Panduan Singkat Cara Membuat dan Memanfaatkan Berbagai Jenis Tanaman Obat Dalam Pengobatan Tradisional
1. Pegagan
Nama Lokal
pegaga (Aceh), daun kaki kuda (Melayu), antanan (sunda), gagan-gagan, rendeng (jawa), taidah (bali) sandanan (irian) broken copper coin, buabok (Inggris), paardevoet (Belanda), gotu kola (India), ji xue cao (Hanzi)
Kandungan
Pegagan yang simplisianya dikenal dengan sebutan Centella Herba mempunyai kandungan asiaticoside, thankuniside, isothankuniside, madecassoside, brahmoside, brahmic acid, brahminoside, madasiatic acid, meso-inositol, centelloside, carotenoids, hydrocotylin, vellarine, tanin serta garam mineral mirip kalium, natrium, magnesium, kalsium dan besi. Diduga glikosida triterpenoida yang disebut asiaticoside merupakan antilepra dan penyembuh luka yang sangat luar biasa. Zat vellarine yang ada memberikan rasa pahit.
Banyak manfaat dari pegagan/antanan.
bisa dikonsumsi berupa herbal atau mentah ( orang sunda biasa di makan pakai sambal terasi atau sambal oncom).
Saya punya pengalaman empiris akan pegagan ini, berafiliasi dengan penyakit asma yg saya derita.
Kalau untuk herbal biasa dicampur dengan madu dan sambiloto.
Secara garis besar pegagan berfungsi utama ialah untuk melancarkan jalan darah atau peredaran darah
Ini ialah tumbuhan yang tumbuh di tempat atau tempat yang lembab, dan termasuk tumbuhan liar, lebih bagus kalo di rebus dengan akar-akarnya dan kemudian di minum air rebusannya, saya menyebutnya tumbuhan multi fungsi karena banyak penyakit yang bisa di sembuhkannya, karena semua penyakit kebanyakan dari kurang lancarnya peredaran darah, dan pegagan justru melancarkannya, tetapi biasanya efeknya ialah nafsu makan bsianya akan tinggi, jadi harus bisa di kontrol juga mengenai yang satu ini. Semoga bermanfaat dan berguna dan tetaplah jaga keseimbangan karena sehat itu mahal.
2. Murbei (Morus alba L.) termasuk keluarga Moraceae ini ternyata mempunyai banyak manfaat sebagai tumbuhan herbal/obat. Murbei atau besaran (Jawa/Indonesia), kitau (Sumatera), mulberry (Inggris), ini berasal dari Cina dengan nama Sangye.
Selain daun murbei sebagai kuliner ulat sutera, daun mudanya bisa disayur. Menurut pusat informasi IPTEK tumbuhan ini sanggup tumbuh dengan baik mulai 100m dpl serta memerlukan cukup sinar matahari. Meski sanggup tumbuh dengan baik di lereng pegunungan dengan kondisi tanah basa, tumbuhan ini memerlukan drainase yang baik. Namun, kebanyakan ditemukan sebagai perdu liar selain dibudidayakan sebagai pakan ulat sutera.
Manfaat tumbuhan murbei diantaranya mengobati demam, flu, malaria, batuk, rematik, darah tinggi (hipertensi), kencing manis (diabetes melitus), kaki gajah (elephantiasis), radang mata merah (conjunctivitis acute), memperbanyak ASI, keringat malam, muntah darah, batuk darah, batuk berdahak, kolesterol tinggi (hiperkolesterolemia), tidak tiba haid, gangguan jalan masuk cerna, sesan napas (asma), cacingan, muka benjol (edema), susah kencing (disuria), neurastenia, jantung berdebar (palpitasi), rasa haus dan verbal kering, susah tidur (insomnia), indera pendengaran berdenging (tinnitus), sembelit, tuli, vertigo, hepatitis, kurang darah (anemia), rambut beruban, sakit kepala, sakit tenggorokan, sakit gigi, sakit kulit, sakit pinggang (lumbago), serta sanggup menyuburkan pertumbuhan rambut.
Bagian tumbuhan yang digunakan diantaranya daun, ranting, buah, dan kulit akar. Untuk penyimpanan, buah dikukus gres dijemur, ranting dipotong tipis kemudian dijemur, dan kulit akar dicuci higienis kemudian dipotong-potong tipis kemudian dijemur hingga kering. Hmmm ternyata selain rasa buah yang segar dan manis, banyak sekali ya manfaat tumbuhan ini.
Sudah cukup usang saya tidak mencicipi nikmatnya buah ini hingga beberapa hari yang kemudian saya menemukan tumbuhan ini tumbuh di depan rumah di sebelah kost saya. Buahnya lebat. Buah mudanya berwarna hijau keputihan, sedangkan buah yang masak berwarna ungu kehitaman mirip anggur
3. Sirih Merah
Tanaman sirih merah (Piper crocatum) termasuk dalam famili Piperaceae, tumbuh merambat dengan bentuk daun ibarat hati dan bertangkai, yang tumbuh berselang-seling dari batangnya serta penampakan daun yang berwarna merah keperakan dan mengkilap. Dalam daun sirih merah terkandung senyawa fito-kimia yakni alkoloid, saponin, ta-nin dan flavonoid. Sirih merah semenjak dulu telah digunakan oleh masyarakat yang berada di Pulau Jawa sebagai obat untuk meyem-buhkan banyak sekali jenis penyakit dan merupakan belahan dari program adat. Penggunaan sirih merah sanggup digunakan dalam bentuk segar, simplisia maupun ekstrak kapsul. Secara empiris sirih merah sanggup menyembuhkan banyak sekali jenis penyakit mirip diabetes mi-litus, hepatitis, kerikil ginjal, me-nurunkan kolesterol, mencegah stroke, asam urat, hipertensi, ra-dang liver, radang prostat, radang mata, keputihan, maag, kelelahan, nyeri sendi dan memperhalus kulit. Hasil uji praklinis pada tikus dengan pemberian ekstrak hingga takaran 20 g/kg berat badan, kondusif dikonsumsi dan tidak bersifat toksik. Sirih merah banyak di-gunakan pada klinik herbal center sebagai ramuan atau terapi bagi penderita yang tidak sanggup di-sembuhkan dengan obat kimia. Potensi sirih merah sebagai tumbuhan obat multi fungsi sangat besar sehingga perlu ditingkatkan dalam penggunaannya sebagai materi obat moderen.
Tanaman sirih merah (Piper crocatum) termasuk dalam famili Piperaceae, tumbuh merambat dengan bentuk daun ibarat hati dan bertangkai, yang tumbuh berselang-seling dari batangnya serta penampakan daun yang berwarna merah keperakan dan mengkilap. Dalam daun sirih merah terkandung senyawa fito-kimia yakni alkoloid, saponin, ta-nin dan flavonoid. Sirih merah semenjak dulu telah digunakan oleh masyarakat yang berada di Pulau Jawa sebagai obat untuk meyem-buhkan banyak sekali jenis penyakit dan merupakan belahan dari program adat. Penggunaan sirih merah sanggup digunakan dalam bentuk segar, simplisia maupun ekstrak kapsul.
Secara empiris sirih merah sanggup menyembuhkan banyak sekali jenis penyakit mirip diabetes mi-litus, hepatitis, kerikil ginjal, me-nurunkan kolesterol, mencegah stroke, asam urat, hipertensi, ra-dang liver, radang prostat, radang mata, keputihan, maag, kelelahan, nyeri sendi dan memperhalus kulit. Hasil uji praklinis pada tikus dengan pemberian ekstrak hingga takaran 20 g/kg berat badan, kondusif dikonsumsi dan tidak bersifat toksik. Sirih merah banyak di-gunakan pada klinik herbal center sebagai ramuan atau terapi bagi penderita yang tidak sanggup di-sembuhkan dengan obat kimia. Potensi sirih merah sebagai tumbuhan obat multi fungsi sangat besar sehingga perlu ditingkatkan dalam penggunaannya sebagai materi obat moderen.
Tanaman sirih mempunyai banyak spesies dan mempunyai jenis yang beragam, mirip sirih gading, sirih hijau, sirih hitam, sirih kuning dan sirih merah. Semua jenis tumbuhan sirih mempunyai ciri yang hampir sama yaitu tanamannya merambat dengan bentuk daun ibarat hati dan bertangkai yang tumbuh berselang seling dari batangnya.
Sirih merah (Piper crocatum) ialah salah satu tumbuhan obat potensial yang semenjak usang telah di-ketahui mempunyai banyak sekali khasiat obat untuk menyembuhkan banyak sekali jenis penyakit, disamping itu juga mempunyai nilai-nilai spritual yang tinggi. Sirih merah termasuk dalam satu elemen penting yang harus disediakan dalam setiap upacara susila khususnya di Jogyakarta. Tanaman ini termasuk di dalam famili Pipe-raceae dengan penampakan daun yang berwarna merah keperakkan dan mengkilap dikala kena cahaya.
Sirih merah tumbuh merambat di pagar atau pohon. Ciri khas tumbuhan ini ialah berbatang bulat berwarna hijau keunguan dan tidak berbunga. Daunnya bertangkai membentuk jantung hati dan belahan ujung daun meruncing. Permukaan daun meng-kilap dan tidak merata. Yang mem-bedakan dengan sirih hijau ialah selain daunnya berwarna merah keperakan, bila daunnya disobek maka akan berlendir serta aromanya lebih wangi.
Ramuan sirih merah telah usang dimanfaatkan oleh lingkungan kra-ton Jogyakarta sebagai tumbuhan obat yang beguna untuk ngadi saliro. Pada tahun 1990-an sirih merah di-fungsikan sebagai tumbuhan hias oleh para hobis, karena penampilannya yang menarik. Permukaan daunnya merah keperakan dan mengkilap. Pada tahun-tahun terakhir ini ramai dibicarakan dan dimanfaatkan se-bagai tumbuhan obat. Dari beberapa pengalaman, diketahui sirih merah mempunyai khasiat obat untuk banyak sekali penyakit. Dengan ramuan sirih merah telah banyak masyarakat yang tersembuhkan dari banyak sekali pe-nyakit. Oleh karena itu banyak orang yang ingin membudidayakannya.
Aspek budidaya
Sirih merah sanggup diperbanyak secara vegetatif dengan penyetekan atau pencangkokan karena tumbuhan ini tidak berbunga. Penyetekan sanggup dilakukan dengan menggunakan sulur dengan panjang 20 – 30 cm. Sulur sebaiknya dipilih yang telah mengeluarkan akar dan mempunyai 2 – 3 daun atau 2 – 3 buku. Untuk mengurangi penguapan, daun di ku-rangi sebagian atau buang seluruh-nya. Sulur diambil dari tumbuhan yang sehat dan telah berumur lebih dari setahun. Cara perbanyakan dengan dengan setek sanggup dilakukan dengan me-nyediakan media tanam berupa pasir, tanah dan kompos dengan perban-dingan 1 : 1 : 1. media tersebut di-masukkan ke dalam polibeg berdi ameter 10 cm yang belahan bawah-nya sudah dilubangin. Setek yang telah dipotong-potong direndam dalam air higienis selama lebih kurang 15 menit. Setek ditanam pada poli-beg yang telah berisi media tanam. Letakkan setek ditempat yang teduh dengan penyinaran matahari lebih kurang 60%.
Perbanyakan dengan cara pen-cangkokan dilakukan dengan me-milih cabang yang cukup bau tanah kira-kira 15 cm dari batang pokoknya, kemudian cabang tersebut diikat atau dibalut ijuk atau sabut kelapa yang sanggup menghisap air. Pencangkokan tidak perlu mengupas kulit batang. Cangkok diusahakan selalu lembap biar akarnya cepat tumbuh dan ber-kembang. Cangkok sanggup dipotong dan ditanaman di polibeg apabila akar yang muncul sudah banyak. Untuk tempat menjalar dibentuk ajir dari batang kayu atau bambu.
Penyiraman dilakukan satu hingga dua kali dalam sehari tergantung cuaca.
Penanaman di lapangan dilaku-kan pada awal ekspresi dominan hujan dan sebagai tiang panjat sanggup digunakan tumbuhan dadap dan kelor. Jarak tanam sanggup digunakan 1 x 1 m, 1 x 1,5 m tergantung kondisi lahan.
Sirih merah sanggup menyesuaikan diri de-ngan baik di setiap jenis tanah dan tidak terlalu sulit dalam pemelihara-annya. Selama ini umumnya sirih merah tumbuh tanpa pemupukan. Yang penting selama pertumbuhan-nya di lapangan ialah pengairan yang baik dan cahaya matahari yang diterima sebesar 60 – 75%.
Penangan pasca panen
Tanaman sirih merah siap untuk dipanen minimal berumur 4 bulan, pada dikala ini tumbuhan telah mem-punyai daun 16 – 20 lembar. Ukuran daunnya sudah optimal dan panjang-nya mencapai 15 – 20 cm. Daun yang akan dipanen harus cukup tua, higienis dan warnanya mengkilap karena pada dikala itu kadar materi aktifnya sudah tinggi. Cara pemetikan di-mulai dari daun tumbuhan belahan bawah menuju atas.
Setelah dipetik, daun disortir dan direndam dalam air untuk mem-bersikan kotoran dan debu yang me-nempel, kemudian dibilas hingga higienis dan ditiriskan. Selanjutnya daun dirajang dengan pisau yang tajam, higienis dan steril, dengan lebar irisan 1 cm. Hasil rajangan dikering anginkan di atas tampah yang telah dialas kertas hingga kadar airnnya di bawah 12%, selama lebih kurang 3 – 4 hari. Rajangan daun yang telah kering dimasukkan ke dalam kan-tong plastik transparan yang kedap air, gotong royong dimasukan silika gel untuk penyerap air, kemudian di-tutup rapat. Kemasan diberi label tanggal pengemasan selanjutnya di-simpan di tempat kering dan bersih. Dengan penyimpanan yang baik simplisia sirih merah sanggup bertahan hingga 1 tahun.
Cara penggunaan simplisia sirih merah yaitu dengan merebus se-banyak 3 – 4 potongan rajangan dengan satu gelas air hingga men-didih. Setelah mendidih, rebusan ter-sebut disaring dan didinginkan. Penggunaan sirih merah sanggup dilakukan selain dalam bentuk sim-plisia juga dalam bentuk teh, serbuk, dan ekstrak kapsul.
Pembuatan serbuk sirih merah yaitu diambil dari simplisia yang telah kering kemudian digiling dengan menggunakan grinder men-capai ukuran 40 mesh. Pengemasan dilakukan pada kantong plastik transparan dan diberi label. Sedang-kan ekstrak kapsul dibentuk dari hasil serbuk yang di ekstrak dengan menggunakan etanol 70%. Ekstrak kental yang didapat ditambahkan materi pengisi tepung beras 50% dan dikeringkan dengan menggunakan panggangan pada suhu 400C, setelah kering dimasukkan ke dalam kapsul.
Kandungan kimia
Tanaman memproduksi banyak sekali macam materi kimia untuk tujuan tertentu, yang disebut dengan me-tabolit sekunder. Metabolit sekunder tumbuhan merupakan materi yang tidak esensial untuk kepentingan hidup tumbuhan tersebut, tetapi mem-punyai fungsi untuk berkompetisi dengan makhluk hidup lainnya. Metabolit sekunder yang diproduksi tumbuhan bermacam-macam mirip alkaloid, terpenoid, isoprenoid, fla-vonoid, cyanogenic, glucoside, glu-cosinolate dan non protein amino acid. Alkaloid merupakan metabolit sekunder yang paling banyak di produksi tanaman. Alkaloid ialah materi organik yang mengandung nitrogen sebagai belahan dari sistim heterosiklik. Nenek moyang kita telah memanfaatkan alkaloid dari tumbuhan sebagai obat. Sampai dikala ini semakin banyak alkaloid yang ditemukan dan diisolasi untuk obat moderen.
Para jago pengobatan tradisional telah banyak menggunakan tumbuhan sirih merah oleh karena mempunyai kandungan kimia yang penting untuk menyembuhkan banyak sekali penyakit. Dalam daun sirih merah terkandung senyawa fitokimia yakni alkoloid, saponin, tanin dan flavonoid. Dari buku ”A review of natural product and plants as potensial antidiabetic” dilaporkan bahwa senyawa alko-koloid dan flavonoid mempunyai ak-tivitas hipoglikemik atau penurun kadar glukosa darah.
Kandungan kimia lainnya yang terdapat di daun sirih merah ialah minyak atsiri, hidroksikavicol, kavi-col, kavibetol, allylprokatekol, kar-vakrol, eugenol, p-cymene, cineole, caryofelen, kadimen estragol, ter-penena, dan fenil propada. Karena banyaknya kandungan zat/senyawa kimia bermanfaat inilah, daun sirih merah mempunyai manfaat yang sangat luas sebagai materi obat. Karvakrol bersifat desinfektan, anti jamur, sehingga bisa digunakan untuk obat antiseptik pada wangi verbal dan keputihan. Eugenol sanggup di-gunakan untuk mengurangi rasa sakit, sedangkan tanin sanggup diguna-kan untuk mengobati sakit perut.
Sirih merah sebagai tumbuhan obat multi fungsi
Sejak jaman nenek moyang kita dahulu tumbuhan sirih merah telah diketahui mempunyai banyak sekali khasiat obat untuk menyembuhkan banyak sekali jenis penyakit, di samping itu sirih merah mempunyai nilai-nilai spiritual yang tinggi. Sirih merah diperguna-kan sebagai salah satu belahan pen-ting yang harus disediakan dalam setiap upacara susila ”ngadi saliro”. Air rebusannya yang mengandung antiseptik digunakan untuk menjaga kesehatan rongga verbal dan me-nyembuhkan penyakit keputihan ser-ta wangi tak sedap.
Penelitian terhadap tumbuhan sirih merah hingga dikala ini masih sangat kurang terutama dalam pengembang-an sebagai materi baku untuk bio-farmaka. Selama ini pemanfaatan sirih merah di masyarakat hanya ber-dasarkan pengalaman yang dilaku-kan secara turun temurun dari orang bau tanah kepada anak atau saudara ter-dekat secara lisan. Di Jawa, ter-utama di Kraton Jogyakarta, tanam-an sirih merah telah dikonsumsi semenjak dahulu untuk menyembuhkan banyak sekali jenis penyakit. Bedasarkan pengalaman suku Jawa tumbuhan sirih merah mempunyai manfaat me-nyembukan penyakit ambeien, ke-putihan dan obat kumur, alkaloid di dalam sirih merah inilah yang berfungsi sebagai anti mikroba.
Selain bersifat antiseptik sirih merah juga bisa digunakan mengobati penyakit diabetes, dengan meminum air rebusan sirih merah setiap hari akan menurunkan kadar gula darah hingga pada tingkat yang normal. Kanker merupakan penyakit yang cukup banyak diderita orang dan sangat mematikan, sanggup disembuh-kan dengan menggunakan serbuk atau rebusan dari daun sirih merah. Beberapa pengalaman di masyarakat memperlihatkan bahwa sirih merah sanggup menurunkan penyakit darah tinggi, selain itu juga sanggup menyem-buhkan penyakit hepatitis.
Sirih merah dalam bentuk teh herbal bisa mengobati asam urat, kencing manis, maag dan kelelahan, ini telah dilakukan oleh klinik herbal senter yang ada di Jogyakarta, di mana pasiennya yang berobat sem-buh dari diabetes karena meng-konsumsi teh herbal sirih merah. Sirih merah juga sebagai obat luar sanggup memperhalus kulit.
Secara empiris diketahui tumbuhan sirih merah sanggup menyembuhkan penyakit kerikil ginjal, kolesterol, asam urat, serangan jantung, stroke, radang prostat, radang mata, masuk angin dan nyeri sendi.
Hasil uji praklinis pada tikus dengan pemberian ekstrak hingga takaran 20 g/kg berat badan, kondusif dikonsumsi dan tidak bersifat toksik, pada takaran tersebut bisa me-nurunkan kadar glukosa darah tikus sebesar 34,3%. Lebih tinggi penu-runannya dibandingkan dengan pem-berian obat anti diabetes militus komersial Daonil 3,22 mml/kg yang hanya menurunkan 27% glukosa darah tikus. Hasil uji praklinis pada tikus, sanggup di pakai sebagai teladan penggunaan pada orang yang men-derita kencing manis. Saat ini sudah cukup banyak klinik herbal center yang menggunakan sirih merah sebagai ramuan atau terapi yang mempunyai kegunaan dan manjur untuk pe-nyembuhan banyak sekali jenis penyakit
Penutup
Tanaman sirih merah mempunyai banyak manfaat dalam pengobatan tradisional, mempunyai potensi me-nyembukan banyak sekali jenis penyakit. Banyak pengalaman bahwa meng-gunakan sirih merah dalam bentuk segar, simplisia maupun ekstrak kapsul sanggup menyembuhkan penya-kit diabetes militus, hepatitis, kerikil ginjal, menurunkan kolesterol, men-cegah stroke, asam urat, hipertensi, radang liver, radang prostat, radang mata, keputihan, maag, kelelahan, nyeri sendi dan memperhalus kulit. Tanaman sirih merah sanggup dapat menyesuaikan diri dengan baik di setiap jenis tanah sehingga praktis dikembangkan dalam skala besar
4. Rosella
Khasiat yang lain ialah bunga dari tumbuhan ini sanggup diminum sebagai teh bunga sepatu. Pernah dengan Rosella? Rosela ialah spesies lain dari bunga sepatu yang berjulukan Hibiscus sabdariffa. Bunga Rosella sanggup diseduh dengan air panas dan mempunyai kegunaan untuk memperlancar fungsi ginjal, mencegah masuk angin, membantu memperlancar pencernaan, menurunkan tekanan darah tinggi, menurunkan kolesterol, menurunkan kadar kolesterol, meningkatkan kekebalan tubuh. Kaprikornus selain bunga sepatu menjadi bunga yang elok ternyata mempunyai kegunaan untuk kesehatan tubuh kita.
5. Mahkota Dewa
Tumbuhan ini tergolong kedalam keluarga Thymelaece, tinggi batang berkisar 1,5 meter hingga 2,5 meter. Berdaun tunggal. Daunnya berbentuk lonjong dan lancip pada belahan ujung. Buahnya berwarna merah bau tanah jikalau sudah matang. Buah ini mengandung Alkaloid, Saponin, Flavonoid, tannin, sterol dan terpen.
Mahkota Dewa mempunyai kegunaan sebagai detoksifikasi, meningkatkan kekebalan tubuh, mengurangi kadar gula darah, anti radang, mencegah pertumbuhan kanker, menurunkan asam urat. Buahnya bersifat sitotoksit terhadap sel kanker rahim dan sel leukemia. Hampir semua belahan dari flora ini sanggup dijadikan obat, mulai dari daging buah, kulit buah hingga daun. Daun dan kulit buah bisa digunakan dalam keadaan segar atau yang telah dikeringkan, sedangkan buahnya (daging buah) sanggup digunakan setelah dikeringkan.
Selain khasiat yang telah disebutkan di atas, kulit dan daging buah sanggup digunakan untuk mengobati disentri, psoriasis dan jerawat. Daun dan bijinya sanggup digunakan untuk mengobati penyakit kulit mirip ekzim dan gatal-gatal. Tetapi harus diwaspadai, karena belahan buah Mahkota Dewa mengandung racun terutama bijinya. Jika buah segar eksklusif dimakan sanggup mengakibatkan verbal bengkak, sariawan, mabuk, kejang hingga pingsan.
6. Waru
Waru
(Hibiscus tiliaceus L.)
Sinonim :
—
Familia :
malvaceae.
Uraian :
Tumbuhan tropis berbatang sedang, terutama tumbuh di pantai yang tidak berawa atau di dekat pesisir. Waru tumbuh liar di hutan dan di ladang, kadang kala ditanam di pekarangan atau di tepi jalan sebagai pohon pelindung. Pada tanah yang subur, batangnya lurus, tetapi pada tanah yang tidak subur batangnya tumbuh membengkok, percabangan dan daun-daunnya lebih lebar. Pohon, tinggi 5-15 m. Batang berkayu, bulat, bercabang, warnanya cokelat. Daun bertangkai, tunggal, berbentuk jantung atau bulat telur, diameter sekitar 19 cm. Pertulangan menjari, warnanya hijau, belahan bawah berambut abu-abu rapat. Bunga berdiri sendiri atau 2-5 dalam tandan, bertaju 8-11 buah, berwarna kuning dengan noda ungu pada pangkal belahan dalam, berkembang menjadi kuning merah, dan kesannya menjadi kemerah-merahan. Buah bulat telur, berambut lebat, beruang lima, panjang sekitar 3 cm, berwarna cokelat. Biji kecil, berwarna cokelat muda. Daun mudanya bisa dimakan sebagai sayuran. Kulit kayu berserat, biasa digunakan untuk membuat tali. Waru sanggup diperbanyak dengan biji.
Nama Lokal :
NAMA DAERAH Sumatera: kioko, siron, baru, buluh, bou, tobe, baru, beruk, melanding. Jawa: waru, waru laut, waru lot, waru lenga, waru lengis, waru lisah, waru rangkang, wande, baru. Nusa Tenggara: baru, waru, wau, kabaru, bau, fau. Sulawesi: balebirang, bahu, molowahu, lamogu, molowagu, baru, waru. Maluku: war, papatale, haru, palu, faru, haaro, fanu, halu, balo, kalo, pa. Irian jaya: kasyanaf, iwal, wakati. NAMA ASING Tree hibiscus. NAMA SIMPLISIA Hibisci tiliaceus Folium (daun waru), Hibisci tiliaceus Flos (bunga waru).
Penyakit Yang Dapat Diobati
Daun mempunyai kegunaan antiradang, antitoksik, peluruh dahak, dan peluruh kencing. Akar mempunyai kegunaan sebagai penurun panas dan peluruh haid.
Pemanfaatan :
BAGIAN YANG DIGUNAKAN
Bagian yang digunakan ialah daun, akar, dan bunga.
INDIKASI
Daun waru digunakan untuk pengobatan :
TB paru-paru, batuk, sesak napas,
Radang amandel (tonsilitis),
Demam,
Berak darah dan lendir pada anak, muntah darah,
Radang usus,
Bisul, abses,
Keracunan singkong,
Penyubur rambut, rambut rontok,
Akar digunakan untuk mengatasi :
terlambat haid,
demam.
Bunga digunakan untuk pengobatan :
radang mata.
CARA PEMAKAIAN
Untuk obat yang diminum, gunakan daun segar sebanyak 50-100 g atau 15-30 g bunga. Rebus dan air rebusannya diminum.
Untuk pemakaian luar, giling daun waru segar secukupnya hingga halus. Turapkan ramuan ini pada kelainan kulit, mirip bisul atau gosokkan pada kulit kepala untuk mencegah kerontokan rambut dan sebagai penyubur rambut.
CONTOH PEMAKAIAN:
TB Paru
1.Potong-potong 1 genggam daun waru segar, kemudian cuci seperlunya. Tambahkan 3 gelas minum air bersih, kemudian rebus hingga airnya tersisa sekitar 3/4-nya. Setelah dingin, saring dan tambahkan air gula ke dalam air saringannya, kemudian minum, sehari 3 kali, masing-masing 3/4 gelas minum.
2.Sediakan daun waru, pegagan (Centella asiatica L.), dan daun legundi (Vitex trifolia L.) (masing-masing 1/2 genggam), 1/2 jari bidara upas (Merremia mammosa Lour.), 1 jari rimpang kencur (Kaempferia galanga L.), dan 3 jari gula enau. Cuci semua bahan-bahan tersebut, kemudian potong-potong seperlunya. Masukkan ke dalam periuk tanah atau panci email. Masukkan 3 gelas minum air bersih, kemudian rebus hingga airnya tersisa 3/4nya. Setelah dingin, saring dan air saringannya siap untuk diminum, sehari 3 kali, masing-masing 3/4 gelas.
Batuk
Cuci 10 lembar daun waru segar, kemudian potong-potong seperlunya. Tambahkan 3 gelas minum air bersih, kemudian rebus hingga airnya tersisa 3/4 bagian. Setelah hambar saring dan air saringannya diminum, sehari 3 kali, masing-masing 1/3 bagian. Sebelum diminum, tambahkan madu secukupnya.
Batuk berdahak
Cuci 10 lembar daun waru yang masih muda hingga bersih, kemudian tambahkan gula kerikil seukuran telur burung merpati. Tambahkan 3 gelas air bersih, kemudian rebus hingga airnya tersisa 3/4 bagian. Setelah dingin, saring dan air saringannya diminum, sehari 3 kali minum, masing-masing 1/3 bagian.
Radang amandel
Cuci 1 genggam daun waru segar, kemudian rebus dalam 2 gelas air higienis hingga air rebusannya tersisa 1 1/2 gelas. Setelah dingin, saring dan air saringannya digunakan untuk berkumur (gargle), terus diminum, sehari 3-4 kali, setiap kali cukup seteguk.
Radang usus
Makan daun waru muda yang masih kuncup sebagai lalap.
Berak darah dan lendir pada anak
Cuci 7 lembar daun waru muda (yang masih kuncup) hingga bersih. Tambahkan 1/2 cangkir air sambil diremas-remas hingga airnya mengental mirip selai. Tambahkan gula aren sebesar kacang tanah sambil diaduk hingga larut. Peras dan saring menggunakan sepotong kain halus. Minum air saringan sekaligus.
Muntah darah
Cuci 10 lembar daun waru segar hingga bersih, kemudian giling halus. Tambahkan 1 cangkir air minum sambil diremas-remas. Selanjutnya, saring dan tambahkan air gula secukupnya ke dalam air saringannya, kemudian minum sekaligus.
Rambut rontok
Cuci 301embar daun waru segar dan 20 daun randu segar ( Ceiba pentandra Gaertn.), kemudian giling hingga halus. Tambahkan 2 sendok makan minyak jarak dan air perasan 1 buah jeruk nipis, sambil diaduk hingga rata. Saring ramuan tersebut menggunakan sepotong kain sambil diperas. Gunakan air perasannya untuk menggosok kulit kepala sambil dipijat ringan. Lakukan sore hari setelah mandi, kemudian bungkus rambut dengan handuk atau sepotong kain. Selanjutnya, cuci rambut keesokan harinya. Lakukan 3 kali seminggu.
Penyubur rambut
Cuci 15 lembar daun waru muda, kemudian remas-remas dalam 1 gelas air higienis hingga airnya mirip selai. Selanjutnya, peras dan saring menggunakan sepotong kain. Embunkan cairan yang terkumpul selama semalam. Keesokan paginya, gunakan cairan tersebut untuk membasahi rambut dan kulit kepala. Alhasil, kepala menjadi sejuk dan rambut akan tumbuh lebih subur.
Komposisi :
Daun mengandung saponin, flavonoida, dan polifenol, sedangkan akarnya mengandung saponin, flavonoida, dan tanin.
7. Kelapa Hijau
ialah tumbuhan yang mempunyai kegunaan obat.
Kelapa hijau dipercaya mempunyai kegunaan sebagai hemostatik, antipiretik dan diuretik dan laksatif, dan sanggup mengatasi banyak sekali penyakit mirip :
o bronchitis, demam, disentri, hepatitis, (akar) ;
o mencret, sakit perut, (arang tempurung);
o batuk darah, kerikil ginjal, cacing kremi, keracunan ikan, muntah darah dan pencahar daging buah);
o mencret, sakit perut dan benjol (buah muda);
o nyeri pinggang, penawar racun, peradangan usus (air kelapa) dan
o perawatan rambut dan materi pembawa ramuan luka bakar (minyak kelapa)
o obat kena racun makanan, frambusia, TBC (santan dan air buahnya),
o mencret, disentri,cholera, lemah syawat (akarnya),
o borok, demam nifas(bunganya),
o gigi rusak/berlubang, kencing nanah (minyak tempurungnya),
o wasir, adanya pengapuran pada air seni (daging buahnya).
Pengetahuan tradisional ini perlu dibuktikan dengan hasil analisa empirik dan dikala ini telah diketahui dengan hasil analisa kandungan nutrisi dari kelapa yang banyak mengandung giziesensial. Daging buah kelapa muda misalnya, kaya akan kalori terutama dari karbohidrat. Protein kelapa, dibandingkan dengan kacang-kacangan, lebih baik dalam hal asam amino isoleusin, leusin, lisin, threonin dan valin.
Adapun analisa nilai nutrisi daging buah kelapa umur 8 bulan ialah kadar air 90,59%, kalori437 kkal/100 g, minyak 26,67%, protein 10,67%, serat bernafsu 3,98%, totalkarbohidrat 38,45%, pati 13,53%, gula sebagai glukosa 24,92%.
Sementara komposisi asam amino daging buah kelapa ialah isoleusin 2,5 g/16 g N, leusin 4,9 g/16 gN, lisin 2,7 g/16 g N, metionin 1,5 g/16 g N, threosin 2,3 g/16 g N, tripthopan0,6 g/16 g N dan valin 3,8 g/16 g. Mineral utama yang terdapat pada daging buah kelapa ialah Fe (17 ppm), S (4,4 ppm), Cu (3,2), P (2.4 ppm). Kandungan vitamin pada buah mencakup vitamin C (10 ppm), vitamin B(15 IU), dan vitamin E (2 ppm).
Minyak kelapa sangat praktis dicerna dan diabsorbsi tubuh karena mengandung trigliserida yang tersusun dari lemak rantai sedang (C6-C12). Komposisi asam lemak dalam minyak kelapa ialah C8 5-%, C10 6 – 10% dan C12 44 – 45% (total 55-65% asamlemak rantai sedang). Trigliserida asam lemak rantai sedang sanggup digunakan untuk mengatasi hiperlipidemia dan kegemukan serta sanggup digunakan dalam ransum untuk pasien pasca bedah dan bayi premature.
Daging buah kelapa juga mengandung 0,2 mg vitamin E (sebagai tokoferol), namun proses produksi minyak secara konvensional yang biasanya mengaplikasikan panas dan tekanan, mengurangi kandungan tokoferol dalam hasil akhir. Kandungan vitamin E optimum sanggup diperoleh melalui perbaikan proses, yaitu dengan proses sentrifugasi santan dan produk yang dihasilkan dikenal dengan nama virgin oil. Virgin oil mempunyai aroma kelapa segar. Saat ini Virgin oil yang lebih dikenal dengan VCO (VirginCoconut Oil) diyakini keuntungannya untuk mengatasi penyakit kanker bahkan dianggap lebih ampuh dibandingkan dengan buah merah (Pandanus conoideus).
Air kelapa muda (7 – 8 bulan) mengandung protein 0,13 g, minyak 0,12 g, karbohidrat 4,11g, mineral Ca 20 mg, Fe 0,5 mg, vitamin asam askorbat 2,2 – 3,7 mg dan air95,01/ 100 g.
8. Wijaya Kusuma
(Epiphyllum anguliger)
Sinonim :
Familia :
Cactaceae
Uraian :
Wijayakusuma (Epiphyllum anguliger) termasuk jenis kaktus, divisi anthophita, bangsa opuntiales dan kelas dicotiledoneae. Jenis kaktus terdapat sekitar 1.500 jenis (famili). Tanaman kaktus sanggup hidup subur di tempat sedang hingga tropis. Demikian juga tumbuhan wijayakusuma. Bunga wijayakusuma hanya merekah beberapa dikala saja dan tidak semua tumbuhan wijayakusuma sanggup berbunga dengan mudah, tergantung dari iklim, kesuburan tanah dan cara pemeliharaan. Pada umumnya tumbuhan jenis kaktus sukar untuk ditentukan morfologinya, tetapi wijayakusuma sanggup dilihat dengan terperinci mana belahan daun dan mana belahan batangnya, setelah tumbuhan ini berumur tua. Batang pohon wijayakusuma sebetulnya terbentuk dari helaian daun yang mengeras dan mengecil. Helaian daunnya pipih, berwarna hijau dengan permukaan daun halus tidak berduri, lain halnya dengan kaktus-kaktus pada umumnya. Pada setiap tepian daun wijayakusuma terdapat lekukan-lekukan yang ditumbuhi tunas daun atau bunga . Wijayakusuma sanggup tumbuh baik ditempat yang tidak terlalu panas.
Nama Lokal :
Wijayakusuma (Indonesia);
Penyakit Yang Dapat Diobati :
Luka;
Pemanfaatan :
. Luka
Bahan: 1 helai daun wijayakusuma
Cara membuat: ditumbuk halus
Cara menggunakan: dioleskan pada luka, kemudian dibalut verban
Komposisi :
kandungan kimia : Tumbuhan wijayakusuma mempunyai daya ampuh untuk meredam rasa sakit dan bisa menetralisir pembekuan darah. Wijayakusuma juga mempunyai daya yang sanggup mempercepat masaknya luka abses. Komposisi kandungan kimia yang terdapat pada flora ini belum ada penelitian.
9. Pinang
(Areca catechu L.)
Sinonim :
= A. hortensis, Lour.
Familia :
Arecaceae
Uraian :
Pinang umumnya ditanam di pekarangan, di taman-taman atau dibudidayakan, kadang tumbuh liar di tepi sungai dan tempat-tempat lain, sanggup ditemukan dari 1-1.400 m dpl. Pohon berbatang langsing, tumbuh tegak, tinggi 10-30 m, diameter 15-20 cm, tidak bercabang dengan bekas daun yang lepas. Daun beragam menyirip tumbuh berkumpul di ujung batang membentuk roset batang. Pelepah daun berbentuk tabung, panjang 80 cm, tangkai daun pendek. Panjang helaian daun 1-1,8 m, anak daun mempunyai panjang 85 cm, lebar 5 cm, dengan ujung sobek dan bergigi. Tongkol bunga dengan seludang panjang yang praktis rontok, keluar dari bawah roset daun, panjang sekitar 75 cm, dengan tangkai pendek bercabang rangkap. Ada 1 bunga betina pada pangkal, di atasnya banyak bunga jantan tersusun dalam 2 baris yang tertancap dalam alur. Bunga jantan panjang 4 mm, putih kuning, benang sari 6. Bunga betina panjang sekitar 1,5 cm, hijau, bakal buah beruang satu. Buahnya buah buni, bulat telur sungsang memanjang, panjang 3,5-7 cm, dinding buah berserabut, bila masak warnanya merah oranye. Biji satu, bentuknya mirip kerucut pendek dengan ujung membulat, pangkal agak datar dengan suatu lekukan dangkal, panjang 15-30 mm, permukaan luar berwarna kecoklatan hingga coklat kemerahan, agak berlekuk-lekuk ibarat jala dengan warna yang lebih muda. Umbutnya dimakan sebagai lalab atau acar, sedang buahnya merupakan salah satu ramuan untuk makan sirih, dan merupakan tumbuhan penghasil zat samak. Pelepah daun yang bahasa Sundanya disebut upih, digunakan untuk pembungkus makanan, materi adonan untuk pembuatan topi, dsbnya. Perbanyakan dengan biji.
Nama Lokal :
Jambe, penang, wohan (Jawa). pineng, pineung, pinang,; Batang mayang, b. bongkah, b. pinang, pining, boni (Sumtra); Gahat, gehat, kahat, taan, pinang (Kalimanantan). alosi; mamaan, nyangan, luhuto, luguto, poko rapo, amongon.(Sul.); Bua, hua, soi, hualo, hual, soin, palm (Maluku). bua, winu,;
Penyakit Yang Dapat Diobati :
Cacingan, Perut kembung, Luka, Batuk berdahak, Diare, Kudis; Koreng, terlambat haid, keputihan, beri-beri, malaria, difteri; Tidak nafsu makan, Sembelit, Sakit pinggang, gigi dan gusi,;
Pemanfaatan :
BAGIAN YANG DIPAKAI: Biji, daun, sabut.
KEGUNAAN:
Biji (Binglang):
– Cacingan: taeniasis, fasciolopsiasis.
– Perut kembung akhir gangguan pencernaan.
– Bengkak karena retensi cairan (edema).
– Rasa penuh di dada.
– Luka.
– Batuk berdahak.
– Diare.
– Terlambat haid, Keputihan.
– Beri-beri, edema. Malaria.
– Memperkecil pupil mata (miosis) pada glaucoma.
Daun:
– Tidak napsu makan.
– Sakit pinggang (lumbago).
Sabut:
– Gangguan pencernaan (dyspepsia).
– Sembelit.
– Edema dan beri-beri.
PEMAKAIAN:
Untuk minum: 5-10 g biji kering atau 5-10 g sabut, rebus.
Pemakaian luar : Biji secukupnya direbus, airnya untuk mencuci luka dan infeksi kulit lainnya.
CARA PEMAKAIAN:
1. Cacingan:
30 g serbuk biji pinang direbus dengan 2 gelas air, didihkan
perlahan-lahan seiama 1 jam. Setelah hambar disaring, minum
sekaligus sebelum makan pagi.
2. Luka:
Biji ditumbuk halus, untuk digunakan pada luka.
3. Kudis:
Biji pinang digiling halus, tambahkan sedikit air kapur sirih sampai
menjadi adonan mirip bubur. Dipakai untuk memoles belahan tubuh
yang kudis.
4. Koreng:
Pinang, gambir, kapur sirih masing-masing sebesar telur cecak,
tembakau sebesar ibu jari dan 1 lembar daun sirih segar.
Bahan-bahan tersebut dicampur ialu digiling halus. Lumurkan pada
koreng yang telah dibersihkan.
5. Disentri:
Buah pinang yang warnanya kuning muda dicuci kemudian direndam dalam
1 gelas air selama beberapa jam. Minum air rendaman pinang.
6. Membersihkan dan memperkuat gigi dan gusi:
Biji pinang diiris tipis-tipis. Kunyah setiap hari selama beberapa
menit, kemudian ampasnya dibuang.
7. Sakit pinggang:
Daun secukupnya dicuci bersih, kemudian digiling halus. Tambahkan
minyak kelapa secukupnya, panaskan sebentar di atas api. Hangat-
hangat digunakan untuk mengompres belahan pinggang yang sakit.
8. Difteri:
1 butir biji pinang kering digiling halus, seduh dengan 3/4 cangkir
air panas dan 1 sendok makan madu. Setelah hambar digunakan untuk
kumur-kumur di tenggorokan selama 2-3 menit, kemudian dibuang.
Lakukan 3 kali sehari.
Efek samping:
Senyawa alkaloid yang dikandung pada buah cukup berbahaya untuk sistem syarat. Yang umum terjadi ialah mual dan muntah (20-30%), sakit perut, pening dan nervous. Untuk mengurangi bencana muntah, minumlah rebusan obat setelah dingin. Efek samping yang jarang terjadi ialah luka pada lambung yang disertai muntah darah.
Tanda-tanda kelebihan dosis: Banyak keluar air liur (qalivation), muntah, mengantuk dan seizure.
Pengobalan: Cuci lambung dengan larutan potassium permanganate dan injeksi atropine. Untuk mengurangi imbas racunnya, pemakaian biji pinang sebaiknya yang telah dikeringkan, atau lebih baik lagi bila biji pinang kering direbus dahulu sebelum diminum. Kebiasaan mengunyah biji pinang, sanggup meningkatkan bencana kanker-mukosa pipi (buccal cancer).
Komposisi :
SIFAT KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS: Biji: Pahit, pedas, hangat. Obat cacing (anthelmintic), peluruh kentut (antiflatulent), peluruh haid, peluruh kencing (diuretik), peluruh dahak, memperbaiki pencernaan, pengelat (astringen), pencahar (laksan). Daun: Penambah napsu makan. Sabut: Hangat, pahit. Melancarkan sirkulasi tenaga, peluruh kencing, pencahar. KANDUNGAN KIMIA: Biji mengandung 0,3-0,6% alkaloid, mirip Arekolin (C8 H13 NO2), arekolidine, arekain, guvakolin, guvasine dan isoguvasine. Selain itu juga mengandung red tanin 15%, lemak 14% (palmitic, oleic, stearic, caproic, caprylic, lauric, myristic acid), kanji dan resin. Biji segar mengandung kira-kira 50% lebih banyak alkaloid, dibandingkan biji yang telah diproses. Arekolin: Obat cacing dan mempunyai kegunaan sebagai penenang.
sumber : iptek.net.id
Berikut ini beberapa khasiat Cabe jawa (Piper retrofactum) dan cara membuat ramuannya.
1. Meningkatkan Gairah SeksualSediakan 30 gram cabai jawa yang sudah dibentuk bubuk, 3 papan buah petai cina kering yang ditepungkan, 2 butir kuning telur, dan 1 sdm madu, Cara membuatnya, aduk kuning telur, masukan bubuk cabai jawa dan tepung petai cina, kemudian tambahkan madu sambil diaduk hingga rata, minum ramuan ini setiap hari untuk membangkitkan gairah dan selera seksual.
2. Mengatasi Lemah Syahwat
Siapkan 25 gram cabai jawa bubuk, 15 gram pulosari bubuk, 1 siung bawang putih, 2 butir kuning telur, dan 1 sdm madu. Caranya, cabai jawa, pulosari, dan bawang putih ditumbuk lagi hingga halus sambil diaduk. Selanjutnya tambahkan kuning telur dan madu, aduk lagi hingga rata. Minum setiap hari secara teratur selama sebulan.
3. Mengobati Sakit Liver
Ramuan dibawah ini digunakan untuk mengobati penderita liver yang buang airnya tidak teratur dan tinja berwarna hijau tua. materi yang digunakan 3 butir cabai jawa, 1 jari tangan rimpang lempuyang, dan air secukupnya. cara membuatnya, cabai jawa dan lempuyang dicampur, kemudian ditumbuk hingga halus. Tambahkan segelas air, kemudian peras dan saring. Sekali minum sebanyak 100 ml. Bila buang air besar sudah lancar, konsumsi ramuan tersebut bisa dihentikan.
4. Menghilangkan Pegal dan Kembung
Ambil 2 butir cabai jawa dan 1 rimpang lempuyang. Cuci hingga bersih, Lalu tumbuk hingga halus. Oleskan atau tempelkan tumbukan materi tersebut dibagian tubuh yang pegal atau dibagian perut.
5. Mengusir Lelah dengan Jamu Cabe Puyang
Cabe puyang sudah kesohor semenjak dulu. Hampir setiap penjual jamu Gendong menyediakan jamu ini. Rasanya manis, sedikit pedas, dan yang niscaya segar. Jamu ini mempunyai kegunaan untuk menyembuhkan pegal dan linu pada pinggang, atau mengusir lelah.Bila anda ingin membuatnya sendiri, sediakan satu genggam cabai jawa kering, 100 gram lempuyang, 50 gram kencur, 2 ibu jari kunir, 150 gram beras, 75 gram asam kawak, 0,5 kg gula merah, 2 liter air, dan garam secukupnya. Langkah pertama, gula jawa asam kawak, dan air direbus hingga mendidih, diangkat kemudian ditambahkan garam sambil diaduk rata. setelah dingin, air disaring. langkah kedua, lempuyang, kunir, dan kencur dikupas, dicuci bersih, dan diiris tipis, kemudian diblender bersama cabai jawa, beras dan sedikit air matang. Setelah halus, diperas dan disaring dengan kain penyaring yang bersih. hasil saringan tersebut selanjutnya dicampurkan kedalam larutan gula merah dan asam kawak yang sudah dibuat. Jamu siap diminum.
10. Kepel
Kepel atau burahol termasuk tumbuhan langka di Indonesia. Tumbuhan ini biasa dijumpai di keraton-keraton yang ada di Pulau Jawa. Pohon ini mempunyai arti filosofis tersendiri bagi keraton di samping buahnya berguna untuk memelihara kecantikan puteri-puterinya. Daunnya mempunyai kegunaan menurunkan kolesterol.
Reputasi kepel sebagai tumbuhan keraton membuat rakyat jelata di Pulau Jawa jaman dulu enggan menanamnya. Pada jaman penjajahan orang percaya bahwa hanya orang yang berpengaruh lahir batin yang bisa menggandakan gaya hidup keluarga keraton. Orang yang tidak berpengaruh akan kualat. Kepercayaan waktu itu ialah hanya pejabat setingkat adipati yang pantas dan berpengaruh lahir batin menggandakan sikap keluarga kerajaan.
Daging buah kepel hanya sedikit. Rasa buahnya segar dan manis. Sayang, sebagian besar isi buah dipenuhi oleh biji sehingga tidak ada orang yang tertarik untuk membudidayakannya. Oleh karenanya, lambat laun pohon kepel menjadi langka mirip kini ini. Rasa taku kualat rakyat jelata juga mengakibatkan pohon kepel menjadi pohon yang langka sekarang.
Selain bisa ditemui di keraton-keraton yang ada di Pulau Jawa, pohon kepel masih bisa ditemui di Taman Buah Mekarsari, TMII, Taman Sringanis Bogor, Taman Kyai Langgeng Magelang, Kebun Raya Bogor dan beberapa kebun tumbuhan langka.
Masyarakat Jawa Barat jaman dulu menilai tumbuhan ini tidak berharga karena hanya sedikit daging buah yang bisa dinikmati. Mereka menamai buah kepel ini burahol yang kemudian dicomot menjadi nama latin flora ini Stelechocarpus burahol.
Pengharum Badan
Rasa daging buah kepel manis dan harum. Buah ini ialah deodoran alami para puteri Keraton Mataram di jaman dahulu. Keringat puteri-puteri keraton yang makan buahnya akan berbau harum setelah makan buah ini. Air seninya juga akan berbau harum. Napas pun akan harum. Kebiasaan puteri-puteri Mataram ini kemudian ditiru oleh keraton-keraton lain yang ada di Pulau Jawa.
Khasiat lain buah kepel ialah sifat diuretiknya yang bisa memperlancar air seni. Oleh alasannya ialah itu kepel dipercaya bisa membersihkan ginjal. Sekali lagi sayang, belum ada penelitian ilmiah yang menerangkan zat-zat apa yang mengakibatkan sifat diuretik pada kepel. Kabarnya, dengan sifat diuretiknya buah kepel bisa juga digunakan sebagai alat pencegah kehamilan tradisional.
Kandungan vitamin C dalam buah kepel sangat tinggi. “Wanita hamil yang makan buah kepel dipercaya akan melahirkan bayi yang cantik. Kulit bayi akan terlihat bersih,” ujar Endah Lasmadiwati, pengelola Kebun Obat Taman Sringanis di Bogor.
Khasiat vitamin C takaran tinggi ini, tutur Endah, membuat kulit menjadi bersih. Dari dalam tubuh kandungan buah kepel ini membersihkan darah, menguatkan liver, paru-paru dan ginjal. “Peredaran darah menjadi lebih lancar karena darah yang beku menjadi cair,” tambahnya.
Atasi Asam Urat
Daun kepel bisa juga dimanfaatkan untuk mengatasi asam urat. Lalap daun kepel bisa menurunkan kadar kolesterol. “Pilih daun yang masih muda,” kata isteri akupunturis Putu Oka Sukanta ini. Orang yang tidak menyukai lalap sanggup minum rebusan daun kepel untuk menurunkan kadar kolesterol. Rebusan ini dibentuk dari 7 lembar daun kepel dan 3 gelas air. Air dan daun kepel ini kemudian direbus hingga tersisa satu setengah gelas. Air rebusan daun kepel ini diminum dua kali sehari, masing-masing sebanyak tiga perempat gelas.
Melihat banyak manfaatnya, mudah-mudahan pohon kepel tidak benar-benar punah. Kepunahan pohon kepel bisa dicegah kalau ada perjuangan untuk menanam di pekarangan sendiri. Harapan bisa ditempatkan pada teknologi pertanian moderen biar bisa mengembangbiakkan kepel dengan teknik ovulasi.
11. Buah Naga
Buah ini ada 4 jenis (dilihat dari warna daging dan kulit), berdaging merah, berdaging putih, berdaging supermerah dan berdaging putih, tetapi kulitnya kuning. Yang berdaging putih mempunyai ukuran lebih besar dan rasa yang lebih segar (berasa asam tetapi segar), sedangkan yang merah mempunyai rasa lebih manis. Dalam kondisi yang masih segar, buahnya biasanya diselaputi sulur atau sisik yang berwarna hijau kekuningan, sedangkan belahan luar berwarna merah jambu.
Buah ini terkenal sebagai salah satu sumber betakaroten, provitamin A yang di dalam tubuh akan diolah menjadi vitamin A yang berguna untuk kesehatan mata, reproduksi dan proses metabolism lainnya. Betakaroten juga merupakan anti oksidan, pencegah kanker, khususnya kanker kulit dan paru. Selain itu buah ini juga mengandung sumber vitamin dan mineral yang sangat baik.
Dalam buah ini terkandung sumber vitamin B1, kalium, zat besi, protein serta kalsium. Zat-zat ini bisa menetralkan racun dalam darah, meningkatkan penglihatan dan mencegah darah tinggi.
Buah Naga sanggup dikonsumsi dalam keadaan segar, setelah matang, buah naga dibelah menjadi dua dan dagingnya diambil menggunakan sendok. Buah Naga juga sanggup dijadikan kuliner enak lainya mirip pai, eskrim dan aneka dessert lainnya.
12. Pasak Bumi
Pasak bumi atau Eurycoma Longifolia banyak tumbuh di hutan Kalimantan. Yang dijadikan sumber obat ialah akarnya. Mengkonsumsi ekstrak akar pasak bumi sanggup menyembuhkan penyakit kencing manis, liver, impotensi, rematik, asam urat dan meningkatkan vitalitas kaum Adam.
Dari beberapa referansi yang ada, pasak bumi juga bisa mengobati leukemia atau kanker darah, kemudian dari penelitian yang dilakukan oleh beberapa Negara, pasak bumi juga mengandung banyak sekali metabolic sekunder yang mempunyai imbas farmakologi yang tinggi. Pasak Bumi mempunyai kandungan senyawa golongan statin sebagai anti hiperlipidemia, gugus alkaloid dan lakton. Ekstrak ethanolic yang terkandung di dalamnya juga sanggup meningkatkan jumlah hormone testoteron pada pria.
Pasak Bumi lebih dikenal sebagai obat malaria, kandungan senyawa kuasinoid pada akarnya sanggup melumpuhkan plasmodium falcifarum yang dibawa oleh nyamuk anopheles betina. Kandungan lainnya ialah senyawa erikomanon yang terkenal ampuh untuk melawan malaria. Terkahir juga diketahui bahwa pasak bumi bermanfaat untuk meningkatkan kekebalan tubuh pada penderita HIV.
13. Ginkgo Biloba
Tumbuhan ini sudah dimanfaatkan oleh masyarakat tiongkok kuno yang memanfaatkan daun dan buahnya bahkan mengkonsumsi bijinya semenjak 5000 tahun yang lalu. Kegunaan utamanya pada waktu itu sebagai tonikum penyegar tubuh. Sekarang ekstrak ginkgo biloba sanggup dibeli dalam bentuk kapsul, pil maupun cairan pekat. Pada tumbuhan ini digunakan untuk mengobati penyakit jantung dan penyakit yang berkaitan dengan paru-paru, mirip asma maupun bronchitis.
Ginkgo Biloba diketahui mengandung vitamin C dan ginkgolida, yaitu senyawa anti oksidan dan flavonoid. Senyawa inilah yang diyakini dan telah diteliti berperan penting untuk memperlebar sistim pembuluh paling kecil yaitu mikrokapiler, sehingga sanggup meningkatkan fungsi organ tunggal terutama otak. Selain itu flora ini sanggup dimanfaatkan untuk menghilangkan stress, mengusir sakit kepala, migraine, vertigo dan indera pendengaran yang berdenging. Dan kabar bangga lainya, ternyata ginkgo biloba bisa meningkatkan daya seksual.
Perlu diwaspadai, mengkonsumsi ginkgo biloba berlebihan sanggup mengakibatkan diare, mual dan muntah. Ginkgo biloba juga tidak disarankan penggunaan terhadap orang yang mengalami kesulitan pembekuan darah, penderita epilepsi dan perempuan hamil.
14. Ginseng
Inilah flora yang sering dijuluki “ the essence of the earth in the form of a men”, ini dikarenakan umbi ginseng sepintas mirip wujud manusia. Saat ini umbi ginseng yang beredar di pasaran umumnya berasal dari Amerika, Siberia dan Asia. Dari ketiganya, jenis yang paling baik ialah Panax Ginseng ataau ginseng Asia dan paling mahal harganya.
Di cina, ginseng dikenal sebagai perangsang seksual karena mengandung hormone estrogen (hormone seks pada wanita). Tanaman ini juga dikenal bisa meningkatkan system kekebalan tubuh dan meningkatkan kemampuan tubuh menghadapi stress dan kelahan. Ginseng juga dimanfaatkan untuk mengatasi depresi, demam, diare dan yang paling dikenal sebagai obat impotensi. Awalnya ginseng dikonsumsi dalam bentuk umbi basah, umbi kering, tepung dan lainnya. Pengolahan sederhana dengan merebus umbi segar selama 10-20 menit, kemudian airnya diminum. Tetapi pada dikala ini, di pasaran sudah jamak ditemukan ginseng dalam kemasan yang siap dikonsumsi.
Sama mirip tumbuhan obat lainnya, mengkonsumsi ginseng secara berlebihan sanggup menimbulkan sakit kepala, insomnia, cemas, gelisah dan rasa sakit dikala bernafas. Konsumsi ginseng tidak dianjurkan kepada perempuan hamil, penderita insomnia, asma, hipertensi, kelainan jantung, penderita diabetes dan empisema (bengkak pada paru-paru karena pembuluh darah kemasukan udara).
15. Morfologi/habitus
Jambu Biji (Psidium guajava) banyak tersebar di Asia Tenggara termasuk Indonesia, hingga Asia Selatan, India dan Srilangka. Jambu biji termasuk tumbuhan perdu dan mempunyai banyak cabang dan ranting; batang pohonnya keras. Permukaan kulit luar pohon jambu biji berwarna coklat dan licin. Apabila kulit kayu jambu biji tersebut dikelupas, akan terlihat permukaan batang kayunya basah. Bentuk daunnya umumnya bercorak bulat telur dengan ukuran yang agak besar. Bunganya kecil-kecil berwarna putih dan muncul dari balik ketiak daun. Tanaman ini sanggup tumbuh subur di tempat dataran rendah hingga pada ketinggian 1200 meter diatas permukaan laut. Pada umur 2-3 tahun jambu biji sudah mulai berbuah. Bijinya banyak dan terdapat pada daging buahnya.
Jambu biji ini erat juga dengan nama Psidium guajava (Inggris/Belanda), Jambu klutuk, Bayawas, tetokal, Tokal (Jawa); Jambu klutuk, Jambu Batu (Sunda), Jambu bender (Madura). (11 January 2006).
Kandungan Kimia
Buah, daun, dan kulit batang pohon jambu biji mengandung tanin, sedang pada bunganya tidak banyak mengandung tanin. Daun jambu biji juga mengandung zat lain kecuali tannin, mirip minyak atsiri, asam ursolat, asam psidiolat, asam kratogolat, asam oleanolat, asam guajaverin dan vitamin. Kandungan buah jambu biji (dalam 100 gr), yaitu Kalori 49 kal; Vitamin A 25 SI; Vitamin B1 0,02 mg; Vitamin C 87 mg; Kalsium 14 mg; Hidrat Arang 12,2 gram; Fosfor 28 mg; Besi 1,1 mg; Protein 0,9 mg; Lemak 0,3 gram; dan Air 86 gram. ( IPTEKnet, 15 Januari, 2007).
Diantara banyak sekali jenis buah, jambu biji mengandung vitamin C yang paling tinggi dan cukup mengandung vitamin A. Dibanding buah-buahan lainnya mirip jeruk manis yang mempunyai kandungan vitamin C 49 mg/100 gram bahan, kandungan vitamin C jambu biji 2 kali lipat. Vitamin C ini sangat baik sebagai zat antioksidan. Sebagian besar vitamin C jambu biji terkonsentrasi pada kulit dan daging belahan luarnya yang lunak dan tebal. Kandungan vitamin C jambu biji mencapai puncaknya menjelang matang. Selain pemasok andal vitamin C, jambu biji juga kaya serat, khususnya pectin (serat larut air), yang sanggup digunakan untuk materi pembuat gel atau jeli. Manfaat pectin lainnya ialah untuk menurunkan kolesterol yaitu mengikat kolesterol dan asam empedu dalam tubuh dan membantu pengeluarannya. Penelitian yang dilakukan Singh Medical Hospital and Research center Morrabad, India memperlihatkan jambu biji sanggup menurunkan kadar kolesterol total dan trigliserida darah serta tekanan darah penderita hipertensi essensial.
Contoh Penggunaan dalam Kehidupan Sehari-hari
Ada beberapa contoh cara penggunaan jambu biji untuk kesehatan diantaranya,
Diare pada bayi yang masih menyusui:
– Bahan : jambu biji yang masih muda dan garam secukupnya.
– Cara menggunakan : dikunyah oleh ibu yang menyusui bayi tersebut, airnya ditelan dan ampasnya dibuang.
Masuk Angin:
– Bahan: 10 lembar daun jambu biji yang masih muda, 1 butir cabai merah, 3 mata buah asam, 1 potong gula kelapa, garam secukupnya
– Cara membuat : semua materi tersebut direbus bersama dengan 1 liter air hingga mendidih kemudian disaring untuk diambil airnya. Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari.
Sariawan:
– Bahan: 1 genggam daun jambu biji, 1 potong kulit batang jambu biji.
– Cara membuat: direbus bersama dengan 2 gelas air hingga mendidih, kemudian disaring untuk diambil airnya. Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari.
Sakit Kulit:
– Bahan: 1 genggam daun jambu biji yang masih muda, 7 kuntum bunga jambu biji.
– Cara membuat: ditumbuk gotong royong hingga halus cara menggunakan: untuk menggosok belahan kulit yang sakit.
Obat luka gres Sebaiknya menggunakan pucuk daun muda kemudian dikunyah hingga lembut kemudian ditempelkan diluka, berguna untuk menghentikan pendarahan pada luka baru, juga berguna sebagai pembunuh kuman. Khasiat buah jambu biji yaitu menaikkan trombosit darah Buah mempunyai kegunaan sanggup meningkatkan trobosit darah, pada pasien yang kena demam berdarah, banyak yang menggunakan juice buah jambu biji, diminum 3 kali sehari bila terkena serangan demam berdarah. Batuk Sebaiknya mengkonsumsi buah jambu biji, sebagai pencegahan biar tidak semakin parah, karena zat yang ada didalamnya sanggup mencegahnya Pembersih pasca persalinan. Kulit pohon biasa digunakan sebagai pembersih pasca persalinan ambil tiga genggam kecil kulit pohon boleh dicampur dengan pucuk daun, kemudian direbus dan airnya diminum.
Untuk mengobati penyakit tertentu, lebih disukai buah jambu biji yang daging buahnya berwarna merah. Saat ini, buah jambu biji telah dimanfaatkan oleh masyarakat untuk meningkatkan jumlah trombosit pada penderita demam berdarah. Kemungkinan besar, hal ini disebabkan buha jambu biji mempunyai kegunaan untuk mengatasi hemostatis, antiradang dan antioksidan sehingga sanggup menghentikan proses agregasi (pengumpulan) trombosit dan perdarahan yang terjadi sebelumnya, mirip mimisan, perdarahan kulit dan berak darah. Alhasil, jumlah trombosit cepat meningkat disertai perbaikan kualitas trombosit yang beru terbentuk sehingga sanggup berfungsi kembali secara normal.
16. MENGKUDU (Morinda citrifolia L)
Tanaman mengkudu (Morinda cirifolia L) merupakan tumbuhan obat yang sudah dimanfaatkan orang semenjak jaman dahulu hingga sekarang. Di banyak sekali negara di dunia, banyak orang juga menggunakan mengkudu sebagai tumbuhan obat, alasannya ialah tumbuhan mengkudu mempunyai banyak sekali khasiat. Di Indonesia tumbuhan mengkudu sudah dimanfaatkan semenjak jaman dahulu. Semula yang dimanfaatkan ialah kulit akarnya sebagai zat pewarna, karena dalam kulit akarnya tersebut terkandung senyawa morindon dan morindin yang sanggup memberikan warna merah dan kuning untuk mewarnai kain tenun. Setelah diketahui bahwa dalam belahan lain tumbuhan mengkudu, terutama buahnya mengandung banyak sekali zat yang mempunyai kegunaan obat yang sanggup menyembuhkan banyak sekali macam penyakit, maka selanjutnya tumbuhan mengkudu lebih dikenal sebagai tumbuhan obat. Di Indonesia mengkudu tumbuh hampir diseluruh kepulauan, umumnya flora liar di pantai, di ladang, di pinggiran kota dan perkampungan, atau sengaja ditanam dipekarangan sebagai tumbuhan obat. Penyebarannya ke banyak sekali penjuru tempat tropis melalui arus laut, karena sebagian biji mengandung udara yang memungkinkan buahnya terapung di permukaan laut. Nama tempat untuk tumbuhan mengkudu antara lain eodu, lengkudu, bangkudu, bakudu, pamarai, mangkudu, beteu (Sumatra); kudu, cangkudu, pace, kemudu (Jawa); tibah, wungkudu, ai kombo, manakudu, bakudu(Nusa Tenggara); mangkudu,wangkudu, labanau, (Kalimantan), baja, noni (Sulawesi). Akhir-akhir ini tumbuhan tersebut mendapat perhatian dunia karena adanya fakta empiris dan kepercayaan serta bukti penelitian ilmiah bahwa buah mengkudu mempunyai banyak sekali khasiat penyembuhan terhadap banyak sekali penyakit degeneratif yangsulit disembuhkan mirip kanker,diabetes, tumor dan lain sebagainya. Dari hasil penelitian secara ilmiah sanggup dibuktikan bahwa pada semua 19 belahan tumbuhan mengkudu terkandung banyak sekali senyawa yang berguna obat.
KANDUNGAN MENGKUDU
Scopoletin
Zat-zat scopoletin ini mempunyai khasiat pengobatan, dan sebagai tambahan para jago percaya bahwa scopoletin ialah salah satu di antara zat-zat yang terdapat dalam buah Mengkudu yang sanggup mengikat serotonin, salah satu zat kimiawi penting di dalam tubuh manusia. Scopoletin berfungsi memperlebar jalan masuk pembuluh darah yang mengalami penyempitan dan melancarkan peredaran darah. Selain itu scopoletin juga telah terbukti sanggup membunuh beberapa tipe bakteri, bersifat fungisida (pembunuh jamur) terhadap Pythium sp dan juga bersifat antiperadangan dan anti-alergi.
Zat Anti-kanker (Damnacanthal)
Beberapa penelitian terbaru perihal Mengkudu dilakukan untuk mengetahui kandungan zat-zat antikanker (damnacanthal ). Empat ilmuwan Jepang berhasil menemukan zat anti kanker pada ekstrak Mengkudu ketika mereka sedang mencari zat-zat yang sanggup merangsang pertumbuhan struktur normal dari selsel absurd K-ras-NRK.
Xeronine dan Proxeronine
Salah satu alkaloid penting yang terdapat dalam buah Mengkudu ialah xeronine. Xeronine dihasilkan juga oleh tubuh insan dalam jumlah terbatas yang berfungsi untuk mengaktifkan enzim-enzim dan mengatur fungsi protein di dalam sel. Xeronine ditemukan pertama kali oleh Dr. Ralph Heinicke (ahli biokimia). Walaupun buah Mengkudu hanya mengandung sedikit xeronine, tetapi mengandung bahanbahan pembentuk (prekursor) xeronine, yaitu proxeronine dalam jumlah besar. Proxeronine ialah sejenis asam koloid yang tidak mengandung gula, asam amino atau asam nukleat mirip koloid-koloid lainnya dengan bobot molekul relatif besar, lebih dari 16.000. Apabila kita mengkonsumsi proxeronine maka kadar xeronine di dalam tubuh akan meningkat. Di dalam tubuh insan (usus) enzim proxeronase dan zat-zat lain akan mengubah proxeronine menjadi xeronine. Fungsi utama xeronine ialah mengatur bentuk dan rigiditas (kekerasan) protein-protein spesifik yang terdapat di dalam sel. Hal ini penting mengingat bila protein-protein tersebut berfungsi absurd maka tubuh kita
akan mengalami gangguan kesehatan. Secara keseluruhan Mengkudu merupakan materi kuliner yang bergizi lengkap. Sebagian besar susila budaya Polinesia masa lampau maupun sekarang, menggunakan buah Mengkudu sebagai kuliner utama. Penduduk orisinil kepulauan Pasifik Selatan mengkonsumsi buah Mengkudu untuk sanggup bertahan hidup pada waktu kelaparan. Demikian pula, para prajurit yang menetap di kepulauan Polinesia selama perang dunia II dianjurkan untuk mengkonsumsi buah Mengkudu untuk menambah kekuatan dan tenaga.
Zat Pewarna
Kulit akar tumbuhan Mengkudu mengandung zat pewarna (merah), yang diberi nama morindon dan morindin.
KHASIAT MENGKUDU
Riset Medis Tentang Mengkudu
Riset medis perihal Mengkudu dimulai setidaknya pada tahun 1950, ketika jurnal ilmiah Pacific Science melaporkan bahwa buah Mengkudu memperlihatkan sifat anti basil terhadap M. pyrogenes, P. Aeruginosa, dan bahkan E. coli yang mematikan itu. Studi dan penelitian perihal Mengkudu terus dilakukan oleh banyak sekali forum penelitian dan universitas. Sejak tahun 1972, Dr. Ralph Heinicke, jago biokimia terkenal dari Amerika Serikat mulai melaksanakan penelitian perihal alkaloid xeronine yang terdapat pada enzim bromelain (enzim pada nenas), dan kemudian menemukan bahwa buah Mengkudu juga mengandung xeronine dan prekursornya (proxeronine) dalam jumlah besar. Xeronine ialah salah satu zat penting yang mengatur fungsi dan bentuk protein spesifik sel-sel tubuh manusia. Tahun 1993, jurnal Cancer Letter melaporkan bahwa beberapa peneliti dari Keio University dan The Institute of Biomedical Sciences di Jepang yang melaksanakan riset terhadap 500 jenis tumbuhan mengklaim bahwa mereka menemukan zat-zat anti kanker (damnacanthal) yang terkandung dalam Mengkudu.
Meningkatkan Daya Tahan Tubuh
kemampuan sari buah Mengkudu, di antaranya yaitu merangsang produksi sel T dalam sistem kekebalan tubuh (sel T berperan penting dalam melawan penyakit); memperkuat sistem kekebalan tubuh, terutama makrofaset dan limfosit dari sel darah putih; memperlihatkan imbas anti bakteri; mempunyai imbas anti rasa sakit/nyeri (analgesik); menghambat pertumbuhan sel-sel pra kanker/tumor yaitu dengan kemampuannya menormalkan fungsi sel-sel yang abnormal. Mona Harrison, MD dari Boston University School of Medicine dan eksekutif medis pada D.C. General Hospiial,USA melaporkan bahwa Mengkudu meningkatkan fungsi kelenjar tiroid dan kelenjar timus, yang dipercaya bertindak melawan infeksi dan masalahmasalah yang berafiliasi dengan sistem kekebalan tubuh.
Menormalkan Tekanan Darah
buah Mengkudu mengandung sejenis fitonutrien, yaitu scopoletin yang berfungsi
untuk memperlebar jalan masuk pembuluh darah yang mengalami penyempitan. Hal ini mengakibatkan jantung tidak perlu bekerja terlalu keras untuk memompa darah, sehingga tekanan darah menjadi normal. Hasil uji coba pada binatang memperlihatkan bahwa scopoletin menurunkan tekanan darah tinggi dan normal menjadi rendah (hipotensi yang abnormal). Namun demikian, scopoletin yang terdapat dalam buah Mengkudu sanggup berinteraksi sinergis dengan nutraceuticals (makanan yang berfungsi untuk pengobatan) lain untuk mengatur tekanan darah tinggi menjadi normal, tetapi tidak menurunkan tekanan darah yang sudah normal. Tidak pernah ditemukan masalah di mana tekanan darah normal turun hingga menimbulkan tekanan darah rendah (hipotensi).
Menghilangkan Rasa Sakit
Kemampuan buah Mengkudu sebagai zat analgesik telah dikenal dalam sejarah pengobatan tradisional, sehingga tumbuhan ini disebut “painkiller tree” atau “headache tree”. Riset-riset ilmiah telah menunjukan imbas menguntungkan dari Mengkudu untuk mengatasi rasa sakit. Pada tahun 1990, para peneliti menemukan adanya relasi yang signifikan antara takaran ekstrak sari buah Mengkudu dengan aktifitas analgesik tikustikus percobaan (umumnya, semakin banyak digunakan, imbas analgesiknya akan semakin kuat). Banyak teori yang menjelaskan perihal bagaimana prosedur kerja Mengkudu menghilangkan rasa sakit. Salah satunya ialah teori Dr. Ralph Heinicke (ahli biokimia terkenal dari AS) yang menyampaikan bahwa xeronine-lah yang berperan dalam menghilangkan rasa sakit. Hal ini dikaitkan dengan kemampuan xeronine menormalkan protein pada sel-sel yang abnormal, termasuk sel-sel jaringan otak, tempat berasalnya rasa sakit. Beberapa masalah rasa sakit yang kronis mirip sakit kepala terus menerus, rasa sakit pada otot saraf dan nyeri sendi disembuhkan setelah mengkonsumsi sari buah.
Anti-peradangan dan Anti-alergi
Senyawa scopoletin (hidroksi-metoksi-kumarin) sangat efektif sebagai zat anti-radang dan anti-alergi. Literatur-literatur kedokteran melaporkan keberhasilan pengobatan pada arthritis, bursitis, car-pal tunnel syndrome dan alergi dengan menggunakan scopoletin. Bryant Bloss, MD, jago ortopedi dari Indiana, AS melaporkan keberhasilan sari buah Mengkudu menyembuhkan sakit punggung yang dialaminya dan juga 15 orang pasiennya. Sementara itu, 8 orang pasiennya melaporkan bahwa sakit lutut (osteoarthritis) hampir tidak terasa selama mengkonsumsi sari buah Mengkudu. Tiga dari pasien Dr. Bloss yang menderita asma mengalami kemajuan dengan semakin berkurangnya batuk. Beberapa pasien yang mengalami radang sendi juga mulai mengalami kemajuan secara faktual setelah minum sari buah Mengkudu. Beliau memperlihatkan sari buah Mengkudu sebagai kuliner tambahan/suplemen, dan bukan sebagai obat kepada para pasiennya.
Anti-bakteri
Hasil penelitian yang dimuat darn jurnal Pacific Science (vo1.4, tahun 1950) melaporkan bahma Mengkudu mengandung materi anti basil yang sanggup digunakan untuk mengatasi penyakit jantung problem pencernaan. Senyawa antraquinon yang banyak terdapat pada akar Mengkudu ternyata sanggup melawan basil Staphylococcus yang menyehabkan infeksi pada jantung dan basil Shigella yang mengakibatkan disentri. Mengkudu bersifat anti basil terhadap: Bacillus subtilis, Escherichicr coli, Proteus morganii, Pseudomonas aeruginosa, Salmonella montevdleo, Salmonella schotmuelleri, Salmonella typhi, Shigella dysenteriae, Shigella flexnerii, Shigella paraciysenteriae BH und III-Z, Staphylococcus aureus. Dr. Robert Young, jago mikrobiologi dari Utah, USA menemukan yeast molds dan jamur beserta racun yang dihasilkannya sanggup menyehabkan sel-sel sakit karena derajat keasamannya (pH) meningkat. Dengan mengkonsumsi sari buah Mengkudu, keadaan tersebut sanggup diatasi karena Mengkudu membantu mengatur keseimbangan pH tubuh, sehingga meningkatkan kernampuan tubuh menyerap vitamin-vitamin, mineral dan protein.
Mengatur Siklus Suasana Hati (Mood)
Salah satu kemampuan lain yang dimiliki oleh seopoletin ialah sanggup mengikat serotonin. Menurut Dr. Harrison (DC.General Hospital, USA) scopoletin sanggup meningkatkan kegiatan kelenjar peneal yang terdapat di dalam otak, yang merupakan tempat dimana serotonin diproduksi dan kemudian digunakan untuk menghasilkan hormon melatonin. Serotonin ialah salah satu zat penting di dalam butiran darah (trombosit) insan yang melapisi jalan masuk pencernaan dan otak.
Di dalarn otak, serotonin berperan sebagai neutrotrcrnsmitter, penghantar sinyal saran dan prekursor hormon melatonin. Serotonin dan melatonin membantu mengatur beberapa kegiatan tubuh mirip tidur, regulasi suhu badan, suasana hati (mood), masa pubertas dan siklus produksi sel telur, rasa lapar dan sikap seksual. Kekurangan serotonin dalam tubuh sanggup menimbulkan penyakit migrain, pusing, depresi, bahkan juga penyakit Alzheimer
Mengatur Siklus Energi Tubuh
Dr. Harrison juga melaporkan bahwa perubahan frekuensi energi tubuh juga disebabkan oleh kegiatan positif sari buah Mengkudu. Efek yang ditimbulkan antara lain; sanggup menstabilkan gula darah, mengurangi rasa sakit waktu menstruasi, mengurangi keinginan buang air kecil pada malam hari untuk laki-laki yang mengalami pembengkakan prostat. Menurut Dr. Heinicke (ahli biokimia dari AS), xeronine juga turut berperan dalam proses siklus energi tubuh. Ia menjelaskan mekanismenya sebagai berikut, xeronine akan diserap pada tempat yang berdekatan dengan tempat absorpsi endorphin dan bertindak sebagai prekursor hormon (co-hormone) untuk mengaktifkan protein reseptor yang memberikan perasaan enak/nyaman. Akibatnya orang akan merasa enak dan mempunyai banyak energi setelah mengkonsumsi sari buah Mengkudu. Sari buah Mengkudu melindungi tubuh kita dengan memberi nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh.”
Khasiat-khasiat Tambahan
Mengkudu mempunyai khasiat-khasiat lain yang belum dibuktikan secara medis, namun secara empiris telah banyak orang yang mengalami perbaikan dan peningkatan kesehatan setelah mengkonsumsi sari buahnya. Beberapa problem kesehatan yang sanggup diatasi dengan menggunakan Mengkudu:
• Sistem pencernaan: Perut kembung, luka pada usus halus, radang lambung, muntah-muntah dan keracunan makanan.
• Sistem pernapasan: Batuk,bronchitis, sakit tenggorokan, TBC, kolera, demam pada bayi, sinusitis, asma.
• Sistem kardiovaskular: Kolesterol tinggi, penebalan otot jantung, meningkatkan transportasi oksigen di dalam sel.
• Penyakit kulit: Luka bakar, luka, kudis, bisul, selulit, cacing kulit, ketombe, kurap, dan radang pada kulit, borok pada kulit, dan masalah-masalah pada kulit lainnya.
• Mulut dan tenggorokan: Radang tenggorokan, gusi berdarah, batuk, sariawan, sakit gigi.
• Gangguan menstruasi: Sindrom pramenstruasi, siklus haid yang tidak teratur, nyeri pada waktu haid.
• Awet muda: Sari buah Mengkudu sanggup digunakan sebagai tonik untuk mengatasi keriput akhir proses penuaan.
• Penyakit-penyakit dalam tubuh: Diabetis, hepatitis kronis, sakit pinggul, sakit kepala, gangguan fungsi ginjal, kencing batu, ganguan pada hormon tiroid.
• Defisiensi daya tahan tubuh: Penyakit virus Epstein-Barr, candidiasis kronis, penyakit akhir infeksi virus HIV, kekurangan tenaga (AES=altered energy syndrome).
Penggunaan Sari (Esktrak) Mengkudu
Mungkin ada yang berpikir bahwa hanya orang sakit saja yang mengkonsumsi sari (esktrak) Mengkudu. Sebenarnya tidak demikian, orang yang berada dalam kondisi sehat sanggup saja mengkonsumsi sari (esktrak) Mengkudu termasuk anak-anak. Tetapi sebaiknya orang yang menjalani perawatan kesehatan memberitahukan pada dokternya bila ingin mengkonsumsi sari (esktrak) Mengkudu. Dari bukti-bukti empiris diketahui bahwa sari (esktrak) Mengkudu kondusif untuk dikonsumsi oleh anak-anak, perempuan hamil dan ibu yang sedang menyusui. Berapa usang mengkonsumsi sari (esktrak) Mengkudu juga tergantung pada imbas positif yang timbul setelah mengkonsumsi. Sebagian orang mungkin membutuhkan waktu beberapa bulan atau lebih gres mencicipi imbas yang signifikan, namun rata-rata hamper setiap orang mengalami adanya perubahan setelah minum dalam beberapa minggu. Lamanya waktu yang dibutuhkan untuk mencicipi adanya perubahan setelah mengkonsumsi sari (esktrak) Mengkudu tergantung pada beberapa hal:
• Tingkat keseriusan kondisi kesehatan
• Berapa usang waktu mengkonsumsinya
• Stress/tekanan yang dialami
• Terapi kesehatan yang tengah dijalani
• Jenis pemanis kesehatan lain yang sedang dikonsumsi
• Sebelum mulai mengkonsumsi sari (esktrak) Mengkudu, sebaiknya dipastikan
alasan apa yang memotivasi kita untuk mengkonsumsinya.
Berikut ini ialah beberapa alasan yang sanggup dijadikan pegangan dalam mengkonsumsi sari (esktrak) Mengkudu:
• Meningkatkan kesehatan tubuh secara keseluruhan dan memperbaiki kesehatan.
• Meningkatkan kekebalan tubuh.
• Lebih meningkatkan tanggung jawab terhadap kesehatan pribadi.
• Membantu penyembuhan tubuh setelah menga-lami luka atau pembedahan.
• Membantu absorpsi gizi dari kuliner dan pemanis kesehatan lain yang dikonsumsi.
• Memberikan nutrien-nutrien yang tidak tersedia dalam kuliner yang biasa dikonsumsi sehari-hari.
• Mencoba cara alami untuk terapi kesehatan dan penyembuhan karena metode konvensional yang digunakan tidak memberikan basil mirip yang diharapkan.
• Memperkuat enzim tubuh, letak sel reseptor dan sel protein lain sehingga sanggup bekerja lebih baik.
17. Anting-anting
Nama Tanaman Anting-anting (Acalypha australis Linn.)
Nama Lokal Tie xian (China).;
Deskripsi Herba Semusim, tegak. berambut. Batang tinggi 30 – 50 cm. bercabang, dengan garis memanjang kasar. Tumbuh di pinggir jalan, lapangan rumput, lereng gunung. Daun letak berseling bentuk bulat lonjong hingga lanset, belahan ujung dan pangkal daun lancip, tepi bergerigi, panjang 2,5 – 8 cm, lebar 1,5 – 3,5 cm. Bunga berkelamin tunggal dan berumah satu, keluar dari ketiak daun, bunganya kecil-kecil dalam rangkaian berupa malai. Buahnya kecil. Akar dari tumbuhan ini sangat disukai anjing dan kucing.
Untuk Penyakit Disentri basiler dan disentri amuba, Diare, Malnutrition, mimisan; Muntah darah, Berak darah, Kencing darah, Malaria;
Pemanfaatan BAGIAN YANG DIPAKAI:
Seluruh tanaman, pemakaian segar atau kering.
KEGUNAAN:
1. Disentri basiler dan disentri amuba.
2. Diare, anak dengan berat tubuh rendah (malnutrition) dan
gangguan pencernaan.
3. Muntah darah, mimisan, berak darah (melena), kencing darah
(hematuria).
4. Malaria.
PEMAKAIAN :
9 – 15 gram kering atau 30 – 60 gram segar, direbus, minum.
PEMAKAIAN LUAR:
Herba segar dilumatkan, tempel atau direbus, airnya untuk cuci.
Dipakai untuk bisul, koreng, luka berdarah, eczema, dermatitis,
gigitan ular.
CARA PEMAKAIAN:
1. Dermatitis, eczema, koreng:
Herba segar secukupnya direbus, airnya untuk cuci di tempat yang
sakit.
2. Perdarahan, luka luar:
Herba segar ditambah gula pasir secukupnya, dilumatkan dan
ditempel ke tempat yang sakit.
3. Disentri amoeba:
30 – 60 gram tumbuhan kering (seluruh batang) direbus, sehari dibagi
2 kali minum, selama 5 – 10 hari.
4. Diare, disentri basiler, muntah darah, mimisan, berak darah (melena),
batuk:
Herba kering 30 – 60 gram direbus, minum.
5. Disentri basiler:
Acalypha australis 30 – 60 gram, Portulaca oleracea (Gelang) dan
gula masing-masing 30 gram rebus, minum setelah dingin.
18. Alpukat
Nama Tanaman Alpokat (Persea gratissima Gaertn.)
Nama Lokal Apuket, alpuket, jambu wolanda (Sunda), apokat, avokat,; plokat (Jawa). apokat, alpokat, avokat, advokat (Sumatera);
Deskripsi Pohon buah dari Amerika Tengah, tumbuh liar di hutan-hutan, banyak juga ditanam di kebun dan di pekarangan yang lapisan tananhnya gembur dan subur serta tidak tergenang air. Walau sanggup berbuah di dataran rendah, tapi hasil akan memuaskan bila ditanam pada ketinggian 200-1.000 m di atas permukaan bahari (dpl), pada tempat tropik dari subtropik yang banyak curah hujannya. Pohon kecil, tinggi 3-10 m, berakar tunggang, batang berkayu, bulat, warnanya coklat kotor, banyak bercabang, ranting berambut halus. Daun tunggal, bertangkai yang panjangnya 1,5-5 cm, kotor, letaknya berdesakan di ujung ranting, bentuknya jorong hingga bulat telur memanjang, tebal mirip kulit, ujung dan pangkal runcing, tepi rata kadang kala agak rmenggulung ke atas, bertulang rnenyirip, panjang 10-20 cm, lebar 3-10 cm, daun muda warnanya kemerahan dan berambut rapat, daun bau tanah warnanya hijau dan gundul. Bunganya bunga majemuk, berkelamin dua, tersusun dalam malai yang keluar dekat ujung ranting, warnanya kuning kehijauan. Buahnya buah buni, bentuk bola atau bulat telur, panjang 5-20 cm, warnanya hijau atau hijau kekuningan, berbintik-bintik ungu atau ungu sarna sekali berbiji satu, daging buah jikalau sudah masak lunak, warnanya hijau, kekuningan. Biji bulat mirip bola, diameter 2,5-5 cm, keping biji putih kemerahan. Buah alpokat yang masak daging buahnya lunak, berlemak, biasanya dimakan sebagai es campur atau dibentuk juice. minyaknya digunakan antara lain untuk keperluan kosmetik. Perbanyakan dengan biji, cara okulasi dan cara enten.
Untuk Penyakit Sariawan, melembabkan kulit kuring, kencing batu, sakit kepala; Darah tinggi (Hipertensi), nyeri saraf (neuralgia), nyeri lambung,; Saluran napas membengkak (bronchial swellings), sakit gigi,; Kencing manis (diabetes melitus), menstruasi tidak teratur.;
Pemanfaatan BAGIAN YANG DIPAKAI: Daging buah, daun, biji.
KEGUNAAN:
Daging buah :
– Sariawan.
– Melembabkan kulit kering.
Daun:
– Kencing batu.
– Darah tinggi, sakit kepala.
– Nyeri syaraf.
– Nyeri lambung.
– Saluran napas membengkak (bronchial swellings).
– Menstruasi tidak teratur.
Biji:
– Sakit gigi.
– Kencing manis.
PEMAKAIAN,.
Untuk minum: 3-6 lembar daun.
Pemakaian Luar: Daging buah secukupnya dilumatkan, digunakan untuk masker. Daun untuk pemakaian setempat, biji digiling halus menjadi serbuk untuk menghilangkan sakit.
CARA PEMAKAIAN:
1. Sariawan:
Sebuah isi alpokat yang sudah masak diberi 2 sendok makan madu
murni, diaduk merata kemudian dimakan. Lakukan setiap hari sampai
sembuh.
2. Kencing batu:
4 lembar daun alpokat, 3 buah rimpang teki, 5 tangkai daun randu,
setengah biji pinang, 1 buah pala, 3 jari gula enau, dicuci lalu
direbus dengan 3 gelas air higienis hingga tersisa 2 1/4 gelas.
Setelah hambar disaring kemudian diminum. Sehari 3 x 3/4 gelas.
3. Darah tinggi :
3 lembar daun alpokat dicuci higienis kemudian diseduh dengan 1 gelas air
panas. Setelah hambar diminum sekaligus.
4. Kulit muka kering:
Buah diambil isinya kemudian dilumatkan hingga mirip bubur. Dipakai
untuk masker, dengan cara memoles muka yang kering. Muka
dibasuh dengan air setelah lapisan masker alpokat tersebut
mengering.
5. Sakit gigi berlubang:
Lubang pada gigi dimasukkan bubuk biji alpokat.
6. Bengkak karena Peradangan:
Bubuk dari biji secukupnya ditambah sedikit air hingga menjadi
adonan mirip bubur, balurkan kebagian tubuh yang sakit.
7. Kencing manis:
Biji dipanggang di atas api kemudian dipotong kecil-kecil dengan golok,
kemudian digodok dengan air higienis hingga airnya menjadi coklat.
Saring, minum setelah dingin.
8. Teh dan alpokat baik untuk menghilangkan rasa sakit kepala, nyeri
lambung, benjol pada jalan masuk napas, rasa nyeri syaraf (Neuralgia)
dan tiba haid tidak teratur.
Data penelitian:
Daun mempunyai acara antibakteri dan menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus strain A dan B. Staphylococcus albus, Pseudomonas sp., Proteus sp., Escherichea coli dan Bacillus subtilis (E.O. ognulans dan E. Ramstad 1975).
19. Adas
Nama Tanaman Adas (Foeniculum vulgare Mill.)
Nama Lokal Hades (Sunda), adas, adas londa, adas landi (Jawa),; Adhas (Madura), adas (Bali), wala wunga (Sumba).; Das pedas (Aceh), adas, adas pedas (melayu).; Adeh, manih (Minangkabau). paapang, paampas (Menado).; Popoas (Alfuru), denggu-denggu (Gorontalo), ; Papaato (Buol), porotomo (Baree). kumpasi (Sangir Talaud).; Adasa, rempasu (Makasar), adase (Bugis).; Hsiao hui (China), phong karee, mellet karee (Thailand),; Jintan Manis (Malaysia). barisaunf, madhurika (Ind./Pak.).; Fennel, commaon fennel, sweet fennel, fenkel, spigel (I).;
Deskripsi Adas merupakan satu dari sernbilan flora obat yang dianggap berrnukjizat di Anglo-Saxon. Di Indonesia telah dibudidayakan dan kadang sebagai tanarnan bumbu atau tumbuhan obat. Turnbuhan ini sanggup hidup dari dataran rendah hingga ketinggian 1.800 m di atas permukaan laut, namun akan tumbuh lebih baik pada dataran tinggi. Asalnya dari Eropa Selatan dan Asia, dan karena keuntungannya kemudian banyak ditanam di Indonesia, India, Argentina, Eropa, dan Jepang. Terna berumur panjang, tinggi 50 cm – 2 m, tumbuh merumpun. Satu rumpun biasanya terdiri dari 3 – 5 batang. Batang hijau kebiru- biruan, beralur, beruas, berlubang, bila memar baunya wangi. Letak daun berseling, beragam menyirip ganda dua dengan sirip-sirip yang sempit, bentuk jarum, ujung dan pangkal runcing, tepi rata, berseludang warna putih, seludang berselaput dengan belahan atasnya berbentuk topi. Perbungaan tersusun sebagai bunga payung beragam dengan 6 – 40 gagang bunga, panjang ibu gagang bunga 5 – 1 0 em, panj’ ang gagang bunga 2 – 5 mm, mahkota berwarna kuning, keluar dari ujung batang. Buah lonjong, berusuk, panjang 6 – 10 mm, lebar 3 – 4 mm, masih muda hijau setelah bau tanah cokelat agak hijau atau cokelat agak kuning hingga sepenuhnya cokelat. Namun, warna buahnya ini berbeda-beda tergantung negara asalnya. Buah masak mempunyai wangi khas aromatik, bila dicicipi rasanya relatif mirip kamfer. Adas menghasilkan minyak adas, yang merupakan basil sulingan serbuk buah adas yang masak dan kering. Ada dua macam minyak adas, manis dan pahit. Keduanya, digunakan dalam industri obat-obatan. Adas juga digunakan untuk bumbu, atau digunakan sebagai materi yang memperbaiki rasa (corrigentia saporis) dan mengharumkan ramuan obat. Biasanya adas digunakan gotong royong dengan kulit batang pulosari. Daunnya bisa dimakan sebagai sayuran. Perbanyakan dengan biji atau dengan memisahkan anak tanaman.
Untuk Penyakit Sakit perut (mulas), perut kembung, mual, muntah, ASI sedikit,; Diare, sakit kuning (jaundice), kurang nafsu makan, batuk,; Sesak napas (Asma), nyeri haid, haid tidak tertur, rematik goat,; Susah tidur (insomnia), buah pelir turun (orchidoptosis), kolik,; Usus turun ke lipat paha (hernia inguinalis), kerikil empedu,; Pembengkakan jalan masuk sperma (epididimis),; Penimbunan cairan dalam kantung buah zakar (hiodrokel testis),; Keracunan flora obat atau jamur, meningkatkan penglihatan;
Pemanfaatan BAGIAN YANG DIGUNAKAN :
Buah masak (Xiaohuixiang, hui-hsiang). Buah yang telah masak dikumpulkan, kemudian dijemur hingga kering.
KEGUNAAN:
Buah bermanfaat untuk mengatasi :
– sakit perut (mulas), perut kembung, rasa penuh di lambung, mual,
muntah, diare,
– sakit kuning (jaundice), kurang nafsu makan,
– batuk berdahak, sesak napas (asma),
– haid: nyeri haid, haid tidak teratur,
– air susu ibu (ASI) sedikit,
– putih telur dalam kencing (proteinuria),
– susah tidur (insomnia),
– buah pelir turun (orchidoptosis),
– usus turun ke lipat paha (hernia inguinalis),
– pembengkakan jalan masuk sperma (epididimis),
– penimbunan cairan di dalam kantung buah zakar (hidrokel testis),
– mengurangi rasa sakit akhir kerikil dan membantu menghancurkannya,
– rematik gout, dan
– keracunan flora obat atau jamur.
Daun mempunyai kegunaan mengatasi :
– batuk,
– perut kembung, koilk,
– rasa haus, dan
– meningkatkan penglihatan.
CARA PEMAKAIAN :
Buah adas sebanyak 3 – 9 g direbus, minum atau buah adas digiling halus, kemudian diseduh dengan air mendidih untuk diminum sewaktu hangat. Daun dimakan sebagai sayuran atau direbus, kemudian diminum.
Pemakaian luar, buah kering digiling halus kemudian digunakan untuk pemakaian lokal pada sariawan, sakit gigi, sakit indera pendengaran dan luka.
Minyak adas juga sanggup digunakan untuk menggosok tubuh anak yang masuk angin.
CONTOH PEMAKAIAN :
1. Batuk
a. Siapkan serbuk buah adas sebanyak 5 g disedub dengan 1/2
cangkir air mendidih. Setelah hambar disaring, tambahkan 1 sendok
teh madu. Aduk hingga merata, minum sekaligus. Lakukan 2 kali
sehari, hingga sembuh.
b. Siapkan daun saga 1/4 genggam, bunga kembang sepatu 2
kuntum, daun poko 1/5 genggam, bunga tembelekan 10 kuntum,
bawang merah 2 butir, adas 1 sendok teh, pulosari 1 jari, rimpang
jahe 1 jari, gula merah 3 jari, dicuci dan dipotong-potong
seperlunya. Rebus dengan 3 gelas air higienis hingga tersisa
setengahnya. Setelah hambar disaring, kemudian diminum. Lakukan 3 kali
sehari, masing-masing 1/2 gelas.
2. Sesak napas
a. Ambil minyak adas sebanyak 10 tetes diseduh dengan 1 sendok
makan air panas. Minum selagi hangat. Lakukan 3 kali sehari,
hingga sembuh.
b. Siapkan adas 1/2 sendok teh, pulosari ¼ jari, rirnpang kencur 2
jari, rirnpang temulawak 1 jari, jintan hitam 114 sendok teh, daun
poncosudo (Jasminum pubescens) 1/4 genggam, gula merah
3 jari, dicuci dan dipotong-potong seperlunya. Baban-bahan tadi
kemudian direbus dengan 4 1/2 gelas air higienis hingga tersisa kira-kira
separonya. Setelah hambar disaring, dan siap untuk diminum.
Sehari 3 kali, masing-masing 3/4 gelas.
3. Sariawan
Siapkan adas 3/4 sendok teh, ketumbar 3/4 sendok teh, daun iler
1/5 genggam, daun saga 1/4 genggam, sisik naga 1/5 genggam,
daun sembung 1/4 genggam, pegagan 1/4 genggam, daun kentut
1/6 genggam, pulosari 3/4 jari, rimpang lempuyang wangi 1/2 jari,
rimpang kunyit ½ jari, kayu manis ¾ jari, gula merah 3 jari, dicuci
dan dipotong-potong seperlunya. Bahan-bahan tadi kemudian direbus
dengan 4 1/2 gelas air higienis hingga tersisa separonya. Setelah
hambar disaring, siap untuk diminum. Sehari 3 kali, setiap kali cukup
3/4 gelas.
4. Haid tidak teratur
Siapkan daun dan bunga srigading masing-masing.1/5 genggam,
jinten hitam 3/4 sendok teh, adas 1/2 sendok teh, pulosari 1/2 jari,
bunga kesumba keling 2 kuntum, jeruk nipis 2 buah, gula batu
sebesar telur ayam, dicuci kemudian dipotong-potong seperlunya.
Bahan-bahan tadi kemudian direbus dengan 3 gelas air higienis sampai
tersisa 2 1/4 gelas. Setelah hambar disaring, minurn 3 kali sehari,
masing-masing 3/4 gelas. Keracunan flora obat atau jamur
Siapkan serbuk buah adas sebanyak 5 g, kemudian seduh dengan
setengah cangkir arak. Minum selagi hangat.
5. Batu empedu
Serbuk buah adas sebanyak 5 g diseduh dengan 1 cangkir air
panas. Minum setelah dingin. Lakukan setiap hari.
CATATAN :
– Pengobatan hernia tetap dengan cara operasi, yaitu rnenutup lubang
jalan masuk yang ada. Adas hanya menaikkan sementara usus yang turul
kelipat paha.
– Hindari penggunaan adas dalam takaran besar.
– Pemakaian buah adas kadang mengakibatkan sering kentut dan
bersendawa.
– Buah adas efektif untuk pengusir serangga (insect repellent).
20. Bidara
Nama Tanaman Bidara Upas (Merremia mammosa (Lour.) Hall.f.)
Nama Lokal Blanar, widara upas (Jawa), hailale (Ambon).;
Deskripsi Tumbuh liar di hutan, kadang di tanam di halaman dekat pagar sebagai tumbuhan obat atau karena umbinya sanggup dimakan. Tumbuh dengan baik di tempat tropik dari dataran rendah hingga ketinggian 250 m dpi. Tanaman ini mungkin didatangkan dari Philippine, merupakan tumbuhan merayap atau membelit yang panjangnya 3-6 m, batangnya kecil bila dipegang agak licin dan warnanya agak gelap. Daun tunggal, bertangkai panjang, berbentuk jantung, tepi rata, ujung meruncing, panjang 5-12 cm, lebar 4-15 cm, warnanya hijau tua. Perbungaan berbentuk payung menggarpu berkumpul 1-4 bunga, bentuknya mirip lonceng berwarna putih, panjang 7-8 cm, dengan 4 helai kelopak. Umbi berkumpul didalam tanah, mirip ubi jalar. Bila tanahnya kering dan tidak tergenang air serta gembur, beratnya sanggup mencapai 5 kg atau lebih. Warna kulit umbinya kuning kecoklatan, kulitnya tebal bergetah warna putih, bila kering warnanya menjadi coklat. Perbanyakan dengan stek batang atau menanam umbinya.
Untuk Penyakit Demam, batuk, serak, Difteri, Radang tenggorok, radang paru,; Radang usus buntu, Typhus, sembelit, Muntah darah, Kanker; Kencing manis, Keracunan, gigitan ular, kusta, syphilis (Luns).;
Pemanfaatan BAGIAN YANG DIPAKAI: Umbi.
KEGUNAAN:
– Demam, batuk, serak.
– Difteri, Radang tenggorok, radang paru, radang usus buntu.
– Typhus, sembelit, buang air besar darah dan lendir.
– Muntah darah.
– Kencing manis (DM), Batu kandung kencing, Keracunan makanan,
gigitan ular.
– Kanker, kusta, syphilis (Lues).
PEMAKAIAN LUAR:
Digunakan untuk memperlancar keluarnya air susu ibu (ASI), obat luka terpotong, luka bakar, bengkak, penyakit kulit, gigitan ular.
PEMAKAIAN:
Untuk minum: 10-100 g umbi segar diparut atau digodok.
Pemakaian luar: Umbi diiris tipis-tipis atau diparut menjadi bubur, untuk dibalurkan ketempat yang sakit mirip luka, bengkak-bengkak, gigitan ular dan sebagainya.
CARA PEMAKAIAN:
1. Radang usus buntu :
1/4 jari umbi dicuci higienis kemudian diparut dan diremas dengan 1 sendok
makan air gula, kemudian diperas dan disaring Ialu diminum. Sehari
2 kali.
2. Muntah darah, typhus:
Umbi segar secukupnya dicuci higienis kemudian diparut, peras dengan
sepotong kain hingga terkumpul sebanyak 1 gelas kecil. Minum.
3. Buang air besar darah dan lendir :
50 g umbi dicuci kemudian dipotong-potong, tambahkan gula jawa
secukupnya, godok dengan 2 gelas air higienis hingga tersisa 1 gelas.
Setelah hambar disaring, minum sedikit-sedikit.
4. Difteri :
Umbi segar secukupnya, dicuci kemudian diparut, peras dengan sepotong
kain hingga terkumpul 1 gelas kecil. Dipakai untuk kumur-kumur di
tenggorokan selama 23 menit, kemudian ditelan.
5. Serak, batuk kering:
Umbi segar sebesar 1 jari tangan dicuci bersih, dipotong tipis-tipis
kemudian dikunyah. Lakukan 3-4 kali dalam sehari.
6. Batuk :
100 g umbi segar dicuci kemudian diparut, tambahkan sirop gula batu
secukupnya, diaduk hingga merata kemudian diperas dan disaring, minum.
7. Batuk rejan:
1/2 jari umbi segar dicuci kemudian diparut, diremas dengan 2 sendok
makan air masak dan 1 sendok makan madu, peras dan saring,
minum. lakukan 2 kali sehari.
8. Kencing manis:
100 g umbi segar dicuci higienis Ialu diparut, peras dengan sepotong
kain. Minum setiap pagi, 1/2 jam sebelum makan.
9. Keracunan makanan:
Umbi segar secukupnya dicuci higienis Ialu diparut, peras dengan
sepotong kain hingga terkumpul 1/2 gelas. Minum.
10. Kanker, kusta (Morbqs Hanson):
3/4 jari umbi segar dicuci kemudian diparut, tambahkan 4 sendok makan
air matang dan 2 sendok makan madu. Diaduk merata, kemudian diperas
dengan sepotong kain, dibagi untuk 3 kali minum yang habis dalam
sehari.
11. Luka-luka di kulit :
Umbi segar dicuci kemudian diiris tipis-tipis, letakkan di atas luka.
12. Melancarkan pengeluaran ASI:
Umbi segar dicuci higienis kemudian diparut, borehkan disekeliling
payudara.
13. Luka bakar:
Umbi segar dicuci higienis kemudian diparut, bubuhkan diatas luka bakar,
bila perlu dibalut.
14. Gigitan ular:
Umbi segar dicuci kemudian diparut hingga menjadi adonan seperti
bubur.Tempelkan diatas luka gigitan, kemudian dibalut.
15. Syphilis (lues):
1 jari umbi segar dicuci higienis kemudian diparut, tambahkan 2 sendok
makan air masak dan 1 sendok makan madu murni, peras dan
saring, minum. Lakukan 3 kali sehari.
16. Batu kandung kencing / kencing batu:
10 g umbi bidara upas, 10 g daun kumis kucing, 15 g daun keji
beling, dicuci kemudian umbi dipotong-potong seperlunya. Rebus dengan
1 liter air, hingga tersisa 150 cc. Setelah hambar disaring lalu
diminum. Sehari 3 x 50 cc.
21. Beluntas
Nama Tanaman Beluntas (Pluchea indica (L.) Less.)
Nama Lokal Beluntas (Indonesia), Luntas (Jawa), Baluntas (Madura); Baluntas, Baruntas (Sunda), Lamutasa (Makasar); Beluntas (Sumatra), Lenaboui (Timor); Luan Yi (China).;
Deskripsi Semak atau setengah semak. tumbuh tegak tinggi hingga 2 m, kadang kala lebih. Percabangan banyak, berusuk halus dan berbulu lembut. Tumbuh liar di tanah tandus dan jelek, atau ditanam sebagai pagar. Terdapat hingga 1.000 m diatas permukaan laut. Daun bertangkai pendek, letak berseling, bentuk bulat telur sungsang, ujung bulat melancip, bergerigi warna hijau terang. Bunga keluar di ujung cabang dan di ketiak daun berbentuk bunga bonggol bergagang atau duduk, warna ungu. Buah longkah agak berbentuk gasing, warna coklat dengan sudut putih, lokos.
Untuk Penyakit Bau badan, Nafsu makan, menurunkan panas, scabies, TBC;
Pemanfaatan BAGIAN YANG DIPAKAI: Seluruh tanaman, segar/dikeringkan.
KEGUNAAN :
1. Menghilangkan wangi badan.
2. Gangguan pencernaan pada bawah umur dan menambah nafsu
makan.
3. Menurunkan panas, peluruh keringat.
4. Scabies.
5. TBC kelenjar leher (Cervical tuberculous lymphadenitis)
6. Nyeri pada rheumatik, sakit pinggang (Lumbago)
PEMAKAIAN: 10 – 15 gr, direbus.
CARA PEMAKAIAN:
1. Gangguan pencemaan pada anak-anak:
daun dicampurkan pada bubur saring/nasi tim.
2. TBC kelenjar leher:
– extra batang dan daun beluntas, extra gelatin dari kulit sapi,
Laminaria japonica (rumput laut). Bahan-bahan ini ditim sampai
lunak, Ialu dimakan.
– Laminaria japonica (rumput laut)
3. Nyeri rheumatik: 15 gr akar beluntas, direbus, minum.
4. Menghilangkan wangi badan: sebagai lalap.
5. Peluruh keringat, menurunkan panas:
Daun direbus, atau diseduh sebagai teh, minum.
22. Waluh
Waluh (Jawa) ialah salah satu tumbuhan yang banyak tumbuh di Indonesia yang penanamannya tidak sulit, baik pembibitannya, perawatanya, hasilnyapun cukup memberikan nilai hemat untuk Masyarakat.
Tanaman ini cukup luar biasa karena bisa menyesuaikan sendiri dengan keadaan alam yang berubah-ubah, dikala hujan ataupun di ekspresi dominan panas/kemarau tumbuhan ini tetap bisa hidup dengan baik. Dataran hawa tinggi/dingin maupun dataran rendah berhawa panas cocok ditanami tumbuhan waluh/labu ini. Tanah yang cenderung asam dengan ph 5 – 6,5 justru di sukainya. Intinya tempat Tropis dan Subtropis tetap bisa ditanami.
Waluh mempunyai potensi bisnis yang menjanjikan. Hasil olahan dari waluh sangat banyak, mirip pengental saus tomat dan kelengkapan sayuran, produk awetan, cake, dan sebagainya. Melalui buku ini Anda mendapat cara budi daya waluh, kandungan gizi, pembuatan kuaci dan manisan waluh.
Tanaman jenis semak merambat ini bias mencapai panjang 25 m dengan buah bulat, berdaging tebal, diameter 25-35cm, gundul, biasanya berwarna kuning muda.
Di samping dimanfaatkan sebagai materi sayuran, buah waluh ternyata mempunyai khasiat dan kegunaan yang sangat banyak diantaranya.
Beberapa keluhan sakit yang sanggup diatasi dengan waluh antara lain cacingan, tekanan darah tinggi, arterostklerosis /penyempitan pembuluh darah, jantung, koroner, diabetes mellitus/kencing manis, menurunkan panas, memperlancar BAB, dan mencegah berkembangnya sel penyakit kanker.
Waluh juga sanggup dimanfaatkanmengatasi kurang nafsu makan, menurunkan berat badan, dan untuk perawatan kecantikan,
Biji waluh bukanlah limbah atau merupakan sampah yang harus dibuang begitu saja. Biji waluh merupakan materi kuliner yang tidak mengecewakan enak. Sebagian masyarakat kita banyak yang mempunyai kegemaran mengkonsumsi kuaci biji waluh. Biji waluh Cucurbita Pepo sangat ampuh mencegah dan mengatasi pembengkakan kelenjar prostat. Selain dimakan sebagai kuaci, biji waluh juga sanggup diolah menjadi semacam selai dengan cara diblender yang hasilnya bias dioleskan dalam sepotong roti. Kandungan hormone beta sitosterol dalam biji waluh sangat manjur dalam menekan pembentukan prostaglandin. Kelebihan prostaglandin ini akan mengakibatkan kelenjar prostate membengkak, akhir meningkatnya kadar dehidritestoteron ketika usia laki-laki terus bertambah, efeknya uretra tercekik sehingga ketika berurine terasa sakit dan terhambat. Biji waluh mengandung alamina, glisina dan asam glutamate yang diharapkan kelenjar prostate. Asam amino langka semacam karboksifenilalanina, pirazoalanina, dan asam aminobutirat juga terdapat dalam biji waluh.
Adapun unsur Vitamin dan yang terkandung di dalam tumbuhan ini adalah:
– Dalam 100 gr labu kuning ada 34 kalori.
– Lemak 0,8
– 45 mg Kalsium.
– Mineral 0,8
– Serat
– Vitamin C
– Vitamin A
23. Jarak
Jarak pagar(Jatropha curcas), sesuai namanya, jarak pagar memang banyak ditanam sebagai pembatas halaman rumah alias pagar. Setelah ditanam, jarak pagar terkesan sebagai tumbuhan liar yang tak pernah dirawat oleh yang menanamnya. Buahnya berdompol-dompol berwarna hijau. Getah pohon jarak pagar tidak akan dilupakan oleh bawah umur di sebagian perkampungan di Jawa Tengah, sebagai materi bermain yang sangat menarik.
Dengan memetik tangkai daunnya maka dari batang bekas tangkai tersebut akan mengalir getah agak kental dan berwarna bening. Getah tersebut oleh bawah umur ditampung pada wadah kecil kemudian ditambah sedikit air. Permainan dimulai dengan kolongan kecil dari ujung lidi kelapa atau sejenisnya yang dicelupkan ke dalam cairan getah tersebut. Getah yang melekat pada kolongan tersebut ditiup, maka terbanglah bola-bola bening dari getah tersebut. Semakin sering ditiup, maka semakin banyak bola-bola getah betertangan ke udara.
Jarak pagar tidak bisa dilepaskan dari kehidupan petani di sebagian wilayah Jawa Tengah. Seorang petani menggunakan caping dari bambu menuju sawahnya ketika hujan sedang melanda, dengan beberapa tangka daun jarak melekat di capingnya. Dengan daun jarak di atas kepalanya, petani itu yakin petir tidak akan menyembar dirinya. Itu keyakinan sebagian dari mereka. Benar dan tidaknya belum ada pembuktian. Yang jelas, daun jarak bahasa Jawanya ialah blêdèg. Petir dalam bahasa Jawa juga blêdèg. Mungkin mereka beranggapan bahwa sesama blêdèg tidak akan saling menyerang.
Terlepas dari itu semua jarak pagar mempunyai menfaat yang banyak dalam upaya kesehatan manusia. Biji jarak misalnya, walaupun mengandung racun yang cukup kuat, namun sanggup dimanfaatkan dengan kondusif sebagai obat luar. Secara tradisional jarak pagar biasa digunakan untuk mengatasi beerbagai penyakit luar.
Ragam penyakit yang sanggup ditaklukkan oleh biji tumbuhan asal Amerika Selatan ini cukup beragam, antara lain menyembuhkan gatal-gatal, koreng, jamur pada kaki, dan luka berdarah. Selain itu tumbuhan ini juga bisa dimanfaatkan untuk mengatasi benjol akhir terpukul, terkilir, dan rematik. Daun jarak pagar juga bisa digunakan untuk mengatasi perut kembung pada anak. Dengan penggunaan yang hati-hati, daun jarak pagar bahkan sanggup digunakan sebagai obat pencahar ringan.
Minyak yang terbuat dari biji jarak, digunakan untuk mengatasi gangguan pada kulit, bengkak, maupun terkilir. Minyak biji jarak pagar sebaiknya memang tidak digunakan secara oral (melalui mulut) karena mengandung racun yang membahayakan jikalau dikonsumsi.
Untuk mengatasi luka, dibutuhkan dua sendok teh minyak biji jarak pagar, ¼ sendok teh belerang, sejari tangan kayu secang, dan dua sendok makan vaselin. Panaskan seluruh materi hingga meleleh, dan aduk hingga merata. Pisahkan serutan kayu secang dan dinginkan sebelum dioleskan pada belahan yang luka.
Selain minyaknya, getah jarak pagar pun mempunyai kegunaan menghentikan perdarahan akhir luka. Getah jarak pagar bersifat antimikroba sehingga sanggup mengusir basil mirip jenis Staphylococcus, Streptococcus, dan Escherichia coli.
Bagian lain dari jarak pagar juga sanggup dimanfaatkan ialah daunnya, yaitu untuk mengatasi benjol dan terkilir. Caranya, lumat daun jarak pagar hingga halus mirip bubur, kemudian balurkan pada belahan tubuh yang terkilir, bengkak, maupun luka.
Daun jarak pagar juga bisa mengurangi derita rematik. Untuk itu, dibutuhkan 10 lembar daun jarak segar yang telah dicuci higienis dan ditumbuk halus dengan air secukupnya. Lumuri belahan tubuh yang terkena rematik dengan bubur daun jarak dua kali sehari.
Masalah gatal di belahan kaki sanggup juga diatasi dengan daun jarak pagar tapi perlakuannya sedikit berbeda. Sebelum ditempelkan pada belahan kaki yang gatal, daun jarak dilayukan terlebih dahulu di atas api kecil dan dilumatkan hingga hancur. Selanjutnya, balurkan lumatan daun jarak pagar itu pada belahan kaki yang gatal.
Tanaman jarak pagar mengandung senyawa yang daya racunnya cukup tinggi. Pada belahan biji, terkandung senyawa kursin dan toksalbumin, sedangkan di belahan daun ditemukan senyawa kaemfesterol, sitosterol, stigmasterol, amirin, dan tarakserol.
Dalam waktu singkat, tanda-tanda keracunan jarak pagar akan mulai terlihat pada orang yang mengonsumsinya. Tandanya, rasa mual, muntah, diare, sesak napas, pusing, dan berkeringat dingin.
Meskipun sudah diambil minyak, ampas biji jarak tidak bisa digunakan eksklusif untuk pakan ternak karena masih mengandung racun. Sebaliknya, ampas biji jarak akan lebih bermanfaat jikalau digunakan untuk membasmi nematoda tanah karena masih mengandung sifat-sifat pestisida (racun hama).
Ampas biji jarak juga mengandung unsur nitrogen, fosfat, dan kalium yang cukup baik digunakan sebagai pupuk organik.
Pemanfaatan jarak pagar dengan dimakan sebaiknya dilakukan secara hati-hati. Untuk mengatasi sembelit, daun jarak pagar sanggup berfungsi sebagai pencahar ringan.
Caranya, kukus empat helai daun jarak pagar dan konsumsi rebusan daun jarak selama tujuh hari berturut-turut atau hingga sembelit berkurang. Namun, bagi penderita gangguan empedu, sebaiknya tidak menerapkan cara ini karena malah sanggup mengakibatkan mual dan sakit di belahan perut (mulas).
Bila hingga terjadi keracunan jarak pagar, pertolongan pertama yang bisa dilakukan ialah merangsang penderita segera memuntahkan isi lambung.
Selain itu, masyarakat yang telah berpengalaman menghadapi situasi ini biasanya meminumkan air masak bercampur garam sebanyak-banyaknya pada penderita untuk menetralkan racun di lambung. Beberapa materi alami juga sanggup dimanfaatkan sebagai penawar racun jarak pagar, mirip madu, gula aren, air asam, dan kelapa muda.
24. Curcuma zedoaria
Bumi kita Indonesia ini sangat kaya akan banyak sekali tanaman, termasuk di dalamnya tumbuhan rempah-rempah yang banyak digunakan sebagai bumbu-bumbu dalam memasak makanan. Rempah-rempah di samping sebagai bumbu masak ternyata terdapat banyak sekali jenis rempah-rempah yang mempunyai khasiat untuk penyembuhan penyakit secara tradisional
Sudah banyak dilakukan penelitian di seluruh penjuru dunia terhadap banyak sekali tumbuhan yang diduga mempunyai khasiat obat, termasuk di dalamnya beberapa jenis tumbuhan yang bisa mengatasi tumor dan kanker, diantaranya ialah temu putih dan keladi tikus yang telah banyak digunakan dalam ramuan antikanker oleh para terapis tradisional dan terapis herbal.
Tanaman mempunyai kegunaan obat itu perlu dikembangkan, karena tumbuhan obat ini tak mengandung imbas samping yang berarti bagi tubuh. Di samping itu, beberapa kalangan masyarakat telah banyak mempunyai pengalaman dalam menggunakannya secara turun-temurun. Yang perlu ditingkatkan ialah upaya penelitian terhadap banyak sekali jenis tumbuhan obat ini.
Temu putih (Curcuma zedoaria) termasuk empon-empon yang mempunyai kegunaan obat. Rimpangnya dimanfaatkan sebagai adonan obat. Khasiatnya bermacam-macam, namun biasanya terkait dengan pencernaan. Lebih lengkap, rimpangnya digunakan sebagai obat kudis, radang kulit, pencuci darah, perut kembung, dan gangguan lain pada jalan masuk pencernaan serta sebagai obat pembersih dan penguat (tonik) setelah nifas. Di samping itu temu putih (juga temu mangga, kunyit, dan mahkota dewa) juga diyakini sanggup dimanfaatkan untuk mengatasi tumor dan kanker.
Rimpang temu putih mengandung zat warna kuning kurkumin (diarilheptanoid). Komponen minyak atsiri dari rimpangnya terdiri dari turunan Guaian (kurkumol, kurkumenol, Isokurkumenol, Prokurkumenol, Kurkurnadiol), turunan Germakran (Kurdion, Dehidrokurdion); seskuiterpena furanoid dengan kerangka eudesman (Kurkolon). Kerangka Germakran (Furanodienon, Isofuranodienon, Zederon, Furanodien, Furanogermenon); kerangka Eleman (Kurserenon identik dengan edoaron, Epikurserenon, Isofurano germakren); Asam-4-metoksi sinamat (bersifat fungistatik). Dari hasil penelitian lain ditemukan kurkumanolid A, kurleumanolid B, dan kurkumenon.
Pengobatan penyakit tumor dan kanker sanggup dilakukan dengan beberapa cara. Umumnya terapi dilakukan dengan menggunakan teknologi modern dan terapi kimia, yakni dengan obat-obatan berbahan dasar kimia.
Terapi yang paling sering dilakukan ialah kemoterapi, radioterapi, dan kombinasi. Pada umumnya, terapi-terapi tersebut mempunyai imbas samping yang membuat para penderita merasa tidak nyaman dan malah mengeluhkan mual, rasa terbakar, saraf perasa tak berfungsi untuk sementara, pencernaan terganggu, dan rambut rontok.
Banyak penelitian banyak melaporkan, pemicu tumor dan kanker berasal dari imbas dalam maupun luar tubuh. Pengaruh dari dalam tubuh berupa unsur genetika. Sedangkan imbas dari luar tubuh ialah lingkungan, mirip makanan, udara, dan faktor tekanan lingkungan.
Karsinogenik atau zat karsinogen merupakan unsur yang dinilai banyak pengaruhnya dalam membuat ketidaknormalan pertumbuhan sel dalam tubuh. Unsur yang bersifat racun bagi tubuh ini terdapat pada kuliner dan lingkungan (seperti polusi udara).
Untuk pencegahan tumor dan kanker, cara yang paling penting ialah menghindari unsur karsinogen ini. Cara lainnya ialah mengonsumsi bahan-bahan yang terbukti menghambat atau mencegah pertumbuhan tumor atau kanker. Bahan-bahan inilah yang disebut antitumor promoter.
Salah satu antitumor promoter ialah curcumin (rimpang kunyit dan temu-temuan mirip temu putih). Curcumin yang digunakan sebagai bumbu dan pewarna kuliner itu mempunyai zat aktif antioksidan, antiradang, dan antitumor.
Curcumin menghambat sel promyelocitik leukemia HL-60 (dalam kanker darah) dengan konsentrasi rendah sekitar 3,5 mikrogram/ml. Bahkan, daya hambat curcumin itu semakin tinggi bila dosisnya ditingkatkan.
Pengujian potensi sitotoksik beberapa jenis flora telah dilakukan di RSKD terhadap kanker serviks sel line. Tumbuhan itu antara lain Curcuma zedoaria (temu putih), Curcuma domestica (kunyit), dan Curcuma mangga (temu mangga), serta Phaleria macrocarpa Boerl. (mahkota dewa).
Dari penelitian tersebut, ternyata rimpang segar temu putih mempunyai potensi janjkematian sel kanker di atas 50 persen. Kemampuan ini pada konsentrasi 50, 100, 150, dan 200 mikrogram/ml. Sedangkan untuk sediaan jadi temu putih (ZF kapsul) mempunyai potensi janjkematian sel kanker di bawah 50 persen pada takaran yang sama. Sementara itu, daging buah segar mahkota ilahi mempunyai potensi janjkematian sel kanker di atas 50 persen pada konsentrasi 100, 150, dan 200 mikrogram/ml.
Beperapa orang telah menunjukan khasiat dari Curcuma Zedoaria sebagai obat yang mujarab. Di samping sanggup mengatasi banyak sekali penyakit di atas, ternyata mengonsumsi Curcuma Zedoaria secara rutin dan teratur sanggup menyembuhkan penyakit ambeien. Cerita seorang ibu rumah tangga yang telah menderita ambeien kronis (bengkak, keluar anus dan berdarah) mengonsumsi Curcuma Zedoaria selama tiga bulan berturut-turut, siang dan malam sesuai dengan anjuran orang yang menyuruhnya. Setelah mengkonsumsi Curcuma Zedoaria selama sebulan, ambeien yang dideritanya sudah tidak bengkak, dan tidak berdarah lagi. Pada bulan kedua ambeien yang dideritanya sudah tidak kelihatan lagi. Dan pada bulan ketiga sudah tidak ada lagi keluhan yang dirasakannya. Ambeiennya telah sirna.
Untuk memudahkan masyarakat dalam mengonsumsi Curcuma Zedoaria, kini ini telah tersedia kemasan dalam kapsul yang sanggup diperoleh dengan praktis
25. Kunyit Putih
Di sebagian besar masyarakat Jawa, kalau mendengar kunyit, yang terbayangkan ialah jenis materi obat tradisional dari tumbuhan obat yang umbinya berwarna merah kekuning-kuningan. Namun belakangan ini (memang sudah agak usang juga) kunyit ada juga yang jenisnya putih. Kaprikornus di samping ada kunyit kuning, ada juga kunyit putih. Lalu apa bedanya kunyit kuning dengan kunyit putih?
Sejumlah flora yang tumbuh di Indonesia banyak yang sanggup dimanfaatkan untuk mencegah maupun mengobati kanker, diantaranya ialah kunyit putih, tapak dara, daun ilahi hingga parasit telah digunakan penderita kanker sebagai ikhtiar mengobati penyakitnya. Banyak yang berhasil sembuh sehingga pengobatan tradisional pun menjadi rujukan impian gres bagi para penderita kanker.
Kunyit putih diyakini mempunyai khasiat antikanker. Meski demikian cuma kunyit putih jenis mangga (Curcuma mangga) yang tumbuh terbatas di tempat yang bersuhu hambar di Indonesia, yang sanggup mencegah atau mengobati kanker. Kunyit putih ini mempunyai ciri tertentu, antara lain bintik umbinya mirip umbi jahe dan berwarna kuning muda (krem). Dalam keadaan segar baunya mirip buah mangga kweni dan bila telah diekstrak atau dijadikan bubuk, warnanya tetap kuning muda (krem).
Dalam pemakaian sehari-hari kunyit putih belum sepopuler saudara kandungnya, kunyit kuning. Maklumlah, secara fisik dan rasa memang beda. Kunyit mempunyai warna daging lebih kuning dan rasanya tak begitu getir. Ukurannya pun cenderung lebih besar dibanding kunyit putih, tetapi keduanya mempunyai aroma khas dan berpengaruh karena kandungan minyak atsirinya.
Selama ini sebagian masyarakat Indonesia sudah mengakui khasiat kunyit putih sebagai pereda masuk angin. Seperti yang dituturkan oleh Bu Aisyah, penggemar tumbuhan obat yang tinggal di Depok. Menurut pemilik kedai jamu ini, kandungan minyak atsiri yang tinggi yang membuatnya berkhasiat.
”Cara membuat ramuannya cukup sederhana. Ambil kunyit 200 gram yang telah dicuci dan dikupas, kemudian parut dan peras untuk diambil airnya. Setelah itu panaskan dan minum hangat-hangat. Jika terasa agak getir sanggup ditambahkan madu secukupnya,” papar Aisyah.
Pengalaman serupa juga dituturkan Ansori. Pria ini mengaku mengenal khasiat kunyit putih setelah ibunya divonis menderita kanker. Tepatnya awal tahun lalu, ia mencoba mencari alternatif selain kemoterapi. Atas rekomendasi seorang dokter, ia disarankan mencoba ekstrak kunyit putih.
“Kunyit putih ini mengandung suatu zat yang akan melekat secara selektif pada sel-sel abnormal. Zat ini dipercaya bisa memandulkan perkembangan sel yang doyan berkembang biak. Banyak pasien yang cocok. Dokter juga meningatkan biar penderita tetap menjaga pola makan dan menghindari konsumsi kuliner berpengawet,” katanya.
Menurut Kepala Direktorat Pengawasan Obat Tradisional Ditjen POM, Ketut Ritiasa, penelitian perihal kunyit putih telah dilakukan di Cina semenjak tahun 1988. Kunyit putih diketahui mengandung minyak atsiri yang terdiri atas curdione dan curcumol.
Kunyit putih bersifat antioksidan dan sanggup menahan zat radikal bebas penyebab tumbuhnya sel kanker serta sanggup meningkatkan sel darah merah. Kunyit putih sebaiknya tidak digunakan pada masa kehamilan karena sanggup menimbulkan keguguran.
Pemanfaatan kunyit putih untuk kesehatan antara lain :
Untuk menghambat laju perkembangan sel kanker dan mencegah kerusakan gen yang menjadi salah satu penyebab timbulnya kanker. Hal ini karena rimpangnya mengandung riboisme in activating protein (RIP), yakni protein toksis dan kurkumin. Senyawa protein inilah yang menghambat laju sel kanker.
Peneliti obat tradisional dari Fakultas Farmasi Universitas Airlangga (Unair), Dr. Mangestuti, MS, Apt., menerangkan khasiat kunyit putih telah dikenal turun temurun. Sejauh ini uji klinis khasiat kunyit putih gres sebatas pemanfaatan minyak atsiri untuk gangguan pencernaan. Sementara khasiat untuk kanker belum ada hasil penelitian resmi.
Untuk mengatasi masuk angin, dengan cara kunyit putih dicuci bersih, diupas dan diparut kemudian diambil airnya. Hasil parutan sebaiknya dipanasi terlebih dahulu biar terasa hangat, dan boleh ditambah dengan madu.
Untuk mengatasi gangguan pencernaan, dengan cara rimpang kunyit putih dikupas, dicuci higienis dan eksklusif dikunyah.
Untuk minuman kesehatan, ambil rimpang kunyit kurang lebih 100 gr atau secukupnya. Parut untuk kemudian diambil airnya. Tambahkan madu biar rasanya agak manis. Minum sehari sekali. Ramuan ini juga sanggup digunakan untuk memperlancar pedoman air seni, obat diare, serta menambah nafsu makan.
Sekarang ini sudah banyak kunyit putih dijual dalam keadaan siap digunakan dalam bentuk bubuk dan tinggal di seduh dengan air hangat (panas).
26. Jahe
Orang Jawa menyebutnya jahe sunti, sementara masyarakat Aceh menamainya halia barah. Tanpa proses kimiawi, tumbuhan ini sendiri sudah kaya dengan kandungan kimia, antara lain gingerol dan minyak terbang, limonene, 1,8 cineole, l0 dehydrogingerdione, 6-gingerdione, arginine, alpha linolenic acid, aspartic, betha-sitosterol, caprylic acid, capsaicin, chlorogenic acid, farnesal, farnesene, dan farnesol.
Jahe, secara tradisional telah dimanfaatkan untuk menangani kasus-kasus masuuk angina oleh sebagian orang (Jawa) yang tinggal di pesedaan. Sepotong jahe dikupas, kemudian diparut dengan dialasi daun di atas parut (untuk memudahkan hasil parutan jahe, tinggal diangkat daunnya hasil parutan sudah terangkat semua), kemudian dioleskan/digosok-gosokkan pada perus dan tempat-tempat yang dirasa perlu. Jahe juga yang memanfaatkan untuk membuat hidangan inuman hangat. Sepotong jahe dikupas, dikeprok/dipukul hingga pecah-pecah, dimasukkan digelas dicampur gula (susu) kemudian dituang air mendidih.
Jahe bukan hanya seabagai penghangat tubuh, ternyata masih banyak lagi manfaat/khasiat yang sanggup ditemukan dalam kandungan jahe.
Unsur 1, 8 cineole mengatasi ejakulasi prematur, sementara anestetik antikholinesterase bisa merangsang acara saraf pusat dan merangsang ereksi.
Selain merangsang ereksi dan mengatasi ejakulasi prematur, tumbuhan yang mempunyai sifat pedas ini bisa merangsang selaput lendir perut besar dan usus dan mengurangi rasa sakit. Ia juga bisa mengobati influenza, merangsang keluarnya air susu ibu, mendorong produksi getah bening, menjaga kekebalan tubuh, mencegah kemandulan dan memperkuat daya tahan sperma. Unsur farnesal yang terkandung dalam tumbuhan ini juga bisa mencegah proses penuaan karena merangsang regenerasi sel kulit.
Bagian tumbuhan yang mempunyai khasiat penyembuh untuk banyak sekali penyakit di atas ialah rimpang atau akar. Jika Anda tertarik dengan terapi alam ini, sebaiknya Anda membudidayakan sendiri tumbuhan jahe merah. Caranya gampang, Anda hanya perlu memperbanyaknya melalui penanaman akarnya. Namun, akar tumbuhan ini tidak bisa diambil dalam hitungan ahad setelah penanaman, tapi Anda mesti menunggunya sekitar enam bulan. Jangan berpikir hal rumit dikala membudidayakan jahe merah. Karena pemeliharaan tumbuhan ini tergolong gampang. Seperti tumbuhan lain, Anda hanya perlu melaksanakan penyiraman dan pemupukan teratur terhadap tumbuhan ini. Karena jahe merah membutuhkan kelembapan tanah yang cukup. Untuk mengobati batuk kering yang tak kunjung sembuh, Anda hanya perlu mengunyah jahe ini dan menelan airnya. Sementara untuk luka lecet, sanggup disembuhkan dengan cara menempelkan tumbukan jahe ke luka tersebut. Hal sama bisa dilakukan untuk jenis luka terkena tikaman, luka terkena duri dan gatal-gatal. Khusus untuk luka bekas gigitan ular, tumbukan jahe tersebut perlu dibubuhi garam sedikit dan selanjutnya diletakkan di luka tersebut.
Sementara untuk mendapat imbas bugar atau obat berpengaruh bisa diperoleh dengan cara meminum air rebusan jahe. Sedangkan untuk menambah gairah seksual, Anda sanggup mencampur jahe dengan lengkuas, mengkudu, lada, telur ayam kampung dan garam dapur. Menurut informasi yang dilansir dari mahkotadewa.com, pembuatan ramuan dilakukan dengan cara menumbuk halus lengkuas, jahe dan lada. Kemudian air buah mengkudu ditambahkan beserta air rebusan. Setelah itu, adonan ini disaring hingga menjadi satu gelas air ramuan, bubuhi garam dan aduk rata. Air dalam gelas ini selanjutnya dibagi menjadi dua belahan dan masing-masing ditambah satu kuning telur ayam kampung, diaduk rata dan siap dikonsumsi oleh suami dan istri yang memerlukannya. Bisa juga ditambahkan satu sendok makan madu untuk masing-masing ramuan itu. Penyakit lain yang bisa disembuhkan dengan adonan jahe merah ialah kolera. Seperti halnya ramuan untuk penambah gairah seksual, ramuan untuk kolera perlu dicampur dengan materi lain. Selain jahe merah, ramuan untuk kolera perlu ditambah bawang merah, akar lempuyang, biji kedawung, kulit manis, cuka jawa, tawas, garam dapur, teh, gula halus, minyak poko, dan kayu putih.
Caranya, bawang merah, akar lempuyang, biji kedawung, jahe merah dan kulit manis direbus dengan 1,5 liter air hingga air tersisa separuh. Kemudian dibubuhi cuka jawa, tawas, garam dapur dan teh. Selanjutnya, air ramuan tersebut disaring dan ditambah gula halus beserta minyak poko dan kayu putih. Sebelum diminum, ramuan ini sebaiknya dikocok dulu. Jahe termasuk Tanaman herbal semusim, tegak, tinggi 40-50 cm. Batang semu, beralur, membentuk rimpang, warna hijau. Daun tunggal, bentuk lanset, tepi rata, ujung runcing, pangkal tumpul, warna hijau tua. Bunga majemuk, bentuk bulir, sempit, ujung runcing, panjang 3,5-5 cm, lebar 1,5-2 cm, mahkota bunga bentuk corong, panjang 2-2,5 cm, warna ungu. Buah kotak, bulat panjang, warna cokelat.
Sifat khas tajam dan sumelada. khasiat karminatif, stomakik, stimulans, dan diaforetik. Latifah pada tahun 1987 (Jurusan Farmasi, FMIPA UNPAD) telah melaksanakan penelitian imbas analgesik perasan rimpang Jahe Merah pada mencit. Dari hasil penelitian tersebut, ternyata perasan rimpang Jahe memberikan imbas yang faktual terhadap perpanjangan waktu reaksi. Semakin besar takaran yang diberikan, semakin besar imbas perpanjangan waktu reaksi (efek pengurangan sensitifikasi rasa sakit). Pemberian perasan rimpang Jahe Merah antara 199,8 mg/kg dan 218,0 mg/kg bb mempunyai daya analgesik yang setara dengan daya analgesik asam salisilat 10 mg /kg bb. Ema Viaza,1991. Jurusan Farmasi, FMIPA UI. Telah melaksanakan penelitian imbas antijamur Jahe terhadap jamur Tricophyton mentagrophytes, Trichophyton rubrum, dan Microsparum canis. Dari hasil penelitian tersebut, ternyata jamur Tricophyton mentagrophytes, Trichophyton rubrum, dan Microsparum canis memberikan kadar hambat minimum sebagai berikut: 6,25; 12,5 mg/ml. Berdasarkan zona kendala yang diperoleh, imbas antijamur tertinggi diberikan terhadap jamur Tricophyton mentagrophytes, kemudian disusul Trichophyton rubrum, dan Microsparum canis.
Catatan Jahe sanggup dibedakan atas dua jenis. 1. Jahe Pahit. 2. Jahe Merah (sunti). Beberapa keluhan yang sanggup diatasi dengan memanfaatkan jahe antara lain :
1. Asi.
2. Batuk.
3. Membangkitkan nafsu makan.
4. Mulas.
5. Perut kembung.
6. Serbat.
7. Gatal (obat luar).
8. Luka (obat luar).
9. Sakit kepala (obat luar).
10. Selesma (obat luar).
Adapun Komposisi yang terkandung dalam jahe ialah Minyak atsiri zingiberena (zingirona), zingiberol, bisabolena, kurkumen, gingerol, filandrena, dan resin pahit.
Ramuan jahe siap pakai kini sudah banyak beredar di pasaran, kita tinggal brand yang sesuai dengan selera kita.
27. Daun Dewa
Daun Dewa (Gynura divaricata) dengan cirri flora tegak, tinggi ± 50 cm, pada umumnya ditanam dipekarangan sebagai tanam obat. Batang muda berwarna hijau dengan alur memanjang warna tengguli, bila agak bau tanah bercabang banyak. Daun tunggal, mempunyai tangkai, bentuk bulat telur hingga bulat memanjang. Ujung melancip. Daun bau tanah membagi sangat dalam. Daun banyak berkumpul di bawah, agak jarang pada ujung batang, letak berseling. Kedua permukaan daun berambut lembut, warna putih. Warna permukaan daun hijau tua, belahan bawah berwarna hijau muda. Panjang daun 8-20 cm. lebar 5 – 10 cm. Bunga terletak di ujung batang, warna kuning berbentuk bonggol (kepala bunga). Mempunyai umbi berwarna ke abu-abuan, panjang 3-6 cm., dengan penampang ± 3 cm. Daun ilahi tergolong flora semak yang subur pada ketinggian 0-1.000 meter di atas permukaan laut.
Di beberapa tempat daun ilahi dikenal dengan nama beluntas cina, atau
samsit. Menurut penelitian dari Fakultas Farmasi UGM dan Badan Tenaga
Nuklir Nasional (BATAN), secara laboratoris ekstrak etanol daun dewa
bisa menghambat pertumbuhan tumor paru pada mencit (tikus putih
kecil). Ekstrak ini juga bisa menghambat pertumbuhan sel kanker. Daun ilahi memang sudah cukup usang dikenal sebagai tumbuhan anti kanker.
Efek farmakologis daun ilahi ialah antikoagulan (koagulan=zat yang
mempermudah dan mempercepat pembekuan darah), mencairkan bekuan darah,
stimulasi sirkulasi, menghentikan perdarahan, menghilangkan panas, dan
membersihkan racun. Daun ilahi mengandung zat saponin, minyak atsiri,
flavonoid, dan tanin. Efek farmakologis didapatkan dari seluruh
tanaman. Kandungan kimia : Saponin, minyak atsiri, flavonoid
Pada beberapa tulisannya mengenai flora mempunyai kegunaan obat Indonesia
Prof HM Hembing Wijayakusuma memberikan bahwa daun ilahi memiliki
banyak khasiat. Manfaat itu berasal dari daun dan umbinya. Daunnya
mempunyai kegunaan untuk mengobati luka terpukul, melancarkan sirkulasi darah,
menghentikan pendarahan, pembengkakan payudara, melancarkan haid, dan
lain-lain. Sementara umbinya mempunyai kegunaan untuk mengatasi bekuan darah
pembengkakan, pendarahan, tulang patah, dan lain-lain.
Dalam buku Kebun Tanaman Obat Karyasari disebutkan bahwa daun dewa
juga bisa mengatasi kejang pada anak dan beberapa jenis pendarahan.
Untuk mengatasi luka terpukul, tak tiba haid, pendarahan pada
wanita, pembengkakan payudara, batuk, dan muntah darah seluruh tanaman
daun ilahi ditumbuk, atau direbus, kemudian airnya diminum. Bila anak-anak
mengalami kejang beri minum air dari satu batang daun dewa.
Bagian daunnya sanggup dimanfaatkan untuk mengatasi kutil dan tumor.
Untuk mengatasi kutil dengan cara menghaluskan daun dan menempelkannya pada belahan yang sakit dan biarkan hingga keesokkan harinya.
Untuk mengatasi tumor, silakan makan daun ilahi sebagai lalap. Untuk kanker buatlahramuandari30gramdaun ilahi segar, 20 gram temu putih, 30 gram jombang yang direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, kemudian disaring dan airnya diminum.
Bagian umbi bisa dimanfaatkan untuk pengobatan luka terpukul, masuk
angin, digigit ular, dan menghilangkan bekuan darah, serta mengobati
stroke. Untuk luka luar, haluskan umbi, kemudian tempelkan pada bagian
yang sakit. Sedangkan untuk pengobatan dalam, umbinya ditumbuk halus
dan ditambah air. Air perasannya diminum setiap sore hari.
Beberapa penyakit lain yang sanggup diatasi dengan tumbuhan Daun Dewa ini antara lain : luka terpukul, melancarkan sirkulasi darah, menghentikan perdarahan (batuk darah, muntah darah, mimisan), pembengkakan payudara, infeksi kerongkongan, tidak tiba haid, digigit binatang berbisa, menghilangkan bekuan darah (haematom) pembengkakan, tulang patah (Fraktur), perdarahan sehabis melahirkan, digigit ular/digigit binatang lain.
28. Lidah Buaya
Beberapa anak gres gede terlihat memetik daun pengecap buaya yang tumbuh subur di kebun pekarangan sebuah rumah di pedesaan. Daun pengecap buaya dipotong-potong, dibelah dan dibuka kulitnya, kemudian getahnya dioles-oleskan pada kaki, tangan, dagu, dan sekitar tulang pipi. Anak-anak itu percaya kalau getah pengecap buaya itu bisa menumbuhkan rambut pada tempat-tempat yang dikehendakinya. Ada yang berharap punya kumis tebal, ada yang berharap punya jambang lebat, ada juga yang berharap kakinya berbulu lebat. Harapan bawah umur itu mungkin tidak terlalu salah, karena pengecap buaya (aloevera) sudah dikenal usang sanggup menyuburkan rambut.
Lidah buaya (Indonesia) atau Aloe Vera (Latin), Crocodiles tongues (Inggris), Jadam (Malaysia), Salvila (Spanyol), Lu hui (Cina), pada awalnya tumbuh liar di tempat berudara panas. Karena bentuknya yang unik, kemudian juga ditanam di pot dan pekarangan rumah sebagai tumbuhan hias. Lidah buaya sanggup tumbuh subur hampir di semua benua, terutama di tempat beriklim panas, mirip Indonesia. Diperkirakan lebih dari 350 spesies pengecap buaya yang tersebar luas di seluruh penjuru dunia.
Selain menyuburkan rambut, pengecap buaya juga dikenal mempunyai kegunaan untuk mengobati sejumlah penyakit. beberapa penyakit yang sanggup diatasi dengan pengecap buaya antara lain diabetes mellitus, serangan jantung, radang tenggorokan, ambeien, sembelit, penurun kadar gula darah, penyubur rambut, batuk (yang membandel), radang tenggorokan, salit kepala, pusing, kejang pada anak, kurang gizi, muntah darah, kencing manis, wasir, peluruh haid, luka terpukul, dan luka bakar.
Bagian-bagian dari tumbuhan pengecap buaya yang umum dimanfaatkan ialah (a) daun, yang sanggup digunakan langsung, baik secara tradisional maupun dalam bentuk ekstrak, (b) eksudat (getah daun yang keluar bila dipotong, berasa pahit dan kental), secara tradisional biasanya digunakan eksklusif untuk pemeliharaan rambut, penyembuhan luka, dan sebagainya, (c) gel (bagian berlendir yang diperoleh dengan menyayat belahan dalam daun setelah eksudat dikeluarkan), bersifat mendinginkan dan praktis rusak karena oksidasi, sehingga dibutuhkan proses pengolahan lebih lanjut biar diperoleh gel yang stabil dan tahan lama.
Gel pengecap buaya mengandung karbohidrat tercerna, sehingga sanggup digunakan sebagai minuman diet. Gel pengecap buaya tersusun oleh 96 persen air dan 4 persen padatan yang terdiri dari 75 komponen senyawa berkhasiat. Khasiat hebat yang dimliki aloe vera sangat terkait dengan ke-75 komponen tersebut secara sinergis.
Lidah buaya mempunyai kandungan zat gizi yang diharapkan tubuh dengan cukup lengkap, yaitu vitamin A, B1, B2, B3, B12, C, E, choline, inositol dan asam folat. Kandungan mineralnya antara lain terdiri dari: kalsium (Ca), magnesium (Mg), potasium (K), sodium (Na), besi (Fe), zinc (Zn), dan kromium (Cr). Beberapa unsur vitamin dan mineral tersebut sanggup berfungsi sebagai pembentuk antioksidan alami, mirip vitamin C, vitamin E, vitamin A, magnesium, dan zinc. Antioksidan ini berguna untuk mencegah penuaan dini, serangan jantung, dan banyak sekali penyakit degeneratif.
29. Keben
Secara tak sengaja kadang ada benda kecil yang masuk ke dalam mata kita (kelilipan). Sekali kelilipan, kita akan secara refleks mengusap mata. Dalam keadaan mengendarai kendaraan, mendadak penglihatan dan konsentrasi ke jalan berkurang drastis. Tak jarang gesekan atau serempetan terjadi akhir hilangnya konsentrasi yang disebabkan oleh kelilipan ini.
Mata sebagai alat penglihatan bagi makhuk hidup pada umumnya. Mata dikatakan berfungsi normal apabila kornea dan lensa mata berperan layaknya lensa kamera, berfungsi memfokuskan cahaya yang masuk ke dalam mata untuk membentuk bayangan pada retina yang terletak di belakang mata. Pada keadaan normal, lensa mata sanggup menyesuaikan diri (berakomodasi) sesuai jauh-dekat objek yang dilihat. Bila cahaya sanggup terfokus pada satu titik tepat di retina, maka akan terbentuk bayangan yang jelas. Bagaimanapun, bila cahaya terfokus di depan atau di belakang retina, maka bayangan yang terbentuk akan tampak kabur. Keadaan ini disebut sebagai kelainan refraksi (mopia, hipermopia, astigmatisma).
Miopi terjadi ketika bayangan benda jatuh terfokus pada depan retina. Keadaan ini timbul akhir bola mata terlalu panjang atau daya fasilitas lensa terlalu kuat. Sebaliknya, hipermetropi terjadi ketika bayangan benda jatuh di belakang retina akhir bola mata pendek atau daya fasilitas lensa terlalu lemah. Berbeda dari dua sebelumnya, astigmatisma terjadi akhir kelainan kelengkungan permukaan kornea dan lensa sehingga cahaya yang masuk tidak akan jatuh pada satu titik. Namun kelainan refraksi bukanlah suatu penyakit, tetapi lebih merupakan variasi individu. Faktor yang mempengaruhipun berbeda pada setiap keadaannya.
Gejala miopia antara lain penglihatan kabur melihat jauh dan hanya terperinci pada jarak tertentu/dekat, selalu ingin melihat dengan mendekatkan benda yang dilihat pada mata, gangguan dalam pekerjaan, dan jarang sakit kepala. Pada hipermetropia dirasakan sakit kepala terutama di dahi, silau, dan kadang juling atau melihat ganda. Kemudian pasien juga mengeluh matanya lelah dan sakit karena terus-menerus harus berakomodasi untuk melihat atau memfokuskan bayangan yang terletak di belakang retina. Seseorang dengan astigmatisma akan memberikan keluhan, apabila melihat jarak jauh kabur sedang melihat jarak dekat lebih baik, melihat ganda dengan satu atau kedua mata, melihat benda yang bulat menjadi lonjong, penglihatan akan kabur untuk jauh ataupun dekat, bentuk benda yang dilihat berubah, mengecilkan celah kelopak, sakit kepala, mata tegang dan pegal, mata dan fisik lelah. Koreksi mata astigmat ialah dengan menggunakan lensa dengan kedua kekuatan yang berbeda. Astigmat ringan tidak perlu diberi kaca mata.
Kelainan refraksi sudah usang ditangani secara medis, baik melalui penggunaan lensa, produk pemanis makanan, produk inovatif vision, maupun melalui bedak Laser Asissted In situ Interlamelar Keratomilieusis (Lasik).
Penggunaan kaca mata tidak menyembuhkan kelainan refraksi. Meningkatkan jumlah asupan kuliner yang mengandung vitamin A, B, dan C akan sangat bagus bagi kesehatan mata. Beberapa kebiasaan yang diyakini sanggup membantu dalam menjaga kesehatan mata.
Bermain di luar rumah itu bisa mencegah miopia (mata rabun) pada anak. Disarankan bawah umur bisa bermain di luar rumah sekitar 2 jam per hari. Karena cahaya alam itu beratus-ratus kali lebih terang darr pada cahaya buatan di rumah kita. Cahaya alam bisa memicu lepasnya suatu jenis zat kimia yg disebut dopamin. Dopamin ini sanggup menghambat pertumbuhan bola mata anak kita. Cahaya di luar rumah bisa membantu pertumbuhan bola mata.
Beberapa kebiasaan yang kurang baik mendorong menurunnya fungsi mata, mirip membaca dalam penerangan yang kurang, sering-sering membaca sambil tiduran, berlama-lama berafiliasi dengan layar (televisi, PS, Komputer), sering kena asap (rokok), sering terkena kilat cahaya yang berpengaruh (api las), dan lain-lain.
Beberapa tahun belakangan masyarakat Indonesia juga sudah banyak yang bermunculan pengobatan alternatif (pengobatan mata), dengan memanfaatkan sumber daya alam yang tersedia di Indonesia.
Keben ialah salah satu tumbuhan yang buahnya menjadai materi pengobatan alternatif ini. Pohon ini banyak tumbuh di daratan Papua.
Di lingkungan Keraton Yogyakarta juga berdiri tegak beberapa pohon
Keben, dengan tinggi mencapai puluhan meter dengan banyak buah bergelantungan di sana. Biasanya buah keben ini dimanfaatkan oleh bawah umur sekitar Keraton sebagai alat/sarana dalam suatu permainan anak-anak. Pohon ini dengan daunnya yang lebar ini membuat buahnya yang juga berwarna hijau, sekilas tidak nampak, dan sulit terlihat dengan cepat.
Keben, ialah salah satu nama tumbuhan yang menjadi materi utama dalam pengobatan mata dengan media herbal. Ekstrak buah keben di buat dalam bentuk kemasan cair (obat tetes) yang praktis pemakaiannya. Pengobatan dengan memanfaatkan buah keben ini diyakini bisa mengatasi penyakit mata mirip katarak, petrigium, glaucoma, myopia (mata minus), hipermetropia (amata plus), astigmatis, dan infeksi mikroba.
30. Kawer Kotok
Tanaman ini tumbuh subur di pekarangan rumah di perkampungan/ pedesaan walaupun tanpa perawatan berarti. Tanpa dipupuk, tanpa dipelihara dan bahkan tanpa disiram sekalipun. Tanaman ini sebagai penghias halaman rumah yang kesannya seakan-akan tumbuhan ini merupakan tumbuhan liar. Kadang tumbuhan ini juga ditanam untuk pembatas kebun dengan kebon tetangga. Jawer kotok tumbuh beraneka warna jenisnya.
Ada yang daunnya berwarna hijau, ada yang daunnya berwarna kuning, dan ada yang daunnya berwarna merah kecoklatan. Tanaman ini sanggup tumbuh dengan ketinggian mencapai 80 cm. Karena warna daunnya yang beraneka warna, tumbuhan ini sering digunakan oleh bawah umur pedesaan untuk bermain pasar-pasaran (jualan), dan dengan variasi permainan yang bermacam-macam.
Di kalangan masyarakat pedesaan tumbuhan ini sudah tidak asing lagi, karena di samping praktis tumbuh ternyata tumbuhan ini mempunyai khasiat untuk menyembuhkan penyakit wasir atau ada yang menyebutnya ambeien (hemoroid), yang masih pada tingkatan rendah. Istilah hemoroid sendiri berasal dari bahasa Yunani, yaitu haima (darah) dan rheein (mengalir). Secara empiris pengobatan wasir dengan menggunakan ramuan tradisional telah terbukti sanggup mengurangi siksaan terhadap penderitanya.
Jawer Kotok termasuk salah satu jenis tumbuhan yang diakui mempunyai kegunaan sebagai obat wasir. Jenis tumbuhan lainnya ialah daun wungu, pegagan dan kangkung. Namun yang paling popular diantara beberapa tumbuhan tersebut ialah Jawer Kotok dan Daun Wungu. Memang tidak semua jenis Jawer Kotok mempunyai kegunaan untuk mengobati wasir. Hanya Jawer Kotok dengan daun yang berwarna coklat kemerahan saja yang diyakini mempunyai kegunaan untuk mengobati wasir. Daun jawer kotok mengandung zat mineral, minyak terbang, dan zat pati. Di samping itu Jawer Kotok jenis ini mengandung senyawa thymol, karvakrol, eugenol, metileugenol dan etil salisiat. Thymol bersifat mematikan cacing (antelmintik) dan juga bersifat antiseptic. Karvakrol sebagai senyawa yang bersifat disinfektan antifungal dan antelmintik. Eugenol sanggup menghilangkan rasa nyeri atau bersifat analgenik. Sedangkan etilsalisilat bisa meniadakan iritasi. Kandungan sifat-sifat itulah yang menjadikan Jawer Kotok bisa mengatasi wasir yang belum terlanjur besar.
Penggunaan Jawer Kotok untuk mengobati wasir sangatlah mudah. Ambil 12 lembar daun dan cuci hingga bersih. Setelah itu tambahkan 2 gelas air dan rebus 12 lembar daun tersebut hingga mendidih beberapa saat, hingga airnya tersisa kira-kira 1 gelas, dan siap diminum sebagai obat untuk sekali minum (tentunya tunggu hingga tidak terlalu panas untuk diminum). Miinum rebusan Jawer Kotok ini dianjurkan sehari sekali secara teratur, hingga selama beberapa hari (sampai ganjalan di “kutub selatan” terasa hilang).
31. Ceplukan
Tanaman ini banyak dicari dan ditemukan oleh bawah umur pedesaan pada dikala usim panen palawija tiba. Biasanya pada dikala ekspresi dominan panen kacang tanah. Begitu kacang tanah dipanem (dicabut), yang tinggal hanyalah rumput-rumput yang tumbuh di sela-sela kacang tanah, termasuk diantaranya phon ceplukan.
Pada ekspresi dominan mirip ini biasanya pohon ceplukan sudah sampaumur dan banyak buahnya yang sudah masak, dengan kulit buah agak mengering dan buah ceplukannya sendiri sudah menguning. Di samping mencari kacang tanah yang tersisa/tertuinggal setelah dipanen, biasanya bawah umur juga memunguti buah ceplukan yang memang sangat manis dan enak rasanya.
Tumbuhan ini tumbuh dengan subur di dataran rendah hingga ketinggian 1550 meter diatas permukaan bahari . Ceplukan merupakan flora semak semusim. Tumbuh di tanah-tanah kosong yang tidak terlalu becek, pinggir selokan, pinggir kebun dan sawah. Bunganya berwarna kuning, buahnya berbentuk bulat dan berwarna hijau kekuningan bila masih muda, tetapi bila sudah bau tanah berwarna coklat dengan rasa asam-asam manis. Buah Ciplukan yang muda dilindungi cangkap (kerudung epilog buah).
Ciplukan (Physalis minina) temasuk ke dalam famili flora Solanaceae. Nama lain dari ceplukan antara lain ialah Morel berry (Inggris); Ciplukan (Indonesia); Ceplukan (Jawa); Cecendet (Sunda); Yoryoran (Madura); Lapinonat (Seram); Angket, Kepok-kepokan, Keceplokan (Bali), Dedes (Sasak); Leletokan (Minahasa).
Sifat flora ini analgetik (penghilang rasa sakit), peluruh air seni (diuretic), menetralkan racun, meredakan batuk, mengaktifkan fungsi kelenjar-kelenjar tubuh dan anti tumor. Tumbuhan ini mempunyai kandungan kimia berupa Chlorogenik acid, asam citrun, fisalin, flavonoid, saponin, polifenol. Buah mengandung asam malat, alkaloid, tannin, kriptoxantin, vitamin C dan gula. Biji mengandung elaidic acid.
Dengan ramuan ceplukan, ternyata banyak sekali penyakit sanggup disembuhkan, antara lain :
1. Hipertensi. Sediakan 5 gram brankas (herba kering) ceplukan dan masukan kedalam air 110 ml. Rebus adonan tersebut selama 10-15 menit sambil sesekali diaduk selanjutnya saring dan biarkan hingga dingin. Air rebusan tersebut diminum 2 kali sehari, pagi dan sore, masing-masing 100 ml. Sebagai perhatian, air rebusan yang sudah disimpan lebih dari 24 jam tidak boleh diminum karena sudah rusak.
2. Kencing Manis. Untuk mengobati kencing manis, sediakan 10 gram brankas ciplukan dan air 400 ml. Cara pembuatan ramuan dan hukum pemakaiannya sama dengan untuk mengobati hipertensi.
3. Bisul. Untuk mengobati bisul, sediakan 1 genggam daun ciplukan, 1 sendok teh adas pulasari, 1 lembar daun sirih, dan sedikit garam. Campurkan semua materi tersebut dan diremas-remas hingga menjadi lembut. Oleskan sekitar bisul. Bisul akan cepat pecah dan cepat kering.
4. Borok. Ambil 1 genggam daun ciplukan dan tambahkan 2 sdt air kapur sirih. Tumbuk hingga halus, kemudian tempelkan ke belahan yang sakit.
5. Gusi Berdarah. Karena kaya vitamin C, buah ciplukan bisa digunakan untuk menyembuhkan gusi berdarah, caranya, makanlah 30 buah ciplukan segar setiap hari.
6. Diabetes Mellitus. Caranya, flora ciplukan yang sudah berbuah dicabut beserta akar-akarnya dan dibersihkan, kemudian dilayukan dan direbus dengan 3 gelas air hingga mendidih hingga tingga 1 gelas, kemudian disaring, dan diminum 1 kali sehari.
7. Sakit paru-paru. Caranya, flora ciplukan lengkap (akar, batang, daun, bunga dan buahnya) direbus dengan 3-5 gelas air hingga mendidih dan disaring, diminum 3 kali sehari 1 gelas.
8. Ayan. Caranya, 8-10 butir buah ciplukan yang sudah dimasak, dimakan setiap hari secara rutin.
9. Borok. Caranya, 1 genggam daun ciplukan ditambah 2 sendok air kapur sirih, ditumbuk hingga halus, kemudian ditempelkan pada belahan yang sakit.
Sekarang ini sudah banyak tersedia ceplukan dalam kemasan kapsul yang sanggup dimanfaatkan untuk mengatasi banyak sekali keluhan penyakit.
32. Kecubung
Di tempat pedesaan khususnya di Jawa Tengah, kecubung sebagai tumbuhan liar yang tumbuh di kebun-kebun yang kadang digunakan sebagai pagar pekaranga. Buahnya yang bulat dan berbintil-bintil menjadi alat permainan bawah umur yang sangat menyenangkan.
Tanaman ini termasuk keluarga Solanaceae, sekerabat dengan terung dan kentang. Kecubung biasanya berbunga putih dan ungu, namun hibridanya berbunga aneka warna. Diperkirakan tumbuhan ini pertama kali digunakan sebagai obat-obat pada kurun kesepuluh. Kecubung ada yang berasal dari Asia Tenggara, namun ada juga yang berasal dari Benua Amerika.
Sebenarnya jenis tumbuhan kecubung yang sanggup dimanfaatkan sebagai obat sangat banyak, di antaranya Datura Stramonium, Datura tatura, dan Brugmansia suaviolens, namun daya khasiat masing-masing jenis kecubung, berbeda-beda. Penyalahgunaan kecubung memang sering terjadi, sehingga bukan obat yang didapat malah racun (menyebabkan pusing/teler) yang sangat berbahaya.
Hampir seluruh belahan tumbuhan kecubung sanggup dimanfaatkan sebagai obat. Hal ini disebabkan seluruh bagiannya mengandung alkaoida atau disebut hiosamin (atropin) dan scopolamin, mirip pada tumbuhan Atropa belladona.
Alkahoid ini bersifat racun sehingga pemakaiannya terbatas pada belahan luar. Biji kecubung mengandung hiosin dan lemak, sedangkan daunnya mengandung kalsium oksalat. Berkhasiat mengobati rematik, sembelit, asma, sakit pinggang, bengkak, encok, eksim, dan radang anak telinga.
Ketiga alkaloida ini bersifat antikolinergik. Sampai dikala ini digunakan oleh industri farmasi sebagai sumber utama hyosciamin yang mempunyai kegunaan memberi imbas menenangkan kejang-kejang, khususnya perut. Daunnya mengandung hyasciamin dan scopolamin yang mempunyai kegunaan mengobati asma, encok (linu tulang) dan penyakit kulit.
Kecubung dimanfaatkan untuk mengatasi banyak sekali keluhan penyakit, antara lain :
1. Rematik. Caranya, ambil daun dan bunga kecubung secukupnya, bawang merah secukupnya, dan jahe secukupnya. Tumbuk bahan-bahan tersebut hingga halus, tempelkan pada belahan yang sakit.
2. Sembelit. Caranya, ambil dua lembar daun kecubung kemudian olesi dengan minyak kelapa dan kemudian dipanggang di atas api hingga daunnya layu. Daun yang telah dipanggang tempelkan di belahan bawah perut. Lakukan 2-3 kali sehari.
3. Asma. Caranya, ambil beberapa lembar daun kecubung kemudian iris-iris halus. Hasil irisan dijemur hingga kering. Daun dibentuk lintingan mirip rokok, kemudian diisap mirip mengisap rokok.
4. Sakit pinggang. Caranya, ambil 5-10 lembar daun kecubung yang berbatang ungu dan kapur sirih secukupnya kemudian tumbuk hingga halus. Tempelkan hasil tumbukan tersebut pada pinggang yang sakit. Lakukan 2-3 kali sehari.
5. Bengkak. Caranya, ambil satu lembar daun kecubung dan basahi dengan minyak kelapa kemudian dipanggang dan diremas-remas. Tempelkan pada belahan yang benjol 2-3 kali sehari.
6. Encok. Caranya, ambil delapan lembar daun kecubung hitam, cuci higienis dan giling hingga halus kemudian diremas-remas bersama air kapur. Gosokkan ramuan tersebut pada belahan yang sakit dua kali sehari.
7. Eksim. Caranya, ambil kira-kira 25 gram daun kecubung, kemudian tumbuk hingga halus, dan beri minyak kelapa secukupnya, kemudian panaskan di atas api. Tempelkan ramuan tersebut pada eksim dan biarkan hingga beberapa saat.
8. Bisul. Caranya, ambil 5 lembar daun kecubung, kemudian tumbuk hingga halus. Tempelkan ramuan tersebut pada bisul biar segera matang.
9. Radang anak telinga. Caranya, ambil 10 lembar daun kecubung, kemudian cuci dan tumbuk hingga halus. Campur ramuan/gilingan daun tersebut dengan dua sendok makan minyak kelapa yang telah dihangatkan terlebih dahulu. Lalu, peras dan saring. Minyak perasan diteteskan pada anak indera pendengaran yang sakit, lakukan dua kali sehari sebanyak lima tetes.
10. Ketombe. Siapkan 7 lembar daun kecubung kering dan 5 sdm minyak kelapa. Masukan daun kecubung dan minyak kelapa kedalam botol, kemudian tutup. Jemurlah dibawah terik matahari selama seminggu. Selanjutnya, oleskan minyak tersebut pada kulit kepala 2 kali sehari, pagi dan sore. Ulangi selama beberapa hari hingga ketombe hilang.
APAR (Alat Pemadam Api Ringan) ialah alat yang ringan serta gampang dilayani untuk satu orang gunamemadamkan api/kebakaran pada mula terjadi kebakaran (definisi menurut Permenakertrans RI No 4/MEN/1980 ihwal Syarat-syarat Pemasangan dan Pemeliharaan Alat Pemadam Api Ringan).
Prosedur Pemakaian APAR (Alat Pemadam Api Ringan)
- Tarik/Lepas Pin pengunci tuas APAR / Tabung Pemadam.
- Arahkan selang ke titik pusat api.
- Tekan tuas untuk mengeluarkan isi APAR / Tabung Pemadam.
- Sapukan secara merata hingga api padam.
Catatan :
- Perhatikan arah angin (usahakan badan/muka menghadap searah dengan arah angin) biar media pemadam benar-benar efektif menuju ke pusat api dan jilatan api tidak mengenai tubuh petugas pemadam.
- Perhatikan sumber kebakaran dan gunakan jenis APAR yang sesuai dengan pembagian terstruktur mengenai sumber kebakaran.
Isi / Ingredient / Media Yang Digunakan Dalam Alat Pemadam
Dry Chemical Powder
Nama Material: DRY CHEMICAL Multipurpose Ammonium Phospate. Serbuk kimia kering yang cocok untuk kebakaran klorin atau oxidizer, Reaksi kimia yang dihasilkan sanggup menjadikan ledakan atau breakdown. dari materi kimia yang melepaskan gas beracun. tidak dianjurkan untuk dipakai di sekitar pesawat atau peralatan yang sensitif. Cocok dipakai pada kelas A, B dan C.
Co2 (Carbon Dioxide)
Karbon dioksida (rumus kimia: CO2) yaitu zat asam arang yaitu sejenis senyawa kimia yang terdiri dari dua atom oksigen terikat secara kovalen dengan atom karbon. Ia berbentuk gas pada keadaan temperatur dan tekanan normal/ standar dan ada di atmosfer bumi. Rata-rata konsentrasi karbon dioksida di atmosfer kira-kira 387 ppm menurut volume walaupun jumlah ini sanggup bervariasi tergantung lokasi dan waktu. bekerja sebagai gas rumah beling yang sangat penting alasannya yaitu sanggup menyerap gelombang inframerah dengan sangat kuat. Karbon dioksida dihasilkan dari hewan, tumbuh-tumbuhan, fungi, dan mikroorganisme pada proses respirasi serta dipakai oleh tumbuhan pada tahap proses fotosintesis. Oleh alasannya yaitu itu, Carbon dioxide merupakan komponen penting dalam siklus karbon. juga dihasilkan dari hasil samping pembakaran materi bakar fosil. Karbon dioksida anorganik dikeluarkan dari gunung berapi dan proses geotermal lainnya ibarat pada mata air panas.
Co2 tidak mempunyai bentuk cair pada tekanan di bawah 5,1 atm namun pribadi menjadi padat pada temperatur di bawah -78 °C. Dalam bentuk padat, karbon dioksida umumnya disebut sebagai es kering. CO2 yaitu oksida asam. Larutan carbon dioxide mengubah warna litmus dari biru menjadi merah muda.
Foam AFFF
yaitu busa yang dipakai untuk pemadaman kebakaran. Perannya yaitu untuk mendinginkan api dan untuk melapisi materi bakar, mencegah kontak dengan oksigen, sehingga pementingan pembakaran. Pemadam kebakaran busa diciptakan oleh insinyur Rusia dan kimiawan Aleksandr Loran pada tahun 1902. Surfaktan yang dipakai harus menghasilkan busa dalam konsentrasi kurang dari 1%. Komponen lain dari tahan api busa yaitu pelarut organik (misalnya, glikol dan glikol trimethyltrimethylene hexylene), stabilisator busa (misalnya, lauril alkohol), dan inhibitor korosi.
Rendah perluasan busa mempunyai tingkat perluasan kurang dari 20 kali. Busa dengan rasio perluasan antara 20 dan 200 yaitu media-ekspansi. Ekspansi rendah busa ibarat AFFF yaitu viskositas rendah, mobile, dan sanggup dengan cepat menutupi area yang luas.
Tinggi-ekspansi busa mempunyai rasio perluasan lebih dari 200. Mereka cocok untuk ruang tertutup ibarat hanggar, di mana pengisian cepat diperlukan.
Alkohol-tahan busa mengandung polimer yang membentuk lapisan pelindung antara permukaan terbakar dan busa, busa mencegah kerusakan oleh alkohol dalam pembakaran materi bakar. Alkohol-tahan busa harus dipakai dalam memerangi kebakaran materi bakar yang mengandung oxygenates, contohnya MTBE, atau kebakaran cairan menurut atau mengandung pelarut polar.
Gas Pengganti Hallon
Senyawa Halomethane yaitu turunan dari metana (CH4) dengan satu atau lebih atom hidrogen digantikan dengan atom halogen (F, Cl, Br, atau I). Halomethanes keduanya alami, terutama di lingkungan laut, dan buatan manusia, terutama sebagai refrigeran, pelarut, propelan, dan fumigants. Banyak, termasuk chlorofluorocarbon, telah menarik perhatian luas alasannya yaitu mereka menjadi aktif kalau terkena sinar ultraviolet ditemukan pada ketinggian tinggi dan merusak lapisan ozon pelindung bumi.