Kabar Gembira Buat kamu yang ga sengaja kunjungi Blog ini !!!

jarang-jarang kamu bisa nemuin Harga SOUVENIR se Murahini..

karena ini kami buat sengaja buat kamu yang ga sengaja berkunjung ke Blog kami dengan ulasan kami selain dari ulasan souvenir

Nah buat kamu yang tertarik dengan Harga-harga souvenir kami, bisa langsung hubungi whatsapp kami di 081296650889 atau 081382658900

caranya screenshoot atau sertakan link url souvenir yang kamu minati pada blog ini, kirimkan kepada kami di nomer yang sudah tertera dia atas

tanpa screenshoot atau link blog kami, kemungkinan kami akan memberikan harga jual yang ada pada toko kami yang cenderung lebih tinggi tentunya

Kamis, 31 Januari 2019

Budidaya Tanaman Yakon, Obat Diabetes Alami (Daun Insulin)

Manfaat Tanaman Yakon Sebagai Obat Alami Penyakit Diabetes dan Sumber Antioksidan

Budidaya Yakon. Tanaman Yakon yang juga dikenal dengan daun insulin tersebut dibukukan untuk pertama kalinya oleh kolumnis Guaman Poma dari Ayala pada tahun 1615. Kolumnis tersebut membukukan tumbuhan Yakon sebagai satu dari 55 tumbuhan herbal orisinil yang tumbuh di daerah Andes. Yakon merupakan keluarga dari Asteraceae yang mempunyai umbi akar dan bunga berwarna kuning cerah. Tanaman ini sanggup mencapai tinggi sekitar 3 meter sehingga selain sebagai tumbuhan obat herbal, Yakon juga sanggup ditanam sebagai tumbuhan hias lantaran ketinggian dan bunganya yang cantik.



Kalau menyebut Daun Insulin bahu-membahu ada dua jenis tumbuhan yang disebut Daun Insulin yaitu daun Paitan atau banyak juga yang menyebutnya dengan rondo semoyo, kembang bulan, kayu paik, kipait atau harsaga. Sedangkan satu lagi yang dikenal dengan sebutan Daun Insulin yakni Daun Yakon (dibaca: yakong) atau nama ilmiahnya yakni Smallanthus sonchifolius merupakan tumbuhan orisinil dari Amerika Benua dari pegunungan Andes di Peru. Tanaman ini memang gres dikebunkan di Indonesia kira-kira 2-3 tahun lampau sehingga namanya masih asing.

Perbedaannya tumbuhan Yakon mempunyai umbi yang mempunyai kandungan gizi yang baik dan sangat baik dikonsumsi oleh penderita diabetes. Umbi Yakon berwarna cokelat berbentuk menyerupai singkong. Daging umbi putih kekuningan dan manis. Sedangkan daunnya menyerupai dengan daun seledri yang sanggup tumbuh hingga 3 meter.

Menurut para peneliti, Yakon kaya dengan insulin dimana setiap unitnya mengandung gula fruktosa yang tidak sanggup dicerna namun sanggup difermentasikan oleh usus besar.

Kandungan fruktosa pada yakon yakni 25% terikat dan 35% free. Sehingga dengan keadaan inilah sanggup mencegah penderita diabetes dari hiperglikemia. Mengkonsumsi Yakon tidak akan memungkinkan untuk terjadinya peningkatan kadar gula dalam darah . Itu juga berarti bahwa yakon secara alamiah terbukti mempunyai kalori yang rendah.

Yakon mempunyai imbas hipoglikemik sehingga sanggup menurunkan gula dalam darah. Dengan 20 gram daun yakon yang kering kemudian dilarutkan dengan 200 ml air yang dipanaskan selama 20 menit. Setelah airnya dingin, ramuannya disaring kemudian bisa diminum.

Berikut yakni manfaat dari daun Yakon bagi tubuh:
  • Meningkatkan kadar insulin dalam badan
  • Mencegah dan mengobati diabetes
  • Menurunkan kadar trigiserida dalam darah
  • Penguat hati sekaligus sebagai obat hati
  • Anti murobial untuk ginjal dan nanah pada kandung kemih
  • Sebagai antioksidan dalam tubuh
Daun yakon yang dipakai sebagai teh, akan mempunyai imbas mengurangi puncak kadar gula ketika kita menyantap masakan yang manis-manis atau yang mengandung banyak karbohidrat.
Ramuan Herbal Tanaman Yakon Untuk Diabetes :
  • Umbinya bisa dimakan pribadi atau dimasak. Terasa manis. Dimakan sebagai camilan, atau dibentuk sirup pengganti gula dapur, bagi yang sedang diet rendah kalori dan penderita diabetes mellitus.
  • Daunnya, 5 – 10 lembar direbus (jangan memakai aluminium) dengan 6 gelas air, dijadikan 3 gelas. Diminum 2 – 3 kali sehari. Dosisnya diadaptasi dengan kadar gula darahnya dan diperiksa hasilnya dengan cek gula darah.
  • Membuat teh dari daun Yakon : 
  • Siapkan 5 helai daun Yakon yang sudah dikeringkan dengan cara dijemur. Setelah benar-benar kering, tumbuk daun-daun tersebut hingga halus dan menghasilkan 15 gram serbuk. Kemudian, seduh serbuk tersebut dalam 3 gelas berisi masing-masing 600 ml air mendidih. Aduk serbuk dengan air mendidih tersebut hingga Anda mendapat air berwarna hijau pekat. Minum air tersebut sebanyak 3 kali dalam sehari layaknya hukum minum obat yaitu di pagi, siang dan malam hari.



Cara Budidaya Tanaman Yakon
Tanaman yakon (Polymnia sonchifolia syn. smallanthus sonchifolius) sanggup dijumpai di daerah Bandung, Wonosobo dan Yogyakarta. Tanaman-tanaman Yakon ini dibeli oleh produsen obat herbal yang berasal dari banyak sekali daerah di Indonesia.

Pada dasarnya, tumbuhan yakon sangat gampang ditanam walaupun untuk iklim tumbuhan Yakon membutuhkan daerah yang lembab berada di ketinggian sekitar 1.000 mdlp-1.300 mdpl. Sama menyerupai tumbuhan lainnya, tentu saja tumbuhan yakon harus rajin dipupuk dengan pupuk kompos serta disiram secara berkala.

Panen daun yakon mulai bisa dipanem sehabis dua bulan hingga tiga bulan sekali semenjak masa tanam. Selanjutnya daun yakon bisa dipanen setiap tiga ahad sekali. Adapun usia tumbuhan ini bisa dipanen enam kali hingga delapan kali masa petik.

Meskipun tumbuhan yakon gampang tumbuh di daerah sejuk, namun bukan berarti tumbuhan ini tidak bisa tumbuh di daerah yang agak panas. Untuk itu, jikalau ingin melaksanakan perjuangan budidaya tumbuhan Yakon Insulin di daerah yang agak panas, anda harus menambahkan peneduh baik terpal maupun tumbuhan untuk melindunginya dari cahaya matahari langsung.

Sebaiknya tumbuhan yakon ditumbuhkan di atas media tanah yang gembur dengan kandungan hara yang memadai. Namun demikian anda juga bisa melakukannya dengan teknik penanaman dalam polybag atau karung.

Cara budidaya tumbuhan yakon dengan cara distek menyerupai menanam singkong. Sebaiknya dalam budidaya tumbuhan yang disebut juga tumbuhan insulin ini tidak memakai materi kimia lantaran bisa menghipnotis warna daun. Untuk itu sebisa mungkin memakai pupuk kandang.

Pada ketika menanam, pembudidaya juga harus memperhatikan umbi yakon jangan hingga membusuk lantaran air. Ini lantaran pada yakon, komoditi yang bisa diperdagangkan bukan hanya daunnya tapi juga umbinya.

Peluang Usaha Tanaman Yakon

Membudidayakan tumbuhan yakon alias insulin tidak terlampau sulit. Yang penting tumbuhan ditanam di tempat lembab yang berada di ketinggian sekitar 1.000 mdlp-1.300 mdpl. Tanaman juga harus rajin dipupuk dengan pupuk kompos serta disiram secara bersiklus semoga tumbuh maksimal.

Tanaman yakon cocok dibudidaya di dataran rendah. Idealnya, tumbuhan ini sanggup tumbuh dengan baik di ketinggian 1.000 meter di atas permukaan maritim (mdpl) hingga 1.300 mdpl dan mempunyai kelembapan yang tinggi. Yakon yang mempunyai nama Latin Smallanthus sonchifolia ini tumbuhan herbal yang berciri khas berumbi, batang dan kepingan bawah berbulu tipis serta setiap daunnya selalu berpasangan berhadapan ketika tumbuh. Indikator tumbuhan ini mempunyai kualitas daun yang bagus yakni ketika kuncup daun berwarna merah keunguan.

Tanaman Yakon - Daun Insulin
Anto Widy, pembudidaya yakon, asal Kaliurip, Wonosobo mengatakan, pertumbuhan yakon amat dipengaruhi oleh ketinggian tempat tanamnya. Penanaman di dataran rendah dengan ketinggian di bawah 1.000 mdpl, akan menghipnotis ketinggian pohon dan pertumbuhan daun yang tidak maksimal.

Anton memakai sistem stek untuk menanam empat batang bibit yakon di awal budidaya. Setelah itu beliau membiakkan lagi batang dari empat tumbuhan sebelumnya. Dari empat batang bibit yang telah berkembang, ketika ini Anto sudah mempunyai 10.000 pohon yakon di lahan seluas 1.000 meter persegi (m²) di Wonosobo.

Anto bilang, memakai materi kimia dalam membudidaya yakon menghipnotis hasil pertumbuhan daun jadi berwarna hijau. Daun yakon yang baik itu jikalau kuncup berwarna merah keunguan.

Oleh lantaran itu beliau memakai kompos untuk budidaya. Untuk membudidaya yakon di tanah seluas 1.000 m², Anto membutuhkan 1,5 ton pupuk kandang. "Dalam sebulan butuh biaya Rp 300.000 untuk pembelian pupuk kandang,” jelasnya.

Pembudidaya tumbuhan yakon lainnya, Roni Prananta mengatakan, kesulitan menanam yakon terletak pada proses awalnya saja. Karena ditanam di Bantul yang agak panas, maka perlu ekstra perawatan hingga kesannya yakon yang ia tanam bisa menyesuaikan diri dengan cuaca di sana. Tapi intinya yakon gampang ditanam dengan memakai sistem stek. Setelah itu bibit disiram dua kali sehari.

Roni memakai terpal untuk melindungi tumbuhan semoga tidak terkena cahaya matahari langsung. Ia menambahkan, jikalau ingin menanam yakon dalam skala kecil, maka bisa dilakukan dalam pot atau polibag. Sementara untuk budidaya dalam jumlah besar, media tanam sebaiknya di tanah lantaran tumbuhan ini bisa tumbuh hingga ketinggian dua meter. Hal lain yang harus diperhatikan, umbi yakon jangan hingga membusuk. Sebab umbi yakon bisa dikonsumsi. Karena rasanya manis, sanggup dimakan mentah. Orang di sekitar Yogyakarta sering menciptakan kudapan dengan cara dikukus atau digoreng.

Harga jual daun dan serbuk yakon terbilang tinggi. Anto biasa menjual daun yakon Rp 200.000 per kilogram (kg). Sementara dalam bentuk serbuk, harganya dibanderol Rp 400.000 per kg. Dalam sebulan, Anto bisa menjual 70 kg. Dengan penjualan sebanyak itu, ia bisa meraup omzet Rp 20 juta per bulan dengan keuntungan Rp 12 juta.

Pembudidaya yakon lainnya yakni Roni Prananta asal Yogyakarta. Dia menanam yakon semenjak 2012 di atas lahan seluas 200 meter persegi di daerah Bantul dan Gunung Lawu. Roni dibantu oleh dua orang petani lain untuk membudidayakan yakon.

Roni bilang, untuk menanam yakon hingga masa panen, butuh waktu 6 bulan-8 bulan. Sekali panen, ia bisa memetik 400 kg daun dan 300 kg umbi berair yakon. Roni menjual daun kering yakon seharga Rp 400.000 per kg dan umbi berair Rp 50.000 per kg. Sekali panen, Roni bisa meraup omzet lebih dari Rp 150 juta.

Sumber:
/search?q=cara-budidaya-tanaman-yakon-herbal-diabetes
/search?q=cara-budidaya-tanaman-yakon-herbal-diabetes
http://obat-online.com/daun-yakon-herbal-primadona-bagi-penderita-diabetes/
http://m.tribunnews.com/bisnis/2015/09/03/peluang-usaha-budidaya-tanaman-obat-diabetes

Panduan Singkat Cara Menciptakan Media Vertikultur Dengan Pipa Paralon

Cara Membuat Pot Vertikultur dengan Pipa Paralon 

Proyek Penanaman Secara Vertikultur


Teknik pertanian vertikultur ibarat ini biasanya untuk membudidayakan tumbuhan semusim atau berumur pendek, ibarat sayuran. Aneka sayuran yang sanggup ditanam antara lain seledri, selada, kangkung, bayam, kemangi, sawi, caisim atau kailan. Pohon cabai, tomat, atau terong, juga gampang sekali tumbuh dengan cara ini. Jenis tumbuhan obat-obatan atau tumbuhan hias pun layak untuk dicoba.



BAHAN YANG DIPERLUKAN
1.  Pipa paralon
2.  Gergaji besi
3.  Penggaris atau meteran
4.  Pemanas (Hair dryer, Lampu teplok dll)
5.  Kayu bundar / Botol Minuman Ringan
6.  Pupuk kompos/kandang
7.  Tanah gembur


Berikut langkah-langkah Cara Membuat Lubang Pada Pipa Paralon Untuk Model Penanaman Vertikultur :


Cara Membuat Pot Vertikultur dengan Pipa Paralon Panduan Singkat Cara Membuat Media Vertikultur Dengan Pipa Paralon http://www.kompasiana.com/yesica/sistem-tanam-vertikultur-bagi-tanaman-organik
https://krisdinar.wordpress.com/2011/02/13/bertani-dengan-teknik-vertikultur/

Cara Menciptakan Lilin Hias Dalam Gelas Warna-Warni Dan Transparan

Cara Membuat Lilin Hias Warna-warni dalam Gelas Agar Terlihat Transparan dan Menarik

Bahan-bahan:
Paraffin,Benang kasur, parfum, Pewarna.

Peralatan:
  • Panci kecil
  • Botol bekas mayones,selai, atau lainnya (usahakan cari yang berlubang lebar dan beling tebal, kemudian basuh higienis dan keringkan)
  • Gelas kecil (transparan kalau lilin ingin berwarna-warni)
  • Tusuk sate, dengan ukuran lebih panjang daripada diameter verbal gelas.
Proses pembuatan:
  1. Siapkan tusuk sate kemudian ikat bab tengahnya dengan benang kasur, kemudian letakkakan tusuk satec tersebut sempurna di atas verbal gelas, dan aturlah semoga benang jatuh ke dasar dan tetap berada ditengah gelas.
  2. Ambil botol bekas yang telah disiapkan kemudian masukkan ke dalamnya penggalan parafin.
  3. Letakan botol yang telah berisi parafin tersebut ke dalam panci yang telah diisi air dengan tinggi kira-kira 1/3 panci.
  4. Panaskan pannci di atas kompor yang menyala dengan api kecil, kemudian aduk perlahan hingga parafin mencair.
  5. masukkan pewarna bertahap hingga mendapat warna yang sesuai dengan yang diinginkan.
  6. Setelah warna yang sesuai matikan api, kemudian angkat panci dari kompor, tambahkan parfum/aroma ke dalam paraffin yang masih mencair.
  7. proses terakhir ialah menuangkan paraffin cair ke dalam gelas, kemudian diamkan hingga parafin menjadi hambar dan beku.

Untuk mendapat warna lilin ingin lebih bergradasi (bercampur) caranya sama dengan proses lilin berlapis, bedanya ketika menuangkan lilin berwarna B tidak usah menunggu lilin berwarna A mengeras.

Jika lilin ingin lebih menarik: beri pelengkap lilin malam berwarna-warni yang biasa dimainkan anak-anak, dan tempelkan pada permukaan dalam gelas (bentuk semoga berupa bunga, daun atau lainnya kalau dilihat dari luar gelas). Lalu tuangkan paraffin cair (jangan terlalu panas, semoga lilin malam tidak ikut mencair).

Untuk menghasilkan posisi sumbu semoga lebih tegak, celupkan sumbu tersebut ke dalam paraffin cair, kemudian letakkan kembali di tengah-tengah gelas.

Untuk menghasilkan warna yang berlapis Tuangkan 1-2 sendok makan warna A, dinginkan hingga keras
Lalu tambah 1-2 sendok warna B, dinginkan kembali hingga keras, ulang ke warna A atau ke warna C, dst hingga mendapat warna yang sesuai selera.

Cara Menanam Sayuran Di Pot, Polybag, Dan Model Vertikultur Di Pekarangan Rumah

Budidaya dan Cara Menanam Sayuran Model Vertikultur, Pot dan Bedengan, Disesuaikan dengan Luas Lahan Pekarangan Yang Tersedia.

  
Jenis-jenis Sayuran
  1. Hampir semua jenis tumbuhan sanggup ditanam dalam sistem vertikultur, pot dan bedengan, diantaranya bayam, kangkung, sawi, selada, kenikir, kemangi, kucai, seledri, cabai, tomat, terong, pare, kacang panjang, timun, oyong, dll. Namun demikianuntuk budidaya vertikultural memakai wadah talang, bambu atau paralon yang dipasang secara horizontal, kurang cocok untuk sayuran jenis buah menyerupai cabai, terong, tomat, buncis tegak, pare, dll. Hal tersebut disebabkan dangkalnya wadah pertanaman sehingga tidak cukup berpengaruh menahan tumbuh tegak tanaman. Sayuran buah cocok untuk ditanaman dalam pot, polybag atau paralon dan bambu yang ditegakkan sehingga sanggup menampung media tanam dalam jumlah cukup banyak.
  2. Budidaya dan Cara Menanam Sayuran Model Vertikultur Cara Menanam Sayuran Di Pot, Polybag, dan Model Vertikultur di Pekarangan Rumah Budidaya dan Cara Menanam Sayuran Model Vertikultur Cara Menanam Sayuran Di Pot, Polybag, dan Model Vertikultur di Pekarangan Rumah
    Gambar 3. Contoh Budidaya Sayuran dalam Pot dan Vertikultur
  3. Penyiapan Wadah Pertanaman Vertikultur dari Bambu atau Paralon
    Potong batang bambu/paralon sepanjang kurang lebih 120 cm, dengan pembagian 100 cm untuk wadah tanam dan 20 cm sisanya untuk ditanam ke tanah.
    1. Bersihkan ruas antar bambu dengan memakai linggis, kecuali ruas paling bawah. Untuk ruas terakhir tidak dibobol keseluruhan,melainkan hanya dibentuk sejumlah lubang kecil dengan paku untuk mengatur kelebihan air penyiraman. Jika memakai paralon, lakukan penutupan pada dasar paralon memakai tutup paralon sesuai ukuran paralon yang digunakan.
    2. Buat lubang tanam di sepanjang belahan 100 cm dengan memakai bor, pahat atau pisau. Lubang dibentuk secara selang seling pada keempat sisi bambu/paralon. Pada dua sisi yang saling berhadapan terdapat masing-masing tiga lubang tanam,pada dua sisi lainnya masing-masing dua lubang tanam, sehingga didapatkan 10 lubang tanam secara keseluruhan. Setiap lubang berdiameter kira-kira 1,5 cm dan berjarang 30 cm.
    3. Selanjutnya bambu atau paralon ditanam dengan memasukkan 20 cm belahan bawah kedalam tanah
    Budidaya dan Cara Menanam Sayuran Model Vertikultur Cara Menanam Sayuran Di Pot, Polybag, dan Model Vertikultur di Pekarangan Rumah Budidaya dan Cara Menanam Sayuran Model Vertikultur Cara Menanam Sayuran Di Pot, Polybag, dan Model Vertikultur di Pekarangan Rumah
    Gambar 4. Contoh Budidaya Vertikultur Gerabah dan Paralon
    Vertikultur dari Talang Sistem Rak
    Langkah-langkah pembuatan unit vertikultur sistem rak ialah sebagai berikut :
    1. Buat serangkaian rak dengan tinggi kira-kira 1 m, lebar 1 m, panjang sesuai kebutuhan,
    2. Atur empat rangkaian rak secara berundak, dengan jarak antara undakan ialah kira-kira 30 cm, dan lebar masig-masing rak ialah 25-30 cm,
    3. Potong talang air dengan ukuran sesuai rangka rak yang dibuat, kemudian masing-masing ujung talang ditutup memakai epilog talang kemudian dilekatkan memakai lem secara permanen,
    4. Lubangi dasar talang dengan bor atau pisau, diameter lubang kurang lebih 1 cm dan jarak antar lubang berkisar 15-20 cm,
    5. Isi talang memakai media tanam yang telah disiapkan, dan lakukan penyusunan pada rak.
    Budidaya dan Cara Menanam Sayuran Model Vertikultur Cara Menanam Sayuran Di Pot, Polybag, dan Model Vertikultur di Pekarangan Rumah Budidaya dan Cara Menanam Sayuran Model Vertikultur Cara Menanam Sayuran Di Pot, Polybag, dan Model Vertikultur di Pekarangan Rumah
    Gambar 5. Vertikultur Rak dari Talang Plastik
    Wadah pot
    Jenis pot yang digunakan sanggup berupa pot plastic, ember, kaleng, pot gerabah, polybag, dll. Pada prinsipnya wadah atau pot tersebut sanggup menampung media tanam dalam jumlah yang cukup. Untuk tumbuhan sayuran daun, volume media tanam yang digunakan minimal seberat 1 kg, sedangkan untuk sayuran buah berkisar 3-20 kg. Apabila belum ada lubang, maka lakukan pelubangan pada dasar pot dalam jumlah yang cukup banyak guna mengatur kelebihan air penyiraman.
    Budidaya dan Cara Menanam Sayuran Model Vertikultur Cara Menanam Sayuran Di Pot, Polybag, dan Model Vertikultur di Pekarangan Rumah Budidaya dan Cara Menanam Sayuran Model Vertikultur Cara Menanam Sayuran Di Pot, Polybag, dan Model Vertikultur di Pekarangan Rumah
    Gambar 6. Contoh Penanaman dalam Pot Plastik dan Polybag
    Wadah Bedengan
    Bedengan digunakan sebagai daerah penanaman. Tujuannya, untuk mencegah semoga tumbuhan tidak tergenang air pada trend hujan. Panjang bedengan diadaptasi dengan kondisi lahan, untuk mempermudah perawatan dan pembuangan air. Lebar bedengan dibentuk 110-120 cm lantaran digunakan untuk dua baris tanaman. Tinggi bedengan disesuaikandengan musim. Bedengan dibentuk lebih tinggi pada trend hujan dengan tujuan semoga perakaran tumbuhan tidak terendam air dalam waktu yang usang dan pembuangan airnya lancar.
    Untuk mempermudah pekerjaan, sebaiknya menciptakan plot terlebih dahulu memakai tali rafia sesuaikan dengan ukuran panjang, lebar dan tinggi bedengan yang kita kehendaki. Gunakan cangkul untuk membentuk bedengan. Caranya, naikkan tanah diluar plot untuk bedengan, sekaligus haluskan tanah dan ambil sisa-sisa rumput, batu, kerikil dan kotoran lain yang sanggup menggangu tanaman.
    Budidaya dan Cara Menanam Sayuran Model Vertikultur Cara Menanam Sayuran Di Pot, Polybag, dan Model Vertikultur di Pekarangan Rumah Budidaya dan Cara Menanam Sayuran Model Vertikultur Cara Menanam Sayuran Di Pot, Polybag, dan Model Vertikultur di Pekarangan Rumah
    Gambar 7. Contoh Penanaman dengan Bedengan
    Penyiapan Media Tanam
    Media tanam yang digunakan merupakan adonan tanah, pupuk sangkar atau komps dan sekam bakar yang telah dihilangkan bongkahannya atau disaring memakai saringan kawat berdiameter 0,5-1 cm. Perbandingan media tanam yang umum digunakan ialah 1 belahan tanah, 1 belahan pupuk sangkar atau pupuk kompos, dan 1 belahan sekam bakar. Namun demikian, formula tersebut bukan merupakan formula bau, yang penting materi organik dan sekam yang ditambahkan cukup banyak sehingga cukup subur dan rongga.
    Budidaya dan Cara Menanam Sayuran Model Vertikultur Cara Menanam Sayuran Di Pot, Polybag, dan Model Vertikultur di Pekarangan Rumah
    Gambar 8. Pembuatan Media Tanam
    Pembibitan
    Wadah pembibitan sanggup berupa tray khusus pembibitan atau sanggup juga wadah lain menyerupai baki plastik, pot plastik, kotak dari kayu, kantong plastik, polybag, dll.
    Media pembibitan yang digunakan sama menyerupai di atas namun perlu lebih halus dengan menghindari bongkahan atau kerikil dengan cara disaring memakai saringan kawat berdiameter lubang 2-5 mm.
    Pembibitan umumnya dilakukan untuk benih-benih yang berukuran kecil dan berharga relative mahal menyerupai sawi, selada, cabai, tomat, dll (kecuali bayam lantaran bayam umumnya ditanam langsung). Sementara itu, benih berukuran besar umumnya ditanam pribadi dalam wadah pertanaman..
    Langkah-langkah penanaman bibit atau benih :
    1. Buat lubang kecil pada media tanam di dalam tray dengan kedalaman 0,5-1 cm dengan memakai lidi atau kayu kecil. Untuk benih yang dibibitkan dalam wadah pembibitan yang lebar dilakukan dengan cara menebar secara merata benih pada permukaan media tanam atau menciptakan lubang tanam dengan jarak kurang lebih 1 cm.
    2. Masukkan benih ke dalam lubang tanam dan ditutup tipis memakai kompos atau pupuk sangkar halus. Lalu benih ditutup memakai pupuk sangkar atau kompos halus dengan ketebalan 0,5-1 cm.
    3. Tebarkan furadan (apabila diperlukan) di permukaan media pembibitan sesuai hukum yang ada di kemasannya. Hal ini tersebut dilakukan untuk menghindari serangan hama berupa semut atau ulat tanah.
    4. Lakukan penyiraman dengan hati-hati hingga media pembibitan berair secara merata. Penyiraman dilakukan 2-3 hari sekali pada ketika benih gres ditanam atau bibit kecil, pada ketika bibit tumbuh agak besar, lakukan penyiraman sekali sehari.
    5. Letakkan wadah pembibitan pada daerah yang terlindung dari deraan hujan secara pribadi namun terena sinar matahari cukup, contohnya di bawah sungkup atau rumah plastik.
    6. Setelah bibit memilikidaun tepat 2 lembar, lakukan pemindahan bibit pada wadah pembibitan tunggal, contohnya polybag berdiameter 10 cm atau pot kecil bekas kemasan aqua gelas. Lakukan pemeliharaan menyerupai biasa higga siap pindah tanam.
      Budidaya dan Cara Menanam Sayuran Model Vertikultur Cara Menanam Sayuran Di Pot, Polybag, dan Model Vertikultur di Pekarangan Rumah
      Gambar 9. Proses Pembibitan Sayuran
  4. Penanaman Penanaman di dalam rak vertikultur atau pot dilakukan sesudah bibit mempunyai daun tepat 3-5 helai. Langkah-langkah penanaman ialah :
    1. Pilih bibit yang sehat, tidak cacat, dan seragam
    2. Buat lubang tanam seukuran wadah bibit. Pada system vertikultur rak berjenjang, jarak tanam berkisar 10-15 cm. Pada system per pot, jumlah tumbuhan yang ditanam sebanyak 1 tumbuhan per pot pada pot berukuran 3-10 kg, sedangkan untuk pot berukuran lebih besar jumlah tumbuhan berkisar 2-3 tanaman, khususnya untuk sayuran buah merambat menyerupai pare, timun, oyong, dan tumbuhan sejenis lainnya.
    3. keluarkan bibit secara hati-hati dengan cara menggunting wadah atau membalikkan wadah sedemikian rupa sehingga media dan perakaran bibit tidak terganggu.
    4. masukkan bibit ke dalam lubang tanam, selanjutnya tutup lubang tanam memakai media tanam yang sebelumnya dikeluarkan pada ketika menciptakan lubang tanam.
    5. Lakukan penyiraman hingga media tanam menjadi berair secara merata.
  5. Pemupukan Sayuran Organik
    Untuk sayuran organik yang dibudidayakan secara organik, jenis pupuk yang digunakan ialah pupuk sangkar atau pupuk kompos, baik berbentuk curah maupun granul. Pemberian pupuk dilakukan pada ketika pembuatan media tanam dengan menambah volume pupuk kompos atau pupuk sangkar lebih banyak dalam media tanam, misalnya2 atau 3 belahan dibandingkan tanah dan sekam.
    pupuk susulan sanggup berupa pupuk organik cair yang telah tersedia di toko-toko sarana pertanian atau dengan cara menciptakan sendiri. Intensitas santunan pupuk organik biasanya dilakukan 3-7 hari sekali dengan cara melarutkan 10-100 ml pupuk dalam 1 liter air dan disiramkan secara merata pada media tanam.
    Pada sayuran buah, disebabkan masa pertumbuhan yang lebih panjang, maka selain santunan pupuk organik cair juga sanggup dilakukan santunan pupuk susulan berupa pupuk sangkar atau pupuk kompos setiap 30 hari sekali sebanyak 50-100 g atau 2-3 genggam pupuk per tanaman.
    Budidaya dan Cara Menanam Sayuran Model Vertikultur Cara Menanam Sayuran Di Pot, Polybag, dan Model Vertikultur di Pekarangan Rumah
    Gambar 10. Contoh Pupuk dan Pemupukan Tanaman
    Pembuatan pupuk organik cair (POC) sanggup dilakukan dengan memakai materi dan alat sebagai berikut : (1) bejana atau gentong plastik berukuran 50lt, (2) Kantong kain, (3) Pupuk sangkar atau kompos atau kascing 5 kg, (4) molase 2 lt, (5) EM 100 ml, dan (6) air 40 lt.
    Langkah-langkah menciptakan POC ialah sebagai berikut :
    1. Masukkan air sebanyak 40 lt ke dalam bejana atau gentong plastik,
    2. Tambahkan molase sebanyak 2 lt, kemudian aduk hingga merata,
    3. Masukkan inokulum EM sebanyak 100 ml, kemudian aduk hingga merata,
    4. Masukkan pupuk kandang, komps, kascing sebanyak 5 kg ke dalam kantong kain, ikat belahan ekspresi kantong sebagaimana kantong teh, kemudian masukkan ke dalam bejana atau gallon plastik dengan posisi menggantung,
    5. Tutup dan kunci tutup bejana atau galon plastik memakai lem atau lakban dengan rapat,
    6. Pupuk sanggup digunakan sesudah 3 minggu, kematangan pupuk ditandai dengan wangi khas hasil fermentasi (seperti wangi tape).
      Budidaya dan Cara Menanam Sayuran Model Vertikultur Cara Menanam Sayuran Di Pot, Polybag, dan Model Vertikultur di Pekarangan Rumah
      Gambar 11.Alat pembuatan Pupuk Organik Cair
    Sayuran Non Organik
    Untuk budidaya non organik, pemupukan sanggup dilakukan dengan memakai pupuk kimia menyerupai pupuk beragam NPK; adonan pupuk tunggal Urea, TSP, dan KCL masing-masing satu bagian; atau pupuk embel-embel cair, Jenis pupuk kimia tersebut bayak tersedia di toko sarana dan prasarana pertanian ataupun kios-kios tumbuhan hias.
    Pemupukan sanggup dilakukan dengan cara menaburkan pupuk sebanyak 1/2 - 1 sendok teh disekitar permukaan tanaman. Setelah pupuk ditaburkan, maka harus segera dilakukan penyiraman tumbuhan untuk menghindari imbas negatif kegaraman pupuk kimia terhadap tanaman.
    Pemupukan susulan sanggup dilakukan dengan cara melarutkan 1 sendok pupuk NPK atau adonan pupuk urea, TSP, dan KCL ke dalam 10 liter air. Lalu siramkan secara merata pada media tanam. Pengulangan sanggup dilakukan setiap 3 atau 7 hari sekali.
  6. Penyiraman Intensitas penyiraman sangat tergantung pada volume media tanam, populasi tanaman, dan fase pertumbuhan tanaman. Semakin kecil volume media tanam atau semakin besar ukuran tumbuhan serta populasinya, maka intensitas penyiraman harus lebih sering. Namun demikian, penyiraman umumnya dilakukan 1 hingga 2 kali sehari. Perlakukan penyiraman harus benar-benar diperhatikan pada ketika fase pembuangan dan pembesaran buah. keterlambatan penyiraman akan menjadikan bunga atau bakal buah menjadi rontok.
    Penyiraman harus dilakukan secara hati-hati dengan memakai alat siram berupa gembor atau selang plastik yang telah diberi nozel penyiraman pada ujungnya.
  7. Pengendalian Hama dan Penyakit 
    Sayuran Organik
    Pengendalian Hama. Pengendalian hama sanggup dilakukan secara fisik dengan cara membunuh atau membuang hama yang terdapat pada tumbuhan dan media tanam atau sanggup juga secara kimiawi dengan insektisida nabati. Insektisida nabati telah banyak dijual di kios-kios pertanian. Apabila memungkinkan, pestisida nabati sanggup dibentuk sendiri dengan memakai sumberdaya yang terdapat di dapur dan pekarangan. Contoh teknis pembuatan pestisida nabati ialah sebagai berikut :

    • Ekstrak Daun Nimba, Tembakau, Brotowali Bahan-bahan : Daun mindi atau nimbi 100 g, tembakau 2 g, brotowali 2 g, dan buah mengkudu 1 buah kg.
      Cara buat :
      1. Semua materi dihaluskan dengan cara ditumbuk, diblender atau dicacah secara terpisah,
      2. Tempatkan semua materi dalam satu wadah, kemudian tambahkan air sebanyak 1 liter,
      3. Tutup rapat wadah, kemudian fermentasikan atau diamkan selama satu minggu,
      4. Saring materi pestisida memakai kain halus, kemudian siap digunakan,
      5. Sebelum digunakan, enceran pestisida nabati tersebut memakai air dengan perbandingan 1:10 liter
    • Ekstak Daun Sirsak Bahan-bahan : Daun sirsak 10 lembar, serai 1 batang, bawang putih 1 siung, sabun colek 2 g.
      Cara menciptakan :
      1. Daun sirsak, serai, dan daun bawang putih dihaluskan,
      2. Tambahkan 1 liter air, kemudian simpan selama 2 hari,
      3. Saring larutan,
      4. Untuk aplikasi, 1 liter larutan dicampur dengan 10-15 liter air,
      5. Larutkan siap diaplikasikan
    • Ekstrak Sirih dan Tembakau
      Bahan-bahan : Daun sirih 10 lembar, daun tembakau 5 lembar atau satu batang tembakau rokok, sabun colek seujung jari, air 1 lt.
      Cara menciptakan :
      1. Daun sirih dan daun tembakau ditumbuk halus,
      2. Bahan dicampur denga air dan diaduk hingga rata,
      3. Bahan didiamkan selama satu malam,
      4. Saring larutan, kemudian encerkan (ditambah dengan 50-60 air),
      5. Larutan siap digunakan.
       
    Pengendalian Penyakit. Pengendalian penyakit sanggup dilakukan dengan memperlihatkan agensia hayati. Agensia hayati secara terbatas telah mulai tersedia di kios-kios pertanian. Apabila tidak tersedia agensia hayati, pengendalian penyakit sanggup dilakukan dengan cara memusnakan tumbuhan terjangkit sehingga tidak menulari tumbuhan lainnya. Untuk penyakit virus yang penyebarannya diperantarai serangga, diantaranya kutu pucuk atau kutu daun, maka pengendalian sanggup dilakukan dengan cara menghalangi serangga vektor melalui aplikasi pestisida nabati.

    Sayuran Non Organik
    Untuk sayuran non organik, maka pengendalian hama dan penyakit sanggup dilakukan memakai pestisida kimia (insektisida dan fungisida) sesuai cara dan takaran anjuran. Namun demikian, diingatkan bahwa aplikasi pestisida kimia pada tumbuhan pekarangan sebaiknya dihindari lantaran besar resiko terhadap anggota keluarga, khususnya anak-anak. Sebaiknya dilakukan secara menanik dan era-dikatif.
    Budidaya dan Cara Menanam Sayuran Model Vertikultur Cara Menanam Sayuran Di Pot, Polybag, dan Model Vertikultur di Pekarangan Rumah
    Gambar 12. Pengendalian Hama dan Penyakit
  8. Syarat Penyinaran Matahari Faktor penentu lainnya dalam budidaya sayuran dipekarangan ialah penyinaran matahari. Tanaman sayuran merupakan jenis tumbuhan yang menginginkan penyinaran matahari penuh. Apabila intensitas matahari tidak mencukupi maka tumbuhan akan mengalami etiolasi atau tumbuh memanjang dan kurus. beberapa jenis tanaman, menyerupai terong dan cabe rawit cukup toleran dengan kurangnya sinar matahari, namun sebagian besar sayuran daun dan buah yang lain sangat sensitive dengan kurangnya intensitas penyinaran..

  9. Panen Sebagian sayuran daun dan bumbu sanggup dilakukan panen secara berulang, diantaranya ialah kangkung, kemangi, kenikir, kucai, seledri. Pemanenan sayuran tersebut dilakukan dengan memotong batang atau pucuk daun untuk kangkung, kemangi, kenikir, dan kucao, sedangkan seledri dipanen dengan cara memotong daun yang sudah cukup tua.
    Sebagian sayuran lainnya dipanen hanya sekali dengan cara mencabut tumbuhan beserta akarnya, diantaranya bayam, sawi, selada, dll.
    Sementara itu, sayuran buah, umumnya dipanen secara sedikit demi sedikit sesuai dengan fase pematangan buah atau sesuai keinginan. Pemanenan sayuran buah sebaiknya memakai gunting atau pisau tajam, kecuali cabai,, yang sanggup dipanen memakai tangan dengan cara menarik buah berlawanan arah dengan arah buah.
    Budidaya dan Cara Menanam Sayuran Model Vertikultur Cara Menanam Sayuran Di Pot, Polybag, dan Model Vertikultur di Pekarangan Rumah Budidaya dan Cara Menanam Sayuran Model Vertikultur Cara Menanam Sayuran Di Pot, Polybag, dan Model Vertikultur di Pekarangan Rumah
    Gambar 13. Timun dan Selada dalam pot Siap Panen

Sumber:
http://sulsel.litbang.pertanian.go.id/ind/index.php?option=com_content&view=article&id=802:-budidaya-sayuran-di-lahan-pekarangan
Tahun terbit : 2012 Penyusun : Ir. Basir Nappu, MS , Farida Arief, SP . Editor : Maintang, SP

Ingin Tanam Kangkung Tetapi Lahan Anda Sempit? Gunakan Polybag

Cara Bertanam Kangkung Organik Di Polybag, Solusi atas Sempitnya Lahan Pekarangan 

Jenis-jenis Kangkung dan Varietasnya

Sebelum mulai budidaya kangkung di polybag, lebih baik bila kita kenali dulu jenis-jenis kangkung yang beredar dipasaran. Jenis tumbuhan Kangkung ada dua macam, yaitu kangkung darat (Ipomea Reptans) dan Kangkung air (Ipomea Aquatis). Kangkung darat berwarna hijau jelas dengan ujung daun yang runcing dan mempunyai bunga yang berwarna putih. Kangkung air daunnya berwarna hijau aga gelap dengan ujung yang membulat atau lebih tumpul, sehingga terlihat lebih lebar. Bunga kangkungnya biasanya berwarna ungu.

Kangkung darat yang kami gunakan yaitu varietas Sutera. Varietas ini merupakan varietas kangkung introduksi dari Hawaii, yang dilepas oleh Kementrian Pertanian pada Tahun 1980 sesudah melalui pengujian oleh Balai Penelitian Tanaman Sayuran (Balitsa). Kandungan Gizi cukup tinggi terutama vitamin A, Vitamin C, zat Besi, Kalsium, Potasium dan Fosfor (Eri Sofiari dalam Rahman dan Parkplan 2004). Kaprikornus bagi yang kekurangan Vitamin A atau C bisa memperbanyak mengkonsumsi kangkung.

Kangkung ini bisa tumbuh dalam keadaaan tegak atau menjalar. Tinggi tumbuhan kangkung yang tegak bisa mencapai 45 cm. Kangkung ini batangnya berbuku-buku dan pecahan dalamnya berongga. Tanaman kangkung ini bisa bertahan hidup lebih dari satu tahun. Pada hari ke 39 sesudah tanam gres bisa dipanen, dengan produktivitas 23 ton/hektar.

Kangkung Sutera mempunyai keunggulan, diataranya yaitu :
  • Tahan terhadap penyakit karat daun (Puccinia SP), 
  • Tahan virus kuning dan 
  • Tahan Kekeringan.

Kalau kita perhatikan di pasar traditional atau di pasar modern, kangkung darat lebih banyak dijual. Dan harganya pun relatif lebih tinggi bila dibandingkan dengan kangkung air. Apalagi kangkung yang ditanam secara organik, niscaya harganya lebih tinggi lagi.

Cara Praktis Menanam Kangkung Di Polybag




Sebelum menanam kangkung siapkan media tanam dan benih kangkungnya. Yang disiapkan diantaranya yaitu polybag ukuran 30 cm, sekop kecil, pupuk kandang, tanah dan sekam.

Kangkung sutera yang kami tanam bukan di tanah langsung, tapi ditanam didalam polybag. Kebetulan dikala kami menanam yaitu animo hujan. Dan musin hujan yaitu waktu yang paling baik untuk menanam kangkung. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menanam kangkung Sutera adalah:

Media Tanam
Media tanam yang kami gunakan untuk mengisi polybag yaitu adonan sekam, tanah dan pupuk kandang. Dengan perbandingannya 1:1:1


Pembibitan
Kangkung darat varietas Sutera ini ditanam dari biji, kebutuhan benih 400 gram/ ha. (kalau punya lahan luas ini ya... ), tapi alasannya memanfaatkan lahan sempit, untuk mempermudah , disini bibit eksklusif ditanam pada polybag yang cukup besar. Kaprikornus tidak perlu memindahkan dari media pembibitan ke media penanaman. Jika kita meggunakan polybag yang ukuran 30 cm, maka kebutuhan biji per polybagnya diubahsuaikan saja, dan saya sarankan tidak terlalu banyak, cukup 10 – 15 butir saja per polybagnya. Dan letaknya diatur.

Pemeliharaan (Penyiraman dan Pemupukan).
Perawatan tumbuhan tidak banya dilakukan kecuali hanya membersihkan rumput atau gulma yang tumbuh di sela-sela tanaman. Jangan memakai fungisida atau pestisida. Kangkung disiram pagi dan sore. Jika tumbuhan terlihat kurang subur bisa ditambahkan lagi kompos.

Pemanenan Kangkung

Tanaman kangkung gres bisa dipanen sesudah berumur 40 hari. Tanaman bisa dipanen serentak ( dibabat habis). Tapi bila ingin mempertahankan penanaman sampai lama, contohnya 5-6 bulan, maka panen bisa dilakukan 4 bulan sekali dengan memangkas stek pucuk.

Hasil pangkasan merupakan panen pertama dan pangkasan/ panen selanjutnya dilakukan setiap sebulan sekali. Pertanaman sanggup dibongkar sesudah tumbuhan berumur 6 bulan, alasannya biasaya tumbuhan tampak kerdil, dan memang harus diperbaharui atau disulam dengan tumbuhan baru.

Cara Menghitung Feed Convertion Ratio (Fcr) Atau Rasio Konversi Pakan, Ketahui Efisiensi Pakan Ternak Anda


Feed Convertion Ratio (FCR) atau rasio konversi pakan merupakan satuan untuk menghitung efisiensi pakan pada budidaya pembesaran dan penggemukan. Dengan menghitung FCR dari ayam broiler akan sangat membantu kita di dalam mengefisienkan pakan yang akan kita gunakan. Hasil perhitungan FCR dengan angka yang kecil berarti pakan yang diberikan tersebut semakin bagus. Rumus menghitung FCR ialah jumlah pakan selama pemeliharaan dibagi total bobot ayam yang dipanen. 



Rasio konsumsi pakan terhadap peningkatan berat tubuh atau Feed Conversion Ratio.

Rumus menghitung FCR ialah:


Dengan kata lain, FCR didefinisikan beberapa jumlah kilogram pakan yang diharapkan untuk menghasilkan satu kilogram berat badan. Idealnya satu kilogram pakan sanggup menghasilkan berat tubuh 1 kg atau bahkan lebih. Sayangnya, kondisi tersebut tidak selalu terjadi. pada broiler biasanya sasaran FCR = 1 maksimal sanggup dicapai sebelum ayam berumur 2 ahad (FCR dua ahad ± 1,047-1,071. Setelahnya, FCR akan meningkat sesuai umur ayam.

Contoh Kasus:
Diketahui populasi ayam sebanyak 1000 ekor, menghasilkan berat ayam 1,3 kg, dengan penggunaan pakan sebanyak 40 sak, maka FCR-nya ialah :
  • Populasi = 1000 ekor
  • Berat Ayam = 1,3
  • Banyaknya Pakan = 40 sak (1 sak = 50 kg) = 2000 kg
Cara Menghitung FCR nya :
Berat total ayam yang dipanen = 1000 X 1,3 = 1300 kg
Feed Convertion Ratio (FCR) = 2000 / 1300 = 1,54

Prinsip: Makin kecil nilai FCR maka makin efisien perjuangan peternakan kita dari sisi pakan dan ini ialah hal yang sangat krusial alasannya ialah 70% lebih biaya produksi diserap pada pakan. Semoga bermanfaat.

Tapak Liman, Tanaman Herbal Bermanfaat Sebagai Obat Untuk Keputihan, Anti Radang Hingga Anti Jamur

Manfaat Tumbuhan Tapak Liman Untuk Pengobatan Berbagai Penyakit
Tapak Liman. Tanaman Tapak Liman sudah usang dipergunakan sebagai ramuan obat herbal untuk mengobati aneka macam macam penyakit oleh masyarakat kita. Hanya waktu itu belum ada penelitian secara ilmiah wacana efektifitas daun tapak liman ini sebagi obat herbal. Tetapi ketika ini dengan pesatnya kemajuan ilmu pengobatan, tumbuhan Tapak Liman ini sudah mulai diteliti kandungan kimiawinya sehingga bukti bahwa Tapak Liman sanggup dipakai sebagai obat herbal semakin nyata. Seluruh pecahan tumbuhan ini terutama daun, akar, dan batang tumbuhan sanggup dipakai sebagai obat tradisional. Salah satunya sebagai pemacu gairah seksual sehingga tumbuhan ini dikenal dengan sebutan Viagra Jawa. 


Tanaman ini mengandung senyawa stigmaterol yang membentuk hormon progesterone sehingga sanggup sebagai pemacu gairah. Di samping sebagai pembangkit gairah, tumbuhan ini juga mempunyai kegunaan untuk melancarkan air seni, melancarkan peredaran darah, menyembuhkan aneka macam jenis radang (termasuk radang rahim alias keputihan), antianemia, pembersih darah, antikanker, mengatasi perut kembung, beri-beri, disentri, digigit ular, batuk seratus hari, hingga hepatitis (Ferdy, 2005).

Tumbuhan yang mempunyai nama Tapak Liman (Elephanthopus scaber) ini merupakan tumbuhan terna. Ketinggian tumbuhnya 10 - 80 cm. Batangnya kaku dan bercabang. Akarnya tunggang, daunnya tunggal, berbentuk lingkaran telur. Tapak liman mempunyai bunga yang mahkotanya berwarna putih hingga ungu kemerahan. Sementara itu, buahnya berambut.


Taksonomi Tapak Liman Menurut Wikipedia.com :

Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Plantae
(tidak termasuk) Eudikotil
(tidak termasuk) Asterids
Ordo: Asterales
Famili: Asteraceae
Genus: Elephantopus
Spesies: E. scaber
Nama binomial
Elephantopus scaber
Linn.
Sinonim
  • Asterocephalus cochinchinensis Soreng
  • Scabiosa cochinchinensis Lour.
Dalam pengobatan, seluruh pecahan tumbuhan sanggup dimanfaatkan. Namun, yang paling sering dipakai yaitu daunya. Daun tapak liman dipakai sebagai obat batuk, obat sariawan, obat panas dalam, obat diare, obat bisul, obat eksim, obat keputihan, pelembut kulit kaki, obat untuk mengatasi gigitan hewan berbisa, dan obat pembengkakan. Dari penelitian diketahui bahwa tapak liman antara lain mengandung zat antiradang, antijamur, dan antipiretik (penurun panas).

Daun pada tumbuhan ini mengandung zat semacam glukosida. Ekstrak daun mempunyai kegunaan sebagai antibiotik terhadap Staphylococcus, dan pada daunnya juga telah ditemukan suatu zat pahit dan glikosid berupa kristal putih.Menurut farmakologi China, tapak liman yang mempunyai rasa pahit, pedas, dan menyejukkan ini mempunyai kegunaan sebagai penurun panas antibiotika, anti radang, peluruh air seni, menghilangkan pembengkakan serta menetralkan racun. Daun tapak liman mengandung epifrielinol, lupeol, stiqmasterol, triacontan-l-ol, dotriacontan-l-ol, lupeol acetat, deoxyelephantopin, dan isodeozyelephantopin, sedangkan di pecahan bunganya terdapat kandungan luteolin-7-glucoside.  Senyawa deoxyelephantopin inilah yang merupakan senyawa antitumor, penghilang radang akhir bakteri, antibiotik terhadap basil Staphylococcus, penyebab keputihan (Diah dan Enny, 2007).

Tapak Liman
Kandungan Daun Tapak Liman
  • Lupeol
  • Epifieelinol
  • Tricontan-I-ol
  • Stiqmasterol
  • Deocyelaphontopin
  • Isodeozyelephatopin
Ramuan Obat Herbal dari Tanaman Tapak Liman

Sebagai Anti Radang / Mengobati Radang.  
  • Rebus segenggam tumbuhan tapak liman yang sebelumnya dikeringkan dengan air secukupnya (3 gelas hingga tersisa 1 setengah gelas)
  • Air hasil rebusan tersebut disaring kemudian diminum.
Ramuan Tapak Liman untuk Kurang darah (anemia)
  • Daun tapak liman yang dicuci hingga bersih. 
  • Setelah itu ditumbuk sambil ditambahkan air matang. 
  • Kocoklah juga sebutir kuning telur yang dicampur sesendok madu dan dicampur. 
  • Setelah itu sanggup diminum sehari sekali hingga satu minggu
Herbal Tapak Liman untuk Mengatasi Hepatitis
Rebus tumbuhan Tapak Liman ini dan meminum air hasil dari rebusan tadi. Hal itu akan membantu menyembuhkan penyakit hepatitis.

Pengobatan Cacar air
Caranya menyerupai diatas hanya saja ketika merebus dicampur dengan kencur atau temulawak, kunyit, asam kawak, dan gula merah.Hal ini akan membantu menyembuhkan penyakit cacar air.

Mengobati nyeri haid
  • Potonglah tumbuhan tapak liman sehabis itu dicuci hingga bersih. 
  • Iris temulawak, ditambah sesendok teh asam, kunyit, temulawak dan gula merah secukupnya. 
  • Rebus semua materi tadi memakai 4 gelas air hingga tinggal tersisa 2 gelas. 
  • Minumlah ramuan tersebut setengah gelas 3 kali sehari.
Ramuan Herbal Tapak Liman untuk Mengatasi penyakit kewanitaan / Mengurangi keputihan

  • Cucilah dan potong satu tumbuhan tapak liman yang segar, 
  • Tambahkan seperempat geggam meniran,
  • Tambahkan  ¼ genggam sambiloto, kunyit, temu kunci 
  • Tambahkandaun sirih 3 lembar. 
  • Rebuslah memakai 4 gelas air hingga tersisa 2 gelas. 
  • Minumlah setengah gelas 3 kali sehari.