Tangan Mayit tidak Harus Disedekapkan?
Apakah tangan mayit harus disedekapkan ketika dikafani?
Jawab:
Bismillah was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, wa ba’du,
Dalam hal ini ada 3 pendapat yang sanggup kami rangkumkan,
Pertama, Sebagian ulama menyarankan biar memposisikan tangan mayit ibarat orang sedekap. Diantaranya yaitu Ibnu Abdil Hadi – ulama Hambali – (wafat th. 909 H). Beliau sebutkan itu di kitab ia Mughni Dzawil Afham.
Kedua, beberapa ulama lainnya menegaskan bahwa tidak dijumpai dalil mengenai cara memposisikan kedua tangan mayit ketika dikafani. Sehingga posisi tangan dikembalikan kepada kondisi normal insan ketika posisi tidur, yaitu diletakkan di samping badannya.
Diantaranya ibarat yang pernah ditegaskan oleh Syaikh Abdul Muhsin al-Abbad – pengajar hadis di masjid Nabawi –, ketika ia ditanya wacana proposal menyedekapkan kedua tangan mayit ketika dikafani,
Jawaban beliau,
لا نعلم شيئاً يدل على أن يديه توضع على صدره، وإنما تكون على وضعهما الطبيعي، فتوضع بجنبيه ممتدتين، وكل واحدة لاصقة بجنبه
Kami tidak mengetahui adanya dalil yang menawarkan bergotong-royong kedua tangan mayit disedekapkan di atas dadanya. Namun yang tepat, posisi tangan dibiarkan normal, dengan diletakkan pada posisi membujur di samping. Kedua tangan melekat disisi badan.
(Syarah sunan Abi Daud).
Ketiga, sebagian ulama beropini bahwa posisi tangan mayit bebas, disedekapkan boleh, diletakkan di samping juga boleh. Berikut beberapa klarifikasi mereka,
[1] Fatwa Lajnah Daimah
Ketika ditanya mengenai dalil yang menganjurkan mensedekapkan jenazah. Jawaban Lajnah Daimah,
لا بأس بوضع يدي الميت عند تكفينه على صدره أو عن جانبيه, فالأمر في هذا واسع والحمد لله. وبالله التوفيق, وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم
Boleh meletakkan tangan mayit dengan disedekapkan di dada atau diletakkan membujur di samping. Masalah ini longgar, walhamdulillah..
Wa billahi taufiiq.. wa shallallahu ‘ala nabiyyinaa muhammadin wa aalihii wa shahbihii wa sallam..
(Fatwa al-Lajnah ad-Da’imah, no. 20863).
[3] keterangan al-Khatib as-Syarbini – ulama Syafiiyah – dalam kitabnya Mughni al-Muhtaj ia menyatakan,
(ويوضع الميت فوقها) أي اللفائف برفق (مستلقيا) على قفاه وهل تجعل يداه على صدره اليمنى على اليسرى أو يرسلان في جنبه؟ لا نقل في ذلك، فكل من ذلك حسن محصل للغرض
Mayit diletakkan dengan lembut, terlentang di atas kain kafan. Apakah kedua tangannya disedekapkan di atas dada ataukah diletakkan membujur di samping badan?
Kami tidak menganjurkan salah satu, sehingga semuanya baik untuk dilakukan, dan sesuai tujuan mengkafani. (Mughni al-Muhtaj, 2/18)
Demikian pula yang disampaikan Syihabuddin ar-Ramli – yang dikenal dengan Syafii ashghar – dalam kitabnya Nihayatul Muhtaj,
ويجعل يداه على صدره يمناه على يسراه أو يرسلان في جنبه, أيما فعل منهما فحسن
Kedua tangan mayit sanggup disedekapkan dan diletakkan di dadanya, atau diletakkan di samping badannya. Bagian manapun yang dilakukan, itu baik. (Nihayatul Muhtaj, 2/464)
Dan Insya aAllah pendapat ini yang lebih tepat…
Demikian, Allahu a’lam.
Dijawab oleh Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina Konsultasisyariah.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar