Cara Membasmi dan Mengendalikan Aneka Jenis Hama Yang Biasa Menyerang Padi di Sawah.  Hama yaitu binatang yang mengganggu atau merusak tumbuhan sehingga pertumbuhan dan perkembangannya terganggu. Hama sanggup merusak tumbuhan secara eksklusif maupun tidak langsung. Gangguan atau serangan hama sanggup terjadi semenjak benih, pembibitan, pemanenan, hingga di gudang penyimpanan.
 Serangan hama sangat merugikan petani yang ditandai dengan merosotnya hasil panen padinya. Bahkan pada serangan yang "fatal", tumbuhan padi tidak sempat berbuah sehingga mengakibatkan gagal panen yang berarti petani padi rugi total 100%. Banyak cara pengendalian dan pembasmian hama yang sanggup dilakukan petani padi untuk mengatasi serangan hama ini.  
 Berikut tips mengendalikan beberapa hama penting tumbuhan padi pada aneka macam fase pertumbuhan yang dilansir dari 
tipspetani.blogspot.com dan sumber-sumber lainnya :  
Jenis-jenis Hama Tanaman Padi pada fase persemaian    Wereng Coklat (Nilaparvata lugens).  Hama ini sanggup mengakibatkan tumbuhan padi mati kering dan tampak ibarat terbakar atau puso, serta sanggup menularkan beberapa jenis penyakit. Tanaman padi yang rentan terjangkit wereng coklat yaitu tumbuhan padi yang dipupuk dengan unsur N terlalu tinggi dan jarak tanam yang  rapat merupakan kondisi yang disenangi wereng coklat. Beberapa varietas tertentu terutama ketan juga sangat rentan terhadap wereng. Pengendalian sanggup dilakukan dengan penggunaan varietas tahan, pengurangan penggunaan pupuk N dan insektisida aplaud, mipcin, winder, konfidor, OBR, plenum dll.  
   | 
 | Wereng Coklat Muda | 
 
  Wereng Batang Coklat atau hama yang memiliki nama latin Nilaparvata lugens merupakan salah satu hama yang penting pada tumbuhan padi, alasannya yaitu pada serangan yang berat hama ini sanggup mengakibatkan tumbuhan menjadi puso (gagal panen). Wereng Batang Coklat menyukai tumbuhan yg dipupuk nitrogen (N) takaran tinggi dan penggunaan jarak tanam rapat. Siklus hidup 21 – 33 hari. Stadia paling rentan yaitu semenjak pembibitan hingga fase masak susu. Wereng Batang Coklat menyerang dengan cara menghisap cairan tumbuhan pada sistem vaskuler (pembuluh).  
Wereng Hijau (Nephotettix virescens). Hama wereng hijau merupakan hama penyebar (vector) virus tungro yang mengakibatkan penyakit tungro. Fase pertumbuhan padi yang rentan serangan wereng hijau yaitu dikala fase persemaian hingga pembentukan anakan maksimum, yaitu umur ± 30 hari sesudah tanam. Sama ibarat wereng coklat pengendalian wereng hijau sanggup dilakukan dengan penggunaan varietas tahan, pengurangan penggunaan pupuk N dan insektisida aplaud, mipcin, winder, konfidor, OBR, plenum dll.  
   | 
 | Wereng Hijau | 
 
 Telur wereng amat kecil, sehingga tidak sanggup dilihat, kecuali dengan beling pembesar, terletak pada pangkal batang padi. Pada umur satu ahad apabila batang padi atau rumpun disentuh, telur wereng berjatuhan mengapung, warna keputih-putihan, ibarat dedak atau bunga padi.   
Tanda-tanda Serangan wereng hijau:    - Menjadi vektor virus ibarat penyakit tungro, kerdil kuning, daun kuning-oranye, dan menguning sementara.
  - Tanaman kerdil dan mengurangi ketahanan.
  - Jumlah anakan produktif berkurang
  - Tanaman layu atau kering sempurna
  
 Hama Putih Palsu (Chanaphalocrosis medinalis). Hama putih palsu menyerang potongan daun tumbuhan padi, larva akan memakan jaringan hijau daun dari dalam lipatan daun meninggalkan permukaan bawah daun yang berwarna putih. Tanda pertama adanya infestasi yaitu kehadiran ngengat di sawah. Ngengat berwarna kuning coklat, pada potongan sayap depan ada tanda pita hitam sebanyak tiga buah yang garisnya lengkap atau terputus. Pada dikala beristirahat, ngengat berbentuk segitiga. Pengendalian yang sanggup dilakukan dengan pengeringan sawah selama 3 hari, atau penggunaan insektisida regent, buldok, decis, virtako dll  
   | 
 | Hama Putih Palsu | 
 
 Walaupun hama putih palsu (Cnaphalocrocis medinalis)  bukan hama utama dan hama yang membahayakan bagi tumbuhan padi akan tetapi serangan hama putih palsu tetap akan berdampak merugikan bagi petani. Dari pengalaman maspary serangan hama putih palsu terjadi pada dikala tumbuhan masih dalam vase vegetatif (tanaman muda) walaupun tidak menutup kemungkinan juga kadang terjadi dikala tumbuhan sudah keluar malai. Dan biasanya  menjadi serangan yang berarti kalau kerusakan pada daun terjadi dikala padi memasuki fase anakan maksimum dan fase pematangan mencapai > 50%.  
 Apakah daun tumbuhan padi anda tiba-tiba menjadi putih tipis dan banyak yang menggulung vertikal ? Jika ya, ini berarti merupakan tanda-tanda serangan hama putih palsu. Kerusakan jawaban serangan larva/ ulat hama putih palsu terlihat dengan adanya warna putih pada daun di pertanaman. Larva  makan jaringan hijau daun dari dalam lipatan daun meninggalkan permukaan bawah daun yang berwarna putih. Siklus hidup hama ini berkisar 30-60 hari.   
Tikus Sawah (Rattus argentiventer). Tikus merusak tumbuhan pada semua fase pertumbuhan dan sanggup mengakibatkan kerusakan besar apabila tikus menyerang pada dikala primodia. Tikus akan memotong titik tumbuh atau memotong pangkal batang untuk memakan bulir gabah. 
 Tikus menyerang pada malam hari dan pada siang hari tikus bersembunyi di lubang pada tanggul irigasi, pematang sawah, pekarangan, semak atau gulma. Pengendalian dilakukan dengan cara memakai musuh alami (tyto alba, ular, garangan dll), umpan racun, jebakan, gropyokan, pengemposan dll   
Keong Mas (Pomacea canaliculata). Keong mas merusak tumbuhan dengan cara memarut jaringan tumbuhan dan memakannya, mengakibatkan adanya bibit yang hilang per tanaman. Waktu kritis untuk mengendalikan serangan keong mas yaitu pada dikala 10 hst atau 21 hari sesudah sebar benih (benih basah). Pengendalian dengan cara menciptakan parit disekeliling petak sawah kemudian diberikan umpan daun-daunan dan memakai molusida baylucide, fatal, dll  
   | 
 | Keong Mas | 
 
  Keong  mas Pomacea canaliculata (Lamarck), berasal dari Amerika Selatan tropis  dan subtropis. Keong mas ini merupakan hama padi yang serius di Asia  Tenggara dan Asia Timur alasannya yaitu merusak bibit padi muda. Pada awal  1980-an, keong mas secara luas dibesarkan sebagai materi pangan insan  di beberapa negara asia diantaranya Jepang, Thailand, Filipina, bahkan  Indonesia sendiri dan negara Asia tenggara lainnya.  Adapun beberapa  teknik pengendalian keong mas diantaranya pengendalian di kawasan yang  sudah terserang. Untuk menekan populasi dan mengurangi kerusakan tumbuhan  oleh keong mas sanggup dilakukan pengendalian secara terpadu dengan  memakai teknologi. Pengendalian keong mas pada tumbuhan kebijaksanaan daya  perlu dilakukan semenjak persiapan tanam hingga sesudah panen.  
Hama Tanaman Padi Sawah pada fase vegetatif   Penggerek Batang (Tryporiza sp.). Adalah hama yang menimbulkan kerusakan dan menurunkan hasil panen secara nyata. Serangan yang terjadi pada fase vegetatif, daun tengah atau pucuk tumbuhan mati alasannya yaitu titik tumbuh dimakan larva penggerek batang. Pucuk tumbuhan padi yang mati akan berwarna coklat dan gampang dicabut (gejala ini biasa disebut Sundep). Apabila serangan terjadi pada fase generatif, larva penggerek batang akan memakan pangkal batang tumbuhan padi tempat malai berada. Malai akan mati, berwarna abu-abu dan bulirnya kosong/hampa. Malai gampang dicabutdan pada pangkal batang terdapat bekas gerekan larva penggerek batang (gejala ini biasa disebut Beluk). Pengendalian sanggup dilakukan semenjak dipesemaian dan dipertanaman umur 15 hst, 30 hst dan 40 hst dengan memakai regent, virtako, spontan, manuver dll   
Wereng Hijau (Nephotettix virescens). Hama wereng hijau merupakan hama penyebar (vector) virus tungro yang mengakibatkan penyakit tungro. Fase pertumbuhan padi yang rentan serangan wereng hijau yaitu dikala fase persemaian hingga pembentukan anakan maksimum, yaitu umur ± 30 hari sesudah tanam.   
Hama Ganjur (Pachydiplosis oryzae). Stadia tumbuhan padi yang rentan terhadap serangan hama ganjur yaitu mulai dipersemaian hingga pada pembentukan malai. Gejala serangan ganjur yaitu daun padi akan menggulung ibarat daun bawang, sehingga tumbuhan yang terjangkit tidak sanggup menghasilkan malai. Pengendalian sanggup dilakukan dengan memakai regent, winder, konfidor, virtako, spontan, manuver dll  
 Keong Mas (Pomacea canaliculata). Keong mas merusak tumbuhan dengan cara memarut jaringan tumbuhan dan memakannya, mengakibatkan adanya bibit yang hilang per tanaman. Waktu kritis untuk mengendalikan serangan keong mas yaitu pada dikala 10 hst atau 21 hari sesudah sebar benih (benih basah).  
Hama Tanaman Padi  pada fase generatif   Wereng Coklat (Nilaparvata lugens). Hama ini sanggup mengakibatkan tumbuhan padi mati kering dan tampak ibarat terbakar atau puso, serta sanggup menularkan beberapa jenis penyakit. Tanaman padi yang rentan terjangkit wereng coklat yaitu tumbuhan padi yang dipupuk dengan unsur N terlalu tinggi dan jarak tanam yang merupakan kondisi yang disenangi wereng coklat. Hama wereng coklat menyerang tumbuhan pada mulai dari pembibitan hingga fase masak susu. Gejala serangan yaitu terdapatnya imago wereng coklat pada tumbuhan dan menghisap cairan tumbuhan pada pangkal batang, kemudian tumbuhan menjadi menguning dan mengering.   
Wereng Hijau (Nephotettix virescens). Hama wereng hijau merupakan hama penyebar (vector) virus tungro yang mengakibatkan penyakit tungro. Fase pertumbuhan padi yang rentan serangan wereng hijau yaitu dikala fase persemaian hingga pembentukan anakan maksimum, yaitu umur ± 30 hari sesudah tanam. Gejala kerusakan yang ditimbulkan yaitu tumbuhan kerdil, anakan berkurang, daun bermetamorfosis kuning hingga kuning oranye.   
Penggerek Batang (Tryporiza sp.). Adalah hama yang menimbulkan kerusakan dan menurunkan hasil panen secara nyata. Serangan yang terjadi pada fase vegetatif, daun tengah atau pucuk tumbuhan mati alasannya yaitu titik tumbuh dimakan larva penggerek batang. Pucuk tumbuhan padi yang mati akan berwarna coklat dan gampang dicabut (gejala ini biasa disebut Sundep).Apabila serangan terjadi pada fase generatif, larva penggerek batang akan memakan pangkal batang tumbuhan padi tempat malai berada. Malai akan mati, berwarna abu-abu dan bulirnya kosong/hampa. Malai gampang dicabutdan pada pangkal batang terdapat bekas gerekan larva penggerek batang (gejala ini biasa disebut Beluk).   
Hama Ganjur (Pachydiplosis oryzae). Stadia tumbuhan padi yang rentan terhadap serangan hama ganjur yaitu mulai dipersemaian hingga pada pembentukan malai. Gejala serangan ganjur yaitu daun padi akan menggulung ibarat daun bawang, sehingga tumbuhan yang terjangkit tidak sanggup menghasilkan malai.   
Ulat Grayak (Armyworm). Hama ulat grayak menyerang tumbuhan dengan memakan daun dan hanya meninggalkan tulang daun dan batang. Larva ulat grayak menyerang tumbuhan padi semenjak di persemaian hingga fase pengisian. Serangan akan parah dikala trend kemarau dan tumbuhan kekurangan air. Pengendalian dilakukan dikala malam hari dengan memakai larvin, virtako, dipel, turex dll   
Hama Putih Palsu (Chanaphalocrosis medinalis). Hama putih palsu menyerang potongan daun tumbuhan padi, larva akan memakan jaringan hijau daun dari dalam lipatan daun meninggalkan permukaan bawah daun yang berwarna putih. Tanda pertama adanya infestasi yaitu kehadiran ngengat di sawah. Ngengat berwarna kuning coklat, pada potongan sayap depan ada tanda pita hitam sebanyak tiga buah yang garisnya lengkap atau terputus. Pada dikala beristirahat, ngengat berbentuk segitiga.   
Tikus Sawah (Rattus argentiventer). Tikus merusak tumbuhan pada semua fase pertumbuhan dan sanggup mengakibatkan kerusakan besar apabila tikus menyerang pada dikala primodia. Tikus akan memotong titik tumbuh atau memotong pangkal batang untuk memakan bulir gabah. 
 Tikus menyerang pada malam hari dan pada siang hari tikus bersembunyi di lubang pada tanggul irigasi, pematang sawah, pekarangan, semak atau gulma.  
Hama Tanaman Padi Sawah pada fase pemasakan   Walang Sangit (Leptocorixa acuta). Walang sangit merupakan hama yang menghisap cairan bulir pada fase masak susu. Kerusakan yang ditimbulkan walang sangit mengakibatkan beras berubah warna, mengapur serta hampa. Hal ini dikarenakan walang sangit menghisap cairan dalam bulir padi. Fase tumbuhan padi yang rentan terjangkit hama walang sangit yaitu dikala tumbuhan padi mulai keluar malai hingga fase masak susu. Pengendalian sanggup dilakukan dengan memakai regent, manuver, virtako dll   
Tikus Sawah (Rattus argentiventer). Tikus merusak tumbuhan pada semua fase pertumbuhan dan sanggup mengakibatkan kerusakan besar apabila tikus menyerang pada dikala primodia. Tikus akan memotong titik tumbuh atau memotong pangkal batang untuk memakan bulir gabah. 
 Tikus menyerang pada malam hari dan pada siang hari tikus bersembunyi di lubang pada tanggul irigasi, pematang sawah, pekarangan, semak atau gulma.   
Ulat Grayak (Armyworm).  Sebenarnya larva ulat grayak sanggup menyerang tumbuhan padi semenjak di persemaian hingga fase pengisian. Serangan akan parah dikala trend kemarau dan tumbuhan kekurangan air. Pada fase ini biasanya ulat grayak menyerang tumbuhan padi dengan cara memotong malai padi sehingga akan menciptakan kerugian yang sangat besar.   
Burung (Lonchura spp.). Burung menyerang tumbuhan pada fase masak susu hingga padi dipanen. Burung akan memakan eksklusif bulir padi yang sedang menguning sehingga mengakibatkan kehilangan hasil secara langsung. Selain itu burung juga mengakibatkan patahnya malai padi. Pengendalian hama burung sanggup dilakukan dengan cara pengusiran dengan menciptakan ajir berwarna merah disekitar sawah atau dengan memakai tali-tali yang dikasih kaleng/ plastik atau dengan memakai jaring.  
Sumber:    /search?q=cara-mengendalikan-hama-utama-tanaman     /search?q=cara-mengendalikan-hama-utama-tanaman