APAR (Alat Pemadam Api Ringan) ialah alat yang ringan serta gampang dilayani untuk satu orang gunamemadamkan api/kebakaran pada mula terjadi kebakaran (definisi menurut Permenakertrans RI No 4/MEN/1980 ihwal Syarat-syarat Pemasangan dan Pemeliharaan Alat Pemadam Api Ringan).
Prosedur Pemakaian APAR (Alat Pemadam Api Ringan)
- Tarik/Lepas Pin pengunci tuas APAR / Tabung Pemadam.
- Arahkan selang ke titik pusat api.
- Tekan tuas untuk mengeluarkan isi APAR / Tabung Pemadam.
- Sapukan secara merata hingga api padam.
Catatan :
- Perhatikan arah angin (usahakan badan/muka menghadap searah dengan arah angin) biar media pemadam benar-benar efektif menuju ke pusat api dan jilatan api tidak mengenai tubuh petugas pemadam.
- Perhatikan sumber kebakaran dan gunakan jenis APAR yang sesuai dengan pembagian terstruktur mengenai sumber kebakaran.
Isi / Ingredient / Media Yang Digunakan Dalam Alat Pemadam
Dry Chemical Powder
Nama Material: DRY CHEMICAL Multipurpose Ammonium Phospate. Serbuk kimia kering yang cocok untuk kebakaran klorin atau oxidizer, Reaksi kimia yang dihasilkan sanggup menjadikan ledakan atau breakdown. dari materi kimia yang melepaskan gas beracun. tidak dianjurkan untuk dipakai di sekitar pesawat atau peralatan yang sensitif. Cocok dipakai pada kelas A, B dan C.
Co2 (Carbon Dioxide)
Karbon dioksida (rumus kimia: CO2) yaitu zat asam arang yaitu sejenis senyawa kimia yang terdiri dari dua atom oksigen terikat secara kovalen dengan atom karbon. Ia berbentuk gas pada keadaan temperatur dan tekanan normal/ standar dan ada di atmosfer bumi. Rata-rata konsentrasi karbon dioksida di atmosfer kira-kira 387 ppm menurut volume walaupun jumlah ini sanggup bervariasi tergantung lokasi dan waktu. bekerja sebagai gas rumah beling yang sangat penting alasannya yaitu sanggup menyerap gelombang inframerah dengan sangat kuat. Karbon dioksida dihasilkan dari hewan, tumbuh-tumbuhan, fungi, dan mikroorganisme pada proses respirasi serta dipakai oleh tumbuhan pada tahap proses fotosintesis. Oleh alasannya yaitu itu, Carbon dioxide merupakan komponen penting dalam siklus karbon. juga dihasilkan dari hasil samping pembakaran materi bakar fosil. Karbon dioksida anorganik dikeluarkan dari gunung berapi dan proses geotermal lainnya ibarat pada mata air panas.
Co2 tidak mempunyai bentuk cair pada tekanan di bawah 5,1 atm namun pribadi menjadi padat pada temperatur di bawah -78 °C. Dalam bentuk padat, karbon dioksida umumnya disebut sebagai es kering. CO2 yaitu oksida asam. Larutan carbon dioxide mengubah warna litmus dari biru menjadi merah muda.
Foam AFFF
yaitu busa yang dipakai untuk pemadaman kebakaran. Perannya yaitu untuk mendinginkan api dan untuk melapisi materi bakar, mencegah kontak dengan oksigen, sehingga pementingan pembakaran. Pemadam kebakaran busa diciptakan oleh insinyur Rusia dan kimiawan Aleksandr Loran pada tahun 1902. Surfaktan yang dipakai harus menghasilkan busa dalam konsentrasi kurang dari 1%. Komponen lain dari tahan api busa yaitu pelarut organik (misalnya, glikol dan glikol trimethyltrimethylene hexylene), stabilisator busa (misalnya, lauril alkohol), dan inhibitor korosi.
Rendah perluasan busa mempunyai tingkat perluasan kurang dari 20 kali. Busa dengan rasio perluasan antara 20 dan 200 yaitu media-ekspansi. Ekspansi rendah busa ibarat AFFF yaitu viskositas rendah, mobile, dan sanggup dengan cepat menutupi area yang luas.
Tinggi-ekspansi busa mempunyai rasio perluasan lebih dari 200. Mereka cocok untuk ruang tertutup ibarat hanggar, di mana pengisian cepat diperlukan.
Alkohol-tahan busa mengandung polimer yang membentuk lapisan pelindung antara permukaan terbakar dan busa, busa mencegah kerusakan oleh alkohol dalam pembakaran materi bakar. Alkohol-tahan busa harus dipakai dalam memerangi kebakaran materi bakar yang mengandung oxygenates, contohnya MTBE, atau kebakaran cairan menurut atau mengandung pelarut polar.
Gas Pengganti Hallon
Senyawa Halomethane yaitu turunan dari metana (CH4) dengan satu atau lebih atom hidrogen digantikan dengan atom halogen (F, Cl, Br, atau I). Halomethanes keduanya alami, terutama di lingkungan laut, dan buatan manusia, terutama sebagai refrigeran, pelarut, propelan, dan fumigants. Banyak, termasuk chlorofluorocarbon, telah menarik perhatian luas alasannya yaitu mereka menjadi aktif kalau terkena sinar ultraviolet ditemukan pada ketinggian tinggi dan merusak lapisan ozon pelindung bumi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar