Kabar Gembira Buat kamu yang ga sengaja kunjungi Blog ini !!!

jarang-jarang kamu bisa nemuin Harga SOUVENIR se Murahini..

karena ini kami buat sengaja buat kamu yang ga sengaja berkunjung ke Blog kami dengan ulasan kami selain dari ulasan souvenir

Nah buat kamu yang tertarik dengan Harga-harga souvenir kami, bisa langsung hubungi whatsapp kami di 081296650889 atau 081382658900

caranya screenshoot atau sertakan link url souvenir yang kamu minati pada blog ini, kirimkan kepada kami di nomer yang sudah tertera dia atas

tanpa screenshoot atau link blog kami, kemungkinan kami akan memberikan harga jual yang ada pada toko kami yang cenderung lebih tinggi tentunya

Kamis, 31 Januari 2019

Teknik Dan Cara Inseminasi Buatan Pada Ayam

IB (Inseminasi Buatan) pada unggas khususnya ayam. 
 
Peralatannya sanggup memakai alat-alat yang ada disekitar kita, sedang cara/tekniknya mudah. Kesulitan dalam praktek IB ialah cara mengeluarkan sperma dari pejantan. Kesulitan ini disebabkan lantaran peternak belum terbiasa, sehingga perlu berlatih.

Manfaat Inseminasi Buatan :
  • Penggunaan pejantan lebih efisien
  • Mempercepat produksi telur tetas
  • Mempercepat produksi anak ayam umur sehari (DOC)
  • Sebagai sarana untuk meningkatkan mutu genetic
  • Memungkinkan dilakukan persilangan dengan ayam lain

Alat dan materi untuk IB
  • Spuit 1 ml
  • Tabung pengencer
  • Tabung penampung sperma
  • Nacl fisiologis 0,9%
  • Kain/tisu


Persiapan

  • Mempersiapkan alat dan materi yang diharapkan :
Alat suntik (spuit), tabung penampung sperma, tabung pengencer, nacl fisiologis 0,9% (pengencer sperma), kain lap atau tissu. Alat dan materi ini sanggup dibeli diapotik terdekat dan setiap kali dipakai dalam keadaan steril (dicuci dengan air mendidih).
  • Mempersiapkan materi induk dan pejantan :
Induk :
  • Minimal sudah mengalami periode peneluran pertama.
  • Mempunyai produksi tinggi dan berasal dari tertua yang berproduksi tinggi.
  • Induk tersebut sedang berproduksi.
  • Pemeliharaan induk sebaiknya dalam sangkar batere individu.
Pejantan :
  • Berasal dari tertua dan memiliki produksi tinggi.
  • Umur 1-1,5 tahun.
  • Pejantan harus dilatih hingga terbiasa spermanya (kurang lebih 7 hari).
  • Tanda pejantanyang sudah terlatih, begitu dilakukan pengelusan ekornya pribadi terangkat.
  • Pemeliharaan pejantan tidak dicampur dengan induk.

Pengambilan Sperma
  • Dilakukan pada siang hari sekitar jam 15.00 wib
  • Pengambilan sperma dilakukan 2 orang, dimana 1 orang memegang ayam dan 1 orang bertugas mengambil sperma.
  • Bersihkan kotoran yang melekat dianus dan sekitarnya.
  • Rangsang pejantan dengan mengelus pecahan punggung dari bawah ke leher kea rah ekor dan dari bawah anus kearah ekor, lakukan 5-7 kali.
  • Tekan pangkal ekor dengan posisi tangan dari atas hingga keluar spermanya, lalu tamping sperma dalam tabung. Pengambilan sperma sanggup dilakukan 3-5 kali dalam seminggu.
  • Encerkan sperma dengan Nacl fisiollogis 0,9% dengan perbandingan 1:6 hingga 1:10
  • Caranya: sedot Nacl fisiologis dengan spuit sesuai derajat pengencerannya, masukkan kedalam tabung. Ambil seperlunya Nacl tersebut, masukkan ke dalam tabung yang sudah berisi sperma (tabung penampung) goyangkan secara perlahan hingga tercampur.
  • Kemudian sisa Nacl dimasukkan lagi ke dalam tabung tersebut dan digoyangkan hingga tercampur. Umur sperma yang telah diencerkan kurang lebih 30 menit. Hindarkan sperma dari sinar matahri langsung.
  • Masukkan/sedot sperma yang telah diencerkan dengan spuit /alat suntik. Setelah sperma masuk ke dalam alat suntik maka sperma tersebut siap diinseminasikan.

PELAKSANAAN INSEMINASI BUATAN
  • Siapkan induk ayam yang akan diinseminasikan.
  • Bersihkan kotoran yang melekat dianus dan sekitarnya.
  • Pelaksanaan Inseminasi Buatan (IB) dilakukan 2 orang, dimana 1 orang memegang ayam dan 1 orang melakukan IB.
  • Tekan pecahan badan dibawah anus hingga terlihat susukan reproduksi (sebelah kiri) dan susukan kotoran (sebelah kanan).
  • Masukkan/suntikkan sperma yang sudah diencerkan dengan spuit secara perlahan ke dalam susukan telur sedalam kurang lebih 2 cm. pada waktu akan dilakukan penyuntikkan aksentuasi pecahan bawag badan dilepaskan, bersamaan dengan itu penyuntikkan dilakukan. Tiap unduk butuhkan sperma 1-2 ml.
  • Untuk mendapat hasil yang baik, sebaiknya IB diulang 3 hari sesudah IB yang sebelumnya.

PENGAMBILAN TELUR
  • Pengambilan telur tetas dimulai pada hari kedua (telur yang pertama tidak digunakan).
  • Penyimpanan telur tetas maksimal 10 hari.
  • Cara meletakkan telur tetas, pecahan tumpul (rongga udara) berada diatas.
  • Selanjutnya dilakukan penetasan sesuai prosedur.

(Sumber: Litbang Pertanian)
Artikel Lainnya:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar