Pedet Limosin |
I. Penanganan Pedet pada ketika lahir
Bersihkan semua lendir yang ada dimulut dan hidung harus dibersihkan demikian pula yang ada dalam tubuhnya memakai handuk yang bersih.
Buat pernapasan buatan bila pedet tidak bisa bernapas.
Potong tali pusarnya sepanjang 10 cm dan diolesi dengan iodin untuk mencegah benjol kemudian diikat.
Berikan jerami kering sebagai alas.
Beri colostrum secepatnya paling lambat 30 menit sesudah lahir.
II. Pemberian Pakan Anak Sapi / Pedet
Pedet yang terdapat di BET semaksimal mungkin mendapat asupan nutrisi yang optimal. Nutrisi yang baik ketika pedet akan memperlihatkan nilai nyata ketika lepas sapih, dara dan siap jadi bibit yang prima. Sehingga produktivitas yang optimal sanggup dicapai. Pedet yang lahir dalam kondisi sehat serta induk sehat di satukan dalam sangkar bersama dengan induk dengan diberi sekat semoga pergerakan pedet terbatas. Diharapkan pedet mendapat susu secara ad libitum, sehingga nutrisinya terpenuhi.
Selain itu pedet sanggup mulai mengenal pakan yang dikonsumsi induk yang kelak akan menjadi pakan hariannya pedet tersebut sesudah lepas sapih. Perlakuan ini haruslah dalam pengawasan yang baik sehingga sanggup mengurangi kecelakaan baik pada pedet atau induk.
Bagi pedet yang sakit, pedet dipisah dari induk dan dalam perawatan hingga sembuh sehingga pedet siap kembali di satukan dengan induk atau induk lain yang masih menyusui. Selama pedet dalam perawatan susu diberikan oleh petugas sesuai dengan umur dan berat badan.
a. Proses Pencernaan Pada Sapi Pedet.
Untuk sanggup melakukan jadwal pertolongan pakan pada pedet, ada baiknya kita harus memahami dulu susunan dan perkembangan alat pencernaan anak sapi. Perkembangan alat pencernaan ini yang akan menuntun bagaimana langkah-langkah pertolongan pakan yang benar.
Sejak lahir anak sapi telah memiliki 4 bab perut, yaitu : Rumen (perut handuk), Retikulum (perut jala), Omasum (perut buku) dan Abomasum (perut sejati). Pada awalnya ketika sapi itu lahir hanya abomasum yang telah berfungsi, kapasitas abomasum sekitar 60 % dan menjadi 8 % bila nantinya telah dewasa. Sebaliknya untuk rumen semula 25 % menjelma 80 % ketika dewasa. Waktu kecil pedet hanya akan mengkonsumsi air susu bertahap dan secara bertahap anak sapi akan mengkonsumsi calf starter (konsentrat untuk awal pertumbuhan yang padat akan gizi, rendah serat berangasan dan bertekstur lembut) dan selanjutnya mencar ilmu menkonsumsi rumput. Pada ketika kecil, alat pencernaan berfungsi ibarat mirip binatang monogastrik.
Pada ketika pedet air susu yang diminum akan eksklusif disalurkan ke abomasum, berkat adanya akses yang disebut “Oeshopageal groove”. Saluran ini akan menutupi bila pedet meminum air susu, sehingga susu tidak jatuh ke dalam rumen. Bila ada pakan pada baik konsentrat atau rumput, akses tersebut akan tetap membuka, sehingga pakan padat jatuh ke rumen. Proses membuka dan menutupnya akses ini mengikuti pergerakan refleks. Semakin besar pedet, maka gerakan reflek ini semakin menghilang. Selama 4 ahad pertama sesungguhnya pedet hanya bisa mengkonsumsi pakan dalam bentuk cair.
Zat masakan atau masakan yang sanggup dicerna pada ketika pedet yaitu : protein air susu casein), lemak susu atau lemak binatang lainnya, gula-gula susu (laktosa, glukosa), vitamin dan mineral. Ia bisa memanfaatkan lemak terutama lemak jenuh ibarat lemak susu, lemak hewan, namun kurang sanggup memanfaatkan lemak tak jenuh contohnya minyak jagung atau kedelai. Sejak umur 2 ahad sapi pedet sanggup mencerna pati-patian, sesudah itu secra cepat akan diikuti kemampuan untuk mencerna karbohidrat lainnya (namun tetap tergantung pada perkembangan rumen). Vitamin yang dibutuhkan pada ketika pedet yaitu vitamin A, D dan E. Pada ketika lahir vitamin-vitamin tersebut masih sangat sedikit yang terkandung di dalam kolostrum sehingga perlu diinjeksi ketiga vitamin itu pada ketika gres lahir.
Dalam kondisi normal, perkembangan lat pencernaan dimulai semenjak umur 2 minggu. Populasi mikroba rumennya mulai berkembang sesudah pedet mengkonsumsi pakan kering. Semakin besar pedet maka ia akan mencoba mengkonsumsi banyak sekali jenis pakan dan akan menggertak komponen perutnya berkembang dan mengalami modifikasi fungsi. Anak sapi / pedet dibentuk sedikit lapar, semoga cepat terangsang mencar ilmu makan padatan (calf starter). Pedet yang gres lahir memiliki sedikit cadangan masakan dalam tubuhnya. Bila pertolongan masakan sedikit dibatasi (dikurangi), akan memperlihatkan kesempatan pedet mengikuti keadaan terhadap perubahan kondisi pakan, tanpa terlalu banyak mengalami stress/cekaman.
Tahap mencapai alat pencernaan sapi bakir balig cukup akal umunya pada umur 8 minggu, namu pada umur 8 ahad kapasitas rumen masih kecil, sehingga pedet belum sanggup mencerna/memanfaatkan rumput atau masakan berangasan lainnya secar maksimal.
Umur mencapai tahapan ini sangat dipengaruhi oleh tipe pakannya ( yaitu berapa usang dan banyak air susu diberikan, serta kapan mulai diperkenalkan pakan kering). Setelah disapih, pedet akan bisa memanfaatkan protein vegetal dan sesudah penyapihan perkembangan alat pencernaan sangat cepat.
b. Jenis-jenis Bahan Pakan Anak Sapi / Pedet
Jenis materi pakan untuk anak sapi sanggup digolongkan menjadi 2 yaitu:
- Pakan cair/likuid : kolostrum, air susu normal, milk replacer.
- Pakan padat/kering : konsentrat pemula (calf starter).
Agar pertolongan setiap pakan tepat waktu dan tepat jumlah, maka karakteristik nutrisi setiap pakan untuk pedet perlu diketahui sebelumnya.
b. 1 Kolostrum
Kolostrum yaitu air susu yang dikeluarkan dari ambing sapi yang gres melahirkan, berwarna kekunig-kuningan dan lebih kental dari air susu normal.
Komposisi kolostrum :
Kolostrum lebih banyak mengandung energi, 6X lebih banyak kandungan proteinnya, 100X untuk vitamin A dan 3X lebih kaya akan mineral dibanding air susu normal.
Mengandung enzym yang bisa menggertak sel-sel dalam alat pencernaan pedet supaya secepatnya sanggup berfungsi (mengeluarkan enzim pencernaan).
Kolostrum mengandung sedikit laktosa sehingga mengurangi resiko diare.
Mengandung inhibitor trypsin, sehingga antibodi sanggup diserap dalam bentuk protein.
Kolostrum kaya akan zat antibodi yang berfungsi melindungi pedet yang gres lahir dari penyakit infeksi.
Kolostrum sanggup juga menghambat perkembangan basil E. coli dalam usus pedet (karena mengandung laktoferin) dalam waktu 24 jam pertama.
Mutu Kolostrum :
Warna dan kekentalannya membuktikan kualitasnya (kental dan lebih kekuning-kuningan akan lebih baik, alasannya yaitu kaya akan imonoglobulin). Kualitas kolostrum akan rendah apabila : Lama kering induk bunting, kurang dari 3 – 4 minggu, sapi terus diperah hingga ketika melahirkan. Sapi induk terlalu muda, ambing dan puting susu tidak segera dibersihkan ketika melahirkan maupun ketika akan diperah.
b .2 Milk Replacer atau Pengganti Air Susu (PAS)
Pada fase pertolongan susu untuk pedet, air susu sapi orisinil sanggup diganti memakai Milk Replacer/PAS. Milk Replacer yang baik kualitasnya sanggup memperlihatkan pertambahan bobot tubuh yang sama dengan bila diberi air susu hingga umur 4 minggu. Namun kadang kala pertolongan milk replacer menyebabkan sapi lambat bakir balig cukup akal kelamin dan sering menyebabkan pedet kegemukan. Milk replacer yang baik dibentuk dari materi baku yang berasal dari produk air susu yang baik ibarat ; susu skim, whey, lemak susu dan serealia dalam jumlah terbatas. Milk replacer sebaiknya diberikan pada ketika pedet berusia antara 3 – 5 ahad dan jangan diberikan kepada pedet yang berusia kurang dari 2 minggu. Pedet yang berusia kurang dari 2 ahad belum bisa mencerna pati-patian dan protein selain casein (protein susu).
Milk replacer yang baik memiliki standar komposisi sebagi berikut :
Protein 20%, lemak 12%, serat kurang dari 0.25% dan juga mengandung antibiotik untuk mencegah diare. Selain antibiotik juga sanggup memperlihatkan faedah dalam nafsu makan, kehalusan bulu yang halus, pertambhan bobot tubuh dan efisien penggunaan pakan. Anti biotik yang sering dipakai yaitu Klortetrasiklin dan oksitetrasiklin. Frekuensi pertolongan sama dengan pertolongan air susu harus lebih dari 1X dalam 1 hari dan yang terpenting harus teratur waktu dan jumlahnya.
III. Manajemen Pemeliharaan Pedet Baru Lahir dan Pemberian kolostrum.
Pemeliharaan pedet harus memerlukan perhatian yang khusus, berbeda dengan pemeliharaan sapi ternak dewasa, terutama dalam penanganan mulai kelahiran hingga pertolongan pakan dan penanganan penyakit selama masa pertumbuhannya.
a. Manajemen Pemberian Kolostrum 1 – 4 hari Pasca Kelahiran.
- Segera bersihkan ambing dan puting induk pasca melahirkan dengan memakai air hangat.
- Usahakan pedet sanggup segera ( dalam waktu kurang dari 15 – 30 menit ) menyusu pada induknya (induk dan pedet jangan dipisah dulu, semoga pedet sanggup eksklusif menyusu pada induknya. Selain itu dengan menyusu, akan merangsang sekresi oksitosin yang menggertak pergerakan uterus, sehingga kotoran yang ada dalam uterus induk sesudah melahirkan sanggup dibersihkan.
- Bila pedet tidak sanggup menyusu pada induknya maka di perah kolostrum dari induk sebanyak 1 liter.
- Berikan segera ke pedet dalam waktu 15 – 30 menit.
- Berikan kembali kolostrum dalam 2X pertolongan berikutnya masing-masing 2 liter/pemberian dalam waktu 12 – 24 jam berikutnya semenjak lahir.
- Kapasitas normal pedet yang gres lahir yaitu 1 liter, dengan demikian kolostrum tidak sanggup diberikan secara sekaligus, perlu dilakukan beberapa kali dalam sehari.
- Untuk hari-hari berikutnya, selama 3 hari berikutnya, berikan kolostrum 4 – 6 liter/hari dalam 3 kali pertolongan (1.5 – 2 liter /pemberian).
- Kualitas kolostrum memilih konsumsi antibodi pedet dalam darahnya, bila kurang memadai peluang hidup 30 % dan bila baik sanggup menjadi 95 %.
b. Manajemen Pemberian Susu 4 hari – 12 ahad (penyapihan)
- Pemberian susu pasca kolostrum sanggup dimulai semenjak pedet berumur 3 – 4 hari.
- Pemberiannya perlu dibatasi berkisar 8 – 10 % bobot tubuh pedet. Misalnya pedet bobot badannya 50 kg, maka air susu yang diberikan 4 – 5 liter/ekor/hari.
- Pemberian susu diberikan secara bertahap dalam 1 hari 2 – 3 kali pemberian.
- Jumlah air susu yang diberikan akan terus meningkat hingga menginjak usia 2 bulan (8 minggu) diadaptasi bobot tubuh sapi dan akan terus menurun hingga ke fase penyapihan di usia 3 bulan (12 minggu). (dapat dilihat di tabel pemeliharaan pedet).
- Hindari pertolongan susu berlebih dan berganti-ganti waktu secara mendadak. Over feeding akan memperlambat penyapihan dan akan mengurangi konsumsi materi kering dan akan menyebabkan diare.
- Jangan memperlihatkan air susu yang mengandung darah dari induk yang terkena benjol (suhu tubuhnya meningkat).
c. Manajemen Pemberian Pakan Awal/Pemula (Calf Starter)
Pemberian calf starter sanggup dimulai semenjak pedet 2 – 3 ahad (fase pengenalan). Pemberian calf starter ditujukan untuk membiasakan pedet sanggup mengkonsumsi pakan padat dan sanggup mempercepat proses penyapihan hingga usia 4 minggu. Tetapi untuk sapi – sapi calon bibit dan donor penyapihan dini kurang diharapkan.
Penyapihan (penghentian pertolongan air susu) sanggup dilakukan apabila pedet telah bisa mengkonsumsi konsetrat calf starter 0.5 – 0.7 kg kg/ekor/hari atau pada bobot pedet 60 kg atau sekitar umur 1 – 2 bulan. Tolak ukur kualitas calf starter yang baik yaitu sanggup memperlihatkan pertambahan bobot tubuh 0.5 kg/hari dalam kurun waktu 8 minggu. Kualitas calf starter yang dipersyaratkan : Protein Kasar 18 – 20%, TDN 75 – 80%, Ca dan P, 2 banding 1, kondisi segar, palatable, craked.
d. Manajemen Pemberian Pakan Hijauan
Pemberian hijauan kepada pedet yang masih menyusu, hanya untuk diperkenalkan saja guna merangsang pertumbuhan rumen. Hijauan tersebut sesungguhnya belum sanggup dicerna secara tepat dan belum memberi andil dalam memasok zat makanan.
· Perkenalkan pertolongan hay/rumput semenjak pedet berumur 2 – 3 minggu. Berikan rumput yang berkualitas baik yang bertekstur halus.
· Jangan memperlihatkan silase pada pedet (sering berjamur), selain itu pedet belum bisa memanfaatkan asam dan NPN yang banyak terdapat dalam silase.
· Konsumsi hijauan harus mulai banyak sesudah memasuki fase penyapihan.
(Sumber: Balai Embrio Ternak)
Artikel Terkait :
Sapi Madura
Sapi Peranakan Ongole - PO
Sapi Brahman Cross
Sapi Angus
Sapi Hereford
Sapi Shorthorn
Sapi Limousin
Sapi Brahman
Sapi Simmental