Kabar Gembira Buat kamu yang ga sengaja kunjungi Blog ini !!!

jarang-jarang kamu bisa nemuin Harga SOUVENIR se Murahini..

karena ini kami buat sengaja buat kamu yang ga sengaja berkunjung ke Blog kami dengan ulasan kami selain dari ulasan souvenir

Nah buat kamu yang tertarik dengan Harga-harga souvenir kami, bisa langsung hubungi whatsapp kami di 081296650889 atau 081382658900

caranya screenshoot atau sertakan link url souvenir yang kamu minati pada blog ini, kirimkan kepada kami di nomer yang sudah tertera dia atas

tanpa screenshoot atau link blog kami, kemungkinan kami akan memberikan harga jual yang ada pada toko kami yang cenderung lebih tinggi tentunya

Kamis, 31 Januari 2019

Rendeng / Jerami Kangkung, Materi Pakan Ternak Alternatif Dengan Kandungan Protein Bernafsu (Pk) Sampai 17%

Di Gresik dan Lamongan, jerami kangkung atau lebih dikenal dengan nama rendeng kangkung sudah banyak dipakai untuk pakan ternak ruminansia, mulai dari kambing, domba hingga sapi. Rendeng kangkung ini juga sangat anggun jikalau diberikan pada ternak kelinci . Rendeng kangkung yang kini jadi primadona pakan ternak ruminansia di Gresik, Lamongan dan sekitarnya ini bukanlah sengaja dibentuk untuk pakan ternak, akan tetapi tepatnya, materi tersebut merupakan limbah dari hasil perontokan biji kangkung darat. Kaprikornus memang tidak ada yang sengaja menanam kangkung darat  tersebut untuk diproses menjadi materi pakan ternak.

Kangkung, Pakan Ternak Alternatif untuk Sapi dan Kambing


Tujuan utama dari penanaman kangkung darat tersebut  yaitu untuk diambil bijinya.  Hampir sama saja ibarat menanam padi, yang dipanen atau diambil jadinya yaitu bulir padinya, sedangkan jeraminya yaitu limbah, sama posisinya dengan rendeng kangkung atau boleh juga disebut jerami kangkung.

Salah satu hal penting yang membedakan jerami kangkung dengan jerami padi yaitu kadar nutrisi dalam rendeng/jerami kangkung memang sangat tinggi, jauh lebih tinggi jikalau dibandingkan dengan jerami padi, kandungan protein bergairah (PK) pada rendeng kangkung sekitar 17% dari materi kering,  jadi memang  anggun jikalau dijadikan pakan ternak.

Catatan penting,  rendeng kangkung yang dibentuk sebagai pakan ternak bukan berasal dari kangkung yang tumbuh di empang atau di sungai-sungai. Tetapi dari kangkung darat yang memang sengaja  ditanam di sawah sehingga  bebas dari materi logam berat yg umumnya mencemari sungai/perairan.

Pertanyaan yang menggelitik penulis yaitu bisakah kangkung yang tumbuh di sungai-sungai atau diempang juga dimanfaatkan sebagai pakan ternak? Seperti diketahui, kangkung air sangat gampang tumbuh dan perkembangannya sangat cepat juga dapat dipanen berulangkali. Kangkung air juga sudah usang dimanfaatkan untuk pakan kelinci selain juga dikonsumsi oleh manusia.

Secara logika, kangkung air juga sangat memungkinkan dipakai untuk pakan ternak ruminansia  yaitu dengan jalan dikeringkan terlebih dahulu dan sehabis kering dapat digiling sehingga bentuknya serupa dengan konsentrat. Pemberian dapat dicampurkan pada konsentrat sapi, diperlukan dengan dukungan kangkung kering (jerami kangkung) dari kangkung air ini, nilai protein atau kandungan protein bergairah dalam konsentrat sapi dapat lebih tinggi alasannya yaitu disuplai oleh kandungan PK Kangkung yang mencapai 17% tersebut  dan produktifitas ternak dapat meningkat, pertambahan gain cepat sehingga pakan lebih efisien dan biaya pakan dapat ditekan.

Yang perlu diperhatikan adalah, berapa harga kangkung segar per kg di tempat anda? berapa harga kangkung sehabis dikeringkan? Bandingkan dengan materi pakan lain yang mempunyai kandungan nutrisi yang hampir sama dengan kangkung, jikalau harga kangkung lebih murah dari materi tersebut maka sangat layak untuk dicoba sebagai materi pakan ternak alternatif. Semoga bermanfaat.

Penyakit Pneumonia Pada Sapi, Cara Pencegahan Dan Pengobatannya

Faktor penyakit pada sapi sangat kuat terhadap produktifitas industri peternakan sapi baik pada peternakan skala kecil, menengah maupun besar. Salah satu penyakit yang sangat merugikan peternak yaitu pneumonia atau radang paru-paru. Pneumonia atau pneumonitis yaitu suatu peradangan pada paru-paru terutama pada serpihan parenkhim paru. Kondisi ini menjadikan adanya gangguan fungsi sistem pernafasan.

 
Kerugian jawaban penyakit pneumonia pada sapi antara lain, penurunan berat tubuh sapi, sanggup menular ke sapi-sapi lain, biaya pengobatan, harga jual sapi menjadi sangat rendah dan lain-lain.
Penyakit ini sanggup digolongkan sebagai penyakit berbahaya pada sapi lantaran radang paru-paru (pneumonia) merupakan radang parenkim yang sanggup menjadi akut maupun kronik ditandai dengan:

  • Sapi Sering batuk-batuk
  • Sapi bersuara abnormal
  • dyspnoe
  • suhu tubuh.sapi naik/tinggi
  • Nafsu makan sapi berkurang
  • Sapi lemah, lesu
  • Semakin usang sapi semakin kurus

Pneumonia atau Radang ini disebabkan oleh aneka macam biro etiologi, radang yang disebabkan basil terkadang mengakibatkan terjadinya toksemia. Secara patologi banyak ditemukan bersamaan dengan radang bronchus hingga terjadi bronchopneumonia yang sering terjadi pada hewan.
Faktor-faktor pengelolaan peternakan dan lingkungan binatang sangat kuat terhadap terjadinya radang paru-paru pada suatu peternakan.
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan:

  • penempatan binatang yang selamanya hanya dikandang saja,
  • tempat yang lembab atau berdebu,
  • ventilasi udara yang jelek,
  • penempatan binatang dari aneka macam umur dalam satu tempat,
  • jumlah binatang yang berlebihan dalam satu kandang,
  • hewan yang berdesak-desakan (over crowding),
  • pemasukan hewan-hewan yang tidak beraturan (besar kecil dicampur)

Selain itu, adanya radang menyerupai radang pada bronkhus (bronkhitis) juga sanggup bertindak sebagai penyebab pneumonia. Terlebih sebagian besar bencana pneumonia pada binatang asalnya bersifat bronchogenik (adanya benda-benda asing yang masuk kedalam atau melalui bronkhus), tetapi beberapa sanggup berasal dari rute hematogenik (via darah).

Adapun spesifitas biro penyebab pneumonia yaitu :

  • Virus : Infectious Bovine Rhinotracheitis, Malignant Catharhal Fever, Bovine Fever, Bovine Herpes V-4, Adenovirus, Parainfluenza-3, Bovine respiratory Virus, Bovine Virus Diarrhea-Mucosal Disease, Rhino-virus, Rota-virus.
  • Bakteri : Pasteurella multocida,Pasturella hemolitica, Streptococcus sp, Mycobacterium tuberculosa, Corynobacterium pyogenes, Hemophilus somnus
  • Jamur: Chlamydia psittaci
  • Mycoplasma : Mycoplasma mycoides, Mycoplasma dispar, Mycoplasma bovis
  • Parasit : Dictocaulus viviparus

Terapi dan Pengobatan
Pengawasan pada binatang yang masih sehat sangatlah penting, penderita ditempatkan dikandang yang bersih, hangat dan ventilasi yang baik. Pemberian Ca boroglukonat dan vitamin C serta penangan kehilangan cairan tubuh sangat mempunyai kegunaan untuk terapi pneumonia.

Terapi sangat efektif dilakukan jikalau telah mengetahui biro penyebab pneumonia. Pengobatan dengan antibiotik berspektrum luas.


Catatan tambahan, klarifikasi ilmiah
Pada lingkungan yang buruk sering terjadi benjol basil Pasteurela sp dan Streptococcus sp. Pneumonia yang disebabkan oleh virus pada binatang biasanya bersifat akut. Pada kultur paru-paru binatang yang sudah mati disebabkan pneumonia sering dijumpai adanya basil Corynobacterium pyogenes, Hemolytic staphylococci dan Pseudomonas aeruginosa.
Etiologi bencana pneumonia sangat beragam. Menurut Welsh et.al (2004), penyakit pneumonia pada sapi sanggup diakibatkan oleh virus, basil atau kombinasi keduanya, benalu metazoa (metazoan parasites) dan agen-agen fisik/kimia lainnya.

Agen-agen benjol memasuki jaringan paru-paru secara inhalasi, hematogen atau limfogen. Berat ringan proses radang tergantung pada jenis, virulensi, dan jumlah biro benjol yang berhasil memasuki jaringan. Infeksi secara hematogen dan limfogen mengakibatkan terbentuknya foci-foci radang yang letaknya tersebar pada aneka macam lobus paru-paru. Kejadian akut biasanya disebabkan oleh basil Pasteurela sp dan Mycoplasma sp sedangkan yang disebabkan jamur atau basil Mycobacterium sp kebanyakan bersifat kronis dengan pembentukan granuloma. Sedangkan biro benjol yang disebabkan oleh viral berlangsung subklinis yang memerlukan faktor lain dalam patogenesisnya yaitu dengan kolaborasi dengan basil patogen lain maupun pengelolaan peternakan dan lingkungan yang jelek.
Radang paru-paru akan mengakibatkan terjadinya hipoksia lantaran terjadi ganguan pertukaran gas oksigen dan karbon dioksida. Kompensasi dari hal tersebut binatang akan meningkatkan frekuensi dan intensitas pernafasan. Karena adanya rasa sakit ketika bernafas disebabkan meningkatnya kepekaan jaringan yang mengalami radang pernapasan berlangsung cepat dan dangkal.

Adanya hiperemi, paru-paru akan mengalami pemadatan, konsolidasi yang dalam keadaan lanjut terjadi pemadatan yang berkonsistensi menyerupai hati ( hepatisasi). Pada uji apung jaringan yang berkonolidasi akan melayang ataupun tenggelam. Adanya eksudat pada kanal pernafasan akan mengakibatkan batuk bagi jaringan yang peka, lantaran eksudat ini bila dilakukan auskultasi akan terdengar bunyi ronchi berair dan hilangnya bunyi vesikuler. Selain itu pernafasan yang normalnya tipe kostoabdominal akan bermetamorfosis tipe abdominal.

Menurut Welsh et.al (2004), hampir semua bencana pneumonia berawal dari prosedur pertahanan paru-paru. Dibawah kondisi yang normal, pedoman udara utama dan parenkhim paru-paru mencegah masuknya biro yang berbahaya, menetralisir serta menyingkirkannya, sehingga paru-paru mengandung sedikit, jikalau ada, organisme yang hingga ke serpihan ujung paru-paru. Beberapa benjol alat respirasi berasal dari partikel debu yang membawa biro benjol dimana keluar/masuk paru-paru.

Untuk terjadinya suatu benjol melalui rute aerosol, biro penyebab benjol harus bersifat gampang dibawa oleh udara (aerosolized), tahan di udara, sanggup ditempelkan pada dinding alat respirasi dari induk semang yang peka, dan kemudian memperbanyak diri. Kaprikornus patogenesa dari benjol penyakit respirasi terkait dengan deposisi partikel dan biro benjol dalam alat respirasi.

Di bawah kondisi normal suatu prosedur pertahanan biokimiawi, fisiologis dan immunologis secara kompleks melindungi alat pernafasan dari partikel masuk, yang mungkin bersifat melukai atau infeksius. Mekanisme pertahanan utama alat respirasi mencakup filtrasi aerodynamika oleh rongga hidung, bersin, refleks laryngealis, refleks batuk, prosedur transport mucociliary makrofag alveolar dan sistem antibodi sistemik maupun lokal.
Selain itu, citra anatomis dan fisiologis dari sistem respirasi sapi memungkinkan adanya predisposisi terhadap berkembangnya penyakit paru-paru dibandingkan binatang lainnya. Sapi secara fisiologis mempunyai kapasitas pertukaran gas yang kecil dan aktifitas tekanan ventilasi basal lebih besar. Kapasitas pertukaran gas yang kecil mengakibatkan sapi mendapat tingkat oksigen alveolar dan bronchial rendah selama berada pada dataran tinggi dan selama periode aktifitas fisik/metabolik. Pada ketika itu, tekanan oksigen rendah atau hypoxia mungkin memperlambat aktifitas mucociliary dan makrofag alveolar dan menurunkan kecepatan proses pencucian paru-paru (Subronto 2003).

Paru-paru sapi juga mempunyai tingkat pembagian ruangan yang lebih besar dari pada binatang lain. Hal ini memungkinkan terjadinya hypoxia perifer pada jalannya udara sehingga jalannya udara menjadi terhambat. Hal ini menjadikan penurunan aktifitas fagositosis dan retensi multifikasi agen-agen infeksius. Disamping itu, lantaran makrofag alveolar jumlahnya rendah pada paru-paru sapi, maka prosedur pencucian paru-paru tidak seefektif binatang lain. Demikian pula tingkat atypical bioactivity dari lysozyme mukus respirasi pada sapi yang rendah, memungkinkan sapi lebih gampang menderita benjol kanal pernafasan dibandingkan spesies binatang lainnya.

Gejala klinis

Pada awalnya radang paru-paru ( pneumonia ) didahului tanda-tanda hiperemi pulmonum, diikuti dyspnoe, frekuensi nafas 40-80 kali permenit, tipe nafas bersifat abdominal, napasnya mula-mula dangkal kemudian dalam, batuk, sesudah berlangsung beberapa hari muncul leleran pada hidung, pulsus 60-90 kali per menit, demam ( suhu 42ÂșC ) kenaikan suhu tubuh ini sejalan dengan reaksi tubuh dalm memobilisasi sel-sel darah putih dan berlangsungnya menyerupai antigen-antibodi.

Pada inspeksi terkadang tercium anyir abnprmal dari pernapasan penderita. Bau busuk ( halitosis, foxtor ex ero ) sanggup berasal dari runtuhan sel atau dari produk basil penyebab pneumonia. Bau busuk selalu ditemukan pada radang paru-paru yang disertai ganggren.
Pada auskultasi kawasan paru-paru akan terdengar aneka macam bunyi abnormal. Terdengar bunyi bronchial ( rhonci berair ) yang seharusnya bunyi vesicular disebabkan alveoli terisi cairan radang. Pada investigasi perkusi pada kawasan paru-paru tidak ditemukan adanya perubahan pada batas-batas kawasan perkusi. Suara resonansi yang dihasilkan bervariasi mulai dari agak pekak pada kawasan yang mengalami hiperemi hingga pekak total pada kawasan yang mengalami hepatisasi.

Pada sapi perah terjadi penurunan produksi susu bahkan sering sekali produksi susu terhenti sama sekali. Penderita tampak lesu, malas berbaring, gelisah, kehilangan nafsu makan dan minum, depresi, terkadang pernapasan dengan mulut, konstipasi dan oligouria.

Menurut Cordes et.al (1994) tanda-tanda klinis terjadinya pneumonia pada sapi yaitu respirasi cepat dan dangkal, sesak nafas (dyspnoe), batuk, keluar discharge atau eksudat pada hidung, tegak sapi dalam posisi abduksio (bahu direnggangkan), tidak selalu ditandai dengan kenaikan suhu/demam lantaran kenaikan suhu tubuh berlangsung sejalan dengan reaksi tubuh dalam memobilisasi sel darah putih dan berlangsungnya reaksi antigen-antibodi. Pada pneumonia yang telah berjalan cukup usang (kronis) tidak disertai dengan kenaikan suhu tubuh (Subronto 2003).

Pada investigasi auskultasi, kawasan paru-paru akan terdengar bunyi abnormal. Karena alveol berisi cairan radang, pada ketika wangsit bunyi bronchial lebih kecil atau sama dengan bunyi vesikular. Pada investigasi secara perkusi, tidak ditemukan batas-batas yang terang pada gema perkusinya. Suara resonansi yang dihasilkan bervariasi (Gabor 2003).
Selain itu, pada perkembangan lebih lanjut, pada sapi yang sedang produksi akan mengalami penurunan produksi atau produksi air susu akan terhenti sama sekali, binatang lesu, malas, berbaring dan kehilangan nafsu makan dan minum (Gabor 2003)


Diagnosa
Didasarkan pada:
a.Gejala Klinis
Diagnosa pneumonia didasarkan atas tanda-tanda klinik yang terlihat dan dilengkapi dengan investigasi secara auskultasi, perkusi dan sanggup dilanjutkan dengan investigasi lanjutan berupa investigasi foto rontgent. Untuk mengetahui etiologi atau biro penyebab pneumonia perlu dilakukan investigasi mikrobiologis berupa investigasi sputum atau leleran hidung atau swab trakheal (Cordes et.al 1994).
b. Pemeriksaan hematologi
Pemeriksaan ini untuk melihat citra sel darah putih dan jikalau memungkinkan sanggup pula dilakukan investigasi serologis, terutama untuk mengetahui keberadaan biro virus. Bahkan investigasi feses natif untuk mengetahui telur cacing juga sanggup dilakukan. Karena larva nematoda Dictyocaulus viviparus dalam perjalanannya di paru-paru sanggup mengakibatkan peradangan (Lungworm pneumonia).

c. Pemeriksaan makroskopis
Pemeriksaan makroskopis pada paru-paru tampak perubahan warna mulai yang dari kemerahan hingga menjadi abu-abu dan kuning bahkan terjadi hepatisasi merah, konsistensinya bermetamorfosis menyerupai hati yang lentur bahkan mengalami kerapuhan. Pada pengirisan paru-paru ditemukan adanya eksudat mulai dari serous hingga mukopurulen, jaringan parenkim tampakmengalami kongesti dan hepatisasi.  Pada uji apung akan melayang atau tenggelam, dan ditemukan inklusi bodi pada pneumonia yang disebabkan virus.

Diagnosa Banding
Differensial diagnosa terhadap pneumonia yaitu didasarkan pada adanya kemiripan diantara penyakit menyerupai tanda-tanda klinis respirasi cepat dan dangkal, sesak nafas (dyspnoe), batuk, keluar discharge atau eksudat pada hidung, tegak sapi dalam posisi abduksio (bahu direnggangkan). Keadaan oedema pulmonum patut dipertimbangkan. Mengingat pada kondisi oedema pulmonum juga terlihat adanya gangguan suplai oksigen dan karbondioksida jawaban adanya pengisian cairan pada alveolar (Welsh et.al 2004).
Selain itu, gangguan pada pleura (pleuritis) perlu diperhatikan juga, lantaran pada investigasi atau uji gumba, kondisi pleuritis juga mengatakan reaksi sakit (positif). Terlebih radang ini jarang ditemukan yang bangkit sendiri. Kondisi pneumonia yang telah berlanjut pun sanggup menjadikan peradangan pada pleura (Subronto 2003).

Diagnosa banding lainnya antara lain:
  • gangguan jantung
  • hiperemi pulmonum,
  • oedema pulmonum,
  • emfisema pulmonum
  • laringo-tracheitis

Demikian klarifikasi mendetail wacana pneumonia pada sapi, agar bermanfaat bagi yang membutuhkan.


Bahan Pakan Sumber Energi, Sumber Protein Dan Vitamin

Apa saja Jenis materi pakan ternak yang termasuk sumber energi, sumber protein dan sumber vitamin dan mineral?
Hampir semua materi pakan ternak, baik yang berasal dari tumbuhan maupun hewan, mengandung beberapa vitamin dan mineral dengan konsentrasi sangat bervariasi tergantung pada tingkat pemanenan, umur, pengolahan, penyimpanan, jenis dan bagian-bagiannya (biji, daun dan batang). Disamping itu beberapa perlakuan menyerupai pemanasan, oksidasi dan penyimpanan terhadap materi pakan akan mensugesti konsentrasi kandungan vitamin dan mineralnya. Saat ini bahan-bahan pakan sebagai sumber vitamin dan mineral sudah tersedia di pasaran bebas yang dikemas khusus dalam rupa materi olahan yang siap dipakai sebagai adonan pakan, contohnya premix, kapur, Ca2PO4 dan beberapa mineral (Anonime, 2012). Bahan Pakan Sumber protein :Golongan materi pakan ini mencakup semua materi pakan ternak yang mempunyai kandungan protein minimal 20% (berasal dari hewan/tanaman).
Sumber energi
Termasuk dalam golongan ini yakni semua materi pakan ternak yang kandungan protein kasarnya kurang dari 20%, dengan konsentrasi serat bernafsu di bawah 18%. Berdasarkan jenisnya, materi pakan sumber energi dibedakan menjadi empat kelompok, yaitu:
  • Kelompok serealia/ biji-bijian (jagung, gandum, sorgum)
  • Kelompok hasil sampingan serealia (limbah penggilingan)
  • Kelompok umbi (ketela rambat, ketela pohon dan hasil sampingannya)
  • Kelompok hijauan yang terdiri dari beberapa macam rumput (rumput gajah, rumput benggala dan rumput setaria).

Molases termasuk sumber energi.  Molases merupakan hasil samping pada industri pengolahan gula dengan wujud bentuk cair. Hal tersebut sesuai dengan pendapat yang menyatakan bahwa molasses yakni limbah utama industri pemurnian gula. Molases merupakan sumber energi yang esensial dengan kandungan gula didalamnya. Oleh alasannya yakni itu, molasses telah banyak dimanfaatkan sebagai materi komplemen pakan ternak dengan kandungan nutrisi atau zat gizi yang cukup baik. Molasses mempunyai kandungan protein bernafsu 3,1 %; serat bernafsu 0,6 %; BETN 83,5 %; lemak bernafsu 0,9 %; dan bubuk 11,9 % (Pond dkk,1995). 

Molasses sanggup dibedakan menjadi dua, yaitu: (1) Cane-molasses, merupakan molasses yang mempunyai kandungan 25 – 40 % sukrosa dan 12 – 25 % gula pereduksi dengan total kadar gula 50 – 60 % atau lebih. Kadar protein bernafsu sekitar 3 % dan kadar bubuk sekitar 8 – 10 %, yang sebagian besar terbentuk dari K, Ca, Cl, dan garam sulfat; (2) Beet-molasses­ merupakan pakan pencahar yang normalnya diberikan pada ternak dalam jumlah kecil. (Anonimc, 2012).

Sumber protein
Golongan materi pakan ini mencakup semua materi pakan ternak yang mempunyai kandungan protein minimal 20% (berasal dari hewan/tanaman).
Golongan ini dibedakan menjadi 3 kelompok:
  • Kelompok hijauan sebagai sisa hasil pertanian yang terdiri atas jenis daun-daunan sebagai hasil sampingan (daun nangka, daun pisang, daun ketela rambat, ganggang dan bungkil)
  • Kelompok hijauan yang sengaja ditanam, contohnya lamtoro, turi kaliandra, gamal dan sentero
  • Kelompok materi yang dihasilkan dari binatang (tepung ikan, tepung tulang dan sebagainya).

Beberapa pakan sumber protein:
  • Tepung Darah
    Tepung darah merupakan limbah jagal yang banyak di Indonesia, tetapi jarang dipakai alasannya yakni penampungan darah bekas jagal itu kotor dan banyak terkontaminasi tinja sapi atau kerbau yang dipotong Kandungan proteinnya tinggi, bahkan lebih tinggi dari bungkil kedelai. (Santoso, 1996).
    Daging binatang keong  itu sanggup dipakai sebagai pengganti tepung ikan dan kulitnya sanggup menjadi pengganti tepung tulang. Selama ini Indonesia masih mengimpor materi baku pakan, menyerupai tepung ikan dan tepung tulang, yang mencapai ratusan ribu ton dalam setahun (Anonimd, 2012).
  • Kacang gude
    Kacang gude mengandung gizi yang cukup tinggi yakni 22% protein, 65% karbohidrat dan 15% lemak. Kacang gude sanggup dimanfaatkan sebagai pengganti kedelai atau bahn pencampur pada produk yang mengunakan materi dasar kedelai, contohnya temped dan kecap. Selain sebagai materi pangan, tumbuhan kacang gude dipakai pula sebagai pakan ternak, pelindung di pembibitan, pencegaha erosi, dan pematah angin (Anonime, 2012)
  • Bungkil kelapa
    Bungkil kelapa merupakan limbah dari pembuatan minyak kelapa sanggup dipakai sebagai pakan lemak. Indonesia kaya akan pohon kelapa dan banyak mendirikan pabrik minyak goreng, sehingga bungkil kelapa banyak tersedia kandungan protein cukup tinggi sekitar 21,6% dan energi metabolis sekitar 1540 - 1745 Kkal/Kg. Tetapi bungkil kelapa ini miskin akan Cysine dan Histidin serta kandungan lemaknya tinggi sekitar 15%. Oleh alasannya yakni itu penggunaan dalam menyusun ransum tidak melebihi 20%, sedang kekurangan Cysine dan Histidin sanggup dipenuhi dari tepung itu atau Cysine buatan pabrik (Santoso, 1996).
  • SulfurSulfur juga termasuk sumber energi. Sulfur yakni nutrisi utama bagi semua organisme. akumulasi unsur-unsur lain, menciptakan materi tumbuhan (nabati ekstraksi) kurang cocok untuk dipakai sebagai pakan ternak dan untuk konsumsi manusia. Sulfur (S) asimilasi oleh flora memainkan tugas penting dalam siklus S di alam, dan metabolisme S berasimilasi menyediakan aneka macam senyawa yang bermanfaat bagi hewan, termasuk insan (Anonimd, 2012).
  • Tepung keongDaging binatang keong  itu sanggup dipakai sebagai pengganti tepung ikan dan kulitnya sanggup menjadi pengganti tepung tulang. Selama ini Indonesia masih mengimpor materi baku pakan, menyerupai tepung ikan dan tepung tulang, yang mencapai ratusan ribu ton dalam setahun (Anonimf, 2012).
  • Tepung reseKandungan proteinnya bervariasi antara 43 – 47% dan merupakan sumber kalsium yang baik alasannya yakni mengandung kitin. Tapi di Indonesia pemakaiannya belum umum, alasannya yakni produksinya memang sedikit (Anonimb, 2012).
  • HerbalTujuan penggunaan herbal yakni untuk mengganti penggunaan antibiotik dalam pakan dan air minum sebagai feed additive yang sanggup menunjukkan pengaruh negatif pada ternak menyerupai growth promoter dan pencegah penyakit serta sanggup menurunkan kolesterol dalam badan ternak. Penggunaan herbal sebagai feed additive dalam ransum broiler bertujuan untuk mengganti penggunaan antibiotik sebagai growth promotor dan pencegah penyakit pada ternak unggas sehingga ternak dan insan sanggup terhindar dari residue antibiotik dan resistensi kuman (Anonimd, 2010).
Sumber vitamin dan mineral
Hampir semua materi pakan ternak, baik yang berasal dari tumbuhan maupun hewan, mengandung beberapa vitamin dan mineral dengan konsentrasi sangat bervariasi tergantung pada tingkat pemanenan, umur, pengolahan, penyimpanan, jenis dan bagian-bagiannya (biji, daun dan batang). Disamping itu beberapa perlakuan menyerupai pemanasan, oksidasi dan penyimpanan terhadap materi pakan akan mensugesti konsentrasi kandungan vitamin dan mineralnya. Saat ini bahan-bahan pakan sebagai sumber vitamin dan mineral sudah tersedia di pasaran bebas yang dikemas khusus dalam rupa materi olahan yang siap dipakai sebagai adonan pakan, contohnya premix, kapur, Ca2PO4 dan beberapa mineral (Anonime, 2012).

Kedelai merupakan salah satu sumber mineral. Kedelai merupakan salah satu materi pakan yang mempunyai nilai biologis tinggi. Penggunaan kedelai sebagai materi pakan ternak ruminansia belum lazim dipakai di Indonesia alasannya yakni harga mahal, persaingan dengan kebutuhan pangan dan ternak monogastrik. Hasil ikutan kedelai yang banyak dipakai sebagai ransum ternak ruminansia diantaranya yakni ampastahu, ampas kecap kedelai afkir. Penggunaan materi pakan asal kedelai dan ikutanya sanggup dipakai semaksimal mungkin (Anonimf, 2012). 
Selain protein, energi, mineral ternak juga membutuhkan vitamin. Bahan pakan sumber vitamin yaitu minyak ikan, premix, multivitamin dan sayuran hijau dengan penggunaan sebanyak 0,5-2% dari total ransum (Anonime, 2012). Referensi:http://info-peternakan.blogspot.com

Sapi-Sapi Super Jumbo, Super Besar Berotot Dari Belgia Dalam Bingkai Foto

Inilah beberapa foto sapi-sapi Belgian Blue yang dikumpulkan dari banyak sekali sumber. Sapi Belgian Blue ialah sapi-sapi super dari hasil rekayasa genetik dengan seleksi induk dan pejantan yang benar-benar ketat. Berdasarkan warta resminya untuk memperoleh sapi super besar dan berotot belgian blue ini tanpa mempergunakan obat-obatan ataupun zat kimia berbahaya.

Sapi Super Jumbo Belgian Blue

Sapi Raksasa Belgian Blue, Coba bandingkan dengan orang yang memegangnya



Belgian Blue, Sapi Super tetapi Jinak




Suasana Kontes atau lelang Sapi Super Belgian Blue
Bagian Belakang, Pantat dan Paha Belgian Blue, Full Daging dan Non Fat.

Pedet Super Calon Sapi Jumbo Belgian Blue, perhatikan pahanya kecil-kecil sudah mulai berotot.
Ternyata dengan rekayasa genetik dan keseriusan dapat diperoleh produk yang benar-benar unggul tanpa memakai jalan pintas melalui obat-obat berbahaya semacam Beta agonis (B2) yang dapat membahayakan konsumen yang mengkonsumsi daging sapinya.

Yang perlu dilakukan hanya menyeleksi indukan dan pejantan yang paling super, disilangkan, diseleksi lagi dan disilangan lagi. Memang butuh waktu dan biaya yang tidak sedikit tetapi bukan hal yang tidak mungkin alasannya ialah foto-foto sapi super belgian blue diatas itulah bukti nyatanya. Kalau Belgia saja dapat tentunya Indonesia juga dapat asal didukung kemauan dan dana serta regulasi dari pemerintah. #Mungkinkah?

Jika Ingin Lebih Lengkap Mengenal Belgian Blue silahkan Baca Artikel dibawah ini:

Sapi Super Berotot dari Belgia, Belgian Blue (KLIK DISINI)

Wedang Secang : Cara Menciptakan Dan Manfaat Herbal Wedang Secang

Manfaat Wedang Secang dan Cara Membuatnya

Wedang Secang
Wedang Secang. Satu lagi jenis minuman tradisional yang mempunyai kegunaan alasannya ialah bahan-bahan pembuatannya yang mempunyai manfaat sebagai herbal. Minuman Secang atau banyak yang sebut dengan Wedang Secang Ini salah satu jenis minuman tradisional yang menyimpan banyak manfaat.

Manfaat Wedang Secang:
  • Meningkatkan stamina
  • Mengatasi perut kembung 
  • Mengatasi masuk angin
  • Menyegarkan dan menghangatkan  tubuh
  • Mengatasi gangguan pembuluh darah koroner yang menyempit
  • Mengurangi tekanan darah atau menurunkan hipertensi
  • Memperlancar fatwa darah
  • Dan beberapa manfaat dari Jahe dan Secang sebagai materi utamanya.

Wedang secang ialah minuman dengan materi dasar utamanya dari kayu secang yang diambi pada bab kulit pohon secang ( Caesalpinia sappan L ). 


Wedang ini di buat dengan cara merebus kayu secang  yang sebelumnya  sudah di serut-serut itu, di campur dengan kapulaga,kayu manis,serai,dan sedikit jahe. 

Jangan khawatir dengan warna merah yang timbul ketika menciptakan wedang secang, hal ini norma-normal saja dan memang harus timbul warna ibarat itu. Warna minuman ini memang ibarat merah darah, warna merah itu yang menciptakan ciri khas minuman ini, warna yang berasal dari kayu Secang.



Cara Membuat Wedang Secang

Resep I Wedang Secang
Bahan:
  • 15 gram secang
  • 2 batang serai, ambil bab putihnya, memarkan
  • 100 gram jahe, bakar
  • 250 gram gula watu
  • 1.5 liter air
Cara membuat:
Didihkan air. Masukkan secang, serai, dan jahe diatas api kecil hingga harum. Angkat. Saring.
Tambahkan gula batu. Sajikan hangat.

Resep II Wedang Secang
Bahan:
  • Kayu Secang 2 ons
  • Jahe 250 gr
  • Kemukus 10 biji
  • Sereh 5 batang
  • Cengkeh 10 biji
  • Keningar 20 cm
  • Kapulogo 10 biji
  • Gula pasir secukupnya
  • Air 5 liter
Cara menciptakan
  • Jahe di kupas hingga higienis akan lebih anggun kalau jahe di bakar kemudian di keprak/tumbuk
  • Sereh di basuh kemudian di keprak/tumbuk
  • Semua materi di basuh kecuali kayu secang
  • Masak 5 liter air, sesudah mendidih semua materi di masukan kedalam air kecuali kayu secang. tunggu hingga lima menit, sesudah itu kayu secang boleh di masukan sesudah warnanya menjelma merah kira-kira tiga menit, minuman sudah jadi dan siap untuk dihidangkan.
  • Bisa di tambah dengan gula atau madu ketika disajikan.

Manfaat Enzim Papain Yang Terkandung Pada Buah Pepaya

Manfaat papain antara lain:
  • Untuk Melunakkan Daging
  • Bahan Aktif Krim Pembersih Muka
  • Bahan Untuk Pasta Gigi
  • Bahan Perenyah Kue
  • Berguna untuk Industri Farmasi
Papain yaitu enzim jenis protease yang terdapat pada getah pepaya. Cairan putih kental layaknya susu ini banyak dijumpai pada serpihan batang, buah maupun daunnya. Volume getah pepaya ini jauh lebih banyak pada serpihan yang muda ketimbang yang tua. Sebagai enzim, papain sangat ampuh memecah molekul protein.
Salah satu manfaat papain yaitu pelunak daging. Daging dari binatang bau tanah dan bertekstur sanggup menjadi lunak. Pada pH, suhu, dan kemurnian papain, daya pemecahan protein yang dimiliki papain sanggup diintensifkan lebih jauh menjadi aktivitas hidrolisis protein. Harga produk itu ketika ini sangat mahal. Papain juga banyak dipakai sebagai materi aktif dalam preparat farmasi menyerupai obat gangguan pencernaan, dispesia, dan obat cacing. Dalam rangka pembedahan papain sanggup dipakai sebagai obat pengendali oedema dan imflamasi.

Yang banyak dipakai ketika ini yaitu materi aktif untuk krim, pembersih kulit muka. Sebab, papain sanggup melarutkan sel-sel mati yang menempel pada kulit dan sukar terlepas secara fisik. Noda dan flek di wajah sanggup dikikis oleh papain sampai menjadi mulus dan bersih. Papain pun sanggup dipakai sebagai materi pembuat pasta gigi, alasannya yaitu sanggup membersihkan sisa makanan apa saja yang menempel di gigi.

Manfaat lainnya adalah, materi perenyah pada pembuatan camilan cantik kering menyerupai cracker, materi penggumpal susu pada pembuatan keju, materi pelarut glatin, dan materi pencuci lensa.

Pada pembuatan bir yang diolah dengan cara fermentasi kecambah gandum dan jikalau didiamkan usang atau kondisi sekitarnya dingin, maka akan bermetamorfosis keruh. Ini disebabkan dalam kecambah gandum terdapat senyawa polifenol-protein yang terbawa dalam bir akan terpisah dan mengendap, yakni berupa dispersi padatan yang sangat luas melayang di seluruh cairan bir.

Pektin juga dihasilkan dari buah pepaya tersebut. Industri makanan dan minuman telah memakai pektin sebagai materi pemberi tekstur pada roti dan keju, materi pengental dan stabilizer pada minuman sari buah, materi pokok pembuatan jelly, jam, dan marmalade.

Sedang di industri farmasi, pektin dipakai sebagai emulsifier bagi preparat cair dan sirup, obat diare pada anak-anak, obat penawar racun logam, materi penurun daya racun dan meningkatkan daya larut obat sulfa, memperpanjang kerja hormon dan antibiotika, materi pelapis perban (pembalut luka) guna menyerap kotoran dan jaringan yang rusak serta materi kosmetik, oral atau injeksi untuk mencegah pendarahan. (Ada tiga kategori papain yang diperlukan pembeli di luar negeri, yakni papain garang (crude papain), papain higienis (refined papain), dan papain murni (pure papain). Di pasaran Amerika Serikat sekarang telah ditetapkan spesifikasi mutu papain oleh Botanical Derivatives Catalogue. Artinya, jikalau mutunya tidak sesuai dengan standar yang ditentukan, mereka tidak akan membeli. Dan, pada umumnya importir AS menyukai pengemasan dalam kantung plastik berisi gas nitrogen yang dimasukkan ke dalam kaleng. Sementara importir Inggris menyukai pengemasan dalam drum berlapis polietilen dengan kapasitas 20-25 kg.

Bahaya Rokok Menthol Dan Rokok Biasa, Mana Lebih Besar?

Ternyata Rokok Mentol Lebih Berbahaya dari Rokok Biasa

Rokok ialah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga 120 mm (bervariasi tergantung negara) dengan diameter sekitar 10 mm yang berisi daun-daun tembakau yang telah dicacah. Rokok dibakar pada salah satu ujungnya dan dibiarkan membara supaya asapnya sanggup dihirup lewat ekspresi pada ujung yang lainnya. Efek dari perokok yang paling pertama merusak organ badan akhir asap rokok ialah paru-paru. Belum lagi bahaya dari zat nikotin yang mengakibatkan kerusakan sel-sel dalam organ paru-paru yang sanggup berakibat fatal yaitu kanker paru-paru.
Bahaya Rokok. Biasanya perempuan lebih bahagia menentukan rokok menthol yang tidak mengakibatkan anyir di ekspresi selayaknya rokok-rokok lain yang dihisap laki-laki menyerupai kretek atau mild. Nah, kalau laki-laki juga merokok menthol, apakah itu juga menawarkan kalau laki-laki tersebut tidak tulen? Tentu saja tidak , akan tetapi ada ancaman dari rokok menthol yang seharusnya disadari oleh laki-laki yang lebih merugikan ketimbang rokok biasa. Yang pasti, perokok mentol itu lebih rentan terhadap resiko terkena serangan stroke. Kenapa begitu?
10 Zat Berbahaya Yang Terkandung Dalam Sebatang Rokok
  • Kromium. Salah satu zat berbahaya yang terkandung di dalam rokok ialah zat kromium. ...
  • Kadmium. Kadmium yang masih termasuk dalam golongan logam ini ialah kandungan zat berbahaya yang juga sanggup ditemukan dalam baterai. ...
  • Formaldehida. ...
  • Benzena. ...
  • Arsenik. ...
  • Hidrogen Sianida. ...
  • Karbon Monoksida. ...
  • Amonia.
Faktor mint yang ada dalam rokok mentol berasal dari minyak peppermint yang rasanya lebih yummy dan nyaman bagi sebagian orang. Rasa rokok menthol yang mengakibatkan sensasi tersendiri menciptakan para perokok tidak kuasa untuk berhenti dan lepas dari rokok mentol. Alhasil, perokok mentol lebih banyak merokok (bahkan hingga dua kali lipat) intensitasnya daripada penghisap rokok non-menthol.

Rokok menthol sendiri mempunyai keistimewaan untuk menghambat metabolisme dari nikotin yang adiktif. Cara kerja menyerupai ini mengakibatkan nikotin sanggup tinggal lebih usang di dalam tubuh, yang tentu saja mengakibatkan sifat adiktifnya juga lebih lama.

Selain resiko stroke, rokok mentol juga sangat kuat untuk mengakibatkan penyakit lain yang menyerang pembuluh darah pada otak. Meningkatkan resiko serangan jantung hingga dua hingga empat kali lipat dan permasalahan lain yang juga kuat terhadap gangguan impotensi. Kaprikornus kalau memang Anda ingin merokok, lebih baik menentukan rokok yang bukan mentol. Namun tentunya, kalau ingin lebih sehat, tak ada salahnya Anda berhenti merokok.
Bahaya asap rokok bagi perokok pasif. Meskipun tidak merokok, berada di lingkungan yang penuh asap rokok masih sanggup mengakibatkan efek negatif pada badan Anda yang sama menyerupai perokok itu sendiri. Bahaya asap rokok bagi perokok pasif diakibatkan oleh nikotin dan racun lainnya yang terkandung dalam asap rokok. Kandungan rokok yang bersifat racun tersebut berpotensi merusak sel-sel badan manusia. Selain merusak sel-sel tubuh, senyawa dalam asap rokok juga bersifat karsinogenik alias memicu kanker. Kandungan tersebut berasal dari materi baku rokok itu sendiri, yaitu tembakau.
Para peneliti menerka mentol mempunyai efek anestesi pada jalan masuk udara sehingga lebih sulit untuk mengidentifikasi penyakit paru-paru pada perokok.

"Kami terkejut bahwa perokok mentol sanggup lebih jelek dibandingkan dengan perokok non-mentol," ujar Marilyn Foreman dari Morehouse School of Medicine di Atlanta.

Rokok mentol banyak digemari oleh orang muda. Peneliti Kanada menemukan, orang muda yang menentukan rokok mentol berjumlah hampir dua kali lipat dari rokok biasa. Dalam studi ini, mereka rata-rata menghabiskan 43 batang rokok mentol dalam seminggu, sedangkan rokok biasa sebanyak 26 batang.

Dengan sensasi hirau taacuh di ekspresi dan terasa tidak terlalu keras menyerupai rokok biasa, perokok mentol dinilai lebih sulit untuk berniat berhenti merokok. Mereka akan kecanduan merokok mentol dan justru ingin terus mencobanya pada tahun berikutnya.

Foreman dan rekan-rekannya meneliti 3.758 perokok mentol dan 1.941 perokok biasa. Mereka berusia 45 hingga 80 tahun dan merokok sedikitnya 10 bungkus per tahun. Para perokok mentol kebanyakan seorang perempuan muda dan berkulit hitam.

Pada tahap awal penelitian, para perokok mentol tidak tampak menderita penyakit paru obstruktif kronik (PPOK). Mereka juga cenderung tidak mengalami batuk kronis, berlendir, dan memakai obat-obatan untuk membantu pernapasan.

Pada penelitian selama 18 bulan, perokok mentol dan non-mentol mempunyai frekuensi yang sama terhadap PPOK. Namun, perokok mentol mengalami eksaserbasi lebih parah, yaitu 0,22 persen tahun, dibandingkan perokok biasa, yaitu 0,18 persen per tahun.

Saat dites berjalan selama enam menit, para perokok mentol juga lebih jelek dibanding perokok biasa. Mereka juga merasa lebih sesak napas. Perokok mentol berisiko 29 persen lebih tinggi mengalami eksaserbasi penyakit paru-paru yang parah.

Jadi mau pilih merokok biasa, rokok mentol atau berhenti merokok sama sekali? Pilihan terakhirlah yang paling bijaksana.