadwal integrasi sawit-sapi, baik oleh korporasi maupun peternak masyarakat. "Ada sekitar 18.000 ribu hingga 20.000 di peternak," kata dia.

Bupati Kotawaringin Barat Nurhidayah berharap, kontes ini sanggup digelar secara rutin, seiring dengan banyak sekali ekspo seni dan budaya yang digelar di wilayahnya.

Livestock Expo Tahun 2018 Dan Kontes Ternak Sumatera Barat

Ketua Panitia Pelaksana Livestock EXPO Tahun 2018 dan Kontes Ternak, Dra. Hj. Hazrita, MM yang juga Kepala Dinas Peternakan dan Hewan Pessel mengatakan, pada acara ini bertujuan untuk mempromosikan peternakan di Kabupaten Pesisir Selatan, dan juga promosi produk-produk lokal Kabupaten Pessel. Dikatakan Hazrita, adapun acara pada livestock expo tahun 2018 dan kontes ternak kali ini meliputi, lomba agrobisnis peternakan, UMKM, petugas ternak, kewirausahaan, volly pantai, dan acara lainya. Kegiatan ini diikuti kurang lebih 1.500 kontingen, dengan jumlah 180 ekor ternak, berasal dari 15 Kabupaten/ kota Se- Sumbar.
Livestock EXPO Tahun 2018 dan Kontes Ternak tingkat Sumbar digelar di Pantai Sago Kecamatan IV Jurai, Kabupaten Pesisir Selatan, 27 – 29 September 2018. Acara tiga hari itu diikuti 15 kabupaten/kota dan 180 ekor ternak serta 1500 kontingen, dan dibuka secara resmi oleh Bupati Pessel H. Hendrajoni.
Hadir dalam jadwal kali itu Dirjen Peternakan dan Pertanian RI, Kadis Peternakan dan Hewan Provinsi Sumbar, Bupati Pessel, H. Hendrajoni, Ketua TP PKK Pessel Lisda Hendrajoni, Ketua DPRD Pessel, Dandim, Kapolres, Kepala Dinas Peternakan Se Provinsi Sumbar, Sekda Pessel, Kepala OPD Pessel, dan para wirausaha Peternakan di Kabupaten Pessel.

Ketua Japfa Forkis Asrul Arifin dalam kata sambutanya mengatakan, selain Livestock Expo 2018 dan Kontes Ternak, acara ini rangkaian acara dari jadwal CSR dalam bidang pendidikan, kesehatan, dan acara lainya, yang telah dilaksanakan semenjak tanggal 2 Agustus 2018, dan kini yaitu puncak jadwal tersebut.

Dalam acara Japfa Forkis ini juga diberikan dukungan kepada 1.500 siswa di 7 SD Negeri yang ada di Kabupaten Pesisir Selatan, mencakup investigasi kesehatan, dukungan peralatan sekolah dan pelatihan.

Ini sudah tahun ke-4 Japfa Forkis melakukan jadwal ini, sehabis digelar di Tanah Datar. Kegiatan tersebut meliputi, acara duta anak sehat, acara penyuluhan, investigasi kesehatan, pentas seni dan budaya diikuti guru di SD, Catur (grand master vs pelajar), Duta Makanan Sehat (SD), Duta Anak Sehat.

“Ini aktual bagi generasi muda yang ada di Pessel, dan kita tetap komit dalam hal ini,” kata Asrul.

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Sumbar, Drh. Erinaldi, MM menuturkan, mari jadikan kontes livestock expo tahun 2018 dan Kontes Ternak kali ini mengakibatkan peternakan erat dengan keluarga.

“Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Sumatera Barat komit melakukan jadwal ini setiap tahun,” ujarnya.

Diterangkanya, di Provinsi Sumbar terdapat kurang lebih 40 ribu ekor ternak potong yang akan terus dikembangkan, sebagai potensi perjuangan yang sanggup membawa nilai aktual bagi ekonomi para peternak sapi. Sedangkan, untuk konsumsi daging di Padang ada 5 kilo/tahunnya.

Kedepan, jadwal peternakan erat dengan keluarga besat mempunyai nilai aktual bagi masyarakat dan juga para peternak sapi, ucap Kadis Peternakan Provinsi.

Bupati Pesisir Selatan, H. Hendrajoni dalam kata sambutanya mengapresiasi panitia pelaksana yang telah bekerja keras melakukan jadwal ini. Menurut Bupati Pessel ini yaitu tantangan bagi Pemkab Pessel sebagai tuan rumah pelaksanaan Livestock Expo tahun 2018 dan Kontes Ternak. Sekaligus sebagai promosi pariwisata yang ada di Kabupaten Pessel.

“Kita siap berikan pelayanan terbaik bagi para peserta, nyaman, dan aman, semoga ada kesanan aktual ketika berkunjung ke Pessel,” tegas Hendrajoni.

Dikatakan Bupati, di Kabupaten Pesisir Selatan ada kurang lebih 86.150 ribu populasi ekor ternak sapi atau 1/4 jumlah sapi di Sumbar. Diharapakan pada tahun 2018, diupayakan Sapi Pessel menjadi koleksi pejantan destiasi sperma insinasi buatan, yang akan dikembangkan.
Pesisir Selatan  (Pessel) ketika ini merupakan salah satu kabupaten yang mempunyai sapi peliharaan terbanyak di Provinsi Sumatera Barat, serta aktif memasoknya keempat provinsi. Diantaranya Jambi, Bengkulu dan Riau. "Populasi Sapi di Pessel ketika ini mencapai 86.150 ekor, atau seperempat populasi sapi di Sumatera Barat ada di kawasan ini. Selain dikonsumsi, sapi-sapi yang dipasok itu juga dipakai sebagai indukan bagi peternak di Jambi, Bengkulu dan Riau," ungkap Bupati Hendrajoni dalam pembukaan Livestock Expo dan Kontes Ternak Sumbar 2018 di Pantai Sago, Kecamatan IV Jurai, Kamis (27/9/2018). Bupati berharap, melalui acara Livestock Expo dan Kontes Ternak Sumbar 2018, peternak sanggup menyerap ilmu, dan menyebarkan ilmu dengan peternak lain, sehingga potensi sapi yang banyak sanggup dimanfaatkan dengan maksimal dalam meningkatkan perekonomian.
Dan, ada sapi Pessel dan itiak bayang juga ada di Kabupaten Pesisir Selatan. Ini akan kita kambang kan, bahkan Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan juga menjadi salah satu Kabupaten menyuplai daging ke Sumbar, dan luar sumbar.

Ada sapi potong jenis Bali (Lunang), Sapi Pessel (Linggo Sari Baganti), dan sapi unggul (Kecamatan Koto XI Tarusan).

“Kita berharap ini sebagai wadah memupuk sillahturahmi, bertukar pikiran, dan persahabatan, para peternak di Sumatera Barat,” harap Bupati. Sekaligus membuka secara resmi acara livestock Expo tahun 2018 dan Kontes Ternak tingkat Sumatera Barat.

Pada kesempatan itu Bupati Pessel, H. Hendrajoni, didampingi Ketua TP. PKK Pessel Lisda Hendrajoni melantik KTNA Kabupaten Pessel, menyerahkan cendramata kepada penerima Japfta For Kids (Sekolah Dasar dan guru), serta penguntingan pitah pembukaan stand ekspo dan kral ternak bersama para undangan. Beberapa ternak yang dilombahkan pada kontes ternak kali itu, Sapi, Kerbau dan kambing. Serta ayam Kukuak Balenggek dengan, kategori evaluasi mencakup kategori umur, berat badan, bentuk tubuh dan gigi ternak.

Jumat, 07 Desember 2018

Kredit Khusus Untuk Peternakan Rakyat Diluncurkan Pemerintah

Pemerintah meluncurkan Kredit Usaha Rakyat Khusus atau KUR Khusus di sektor peternakan rakyat. Hal itu ditujukan sebagai bentuk implementasi atas kebijakan pemerataan ekonomi.

Implementasi KUR khusus peternakan rakyat itu pertama kali dilakukan pemerintah di Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, hari ini, Kamis 6 Desember 2018, oleh Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Darmin Nasution.

Total penyaluran KUR khusus di kabupaten itu senilai Rp8,9 miliar yang diberikan kepada 69 anggota kelompok peternakan rakyat. Dengan begitu dibutuhkan ketimpangan dan kemiskinan sanggup diredam.

“Pemerintah berkomitmen untuk mengurangi problem ketimpangan dan kemiskinan dengan memperkuat kebijakan pemerataan ekonomi yang meliputi lahan, kesempatan, dan kapasitas sumber daya manusia,” ungkapnya dalam siaran pers, Kamis 6 Desember 2018.
Darmin menjelaskan, KUR Khusus memang telah diatur dalam Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Permenko) Nomor 11 Tahun 2017. KUR tersebut khusus diberikan kepada kelompok yang dikelola secara bersama dalam bentuk klaster dengan memakai kawan perjuangan untuk komoditas perkebunan rakyat, peternakan rakyat, dan perikanan rakyat. 

“Seperti di Sumatera dan Kalimantan, pemerintah telah menyalurkan KUR khusus untuk penanaman kembali sawit. Lalu khusus untuk komoditas peternakan rakyat, KUR ini sanggup dipakai baik untuk penggemukan, perah, maupun pembiakan ternak,” paparnya.


Adapun bank yang ditunjuk sebagai penyalur KUR khusus peternakan rakyat itu ialah Bank BRI, Bank Mandiri, Bank BNI, Bank Jateng, dan Bank Sinarmas, dengan offtaker PT Widodo Makmur Perkasa dan Badan Usaha Milik Petani (BUMP) PT. Pengayom Tani Sejagat.
Darmin pun mengimbau bank atau penyalur KUR untuk turut mendukung KUR khusus peternakan rakyat tersebut. Caranya ialah dengan membantu peternak menuntaskan persyaratan ibarat Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan dokumen pendukung lain dalam mengajukan KUR. 


“Kekurangan persyaratan justru harus dibantu oleh bank, mengingat terbatasnya pengetahuan peternak kecil terhadap KUR ini. Selain itu, penarikan KUR baiknya dilakukan dengan sistem kartu sehingga peternak menarik KUR sesuai dengan kebutuhan pembiayaan,” tegas Darmin. 
Menurutnya, dengan sistem tersebut, pembiayaan tidak memberatkan peternak. Sebab, sudah sejalan dengan telah diluncurkannya kartu tani di Jawa Tengah yang sudah sanggup mengintegrasikan subsidi pupuk, rekening tabungan, dan penyaluran KUR. (asp)

Sumber viva.co.id

Kamis, 06 Desember 2018

Beda Antara Daging Kambing Impor Dan Lokal


Perbedaan fundamental daging kambing lokal dengan daging kambing impor Australia, menyerupai dijelaskan Chef Markus selaku Chef Blooming Cafe kepada okezone ketika ditemui di FX Lifestyle X’nter, Jakarta Selatan, baru-baru ini.
Daging kambing yakni daging yang dihasilkan dari kambing (Capra aegagrus). Di Meksiko, kambing yang masih muda (berusia di bawah satu tahun) disebut dengan Cabrito dan dagingnya banyak dikonsumsi di sana. Kambing mengkonsumsi lebih sedikit pakan dibandingkan sapi pedaging.
Tekstur

Daging kambing impor Australia lebih empuk dan lembut ketika dimakan. Tekstur ini berbeda dengan daging kambing lokal di mana kalau ingin menyantap daging empuk, Anda harus menentukan kambing di bawah usia 1 tahun.

Ketebalan

Daging Kambing Australia lebih tebal ketimbang daging kambing lokal. Ini dapat terjadi selain alasannya yakni faktor cuaca, juga asupan makanan. Kambing Australia sangat dijaga asupan makanan, minuman, serta diberi beberapa vitamin hewan.

Serat

Semua daging mempunyai serat, sama menyerupai daging kambing. Daging kambing lokal mempunyai banyak serat, jadi terasa lebih keras ketimbang daging kambing Australia dengan serat yang lebih sedikit.

Bau

Bila ditelusuri, daging kambing lokal mempunyai bau prengus yang tajam. Ini berbeda dengan daging kambing Australia yang meskipun mengeluarkan bau prengus, tapi tidak terlalu menyengat.

Sumber Okezone.com

Prospek Ekspor Kambing Domba Ke Arab Saudi


120 Ribu Ekor Kambing dan Domba Dari Nigeria Di Ekspor Ke Arab Saudi Setiap Minggu, Potensi Pasar Yang Besar Juga Untuk Peternak Kambing Domba di Indonesia
Ternyata negara Arab Saudi yakni pasar potensial untuk ternak ruminansia jenis kambing dan domba. Dikutip dari republika.co.id, Arab Saudi membutuhkan 120 ribu ekor kambing atau domba per pekannya dari Nigeria. Kambing atau domba menjadi salah satu potensi yang menguntungkan kedua negara.
Gubernur Bank Sentral Nigeria (CBN), Godwin Emefiele menyerupai dilansir Daily Trust menyampaikan hal tersebut dikala memberikan kuliah umum berjudul 'Dilema Kebijakan Moneter Selama Resesi: Pilihan Potensial untuk Nigeria' pada Konferensi Umum Tahunan ke-201 Nigerian Bar Association (NBA) di Lagos.

Menurutnya kambing atau domba menjadi salah satu potensi yang menguntungkan kedua negara. "Ekspor kambing atau domba sanggup dalam bentuk hidup maupun beku untuk memenuhi kebutuhan konsumsi penduduk Saudi," katanya, Rabu (23/8).

Emefiele menawarkan, opsi ini untuk mengejar ekspor non-minyak. "Dari analisis awal tren perdagangan global dan diskusi dengan kawan dagang potensial, kini semakin terperinci bahwa Nigeria sanggup memperoleh laba yang signifikan dari memasuki pasar barang-barang tertentu," kata dia.

Kambing dan domba dinilai sangat diminati oleh negara Arab. Terutama untuk demam isu kurban dikala ini. "Misalnya, undangan untuk daging halal dan wijen di seluruh negara bab Gulf Cooperation Council (GCC) sangat besar," kata dia.

Arab Saudi menempati urutan pertama dalam impor domba dan kambing hidup. Sebanyak 45,02 persen produksi kambing atau domba Nigeria pergi ke Arab Saudi. Selain dari Nigeria, Saudi juga biasanya impor dari Sudan atau Somalia.

Idul Adha menjadi momen terbesar yang mengharuskan para peziarah membeli sebuah voucher kurban di Makkah. Sehingga kebutuhan binatang ini pun meningkat drastis. Tahun ini, diperkirakan 1,7 juta peziarah melaksanakan ibadah haji.

Melihat fenomena diatas, seyogyanya pelaku peternakan kambing dan domba di Indonesia harus sudah melirik dan mulai ancang-ancang untuk menjajal pasar ekspor menyerupai Arab Saudi supaya sanggup mendapat margin yang lebih optimal daripada hanya mengandalkan pasar lokal.

Sumber: republika.co.id dan sumber lainnya

Mengenal Peternakan Sapi Angus Terbesar Di Australia


Inilah Peternakan Sapi Black Angus Terbesar, Rangers Valley Australia

Sapi Angus atau Sapi Aberdeen Angus Scotlandia. Sapi Angus atau Aberdeen angus yaitu jenis sapi unggul ber kwalitas super. Berternak Sapi angus atau Sapi Aberdeen Angus. Sapi yang ternakkan dengan tujuan sebagai penghasil daging merupakan pengertian dari sapi potong atau dapat juga disebut sapi pedaging. Ciri paling khas sapi Angus yaitu warnanya yang serba hitam (ala ninja) pada sekujur tubuhnya. Jika dalam bahasa Jawa sapi ini sangat gampang diingat alasannya yaitu namanya Angus kalau dalam bahasa jawa dapat berarti gosong dan semua yang gosong tentunya berwarna hitam jadi klop dengan warna kulit jenis sapi ini. Dikarenakan asalnya yaitu dari suatu tempat yang berjulukan Aberdeen Shire dan Aungushire di Negara Scotlandia sana maka sapi Angus ini mempunyai nama resmi atau nama terkenal Aberdeen Angus.
Puluhan ribu sapi diternakkan secara alami di Rangers Valley, Australia. Lebih dari 32 ribu sapi diberi pakan khusus sampai siap disembelih secara halal. Mengunjungi Rangers Valley di Glen Innes, New South Wales, detikFood (12/9) bersama rombongan Holycow! Steakhouse by Chef Afit berkesempatan melihat proses pemeliharaan sapi hitam Australia. Di lahan seluas 4.500 hektar, puluhan ribu sapi diternakkan dengan metode alami.

Disebut alami alasannya yaitu Rangers Valley tak menggunakan materi kimia, ibarat suntik hormon pada proses pemeliharaannya. Begitu juga dengan pakan sapi long fed pure angus dan crossbreed (persilangan) wagyu yang hanya berupa gandum saja.

Foto: detikfood
Ciri fisik sapi Angus lainnya yaitu tidak mempunyai punuk dan juga tidak mempunyai tanduk, bentuknya agak pendek tetapi gerakannya lincah atau aktif bergerak. Berat sapi Aberdeen Angus Jantan Dewasa dapat mencapai 1 ton atau lebih tergantung dari intensifnya pemeliharaan jenis sapi ini. Sedangkan berat yang betina sampaumur umumnya natara 500 - 750 kg. Keunggulan dari segi daging, sapi Angus mempunyai komposisi daging yang seratnya padat dan halus sehingga sangat disukai, kalau dibandingkan dengan jenis sapi lain.
Alex dan Hossam Shabayk selaku Business Development Manager MENA & Southeast Asia Rangers Valley menjelaskan sapi diberi makan 70 persen gandum (wheat) dan 30 persen barley. Rasionya harus sempurna alasannya yaitu akan menghipnotis kualitas daging. Proses pencampuran pakan dilakukan dengan mesin sehingga dalam 1 jam dapat menghasilkan 40 ton. Tak heran mengingat tiap sapi di sini umumnya diberi 22 kg pakan per hari.

"Dalam sehari sapi diberi dua kali makan, 40 persen di pagi hari dan 60 persen di sore," tutur Alex. Total, sehari Rangers Valley perlu menyediakan lebih dari 600 ton pakan sapi. Racikan pakan ini berbeda di tiap peternakan alasannya yaitu mereka punya 'resep' masing-masing.

Foto: detikfood
Keunggulan Sapi Angus

  • Memiliki sifat yang lebih banyak didominasi sehingga sangat anggun untuk disilangkan dengan sapi lain
  • Tidak mempunyai tanduk sehingga relatif kondusif kalau dipelihara secara koloni merupakan keunggulan yang tidak dimiliki jenis sapi lain.
  • Bentuk tubuh panjang dan kompak meskipun ukuran tingginya termasuk pendek. Tubuh yang panjang dan kompak mengatakan persentase karkas yang anggun dan daging yang padat.
  • Jarang mengalami kesulitan ketika beranak serta mempunyai sifat keibuan yang sangat bagus
  • Mudah menurunkan sifat marbling atau perlemakan dalam daging pada anak-anaknya. Sifat ini (marbling) sangat disukai dinegara-negara eropa tetapi di Indonesia khususnya pasar daging lokal tidak menyukai daging yang berlemak.
Selain itu, sapi Rangers Valley dibesarkan di area sumbangan pakan (feedlot) dalam kurun waktu berbeda. "Untuk Black Angus perlu dipelihara selama 270 hari, sedangkan Wagyu selama 1 tahun," kata Alex.

Ada juga Full Blood Wagyu yang dihasilkan dari sapi pure wagyu. Jenis sapi ini dipelihara lebih usang sampai 500 hari. Hasilnya profil rasa dagingnya lebih kuat. Dari puluhan ribu sapi yang ada di Rangers Valley, semuanya terpantau alasannya yaitu tiap sapi diberi penanda di telinganya. Informasinya berupa nomor yang meliputi nomor binatang sebagai individu, nomor grup sampai berat tubuh sapi ketika masuk.

Foto: detikfood

Hossam mengklaim ketika ini Rangers Valley mungkin menjadi peternakan sapi hitam terbesar di dunia. Ia menekankan aspek alami dalam proses pemeliharaan sapi hitamnya. Yang tak kalah penting juga aspek kesejahteraan binatang (animal welfare) yang sangat dijunjung tinggi.

Sumber detik.com dan sumber lainnya