Apa Itu Asmaul Husna?
Asmaul Husna artinya nama-nama Allah yang indah, baik, agung dan mulia sesuai dengan sifat-sifat Nya. dalam artian perkata "Asma" berarti nama dan "husna" berarti yang baik atau yang indah, jadi asma'ul husna ialah nama nama milik Allah yang baik dan indah. Bagaimana Cara Berdoa Dengan Asmaul Husna?
Al-Hamdulillah, segala puji milik Allah, Rabb semesta alam.Shalawat dan salam atas Rasulullah–Shallallahu 'Alaihi Wasallam-, keluarga dan para sahabatnya.
Allah Subhanahu wa Ta'ala mengabarkanbahwa diri-Nya mempunyai nama-nama Maha Indah yang dikenal dengan Amaul Husna. Lalu Dia memerintahkan kita berdoa dengan menyebut Asmaul Husna tersebut.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman,
وَلِلّهِ الأَسْمَاء الْحُسْنَى فَادْعُوهُ بِهَا
"Hanya milik Allah asmaulhusna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut Asmaaul Husna itu." (QS. Al-A'raf: 180)
Maksudnya bukan kita disuruh berdoa dengan menyebut semua nama ini secara keseluruhan. Karena Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam telah berdoa kepada Allah dengan Asmaul Husna tanpa menyebutnya secara keseluruhan. Dan sebaik-baik petunjuk ialah petunjuk dia Shallallahu 'Alaihi Wasallam.
Cara berdoa dengan Asmaul Husna ada dua macam: Pertama, menyebutnya sebelum menyebutkan permohonan sebagai tawassul (menjadikannya penghantar atau sarana ) kepada Allah, seperti:
يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ، يِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيْثُ
"‘Wahai Dzat Yang Mahahidup lagi Maha Berdiri dengan sendiri-Nya, dengan rahmat-Mu saya mohon pertolongan. . ."
اَللَّهُمَّ يَا غَفُوْرٌ اِغْفِرْ لِيْ، يَا رَحِيْمٌ اِرْحَمْنِيْ
"Ya Allah, Wahai Dzat Mahapengampun ampunilah aku, Wahai Dzat Mahapenyayang rahmatilah aku,"dan semisalnya.
Kedua, menyebutnya di penghujung doa sebagai penutupnya. Misalnya: Ya Allah anugerahkan kepada kami rizki yang halal dan cukup, bahwasanya engkah Adalah al-Razzaq (pemberi rizki). Ya Allah, ampuni dan rahmati aku, bahwasanya Engkau Al-Ghafurur Rahim (Mahapengampun lagi Mahapenyayang).
Contoh lainnya ibarat firman Allah:
رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ
"Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan setelah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; alasannya bahwasanya Engkau-lah Maha Pemberi (karunia)." (QS. Ali Imran: 8)
Contoh lainnya dari hadits ialah doa yang diajarkan Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam kepada Abu Bakar al-Shiddiq:
اللَّهُمَّ إنِّي ظَلَمْت نَفْسِي ظُلْمًا كَثِيرًا ، وَلَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إلَّا أَنْتَ ، فَاغْفِرْ لِي مَغْفِرَةً مِنْ عِنْدِك وَارْحَمْنِي إنَّك أَنْتَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ
"Ya Allah, Sesungguhnya saya telah menzalimi diriku sendiri dengan kezaliman yang banyak. Tidak ada yang dapat mengampuni dosa-dosa kecuali Engkau. Maka ampunilah saya dengan ampunan dari sisi-Mu dan rahmati aku. Sesungguhnya Engkau Dzat Maha pengampun lagi Penyayang." (Muttafaq 'Alaih)
Bertawassul dengan nama Allah dalam doa dapat dalam bentuk umum atau bentuk khusus yang sesuai isi undangan –seperti disebutkan dalam teladan di atas-. Bentuk umum, maksudnya dengan menyebut nama Allah secara umum, contohnya:
اللَّهُمَّ إِنِّي عَبْدُكَ وَابْنُ عَبْدِكَ وَابْنُ أَمَتِكَ نَاصِيَتِي بِيَدِكَ مَاضٍ فِيَّ حُكْمُكَ عَدْلٌ فِيَّ قَضَاؤُكَ أَسْأَلُكَ بِكُلِّ اسْمٍ هُوَ لَكَ سَمَّيْتَ بِهِ نَفْسَكَ أَوْ أَنْزَلْتَهُ فِي كِتَابِكَ أَوْ عَلَّمْتَهُ أَحَدًا مِنْ خَلْقِكَ أَوْ اسْتَأْثَرْتَ بِهِ فِي عِلْمِ الْغَيْبِ عِنْدَكَ أَنْ تَجْعَلَ الْقُرْآنَ رَبِيعَ قَلْبِي وَنُورَ صَدْرِي وَجِلَاءَ حُزْنِي وَذَهَابَ هَمِّي
"Ya Allah, bahwasanya saya ialah hamba-Mu, anak hamba laki-laki-Mu, dan anak hamba perempuan-Mu. Ubun-ubunku berada di tangan-Mu. Hukum-Mu berlaku pada diriku. Ketetapan-Mu adil atas diriku. Aku memohon kepada-Mu dengan segala nama yang menjadi milik-Mu, yang Engkau namakan diri-Mu dengannya, atau Engkau turunkan dalam Kitab-Mu, atau yang Engkau ajarkan kepada seorang dari makhluk-Mu, atau yang Engkau rahasiakan dalam ilmu ghaib yang ada di sisi-Mu, biar Engkau jadikan Al-Qur'an sebagai penyejuk hatiku, cahaya bagi dadaku dan pelipur kesedihanku serta pelenyap bagi kegelisahanku." (HR. Ahmad dan lainnya)
Dalam doa di atas seseorang berdoa dengan menyebut nama Allah secara umum, أَسْأَلُكَ بِكُلِّ اسْمٍ هُوَ لَكَ سَمَّيْتَ بِهِ نَفْسَكَ (Aku memohon kepada-Mu dengan segala nama yang menjadi milik-Mu, yang Engkau namakan diri-Mu dengannya), tanpa menyebutkan rinciannya. Wallahu ta'ala A'lam. [PurWD/voa-islam.com,Oleh: Badrul Tamam]