Kabar Gembira Buat kamu yang ga sengaja kunjungi Blog ini !!!

jarang-jarang kamu bisa nemuin Harga SOUVENIR se Murahini..

karena ini kami buat sengaja buat kamu yang ga sengaja berkunjung ke Blog kami dengan ulasan kami selain dari ulasan souvenir

Nah buat kamu yang tertarik dengan Harga-harga souvenir kami, bisa langsung hubungi whatsapp kami di 081296650889 atau 081382658900

caranya screenshoot atau sertakan link url souvenir yang kamu minati pada blog ini, kirimkan kepada kami di nomer yang sudah tertera dia atas

tanpa screenshoot atau link blog kami, kemungkinan kami akan memberikan harga jual yang ada pada toko kami yang cenderung lebih tinggi tentunya

Kamis, 31 Januari 2019

Sapi Madura, Sapi Kerapan Dan Pembibitan

 Pulau Madura ialah salah satu tempat di Indonesia yang mempunyai Sapi Ras Murni Indonesia SAPI MADURA, Sapi Kerapan dan Pembibitan
Pulau Madura ialah salah satu tempat di Indonesia yang mempunyai Sapi Ras Murni Indonesia. Sapi ini berkembang pesat di Pulau Madura serta pulau-pulau sekitarnya menyerupai Pulau Sapudi, yang merupakan pulau yang populer dengan bibit-bibit Sapi Madura kualitas unggul.
Sapi Madura ialah sapi potong lokal orisinil Indonesia hasil persilangan antara banteng dengan bos indicus atau sapi Zebu yang secara genetik mempunyai sifat toleran terhadap iklim panas dan lingkungan marginal serta tahan terhadap serangan penyakit.
Ada dua pendapat mengenai asal-usul Sapi Madura. Pendapat pertama, Sapi Madura ialah persilangan antara Bos sondaicus (yang menurunkan ciri-ciri sapi berpunuk) dengan Bos indicus (yang memperlihatkan warna pada bulu). Pendapat kedua disimpulkan oleh Popescu dan Smith (1998), yang menyatakan bahwa Sapi Madura merupakan hasil perkawinan silang antara indukan Bos taurus atau Bos javanicus dengan pejantan Bos indicus. Hal ini ditunjukkan dengan kemiripan Sapi Madura dengan Bos taurus, kecuali pada kromosom Y-nya yang menyerupai dengan Bos indicus.

Ciri-ciri umum fisik Sapi Madura ialah sbb: :
Baik jantan ataupun betina sama-sama berwarna merah bata.
Paha belakang berwarna putih.
Kaki depan berwarna merah muda.
Tanduk pendek beragam. Pada betina kecil dan pendek berukuran 10 cm, sedangkanpada jantannya berukuran 15-20 cm.
Panjang tubuh menyerupai Sapi Bali tetapi mempunyai punuk walaupun berukuran kecil.

Dengan posisinya sebagai ras murni sapi Indonesia, kemurnian dari Sapi Madura memang harus dipertahankan, alasannya ialah merupakan salah satu kekayaan plasma nutfah Indonesia. Plasma nutfah ialah substansi pembawa sifat keturunan yang sanggup berupa organ utuh atau potongan dari flora atau binatang serta jasad renik. Plasma nutfah merupakan kekayaan alam yang sangat berharga bagi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk mendukung pembangunan nasional.

Peraturan wacana Pelestarian Sapi Madura telah dikeluarkan semenjak zaman kolonial Belanda, tertuang dalam staatsblad (lembaran negara) No. 226/1923 dan No. 57/1934, serta No. 115/1937. Tahun 1934 pemerintah juga telah memutuskan bahwa Sapi Madura seragam dalam bentuk dan warna. Bahkan pada pasal 13a Undang-undang No. 6/1967, telah ditetapkan wacana pokok-pokok peternakan dan kesehatan hewan. Yang merupakan upaya untuk mempertahankan populasi, menjaga bentuk,warna kulit, serta meningkatkan kualitas produksi Sapi Madura. Dengan kebijakan ini diharapkan pula sanggup mencegah tersebarnya penularan jenis penyakit antrax dan sapi asing yang selama ini menjadi momok yang angker masyarakat.

Secara umum, Sapi Madura mempunyai beberapa keunggulan menyerupai :
Praktis dipelihara.
Praktis berbiak dimana saja.
Tahan terhadap aneka macam penyakit.
Tahan terhadap pakan kualitas rendah.

Dengan kelebihan-kelebihan tersebut , Sapi Madura banyak diminati oleh para peternak bahkan para peneliti dari Negara lain. Sudah banyak Sapi Madura dikirim ke tempat lain, apabila tidak diperhitungkan dengan baik, sanggup jadi populasi Sapi Madura di pulau Madura akan terkuras serta mengancam kemurnian ras-nya.

Penelitian untuk meningkatkan keunggulan Sapi Madura pun telah dilakukan. Pada tahun 1957 telah dicoba meningkatkan mutu genetik dengan menyilangkan Sapi Madura dengan Sapi Red Deen. Selain itu juga dilakukan program-program upgrading atau pengembangan genetik ternak dengan cara inseminasi. Salah satu kesannya ialah keturunan Sapi Madura yang disebut “Sapi Madrasin”, yaitu Sapi Madura yang dikawinsilangkan dengan Sapi Limousin, yang mempunyai beberapa keunggulan yaitu : mempunyai daya tahan fisik yang cukup berpengaruh dan kualitas daging yang sangat anggun Ada pula istilah “Sapi Madrali”, yaitu Sapi Madura yang dikawinsilangkan dengan “Sapi Australi” jenis Santa gertrudis.

Namun tak sanggup dipungkiri, dari waktu ke waktu ada kecenderungan menurunnya produktivitas Sapi Madura, atau terjadi pergeseran nilai (produktivitas) dari waktu ke waktu, yang hingga ketika ini belum diketahui dengan terang faktor penyebabnya.
Beberapa upaya telah dilakukan melalui seleksi calon pejantan, seleksi bibit, perbaikan mutu pakan, tatalaksana pemeliharaan dan penanganan faktor sosial ekonomi pemeliharaan. Pemerintah pun telah memberlakukan peraturan dimana sapi jenis lain dihentikan masuk pulau Madura. Sedangkan sapi Madura bebas diperdagangkan maupun dikembang biakan keluar di tempat lain, dengan jumlah yang dikontrol ketat.

Sapi dalam kehidupan masyarakat Madura, memang mempunyai tempat yang khusus. Jasanya terhadap para petani tidak sanggup dipandang sebelah mata. Tanah pertanian yang tandus tetap sanggup ditanami dengan proteksi Sapi. Alat transportasi yang sulit didapat dipedalaman Madura juga sanggup teratasi dengan tenaga sapi yang di padukan dengan pedati, yang di sebut dengan “Sapi Pajikaran”

Sapi Madura betina dengan kualitas anggun mempunyai tugas sebagai “ Sapi Pangorbi” ( induk betina ) untuk diambil anaknya (keturunannya). Sapi bagi petani juga merupakan investasi menyerupai tabungan yang gampang dijadikan uang pada ketika diperlukan.

Bukan hanya mempunyai tempat khusus di kehidupan para petani di Madura, Sapi Madura juga membawa dampak terhadap tradisi budaya yang memperlihatkan imbas positip terhadap kelestarian Sapi Madura ini. Sapi Madura berjenis kelamin jantan, dimanfaatkan sebagai “Sapi Kerapan”, sebagai potongan dari budaya tradisi pertanian ,yang nantinya menjadi salah satu aset pariwisata yang penting di tanah Madura.

Sedangkan untuk Sapi Madura berjenis kelamin betina, selain dijadikan “Sapi Pangorbi”, juga dijadikan “Sapi Phajangan” atau “Sapi Lotrengan” atau juga sebagai “Sapi Sono”. Sampai ketika ini “Sapi Sono” masih menjadi potongan dari tradisi petani di sumenep dan Pamekasan. Di tempat Sumenep pemeliharaan “ Sapi Sono” masih sanggup ditemukan di tempat Ganding , Batu putih , bluto dan Batang.

 Artikel Terkait :
Sapi Madura
Sapi Peranakan Ongole - PO
Sapi Brahman Cross
Sapi Angus
Sapi Hereford
Sapi Shorthorn
Sapi Limousin
Sapi Brahman
Sapi Simmental

Tidak ada komentar:

Posting Komentar