Kabar Gembira Buat kamu yang ga sengaja kunjungi Blog ini !!!

jarang-jarang kamu bisa nemuin Harga SOUVENIR se Murahini..

karena ini kami buat sengaja buat kamu yang ga sengaja berkunjung ke Blog kami dengan ulasan kami selain dari ulasan souvenir

Nah buat kamu yang tertarik dengan Harga-harga souvenir kami, bisa langsung hubungi whatsapp kami di 081296650889 atau 081382658900

caranya screenshoot atau sertakan link url souvenir yang kamu minati pada blog ini, kirimkan kepada kami di nomer yang sudah tertera dia atas

tanpa screenshoot atau link blog kami, kemungkinan kami akan memberikan harga jual yang ada pada toko kami yang cenderung lebih tinggi tentunya

Kamis, 31 Januari 2019

Bagaimana Perlakuan Yang Sempurna Terhadap Sapi Bakalan Yang Gres Dibeli Dari Pasar Hewan?

Perlakuan Sapi Baru (Bakalan) yang dibeli dari Pasar Hewan

Menyambung artikel keunggulan dan kelemahan sistem ikat dan sistem lepas dalam pemeliharaan sapi potong. Berikut akan coba dibahas perlakuan menyerupai apa yang terbaik untuk sapi yang gres dibeli dari pasar (sapi bakalan) hal ini penting alasannya ialah pada alhasil akan terkait dengan sistem pemeliharaan yang akan dijalankan.

Kalau kita ke pasar hewan, kita akan disuguhi banyak sekali macam jenis dan kondisi sapi (untuk para blantik niscaya sudah sangat hapal kondisi ini). Kalau kita tanyakan ke penjualnya apakah sapi yang ia jual cantik atau jelek, jawabannya niscaya sapi bagus, dan kalau kita hingga tanya menyerupai itu betapa konyolnya hehehe...Jadi sebelum ke pasar binatang kita sudah harus punya tujuan yang niscaya sapi apa yang mau kita beli, kondisinya menyerupai apa, asumsi umur berapa dan lain-lain. Kalau berdasarkan ilmunya mahasiswa ya berguru dululah dari ahlinya yang ada disekitar anda biar tidak "tersesat" ketika membeli sapi dipasar. Untuk ciri-ciri sapi yang bagus/baik buat bakalan akan coba dibahas diartikel terpisah.

Kembali ke perlakuan sapi baru, berikut hal-hal penting yang kadang terlewat dari perhatian kita:

> Kita sering tidak tahu sebelumnya sapi tersebut diberi pakan model apa oleh si penjual
> Umur sapi yang bekerjsama juga seringkali tidak ada catatannya (paling hanya taksiran dari gigi)
> Apakah sapi pernah sakit sebelumnya.
> Apakah sapi tersebut biasa dikandang tertutup atau terbiasa diikat di tempat terbuka atau setengah terbuka alasannya ialah berdasar pengalaman waktu kunjungan ke Kupang, petani ternak mereka hanya mengikat sapinya dibawah pohon disamping rumah dengan dipagar ala kadarnya, sementara kalau di Jawa Timur umumnya Sapi masuk ke sangkar yang tertutup dan dikunci rapat terutama ketika malam (karena hingga ketika ini di Jatim, terutama di tempat Lumajang dan Probolinggo masih sangat rawan maling sapi.)
> Apakah sapi sering di umbar di lapangan atau tidak (terkait dengan kemungkinan terjangkit cacingan)

Dengan pertimbangan hal-hal tersebut di atas berikut tips perlakuan untuk sapi Bakalan:

> Sapi yang gres dibeli atau gres datang, berikan pakan hijauan full, kalau dapat dengan tebon jagung
> Berikan air minum yang sudah dicampur gula atau dapat juga yang dicampur elektrolit untuk mengembalikan stamina badan sapi.
> Berikan suntikan vitamin B komplex serta obat cacing dan kalau kondisi sapi terlihat lemah dapat ditambah biosalamin atau yang sejenis. Penyuntikan dapat dilakukan di hari kedua.
(Meskipun sapi kelihatan cantik tetapi sumbangan obat cacing tetap wajib dilakukan sebagai tindakan antisipasi).

Perlakuan diatas akan lebih baik jikalau kita mempunyai sangkar karantina khusus untuk mengamati kesehatan sapi sebelum dimasukkan ke sangkar penggemukan.

Untuk sapi yang akan dipelihara dengan sistem ikat maka tidak ada lagi perlakuan yang bersifat khusus, yang terpenting ialah untuk membiasakan sapi dengan pakan yang kita punya melalui masa transisi pakan.

Contoh gampang untuk transisi pakan:
Minggu I : Hijauan 70 % + Konsentrat 30%
Minggu II : Hijauan 50% + Konsentrat 50 %
Minggu III : Hijauan 30% + Konsentrat 70% (Sesuaikan dengan sasaran prosentase Konsentrat dan hijauan yang akan anda pergunakan)

Atau yang lebih lambat lagi transisi pakannya:
Minggu I : Hijauan 80% + Konsentrat 20%
Minggu II : Hijauan 70 % + Konsentrat 30%
Minggu III : Hijauan 50% + Konsentrat 50 %
Minggu IV : Hijauan 30% + Konsentrat 70% (Atau sesuaikan dengan sasaran pakan yang akan anda gunakan).

Sebisa mungkin transisi pakan jangan lebih dari 1 bulan alasannya ialah akan besar lengan berkuasa dengan lamanya masa pemeliharaan. Sapi yang diberi pakan dengan konsentrasi hijauan terlalu tinggi akan lebih lambat gemuk sehingga kita butuh waktu lebih usang hingga sapi tersebut siap dijual. Kerugiannya ialah perputaran produksi hingga jual terlalu lambat sehingga terbebani biaya lain menyerupai penyusutan sangkar (biaya inap) dan bunga bank bagi yang modalnya dari perbankan. Efeknya laba jadi tidak maksimal disamping omset jual pertahunnya juga terbatas sekali.

Sedangkan untuk sapi yang akan dilepas (pemeliharaan sistem lepas) masih ada satu langkah penyesuaian yaitu sapi dibiarkan dulu diikat bersama sapi sapi lain selama lebih kurang 14 hari (2 minggu) untuk membiasakan sapi berkoloni dalam jumlah besar. Ini dimaksudkan biar ketika dilepas sapi tidak terlalu "liar" dan terlalu berangasan menaiki temannya, hasil alhasil ialah kasus pincang atau lamenes dapat diminimalisir. Selama masa ikat yang 2 minggu, usahakan transisi pakan tetap berjalan biar ketika dilepas sapi sudah mulai terbiasa dengan pakan konsentrat.

Agar lebih nyambung Silahkan Baca Juga: Keunggulan dan Kelemahan Sistem Pemeliharaan Sapi Potong, Antara Ikat dan Lepas

Sedangkan untuk Ciri Sapi Bakalan Super, Baca Juga: Ciri-ciri Sapi Bakalan Calon Sapi Super

Jika ingin berguru cara Inseminasi Buatan silahkan Klik Di Sini

Insya Allah akan bersambung dengan artikel lain berikutnya. Terima kasih. Semoga Bermanfaat.

Sapi Madura, Sapi Kerapan Dan Pembibitan

 Pulau Madura ialah salah satu tempat di Indonesia yang mempunyai Sapi Ras Murni Indonesia SAPI MADURA, Sapi Kerapan dan Pembibitan
Pulau Madura ialah salah satu tempat di Indonesia yang mempunyai Sapi Ras Murni Indonesia. Sapi ini berkembang pesat di Pulau Madura serta pulau-pulau sekitarnya menyerupai Pulau Sapudi, yang merupakan pulau yang populer dengan bibit-bibit Sapi Madura kualitas unggul.
Sapi Madura ialah sapi potong lokal orisinil Indonesia hasil persilangan antara banteng dengan bos indicus atau sapi Zebu yang secara genetik mempunyai sifat toleran terhadap iklim panas dan lingkungan marginal serta tahan terhadap serangan penyakit.
Ada dua pendapat mengenai asal-usul Sapi Madura. Pendapat pertama, Sapi Madura ialah persilangan antara Bos sondaicus (yang menurunkan ciri-ciri sapi berpunuk) dengan Bos indicus (yang memperlihatkan warna pada bulu). Pendapat kedua disimpulkan oleh Popescu dan Smith (1998), yang menyatakan bahwa Sapi Madura merupakan hasil perkawinan silang antara indukan Bos taurus atau Bos javanicus dengan pejantan Bos indicus. Hal ini ditunjukkan dengan kemiripan Sapi Madura dengan Bos taurus, kecuali pada kromosom Y-nya yang menyerupai dengan Bos indicus.

Ciri-ciri umum fisik Sapi Madura ialah sbb: :
Baik jantan ataupun betina sama-sama berwarna merah bata.
Paha belakang berwarna putih.
Kaki depan berwarna merah muda.
Tanduk pendek beragam. Pada betina kecil dan pendek berukuran 10 cm, sedangkanpada jantannya berukuran 15-20 cm.
Panjang tubuh menyerupai Sapi Bali tetapi mempunyai punuk walaupun berukuran kecil.

Dengan posisinya sebagai ras murni sapi Indonesia, kemurnian dari Sapi Madura memang harus dipertahankan, alasannya ialah merupakan salah satu kekayaan plasma nutfah Indonesia. Plasma nutfah ialah substansi pembawa sifat keturunan yang sanggup berupa organ utuh atau potongan dari flora atau binatang serta jasad renik. Plasma nutfah merupakan kekayaan alam yang sangat berharga bagi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk mendukung pembangunan nasional.

Peraturan wacana Pelestarian Sapi Madura telah dikeluarkan semenjak zaman kolonial Belanda, tertuang dalam staatsblad (lembaran negara) No. 226/1923 dan No. 57/1934, serta No. 115/1937. Tahun 1934 pemerintah juga telah memutuskan bahwa Sapi Madura seragam dalam bentuk dan warna. Bahkan pada pasal 13a Undang-undang No. 6/1967, telah ditetapkan wacana pokok-pokok peternakan dan kesehatan hewan. Yang merupakan upaya untuk mempertahankan populasi, menjaga bentuk,warna kulit, serta meningkatkan kualitas produksi Sapi Madura. Dengan kebijakan ini diharapkan pula sanggup mencegah tersebarnya penularan jenis penyakit antrax dan sapi asing yang selama ini menjadi momok yang angker masyarakat.

Secara umum, Sapi Madura mempunyai beberapa keunggulan menyerupai :
Praktis dipelihara.
Praktis berbiak dimana saja.
Tahan terhadap aneka macam penyakit.
Tahan terhadap pakan kualitas rendah.

Dengan kelebihan-kelebihan tersebut , Sapi Madura banyak diminati oleh para peternak bahkan para peneliti dari Negara lain. Sudah banyak Sapi Madura dikirim ke tempat lain, apabila tidak diperhitungkan dengan baik, sanggup jadi populasi Sapi Madura di pulau Madura akan terkuras serta mengancam kemurnian ras-nya.

Penelitian untuk meningkatkan keunggulan Sapi Madura pun telah dilakukan. Pada tahun 1957 telah dicoba meningkatkan mutu genetik dengan menyilangkan Sapi Madura dengan Sapi Red Deen. Selain itu juga dilakukan program-program upgrading atau pengembangan genetik ternak dengan cara inseminasi. Salah satu kesannya ialah keturunan Sapi Madura yang disebut “Sapi Madrasin”, yaitu Sapi Madura yang dikawinsilangkan dengan Sapi Limousin, yang mempunyai beberapa keunggulan yaitu : mempunyai daya tahan fisik yang cukup berpengaruh dan kualitas daging yang sangat anggun Ada pula istilah “Sapi Madrali”, yaitu Sapi Madura yang dikawinsilangkan dengan “Sapi Australi” jenis Santa gertrudis.

Namun tak sanggup dipungkiri, dari waktu ke waktu ada kecenderungan menurunnya produktivitas Sapi Madura, atau terjadi pergeseran nilai (produktivitas) dari waktu ke waktu, yang hingga ketika ini belum diketahui dengan terang faktor penyebabnya.
Beberapa upaya telah dilakukan melalui seleksi calon pejantan, seleksi bibit, perbaikan mutu pakan, tatalaksana pemeliharaan dan penanganan faktor sosial ekonomi pemeliharaan. Pemerintah pun telah memberlakukan peraturan dimana sapi jenis lain dihentikan masuk pulau Madura. Sedangkan sapi Madura bebas diperdagangkan maupun dikembang biakan keluar di tempat lain, dengan jumlah yang dikontrol ketat.

Sapi dalam kehidupan masyarakat Madura, memang mempunyai tempat yang khusus. Jasanya terhadap para petani tidak sanggup dipandang sebelah mata. Tanah pertanian yang tandus tetap sanggup ditanami dengan proteksi Sapi. Alat transportasi yang sulit didapat dipedalaman Madura juga sanggup teratasi dengan tenaga sapi yang di padukan dengan pedati, yang di sebut dengan “Sapi Pajikaran”

Sapi Madura betina dengan kualitas anggun mempunyai tugas sebagai “ Sapi Pangorbi” ( induk betina ) untuk diambil anaknya (keturunannya). Sapi bagi petani juga merupakan investasi menyerupai tabungan yang gampang dijadikan uang pada ketika diperlukan.

Bukan hanya mempunyai tempat khusus di kehidupan para petani di Madura, Sapi Madura juga membawa dampak terhadap tradisi budaya yang memperlihatkan imbas positip terhadap kelestarian Sapi Madura ini. Sapi Madura berjenis kelamin jantan, dimanfaatkan sebagai “Sapi Kerapan”, sebagai potongan dari budaya tradisi pertanian ,yang nantinya menjadi salah satu aset pariwisata yang penting di tanah Madura.

Sedangkan untuk Sapi Madura berjenis kelamin betina, selain dijadikan “Sapi Pangorbi”, juga dijadikan “Sapi Phajangan” atau “Sapi Lotrengan” atau juga sebagai “Sapi Sono”. Sampai ketika ini “Sapi Sono” masih menjadi potongan dari tradisi petani di sumenep dan Pamekasan. Di tempat Sumenep pemeliharaan “ Sapi Sono” masih sanggup ditemukan di tempat Ganding , Batu putih , bluto dan Batang.

 Artikel Terkait :
Sapi Madura
Sapi Peranakan Ongole - PO
Sapi Brahman Cross
Sapi Angus
Sapi Hereford
Sapi Shorthorn
Sapi Limousin
Sapi Brahman
Sapi Simmental

Pohon Kelapa, Dari Daun Hingga Akar Ada Manfaatnya

Menjelang Idulfitri ada satu kuliner favorit yang sangat jarang ketinggalan dan selalu diburu para ibu yaitu Ketupat. Terbayang ketupat nikmat dengan lauk opor ayam kampung, hm hmmmm... sungguh suguhan hari raya yang mustahil dilewatkan. Bahan untuk menciptakan bungkus ketupat tentu sudah banyak yang tahu yaitu janur kelapa. Janur Kelapa atau daun kelapa yang bagus untuk materi ketupat yaitu daun pucuk atau daun yang masih muda. Inilah pola kegunaan pohon kelapa yang kita ambil gres dari daunnya belum dari bab lainnya. Berikut ulasan ihwal pohon kelapa yang sanggup dimanfaatkan mulai pucuk hingga akar.

Tanaman yang sanggup menyesuaikan diri dengan baik di area berpasir ibarat pantai ini mempunyai ciri-ciri umum yang gampang dikenali, antara lain : Pohon terdiri dari batang tunggal , akar berbentuk serabut, dengan struktur yang tebal dan berkayu, berkerumun membentuk bonggol. Batang pohon beruas-dan bila pohon sudah tua, ruas-ruas tersebut akan berkurang,Batang kelapa merupakan jenis kayu yg cukup besar lengan berkuasa , tapi sayangnya kurang baik untuk bangunan. Daun kelapa merupakan daun tunggal dengan pertulangan menyirip. Bunga beragam dan terletak pada rangkaian yang dilindungi oleh bractea, bunga terdiri dari bunga jantan dan betina.bunga betina terletak di pangkal karangan, sedangkan bunga jantan di bab yang jauh dari pangkal. Buah kelapa umumnya besar, dengan diameter sekitar 10cm-20 cm bahkan sanggup lebih. Warna buah kelapa terngantung dari jenis pohonnya ( sanggup berwarna kuning atau hijau), untuk buah yang sudah bau tanah akan berubah warna menjadi coklat.



Manfaat Air Kelapa

Dibandingkan asam amino yang terdapat di susu sapi, asam amino yang terkandung dalam air kelapa ternyata lebih tinggi. Sementara unsur karbon sanggup dijumpai dalam bentuk karbohidrat sederhana ibarat glukosa, sukrosa, fruktosa, sorbitol, inositol, dan lainnya. 

Begitu pula dengan unsur mikro dalam air kelapa berupa mineral yang diperlukan sebagai penganti ion tubuh. Oleh alasannya itu masuk akal jikalau sehabis minum kelapa muda badan kita terasa kembali segar. Jika diteliti lebih jauh, air kelapa ternyata juga mengandung bermacam-macam vitamin. Di antaranya vitamin C yang dominan, asam nikotinat, asam folat, asam pantotenat, biotin, serta riboflavin. Tak heran jikalau air kelapa juga dimanfaatkan sebagai materi pengobatan tradisional sekaligus kecantikan. Di samping itu, secara khusus, air kelapa kaya akan potasium (kalium). Selain mineral, air kelapa juga mengandung gula (bervariasi antara 1,7 hingga 2,6 persen) dan protein (0,07- 0,55 persen). Karena komposisi gizi yang demikian ini, maka air kelapa berpotensi dijadikan materi baku produk pangan.

Air kelapa juga sanggup dimanfaatkan untuk proses pembuatan minuman, jelly, alkohol, dektran, cuka, dan nata de coco. Pengembangan produk-produk kesehatan dan energi terbarukan sanggup menjadi salah satu sumber pertumbuhan utama dalam agribisnis berbasis kelapa untuk menggerakkan perekonomian pedesaan sekaligus meningkatkan pendapatan petani. Produk ibarat minyak kelapa murni (virgin coconut oil, VCO) dan biodiesel sanggup dikembangkan dalam skala kecil di pedesaan, bahkan pada tingkat rumah tangga.

VCO merupakan minyak yang dihasilkan melalui proses tertentu sedemikian rupa sehingga seasli mungkin ibarat keadaan alaminya dalam daging kelapa (virgin). Ini juga dimaksudkan untuk membedakannya dengan proses pengolahan minyak kelapa yang melalui tahapan pemurnian (refining) sehingga melibatkan materi kimia. Dengan demikian, VCO bebas materi kimia.





Akar kelapa merupakan akar serabut, tebal dan berkayu yang berkerumun membentuk bonggol. Bunganya merupakan bunga beragam dan buahnya berukuran besar dengan diameter kira-kira 10-20 cm. Buah kelapa berwarna hijau, kuning, dan ada yang berwarna orange. Air Kelapa Muda sangat baik untuk dikonsumsi, selain sanggup menghilangkan dahaga di dikala kehausan, air kelapa muda mempunyai banyak khasiat bagi kesehatan tubuh. Air buah nyiur ini ternyata punya khasiat dan nilai gizi yang luar biasa. Bukan hanya unsur makro berupa nitrogen dan karbon, tetapi juga unsur mikro yang sangat diperlukan badan ada di air kelapa. Unsur nitrogen di dalamnya berupa protein yang tersusun dari asam amino, ibarat alanin, sistin, arginin, alin, dan serin.

Jenis Jenis Kelapa

Kelapa Genjah
Kelapa genjah yaitu golongan kelapa yang mempunyai umur berbunga relative muda yaitu sekitar 4-5 tahun. Umur tumbuhan mencapai 50 tahun dengan masa produktif 25 tahun. Warna buah bervariasi , kuning, hijau dan jingga. Buah mempunyai ukuran kecil 1,5 kg – 2 kg, daging buah 0,5 kg dan air sekitar 200cc. Setiap butir kelapa menghasilkan kopra 150 gram perbutir dan minyak 68%.

Kelapa Gading
kelapa gading merupakan jenis kelapa genjah yang mempunyai buah berwarna kuning gading. Sebagian daun juga berwarna kuning. Tanaman ini berbuah pada umur 3 tahun.
Kelapa Raja : Kelapa raja merupakan jenis kelapa genjah yang mempunyai warna buah berwarna jingga hingga kuning emas. Pelepah daun dan pengecap tumbuhan berwarna kekuning-kuningan. Jenis kelapa ini berbuah 3-4 tahun. Dengan buah berbentuk lingkaran hingga lonjong


Kelapa Hijau (C.Viridis)
Kelapa hijau yaitu golongan kelapa yang mempunyai kulit buah berwarna hijau. Kelapa hijau termasuk golongan kelapa dalam. Memiliki pohon yang besar dan tinggi, serta buah berukuran besar. Biasanya buah kelapa hijau dipakai untuk upacara – upacara sesaji tradisional. Airnya sanggup dipakai untuk penawar racun, mengatasi muntah-muntah dan kepala pusing


Kelapa Merah (C.Rubecens)
Kelapa merah yaitu golongan kelapa yang mempunyai kulit buah berwarna merah atau cokelat. Jenis kelapa ini termasuk golongan kelapa dalam. Pohonnya mempunyai ukuran yang tinggi dan besar. Buah yang dihasilkan berbentuk lingkaran dan besar dan kandungan minyak cukup tinggi



Jadi yaitu sangat sempurna jikalau dalam gerakan kepanduan atau gerakan pramuka mengambil simbol tunas kelapa alasannya manfaat kelapa yang sanggup dimanfaatkan hampir semua bab tumbuhan ini. 


Batang pohon kelapa yang sudah sangat bau tanah sangat bagus buat materi bangunan yang mempunyai ketahanan bagus terhadap serangan rayap. Akar pohon kelapa sanggup dijadikan kayu bakar atau dijadikan ornamen hiasan. Batok kelapa sanggup dimanfaatkan sebagai arang, atau juga dibentuk aneka macam macam produk kerajinan tangan. Bagaimana dengan buahnya, manfaat buahnya sangat banyak selain tentu saja buat bumbu masakan dengan diambil santannya. Buahnya sanggup diambil minyaknya untuk dipakai sebagai minyak goreng.

Sabut kelapanya sanggup dimanfaatkan sebagai materi bakar dan sebagian dipakai untuk adonan pakan (cocopeat) dan juga untuk media tanam sebagai adonan pembuatan kompos.

Baca Juga:

Tips Cara Merawat Dan Memelihara Pedet

Manajemen pemeliharaan pedet merupakan salah satu bab dari proses penciptaan bibit sapi yang bermutu. Untuk itu maka sangat diharapkan penanganan yang benar mulai dari sapi itu dilahirkan hingga mencapai usia sapi dara. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan diantaranya :

Pedet Limosin

I. Penanganan Pedet pada ketika lahir
Bersihkan semua lendir yang ada dimulut dan hidung harus dibersihkan demikian pula yang ada dalam tubuhnya memakai handuk yang bersih.
Buat pernapasan buatan bila pedet tidak bisa bernapas.
Potong tali pusarnya sepanjang 10 cm dan diolesi dengan iodin untuk mencegah benjol kemudian diikat.
Berikan jerami kering sebagai alas.
Beri colostrum secepatnya paling lambat 30 menit sesudah lahir.

II. Pemberian Pakan Anak Sapi / Pedet
Pedet yang terdapat di BET semaksimal mungkin mendapat asupan nutrisi yang optimal. Nutrisi yang baik ketika pedet akan memperlihatkan nilai nyata ketika lepas sapih, dara dan siap jadi bibit yang prima. Sehingga produktivitas yang optimal sanggup dicapai. Pedet yang lahir dalam kondisi sehat serta induk sehat di satukan dalam sangkar bersama dengan induk dengan diberi sekat semoga pergerakan pedet terbatas. Diharapkan pedet mendapat susu secara ad libitum, sehingga nutrisinya terpenuhi.
Selain itu pedet sanggup mulai mengenal pakan yang dikonsumsi induk yang kelak akan menjadi pakan hariannya pedet tersebut sesudah lepas sapih. Perlakuan ini haruslah dalam pengawasan yang baik sehingga sanggup mengurangi kecelakaan baik pada pedet atau induk.
Bagi pedet yang sakit, pedet dipisah dari induk dan dalam perawatan hingga sembuh sehingga pedet siap kembali di satukan dengan induk atau induk lain yang masih menyusui. Selama pedet dalam perawatan susu diberikan oleh petugas sesuai dengan umur dan berat badan.

a. Proses Pencernaan Pada Sapi Pedet.

Untuk sanggup melakukan jadwal pertolongan pakan pada pedet, ada baiknya kita harus memahami dulu susunan dan perkembangan alat pencernaan anak sapi. Perkembangan alat pencernaan ini yang akan menuntun bagaimana langkah-langkah pertolongan pakan yang benar.

Sejak lahir anak sapi telah memiliki 4 bab perut, yaitu : Rumen (perut handuk), Retikulum (perut jala), Omasum (perut buku) dan Abomasum (perut sejati). Pada awalnya ketika sapi itu lahir hanya abomasum yang telah berfungsi, kapasitas abomasum sekitar 60 % dan menjadi 8 % bila nantinya telah dewasa. Sebaliknya untuk rumen semula 25 % menjelma 80 % ketika dewasa. Waktu kecil pedet hanya akan mengkonsumsi air susu bertahap dan secara bertahap anak sapi akan mengkonsumsi calf starter (konsentrat untuk awal pertumbuhan yang padat akan gizi, rendah serat berangasan dan bertekstur lembut) dan selanjutnya mencar ilmu menkonsumsi rumput. Pada ketika kecil, alat pencernaan berfungsi ibarat mirip binatang monogastrik.

Pada ketika pedet air susu yang diminum akan eksklusif disalurkan ke abomasum, berkat adanya akses yang disebut “Oeshopageal groove”. Saluran ini akan menutupi bila pedet meminum air susu, sehingga susu tidak jatuh ke dalam rumen. Bila ada pakan pada baik konsentrat atau rumput, akses tersebut akan tetap membuka, sehingga pakan padat jatuh ke rumen. Proses membuka dan menutupnya akses ini mengikuti pergerakan refleks. Semakin besar pedet, maka gerakan reflek ini semakin menghilang. Selama 4 ahad pertama sesungguhnya pedet hanya bisa mengkonsumsi pakan dalam bentuk cair.

Zat masakan atau masakan yang sanggup dicerna pada ketika pedet yaitu : protein air susu casein), lemak susu atau lemak binatang lainnya, gula-gula susu (laktosa, glukosa), vitamin dan mineral. Ia bisa memanfaatkan lemak terutama lemak jenuh ibarat lemak susu, lemak hewan, namun kurang sanggup memanfaatkan lemak tak jenuh contohnya minyak jagung atau kedelai. Sejak umur 2 ahad sapi pedet sanggup mencerna pati-patian, sesudah itu secra cepat akan diikuti kemampuan untuk mencerna karbohidrat lainnya (namun tetap tergantung pada perkembangan rumen). Vitamin yang dibutuhkan pada ketika pedet yaitu vitamin A, D dan E. Pada ketika lahir vitamin-vitamin tersebut masih sangat sedikit yang terkandung di dalam kolostrum sehingga perlu diinjeksi ketiga vitamin itu pada ketika gres lahir.

Dalam kondisi normal, perkembangan lat pencernaan dimulai semenjak umur 2 minggu. Populasi mikroba rumennya mulai berkembang sesudah pedet mengkonsumsi pakan kering. Semakin besar pedet maka ia akan mencoba mengkonsumsi banyak sekali jenis pakan dan akan menggertak komponen perutnya berkembang dan mengalami modifikasi fungsi. Anak sapi / pedet dibentuk sedikit lapar, semoga cepat terangsang mencar ilmu makan padatan (calf starter). Pedet yang gres lahir memiliki sedikit cadangan masakan dalam tubuhnya. Bila pertolongan masakan sedikit dibatasi (dikurangi), akan memperlihatkan kesempatan pedet mengikuti keadaan terhadap perubahan kondisi pakan, tanpa terlalu banyak mengalami stress/cekaman.

Tahap mencapai alat pencernaan sapi bakir balig cukup akal umunya pada umur 8 minggu, namu pada umur 8 ahad kapasitas rumen masih kecil, sehingga pedet belum sanggup mencerna/memanfaatkan rumput atau masakan berangasan lainnya secar maksimal.

Umur mencapai tahapan ini sangat dipengaruhi oleh tipe pakannya ( yaitu berapa usang dan banyak air susu diberikan, serta kapan mulai diperkenalkan pakan kering). Setelah disapih, pedet akan bisa memanfaatkan protein vegetal dan sesudah penyapihan perkembangan alat pencernaan sangat cepat.

b. Jenis-jenis Bahan Pakan Anak Sapi / Pedet

Jenis materi pakan untuk anak sapi sanggup digolongkan menjadi 2 yaitu:

- Pakan cair/likuid : kolostrum, air susu normal, milk replacer.

- Pakan padat/kering : konsentrat pemula (calf starter).

Agar pertolongan setiap pakan tepat waktu dan tepat jumlah, maka karakteristik nutrisi setiap pakan untuk pedet perlu diketahui sebelumnya.

b. 1 Kolostrum

Kolostrum yaitu air susu yang dikeluarkan dari ambing sapi yang gres melahirkan, berwarna kekunig-kuningan dan lebih kental dari air susu normal.

Komposisi kolostrum :
Kolostrum lebih banyak mengandung energi, 6X lebih banyak kandungan proteinnya, 100X untuk vitamin A dan 3X lebih kaya akan mineral dibanding air susu normal.
Mengandung enzym yang bisa menggertak sel-sel dalam alat pencernaan pedet supaya secepatnya sanggup berfungsi (mengeluarkan enzim pencernaan).
Kolostrum mengandung sedikit laktosa sehingga mengurangi resiko diare.
Mengandung inhibitor trypsin, sehingga antibodi sanggup diserap dalam bentuk protein.
Kolostrum kaya akan zat antibodi yang berfungsi melindungi pedet yang gres lahir dari penyakit infeksi.
Kolostrum sanggup juga menghambat perkembangan basil E. coli dalam usus pedet (karena mengandung laktoferin) dalam waktu 24 jam pertama.

Mutu Kolostrum :

Warna dan kekentalannya membuktikan kualitasnya (kental dan lebih kekuning-kuningan akan lebih baik, alasannya yaitu kaya akan imonoglobulin). Kualitas kolostrum akan rendah apabila : Lama kering induk bunting, kurang dari 3 – 4 minggu, sapi terus diperah hingga ketika melahirkan. Sapi induk terlalu muda, ambing dan puting susu tidak segera dibersihkan ketika melahirkan maupun ketika akan diperah.

b .2 Milk Replacer atau Pengganti Air Susu (PAS)

Pada fase pertolongan susu untuk pedet, air susu sapi orisinil sanggup diganti memakai Milk Replacer/PAS. Milk Replacer yang baik kualitasnya sanggup memperlihatkan pertambahan bobot tubuh yang sama dengan bila diberi air susu hingga umur 4 minggu. Namun kadang kala pertolongan milk replacer menyebabkan sapi lambat bakir balig cukup akal kelamin dan sering menyebabkan pedet kegemukan. Milk replacer yang baik dibentuk dari materi baku yang berasal dari produk air susu yang baik ibarat ; susu skim, whey, lemak susu dan serealia dalam jumlah terbatas. Milk replacer sebaiknya diberikan pada ketika pedet berusia antara 3 – 5 ahad dan jangan diberikan kepada pedet yang berusia kurang dari 2 minggu. Pedet yang berusia kurang dari 2 ahad belum bisa mencerna pati-patian dan protein selain casein (protein susu).

Milk replacer yang baik memiliki standar komposisi sebagi berikut :

Protein 20%, lemak 12%, serat kurang dari 0.25% dan juga mengandung antibiotik untuk mencegah diare. Selain antibiotik juga sanggup memperlihatkan faedah dalam nafsu makan, kehalusan bulu yang halus, pertambhan bobot tubuh dan efisien penggunaan pakan. Anti biotik yang sering dipakai yaitu Klortetrasiklin dan oksitetrasiklin. Frekuensi pertolongan sama dengan pertolongan air susu harus lebih dari 1X dalam 1 hari dan yang terpenting harus teratur waktu dan jumlahnya.



III. Manajemen Pemeliharaan Pedet Baru Lahir dan Pemberian kolostrum.

Pemeliharaan pedet harus memerlukan perhatian yang khusus, berbeda dengan pemeliharaan sapi ternak dewasa, terutama dalam penanganan mulai kelahiran hingga pertolongan pakan dan penanganan penyakit selama masa pertumbuhannya.

a. Manajemen Pemberian Kolostrum 1 – 4 hari Pasca Kelahiran.

- Segera bersihkan ambing dan puting induk pasca melahirkan dengan memakai air hangat.

- Usahakan pedet sanggup segera ( dalam waktu kurang dari 15 – 30 menit ) menyusu pada induknya (induk dan pedet jangan dipisah dulu, semoga pedet sanggup eksklusif menyusu pada induknya. Selain itu dengan menyusu, akan merangsang sekresi oksitosin yang menggertak pergerakan uterus, sehingga kotoran yang ada dalam uterus induk sesudah melahirkan sanggup dibersihkan.

- Bila pedet tidak sanggup menyusu pada induknya maka di perah kolostrum dari induk sebanyak 1 liter.

- Berikan segera ke pedet dalam waktu 15 – 30 menit.

- Berikan kembali kolostrum dalam 2X pertolongan berikutnya masing-masing 2 liter/pemberian dalam waktu 12 – 24 jam berikutnya semenjak lahir.

- Kapasitas normal pedet yang gres lahir yaitu 1 liter, dengan demikian kolostrum tidak sanggup diberikan secara sekaligus, perlu dilakukan beberapa kali dalam sehari.

- Untuk hari-hari berikutnya, selama 3 hari berikutnya, berikan kolostrum 4 – 6 liter/hari dalam 3 kali pertolongan (1.5 – 2 liter /pemberian).

- Kualitas kolostrum memilih konsumsi antibodi pedet dalam darahnya, bila kurang memadai peluang hidup 30 % dan bila baik sanggup menjadi 95 %.



b. Manajemen Pemberian Susu 4 hari – 12 ahad (penyapihan)

- Pemberian susu pasca kolostrum sanggup dimulai semenjak pedet berumur 3 – 4 hari.

- Pemberiannya perlu dibatasi berkisar 8 – 10 % bobot tubuh pedet. Misalnya pedet bobot badannya 50 kg, maka air susu yang diberikan 4 – 5 liter/ekor/hari.

- Pemberian susu diberikan secara bertahap dalam 1 hari 2 – 3 kali pemberian.

- Jumlah air susu yang diberikan akan terus meningkat hingga menginjak usia 2 bulan (8 minggu) diadaptasi bobot tubuh sapi dan akan terus menurun hingga ke fase penyapihan di usia 3 bulan (12 minggu). (dapat dilihat di tabel pemeliharaan pedet).

- Hindari pertolongan susu berlebih dan berganti-ganti waktu secara mendadak. Over feeding akan memperlambat penyapihan dan akan mengurangi konsumsi materi kering dan akan menyebabkan diare.

- Jangan memperlihatkan air susu yang mengandung darah dari induk yang terkena benjol (suhu tubuhnya meningkat).

c. Manajemen Pemberian Pakan Awal/Pemula (Calf Starter)

Pemberian calf starter sanggup dimulai semenjak pedet 2 – 3 ahad (fase pengenalan). Pemberian calf starter ditujukan untuk membiasakan pedet sanggup mengkonsumsi pakan padat dan sanggup mempercepat proses penyapihan hingga usia 4 minggu. Tetapi untuk sapi – sapi calon bibit dan donor penyapihan dini kurang diharapkan.

Penyapihan (penghentian pertolongan air susu) sanggup dilakukan apabila pedet telah bisa mengkonsumsi konsetrat calf starter 0.5 – 0.7 kg kg/ekor/hari atau pada bobot pedet 60 kg atau sekitar umur 1 – 2 bulan. Tolak ukur kualitas calf starter yang baik yaitu sanggup memperlihatkan pertambahan bobot tubuh 0.5 kg/hari dalam kurun waktu 8 minggu. Kualitas calf starter yang dipersyaratkan : Protein Kasar 18 – 20%, TDN 75 – 80%, Ca dan P, 2 banding 1, kondisi segar, palatable, craked.

d. Manajemen Pemberian Pakan Hijauan

Pemberian hijauan kepada pedet yang masih menyusu, hanya untuk diperkenalkan saja guna merangsang pertumbuhan rumen. Hijauan tersebut sesungguhnya belum sanggup dicerna secara tepat dan belum memberi andil dalam memasok zat makanan.

· Perkenalkan pertolongan hay/rumput semenjak pedet berumur 2 – 3 minggu. Berikan rumput yang berkualitas baik yang bertekstur halus.

· Jangan memperlihatkan silase pada pedet (sering berjamur), selain itu pedet belum bisa memanfaatkan asam dan NPN yang banyak terdapat dalam silase.

· Konsumsi hijauan harus mulai banyak sesudah memasuki fase penyapihan.
(Sumber: Balai Embrio Ternak)
 Artikel Terkait :
Sapi Madura
Sapi Peranakan Ongole - PO
Sapi Brahman Cross
Sapi Angus
Sapi Hereford
Sapi Shorthorn
Sapi Limousin
Sapi Brahman
Sapi Simmental

Cara Menanam Dan Merawat Rumput Raja (King Grass)

Rumput raja yaitu jenis rumput gres yang belum banyak dikenal, yang merupakan hasil persilangan antara pennisetum purpereum (rumput gajah) dengan pennisetum tydoides, rumput ini gampang ditanam, sanggup tumbuh dari dataran rendah hingga dataran tinggi, menyukai tanah subur dan curah hujan yang merata sepanjang tahun. Produksi rumput ini jauh lebih tinggi dibandingkan rumput lainnya.

Pengolahan tanah
Pada prinsipnya pengolahan tanah sama mirip pengolahan rumput gajah atau rerumputan unggul lainnya yaitu:
Tanah dibajak/dicangkul 1-2 kali kemudian diratakan
Tanah dibersihkan dari sisa-sisa tumbuhan dan gulma
Pembuatan parit/lubang tanaman

Bibit tanaman
Penanaman rumput gajah sanggup dilakukan dengan stek maupun sobekan rumput stek terlebih dahulu dipotong-potong sepanjang 25-30 cm atau paling sedikit terdiri dari dua mata. Sedangkan kalau memakai sobekan rumpun anak dipilih rumpun muda yang tingginya 20-25 cm. Kebutuhan bibit per hektar dengan jarak tanam 1 x 1 m yaitu sebanyak 10.000 stek
atau rumpun. Waktu tanam yang baik yaitu pada awal hingga pertengahan animo hujan, sehingga pada animo kemarau nanti akan tumbuhan sudah dalam dan cukup kuat. Pada penanaman dengan stek harus diperhatikan. Mata tunas jangan hingga terbalik alasannya yaitu akan menghipnotis pertumbuhan tanaman. Stek sanggup pribadi ditancapkan setengahnya ke dalam tanah dengan tegak lurus atau miring serta jarak tanam 1 x 1 m. Untuk penanaman dengan sobekan rumpun, terlebih dahulu dibentuk lobang sedalam 20 cm. Pada tanah miring tanah tidak perlu diolah, cukup dibentuk lubang-lubang berdasarkan kontur tanahnya sedemikian rupa sehingga sekaligus sanggup berfungsi ganda sebagai penahan erosi. Jarak tanam dalam baris untuk tanah miring dianjurkan 50 cm dan jarak antar baris yaitu 1 meter.

Pemupukan
Pemupukan pertama dilakukan pada waktu pengolahan (perataan) tanah yaitu dengan memakai 10 ton pupuk kandang/ha, 50 kg kcl dan 50 kg sp36/ha. Pemupukan selanjutnya dilakukan sehabis tiga kali pemotongan dengan takaran yang sama. Disamping pupuk-pupuk diatas, urea jga diberikan pada waktu tumbuhan berumur 2 ahad dan setiap final potong dengan takaran 50 kg/ha.

Pemeliharaan dan waktu potong
Tanaman rumput raja memerlukan pemeliharaan yang teratur untuk memperoleh hasil ayng tinggi dan pertumbuhan yang cepat.
Untuk itu perlu dilakukan penyiangan terhadap gulma biar tidak terjadi persaingan. Pada waktu penyiangan perlu diadakan penggemburan tanha dan pembumbunan disekitar rumpun tanaman. Pemotongan pertama sanggup dilakukan pada umur tumbuhan 2-3 bulan sebagai potong paksa. Hal ini bertujuan untuk menyamakan pertumbuhan dan merangsang pertumbuhan jumlah anakan. Pemotongan berikutnya dilakukan sekali setiap 6 minggu, kecuali pada waktu animo kemarah waktu potong sebaiknya diperpanjang. Tinggi pemotongan 10-15 cm dari permukaan tanah. Hindari pemotongan yang terlalu tinggi alasannya yaitu akan banyak sisa batang yang mengayu (keras). Dmeikian juga jangan dipotong terlalu pendek, alasannya yaitu akan mengurangi mata atau tunas muda yang tumbuh.

Produksi hijauan
Produksi hijauan rumput raja dibandingkan dengan rumput gajah cv, hawaii dan cv afrika dengan interval potong 6 ahad terlihat dalam tabel dibawah ini:
Jenis rumput produksi Prosentase perbandinganbatang dan daun Hijauan segar
(ton/ha/thn)
Bahan kering
(ton/ha/thn)
Hijauan segar Bahan kering
Rumput raja 1076 110 48:52 32:68
r. gajah cv-hawaii 525 63 59:41 64:36
r. gajah cv-afrika 376 40 44:56 44:56
Dari tabel disamping terlihat bahwa produksi rumput raja yaitu dua kali lebih tinggi dari rumput gajah cv-hawaii, sedangkan
dengan rumput gajah cv-afrika (berbunga) yaitu tiga kali lebih tinggi. Dari persentase berat daun juga lebih besar, jadi lebih
menguntungkan.
Kualitas/mutu hijauan
Mutu hijauahn rumput raja dibandingkan dengan gajah cv-hawaii dan gajah cv-afrika dengan interval potong 6 ahad tertera
pada tabel berikut:
Kandungan zat makanan (%)
Jenis rumput
Protein berangasan lemak NDF bubuk ca P
Rumput raja 13.5 3.5 59.7 18.6 0.37 0.35
r. gajah cv-hawaii 12.3 2.4 64.2 10.1 0.24 0.39
r. gajah cv-afrika 13.5 3.4 64.2 15.8 0.31 0.37
Dari tabel tersebut diatas, pada umumnya mutu hijauan rumput raja lebih baik dari pada rumput lainnya. Yang hampir ibarat yaitu rumput gajah cv afrika, tetapi produksi hijauan tiga kali lebih rendah dari rumput king grass.

Daya tampung
Kebutuhan ternak sapi akan hujauan segar berdasarkan asumsi aksar yaitu 10% dari berat tubuh per hari per ekor. Apabila berat seekor sapi perah 600 kg, maka kebutuhan hijauan per hari yaitu 60 kg, jadi kebutuhan akan hijauan per tahun 365 x 80 kg = 21,9 ton. Berdasarkan perhitungan tersebut berarti rumput raja sanggup menampung 49 ekor sapi perah / ha / tahun secara potong angkut.

Mengenal Penyakit Lisan Dan Kuku Pada Sapi Yang Berbahaya

Apa Yang Disebut Penyakit Mulut dan Kuku (PMK)?

Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yaitu salah satu Penyakit Mulut penyakit menular pada sapi, kerbau, babi, kambing, rusa ,domba dan binatang berkuku genap dan Kuku lainnya ibarat gajah, mencit, tikus, dan babi hutan.
Sinonim : Aphthae epizooticae, Foot and mouth disease (FMD)
Penyakit ekspresi dan kuku pertama kali ditemukan di italia pada tahun 1514, yang selanjutnya menyebar ke Asia, Amerika Utara dan Selatan dan Afrika Selatan.

Etiologi
Penyakit ekspresi dan kuku disebabkan oleh picorna virus.

Hospes
Penyakit Penyakit ekspresi dan kuku ini sanggup menyerang pada golongan ruminansia ibarat sapi kerbau kambing domba dan juga babi.

picorna virus penyebab PMK
Patogenesis
Cara penularan penyakit ekspresi dan kuku yaitu melalui udara secara aerosol sehingga sanggup menyerang sapi pada jalan masuk pernafasan. Dan sanggup juga melalui kontak pribadi dengan binatang ekresi dan sekresi dari binatang yang menderita penyakit ekspresi dan kuku.
Penyakit ini dibagi menjadi 3 macam bentuk
Bentuk dermostomatitis yang hening (benigna)
Bentuk inrmadiate toxic dengan penyakit yang lebih berat
Bentuk ganas(malignant) dengan perubahan pada otot janung dan sklelet


Gejala klinis
Gejala yang ditimbulkan bervariasi tergantung pada kondisi dan factor virulensi dari Penyakit ekspresi dan kuku tersebut.
Gejala klinis yang mula mula terlihat antara lain suhu badan meningkat dan akan terlihat terang pada sapi yang masih muda. Kenaikan ini tanggapan dari fase viremia dari virus picorna virus. Dan biasanya suhu tersebut akan turun sehabis terbentuknya lepuh-lepuh.
Lepuh-lepuh tersebut sanggup ditemukan didalam ekspresi sehingga menyebabkan meningkatnya saliva dalam ekspresi sehingga terbentuk busa disekitar bibir.
Lepuh tersebut juga sanggup ditemukan pada ambing yang menyebabkan produksi susu turun dan kadang sanggup menyebabkan keguguran.
Pada tracak biasanya lepuh terjadi bersamaan dengan proses yang terjadi didalam mulut. Lepuh yang terjadi menyebabkan rasa sakit atau nyeri pada binatang yang menderita, sehingga menyebabkan binatang tersebutmalas bergerak dan hanya mau berbaring.
Kesembuhan dari lesi yang tidak mengalami komplikasi akan berlangsung dengan cepat berkisar antara 1-2minggu, namun apabila ada bisul skunder maka kesembuhan akan tertunda.

 lesi mulut

lesi pada tracak


Diagnosis
Diagnosis dari penyakit ekspresi dan kuku didasarkan pada tanda-tanda klinis yang ditimbulkan. Selain itu dilakukan koleksi sampel pada binatang yang menderita untuk diperiksa dilaboratorium.
Sampel isolasi sanggup diambil melalui cairan lepuh, keropeng bekas lepuh, dan sampel darah.

Diferensial diagnosa
Diferensial diagnose atau diagnose banding dari penyakit ekspresi dan kuku antara lain
Vesicular stomatitis
Exanthema vesicular pada babi
Swine vesicular disease (SVD)
Penyakit sampar pada sapi
Bovine Viral Diarrhea Virus - Mucosal Disease (BVDV-MD)
Jembrana

Pada kambing dan domba : penyakit virus contagious ecthyma dan orf

Pengendalian dan pencegahan
Untuk mengendalikan penyakit ini sanggup dilakukan vaksinasi, tergantung pada keadaan setempat

Artikel Terkait :
Penyakit Akibat Percampuran Domba dg Sapi
Sapi Madura
Sapi Peranakan Ongole - PO
Sapi Brahman Cross
Sapi Angus
Sapi Hereford
Sapi Shorthorn
Sapi Limousin
Sapi Brahman
Sapi Simmental

Teknik Dan Cara Inseminasi Buatan Pada Ayam

IB (Inseminasi Buatan) pada unggas khususnya ayam. 
 
Peralatannya sanggup memakai alat-alat yang ada disekitar kita, sedang cara/tekniknya mudah. Kesulitan dalam praktek IB ialah cara mengeluarkan sperma dari pejantan. Kesulitan ini disebabkan lantaran peternak belum terbiasa, sehingga perlu berlatih.

Manfaat Inseminasi Buatan :
  • Penggunaan pejantan lebih efisien
  • Mempercepat produksi telur tetas
  • Mempercepat produksi anak ayam umur sehari (DOC)
  • Sebagai sarana untuk meningkatkan mutu genetic
  • Memungkinkan dilakukan persilangan dengan ayam lain

Alat dan materi untuk IB
  • Spuit 1 ml
  • Tabung pengencer
  • Tabung penampung sperma
  • Nacl fisiologis 0,9%
  • Kain/tisu


Persiapan

  • Mempersiapkan alat dan materi yang diharapkan :
Alat suntik (spuit), tabung penampung sperma, tabung pengencer, nacl fisiologis 0,9% (pengencer sperma), kain lap atau tissu. Alat dan materi ini sanggup dibeli diapotik terdekat dan setiap kali dipakai dalam keadaan steril (dicuci dengan air mendidih).
  • Mempersiapkan materi induk dan pejantan :
Induk :
  • Minimal sudah mengalami periode peneluran pertama.
  • Mempunyai produksi tinggi dan berasal dari tertua yang berproduksi tinggi.
  • Induk tersebut sedang berproduksi.
  • Pemeliharaan induk sebaiknya dalam sangkar batere individu.
Pejantan :
  • Berasal dari tertua dan memiliki produksi tinggi.
  • Umur 1-1,5 tahun.
  • Pejantan harus dilatih hingga terbiasa spermanya (kurang lebih 7 hari).
  • Tanda pejantanyang sudah terlatih, begitu dilakukan pengelusan ekornya pribadi terangkat.
  • Pemeliharaan pejantan tidak dicampur dengan induk.

Pengambilan Sperma
  • Dilakukan pada siang hari sekitar jam 15.00 wib
  • Pengambilan sperma dilakukan 2 orang, dimana 1 orang memegang ayam dan 1 orang bertugas mengambil sperma.
  • Bersihkan kotoran yang melekat dianus dan sekitarnya.
  • Rangsang pejantan dengan mengelus pecahan punggung dari bawah ke leher kea rah ekor dan dari bawah anus kearah ekor, lakukan 5-7 kali.
  • Tekan pangkal ekor dengan posisi tangan dari atas hingga keluar spermanya, lalu tamping sperma dalam tabung. Pengambilan sperma sanggup dilakukan 3-5 kali dalam seminggu.
  • Encerkan sperma dengan Nacl fisiollogis 0,9% dengan perbandingan 1:6 hingga 1:10
  • Caranya: sedot Nacl fisiologis dengan spuit sesuai derajat pengencerannya, masukkan kedalam tabung. Ambil seperlunya Nacl tersebut, masukkan ke dalam tabung yang sudah berisi sperma (tabung penampung) goyangkan secara perlahan hingga tercampur.
  • Kemudian sisa Nacl dimasukkan lagi ke dalam tabung tersebut dan digoyangkan hingga tercampur. Umur sperma yang telah diencerkan kurang lebih 30 menit. Hindarkan sperma dari sinar matahri langsung.
  • Masukkan/sedot sperma yang telah diencerkan dengan spuit /alat suntik. Setelah sperma masuk ke dalam alat suntik maka sperma tersebut siap diinseminasikan.

PELAKSANAAN INSEMINASI BUATAN
  • Siapkan induk ayam yang akan diinseminasikan.
  • Bersihkan kotoran yang melekat dianus dan sekitarnya.
  • Pelaksanaan Inseminasi Buatan (IB) dilakukan 2 orang, dimana 1 orang memegang ayam dan 1 orang melakukan IB.
  • Tekan pecahan badan dibawah anus hingga terlihat susukan reproduksi (sebelah kiri) dan susukan kotoran (sebelah kanan).
  • Masukkan/suntikkan sperma yang sudah diencerkan dengan spuit secara perlahan ke dalam susukan telur sedalam kurang lebih 2 cm. pada waktu akan dilakukan penyuntikkan aksentuasi pecahan bawag badan dilepaskan, bersamaan dengan itu penyuntikkan dilakukan. Tiap unduk butuhkan sperma 1-2 ml.
  • Untuk mendapat hasil yang baik, sebaiknya IB diulang 3 hari sesudah IB yang sebelumnya.

PENGAMBILAN TELUR
  • Pengambilan telur tetas dimulai pada hari kedua (telur yang pertama tidak digunakan).
  • Penyimpanan telur tetas maksimal 10 hari.
  • Cara meletakkan telur tetas, pecahan tumpul (rongga udara) berada diatas.
  • Selanjutnya dilakukan penetasan sesuai prosedur.

(Sumber: Litbang Pertanian)
Artikel Lainnya: