Belut ialah predator ganas di lingkungan rawa dan sawah. Makanannya ikan kecil, cacing, krustasea. Ia aktif di malam hari. Hewan ini sanggup mengambil oksigen pribadi dari udara dan bisa hidup berbulan-bulan tanpa air, asalkan lingkungannya tetap basah.
Belut |
Kandungan gizi pada daging belut
Zat Gizi | Belut |
Kalori (cal) | 303 |
Protein (gr) | 14 |
Lemak (gr) | 27 |
Karbohidrat (g) | 0 |
Fospor (mg) | 200 |
Kalsium (mg) | 20 |
Zat besi (mg) | 20 |
Vitamin A (SI) | 1600 |
Vitamin B (mg) | 0,1 |
Vitamin C (mg) | 2 |
Air (gr) | 58 |
Belut juga berfungsi sebagai indikator penting yang dipergunakan untuk mendeteksi terjadinya pencemaran lingkungan atau penurunan kualitas air. belut lebih suka bertelur di air yang dangkal.
1. Fosfor
Jika kalian menginginkan tulang yang kokoh dan kuat, serta untuk menghindari atau meminimalisir dari terjadinya pengeroposan pada tulang atau yang lebih dikenal dengan osteoporosis, maka layak untuk manfaat daging belut ini.
2. Zat Besi
Manfaat zat besi bagi tubuh manusia,berfungsi untuk mencegah anemia. Zat besi yang kurang akan mempengaruhi pembentukan hemoglobin pada sel darah sehingga kurangnya suplai oksigen ke seluruh tubuh. Jika sistem kekebalan tubuh terganggu, sangat baik untuk mengkonsumsi belut ini.
3. Kalori
Kalori yang terkandung dalam belut juga sangat tinggi, kalori yang tinggi membantu memenuhi kebutuhan tubuh untuk melaksanakan acara didalam kehidupan sehari-hari.
4. Kaya Vitamin
Belut juga manis untuk kesehatan mata, perkembangan fungsi jaringan saraf, membantu membentuk protein, hormone serta membantu menormalkan tekanan darah pada otak. Sehingga sanggup menurunkan resiko terkena pembekuan darah pada otak, yang merupakan manfaat vitamin B pada belut. Selain itu, manfaat vitamin A mencapai 1600 SI pada belut, yang berkhasiat bagi pertumbuhan, kesehatan mata dan juga sistem reproduksi.
5. Arginin
Kanker merupakan penyakit yang sangat mematikan yang paling ditakuti, termasuk penyakit payudara. Penyakit ini begitu ditakuti oleh kebanyakan wanita. Arginin yang terkandung didalam belut mempunyai fungsi yang penting yaitu melaksanakan penghambatan terhadap pertumbuhan sel kanker payudara. Dan bagi kita yang sangat sayang akan kesehatan jantung, maka sebaiknya mengkonsumsi belut, alasannya ialah dengan mengkonsumsi belut sanggup menurunkan resiko terkena serangan jantung, dan juga penyempitan pembuluh darah.
Cara memelihara dan budidaya Belut di Air Bersih. Belut merupakan binatang yang ibarat dengan ulat, dengan tubuh yang licin, belut hidup di lumpur, dihabitat aslinya belut sanggup mengubur badannya di dalam lumput. Teknik budidaya belut di air higienis mengeser pembudidaya belut mencari "pelepah pisang, jerami, lumpur, kotoran sapi dan lain-lain, kita sudah tidak repot lagi untuk melaksanakan bokasi dan menfermentasikan-nya.
Budidaya Belut di Air Bersih |
Kesimpulan: belut bisa hidup dan dibesarkan pada air higienis tapi tetap harus memakai lumpur untuk reproduksi alami.
Mempersiapkan Pembesaran
Langkah Awal
Langkah awal untuk melaksanakan perjuangan budidaya belut di air higienis ialah memelihara pakan, dalam melaksanakan perjuangan budidaya belut,jika kita tidak ingin mengalami hambatan terutama problem pakan dan kita juga akan bisa mengurangi biaya operasional perjuangan ini, lakukanlah langkah awal ini yaitu 3 atau 4 bulan memelihara pakannya terlebih dahulu sebelum kita menebar bibit belut.
Belut ialah binatang air yang selalu mengeluarkan lendir dari tubuhnya sebagai prosedur proteksi tubuhnya yang sensitif. Lendir yang keluar dari tubuh belut cukup banyak sehingga usang kelamaan bisa mempengaruhi derajad keasaman (pH) air tempat hidupnya. pH air yang sanggup diterima oleh belut rata-rata maksimal 7. Jika pH dalam air tempat pembesaran telah melebihi ambang batas toleransi, air harus dinetralkan, dengan cara menggati ataupun mensirkulasikan airnya. Dengan demikian, kolam/tempat pembesaran harus dilengkapi dengan peralatan yang memungkinkan untuk penggantian atau sirkulasi air.
Ada beberapa macam tempat yang sanggup digunakan untuk untuk budidaya belut di air higienis (air bening) tanpa lumpur di antaranya: kolam permanen (bak semen), kolam plastik, tong (drum). Dalam Budidaya Belut dengan memakai media lumpur dalam wadah/tempat dan ruangan 5X5 meter, hanya bisa dibentuk untuk 1 kolam saja berbeda dengan Budidaya belut diair higienis dengan wadah dan Ruangan 5X5 meter, bisa dikembangkanya 3 Kali lipat dari wadah budidaya itu sendiri, alasannya ialah dalam budidaya air higienis kita hanya memerlukan ketinggian air 30 Cm, maka tempat budiaya kita bisa tingkat menjadi 3 susun atau 3 apartemen.
Secara teknis: sejauh kebiasaan makan bisa diadaptasikan dan kebutuhan pakan bisa disuplay secara terkontrol, seharusnya pembesaran belut di air higienis sanggup dilakukan. hanya saja, kontrol terhadap kemungkinan serangan penyakit akhir proses penyesuaian harus benar-benar diamati dan dijaga.
Keuntungan: dengan pembesaran belut pada air bersih, jumlah (yang berkaitan dengan kelangsungan hidup) dan pertumbuhan (yang bekerjasama dengan penambahan bobot) sanggup selalu terkontrol sehingga sasaran produksi bisa lebih ter-realistis dan untuk jumlah penebaran bibit belut di air higienis bisa lebih besar (bisa 10 bahkan hingga 30 kali lipat dibanding dengan penebaran benih di media lumpur).
Parameter Belut
Suhu Oksigen pH jumlah telur
26-28 >2 6-7 500-1000
Keunggulan dan Kelebihan Bidudaya Belut Di Air Bersih
• Belut Praktis Dikontrol
Kemudahan dalam melaksanakan pengontrolan terhadap belut yang dibesarkan, selain itu kalau ada belut yang terlihat sakit atau mati, akan gampang terlihat sehingga bisa segera diambil dari kolam budidaya.
• Penebaran Benih Belut Lebih Banyak
Budidaya Belut dengan media air higienis memungkinkan pembudidaya untuk meningkatkan jumlah belut yang di besarkan dikolam hingga bisa mencapai 30 kali lipat per m2 di banding budidaya belut di media lumpur. Dalam Budidaya belut di air higienis menurut uji coba, untuk ukuran 1m2 bisa ditebar benih belut 30kg, sedangkan di media lumpur penebaran benih untuk ukuran 1 m2 hanya bisa kita tebar 1kg maksimal 1,5kg,
• Meminimalkan Angka Kanibalisme
Seperti binatang-binatang lainnya, belut yang dibesarkan di dalam air yang berlumpur terutama belut jantan atau belut yang sudah mencapai umur 6-8 bulan, akan memperlakukan habitat tempatnya bernaung sebagai kawasan kekuasaannya. bila merasa terusik oleh belut yang lain dan kawasan kekuasaannya terancam, belut tersebut akan saling serang menyerang.
Belut yang dipelihara di media air higienis tanpa lumpur, alasannya ialah antara belut satu dengan yang lainya justru saling membutuhkan, dalam metode budidaya belut di air bersih, tubuh belut ialah sebagai tempat untuk saling melindungi dan sebagai tempat persembunyian.
• Lebih Effisien Dan Effektif
Belut yang sudah kita kenal dengan gaya hidupnya yang selalu bersembunyi didalam lumpur yang berair. Namun hal yang sesungguhnya dimana ada lobang belut yang masih ada belutnya disitu niscaya akan terdapat air yang jernih. Dengan adanya hal tersebut berarti syarat hidup belut ialah di air jernih (air bersih), dan tanpa lumpurpun masih bisa hidup dan bisa dibesarkan. Budidaya belut di air higienis (air jernih) tanpa lumpur memungkinkan para pembudidaya tidak akan kerepotan alasannya ialah harus mencari jerami, debog pisang ataupun lumpur sebagai medianya namun dengan budidaya belut di air higienis cukup dengan air yang jernih saja dan dalam budidaya belut di air higienis juga akan menghemat lahan alasannya ialah dalam pembikinan kolam dengan media air bersih, bisa disusun menjadi 3 tingkat atau lebih. dalam sumbangan pakan di media air higienis juga tidak cuma-cuma(mubadzir) alasannya ialah setiap kita tebar pakannya, belut akan melihat sehingga belut akan pribadi memangsanya.
Faktor-fator Utama Dalam Budidaya Belut Di Air Bersih
Beberapa Fator-faktor Utama Yang Harus Kita perhatikan Dalam Budidaya Belut Di Air Bersih
antara lain :
Air
Air yang digunakan harus selalu dikontrol dengan suhu optimal 25-28 derajat C
air yang tidak mengandung zat-zat kimia berbahaya
kolam harus ada sirkulasi air walau dengan debit yang sangat kecil (ada yang masuk dan ada yang keluar)
Jika kolam budidaya belut tidak ada sirkulasi air dan pembuangan, air akan cepat kotor/keruh, maka kita harus sering mengganti air paling tidak selama 2 atau 3 hari sekali
Pakan
Jika sumbangan pakan pada belut kurang, maka bisa mengakibatkan sifat kanibalisme pada belut kita dan kita juga akan rugi alasannya ialah pertumbuhannya akan lama. Selama belut masih mau makan dengan pakan tersebut jangan beralih ke pakan yang lain secara total, kecuali belut mau makan dengan pakan yang kita berikan, kalau belut tidak mau makan dengan pakan yang kita berikan, kembalilah kepakan yang sebelumnya.
Jenis-jenis pakan belut antara lain :
Cacing lor, cacing merah, cacing lumbricus, ikan cere, ikan cithol, ikan guppy, anakan ikan mas, berudu (kecebong), lambung katak, keong mas/sawah, ulat hongkong dan masih banyak yang lainnya.
Berikut ini beberapa hal yang harus diperhatikan terkait bibit belut yang berkualitas.
Bibit yang digunakan sehat dan tidak terdapat bekas luka
Luka pada bibit belut sanggup terjadi akhir disetrum, pukulan benda keras, atau perlakuan ketika pengangkutan. Umumnya, bibit yang diperoleh dengan cara disetrum cirinya tidak sanggup pribadi terlihat, tetapi gres diketahui 10 hari kemudian. Salah satu ciri-cirinya terdapat bintik putih ibarat garis di permukaan tubuh yang lama-kelamaan akan memerah dan pada belahan dubur berwarna kemerahan. Bibit yang disetrum akan mengalami kerusakan syaraf sehingga pertumbuhannya tidak maksimal.
Bibit terlihat lincah dan bernafsu
Bibit yang yang selalu mendongakan kepalanya keatas dan tubuhnya sudah membalik sebaiknya diambil saja alasannya ialah belut yang sudah ibarat ini sudah tidak sehat dan usang kelamaan bisa mati. belut yang sehat mempunyai ciri-ciri: hening tapi lincah, belut akan mengambil oksigen keatas dengan cepat kamudian kembali kebawah lagi.
Penampilan sehat yang dicirikan, tubuh yang keras dan tidak lemas pada waktu dipegang
pada waktu kita memegang belut tentunya kita akan bisa mencicipi keadaannya, bila belut tersebut bila kita pegang tetap diam/lemas atau tidak meronta/tidak ada perlawanan ingin lepas, sebaiknya belut dipisahkan, alasannya ialah belut belut yang ibarat ini kurang sehat. Dan sekaliknya kalau kita pegang badannya terasa keras dan selalu meronta ingin lepas dari genggaman tangan kita, belut yang mempunyai ciri ibarat ini layak kita budidayakan.
Ukuran bibit seragam dan dikarantina terlebih dahulu
Bibit yang dimasukkan ke dalam wadah pembesaran ukurannya harus seragam. Hal ini dilakukan untuk menghindari sifat kanibalisme pada belut. Bibit yang berasal dari tangkapan alam harus disortir dan dikarantina. Tujuannya untuk menghindari serangan bibit penyakit yang mungkin terbawa dari tempat hidup atau kolam pemeliharaan belut sebelumnya dan untuk pemilihan belut yang sehat dan tidak sehat. Caranya ialah dengan memasukkan bibit belut ke dalam kolam atau kolam yang diberi air higienis biarkan belut hening dulu (kurang lebih 1 jam) kemudian berilah kocokan telur dicampur dengan madu 1 jam kemudian penggantian air dilakukan dan biarkan belut hingga bener-bener hening diamkan kurang lebih 1 hari 1 malam kemudaian masuk bibit kekolam pembesaraan.
Cara Memelihara Belut Dalam Drum
Cara Pembesaran Budidaya Belut (Monopterus albus) dalam Drum ialah cara budidaya belut memakai bekas tong atau drum yang dibentuk lubang pada samping tong atau drum. lubang tersebut berbentuk persegi panjang. Syarat lubang 40% dari total tinggi lebar, dengan tinggi lebar merupakan tinggi dari samping drum ke samping drum lainnya.
Lubang yang tidak hingga lebih dari 50% berfungsi biar belut tidak gampang keluar dari drum, model drum yang menciptakan pintu dari drum berbentuk setengah bulat menciptakan belut tidak sanggup keluar sehingga kondusif untuk tempat budidaya dan hemat tempat. Usaha budidaya belut dilahan sempit memakai media drum atau tong plastik merupakan alternatif yang baik bagi pemilik yang tidak mempunyai lahan cukup luas.
Drum Tempat Memelihara Belut |
Persiapan masakan sebelum Budidaya Belut
Makanan merupakan hal pokok dalam kelangsungan hidup belut. alasannya ialah belut ialah binatang pemakan daging dalam hal masakan cukup sulit didapatkan, sehingga perlu persiapan pakan sebelum melaksanakan budidaya belut. biar terhindar dari kekurangan Makanan
Pakan utama belut sanggup berupa cacing tanah, keong mas, bekicot, ikan runcah dan banyak sekali daging lainnya. Perlu diperhatikan pakan harus murah untuk meminimalkan biaya budidaya.
Perlengkapan
- Tong/drum, disarankan dari materi plastik, supaya tidak berkarat.
- Paralon.
- Kawat kasa.
- Tandon penampungan air.
- Ember, serok, cangkul, baskom, jerigen dll.
Drum
Bahan Drum sanggup dari plastik atau besi. Sebelum digunakan khusus drum besi bersihkan dari karat dan di cak ulang dan diamkan hingga kering tak berbau, isi drum besi dengan air diamkan 2 hari. sehabis itu buang airnya.
Drum yang digunakan harus dalam keadaan bersih, tidak bocor, tidak berbau, sebelum pemakaian bersihkan telebih dahulu, isi air diamkan 12 jam, keringkan 3 jam siap pakai.
Berikut Cara merakit Drum/tong untuk budidaya belut :
- Letakkan tong pada posisi mendatar, biar media menjadi lebih luas.
- Buka belahan tengah drum/tong, sisakan 5 cm pada sisi kanan dan kiri.
- Pasanglah tumpuan/ganjal supaya drum/tong tidak menggelinding, atau bergerak.
- Buat akses pembuangan dibawah drum, letaknya sanggup disesuaikan dengan penampungan limbah pembuangan.
- Buat peneduh, sehingga intensitas panas matahari tidak terlalu tinggi dan terkena pribadi ke permukaan drum/tong, materi bisa dibentuk dengan memasang shading net/waring atau bisa juga dengan materi yang murah dan gampang didapat lainnya.
Media Tanah
Tanah untuk pemebesaran budidaya belut sebaiknya tanah yang tidak berpasir, tidak terlalu liat serta masih mempunyai kandungan hara, disarankan untuk memakai media tanah dari sawah, atau sanggup pula memakai media tanah bekas pemeliharaan ikan lele.
Berikut cara penanganan tanah untuk media budidaya belut :
- Masukkan tanah kedalam drum/tong hingga ketinggian 30–40 cm.
- Masukkan air hingga tanah becek namun tidak menggenang.
- Masukkan EM 4 sebanyak 4 botol kedalam tong.
- Aduk tanah sebanyak 2 kali sehari hingga tanah lembut dan gembur.
Media Instan Bokashi
Media instan ini dibentuk diluar drum/tong yang merupakan adonan materi utama dan materi campuran. Penggunaan 100 kg materi akan menghasilkan 90 kg media instan bokashi. Setiap drum/tong ukuran 200 liter diharapkan 45 kg bokashi.
Bahan utama terdiri atas :
- Jerami Padi (40%).
- Pupuk Kandang (30%).
- Bekatul/dedak (20%).
- Potongan batang pisang (10%).
- Bahan adonan terdiri atas :
- EM4
- Air sumur.
- Larutan 250 gram gula pasir untuk menghasilkan 1 liter larutan (molases.
- Cacah jerami dan potongan batang pisang kemudian keringkan. Tanda materi sudah kering ialah hancur ketika digenggam.
- Campuran cacahan materi diatas dengan materi pokok lain dan aduk hingga merata.
- Campurkan materi adonan bertahap tapi tidak terlalu basah.
- Tutup media dengan karung goni atau terpal selama 4–7 hari.
- Bolak balik adonan biar tidak membusuk.
- Masukkan media instan kedalam tong dan aduk hingga merata.
- Massukkan air kedalam drum/tong hingga ketinngian 5 cm dan diamkan hingga terdapat plankton dan cacing (sekitar 1 minggu) selama proses ini berlangsung drum/tong tidak perlu ditutup.
- Keluarkan air dari drum/ tong dan ganti dengan air gres dengan ketinggian yang sama.
- Massukkan flora air yang tidak terlalu besar sebanyak ¾ belahan dan ikan ikan kecil.
- Masukkan vetsin secukupnya sebagai perangsang nafsu makan belut dan diamkan selama 2 hari.
- Yang perlu diperhatikan ketinggian seluruh media , kecuali flora air tidak lebih dari 50 cm.
Rantai pembuatan ialah urutan pembuatan dari pembuatan drum
Media tanah
Media bokashi
Pembuatan drum Hari 1-3
- Memasukkan media tanah hari 3-10, setiap 2 hari diaduk
- Membuat media bokashi hari ke 1-10, ditutup dan bolak balik,
- Mencampur media tanah dengan bokashi hari 11
- Campuran media diamkan dari hari 11-18, isi air hingga ketinggian 5 cm
- Ceks ketinggian air kemudian media masukkan ikan kecil dan vetsin hari 19-21
- Masukkan bibit belut hari 21
- Siap dipakai, sumbangan pakan mulai Hari 24
Memasukkan bibit belut
Setelah semua media budidaya tersebut siap tahapan selanjutnya menebarkan bibit belut. Bibit yang ditebar sebaiknya sebanyak 2 kg dengan jumlah bibit sebesar 80–100 ekor per kg.
Pemeliharaan dan perawatan belut dalam drum atau tong
1. Pemberian Pakan belut
Pemberian pakan mulai hari ke 3, dengan jumlah pakan max ialah 5% dari jumlah total berat belut. Pemberian pakan dilakukan pada sore hari ibarat kebiasaan belut dialam yang makan disore/malam hari.
2. Pengaturan Air dalam media budidaya belut.
Lubang pengeluaran air 8 cm dari genangan air di media. Air yang mengalir memakai pipa paralon berupa percikan air tidak terlalu besar, alasannya ialah sanggup mengakibatkan media terbawa arus air keluar.
3. Perawatan Tanaman Air dalam media budidaya belut.
Tanaman air ini digunakan sebagai penjaga kelembaban tempat budidaya dan juga menjaga belut dari kepanasan.
4. Pemberian EM4 dalam media budidaya belut.
EM4 berfungsi sebagai penetralisir sisa sisa pakan, selain itu juga berfungsi untuk mengurangi bau. EM4 diberikan2-3 kali sehari dengan takaran ½ sendok makan dilarutkan dalam 1 liter air.
5. Perawatan Sekitar Lokasi media budidaya belut.
Perawatan sekitar lokasi ini untuk menjaga tong dari tumbuhan liar, lumut, dan hama maupun predator pemangsa ibarat ayam.
Pemanenan budidaya belut dalam drum atau tong
Pemanenan dilakukan sehabis 3–4 bulan budidaya dilakukan atau sesuai dengan harapan kita dan harapan (permintaan) pasar . Pemanenan untuk media drum/tong tentunya lebih mudah, dan belut hasil budidaya siap dipasarkan.
Efek Samping Daging Belut Jika Dikonsumsi Berlebihan
Dibalik manfaat daging belut tersebut, belut juga mempunyai imbas samping. Bagi anda yang mengidap kolesterol, sangat tidak dianjurkan untuk mengkonsumsi belut. Bukan tanpa alasan pelarangan terhadap penderita kolesterol, alasannya ialah pada belut terdapat kandungan lemak yang tinggi.
Cara Pengolahan Daging Belut yang Sehat
Jika ingin mengkonsumsi belut namun takut akan asam lemak dan kolesterolnya yang tinggi, disarankan sanggup mengkonsumsi belut dengan cara di panggang. Komposisi asam lemak dan kolesterol yang diolah dengan cara di panggang, mempunyai resiko yang kecil dikarenakan proses pembakaran daging belut. Sehingga lemak yang terkandung pada belut akan mencair dan menciptakan berkurangnya kadar lemak tersebut.
Berbeda dengan pengolahan belut dengan cara di goreng, belut yang digoreng memakai minyak, justru menciptakan minyak yang ada pada belut bertambah. Karena kadar lemaknya yang tidak mencair secara tepat di dalam belut.
Sekilas Tentang Belut
Menurut wikipedia, Belut ialah sekelompok ikan berbentuk ibarat ular yang termasuk dalam suku Synbranchidae. Suku ini terdiri dari empat genera dengan total 20 jenis. Jenis-jenisnya banyak yang belum diperikan dengan lengkap sehingga angka-angka itu sanggup berubah. Anggotanya bersifat pantropis (ditemukan di semua kawasan tropika).
Belut berbeda dengan sidat, yang sering dipertukarkan. Ikan ini boleh dikatakan tidak mempunyai sirip, kecuali sirip ekor yang juga tereduksi, sementara sidat masih mempunyai sirip yang jelas. Ciri khas belut yang lain ialah tidak bersisik (atau hanya sedikit), sanggup bernapas dari udara, bukaan insang sempit, tidak mempunyai kantung renang dan tulang rusuk. Belut mudah merupakan binatang air darat, sementara kebanyakan sidat hidup di maritim meski ada pula yang di air tawar. Mata belut kebanyakan tidak berfungsi baik; jenis-jenis yang tinggal di gua malahan buta.
Ukuran tubuh bervariasi. Monopterus indicus hanya berukuran 8,5 cm, sementara belut marmer Synbranchus marmoratus diketahui sanggup mencapai 1,5m. Belut sawah sendiri, yang biasa dijumpai di sawah dan dijual untuk dimakan, sanggup mencapai panjang sekitar 1m (dalam bahasa Betawi disebut moa).
Kebanyakan belut tidak suka berenang dan lebih suka bersembunyi di dalam lumpur. Semua belut ialah pemangsa. Daftar mangsanya biasanya hewan-hewan kecil di rawa atau sungai, ibarat ikan, katak, serangga, serta krustasea kecil.
Sumber:
/search?q=cara-pembenihan-budidaya-teripang-atau
http://manfaat.co.id/5-manfaat-daging-belut
https://id.wikipedia.org/wiki/Belut
Tidak ada komentar:
Posting Komentar