Kabar Gembira Buat kamu yang ga sengaja kunjungi Blog ini !!!

jarang-jarang kamu bisa nemuin Harga SOUVENIR se Murahini..

karena ini kami buat sengaja buat kamu yang ga sengaja berkunjung ke Blog kami dengan ulasan kami selain dari ulasan souvenir

Nah buat kamu yang tertarik dengan Harga-harga souvenir kami, bisa langsung hubungi whatsapp kami di 081296650889 atau 081382658900

caranya screenshoot atau sertakan link url souvenir yang kamu minati pada blog ini, kirimkan kepada kami di nomer yang sudah tertera dia atas

tanpa screenshoot atau link blog kami, kemungkinan kami akan memberikan harga jual yang ada pada toko kami yang cenderung lebih tinggi tentunya

Kamis, 31 Januari 2019

Pantangan Dan Kesalahan Dikala Bekam

Sebenarnya secara umum bekam (hijamah) sangatlah kondusif dan gampang dilakukan oleh siapapun asalkan pembekam tersebut telah membekali diri dengan dasar-dasar pengetahuan perihal pantangan berbekam dan kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan terutama bagi pembekam pemula.


PANTANGAN dalam BEKAM
Berikut ini yaitu kondisi yang harus dihindari untuk dilakukan bekam :

1. Hindari membekam pasien yang fisiknya sangat lemah, sedang mengalami kelelahan berat dan yang mempunyai tekanan darah kurang dari 80 mmHg. Hal ini sanggup mengakibatkan resiko pasien syok/pingsan. Demikian juga sebaiknya menghindari untuk membekam pasien yang sudah jompo dan lemah fisiknya serta bawah umur yang tubuhnya lemah atau di bawah 3 tahun.



2. Hindari membekam perempuan hamil pada usia kehamilan 3 bulan pertama (trimester awal). Jangan membekam perempuan yang sedang haidh dan nifas lantaran pada kondisi tersebut perempuan sedang banyak mengeluarkan darah alami sehingga dikhawatirkan akan melemahkan kondisi fisiknya. Jangan melaksanakan bekam sempurna di atas perut perempuan hamil.

3. Tidak dianjurkan membekam pasien yang dalam kondisi perut kekenyangan, kehausan, kelaparan, kelelahan, sehabis beraktivitas berat, badan lemah dan badan demam (kedinginan).

4. Jangan melaksanakan bekam eksklusif sehabis makan besar (bekam sanggup dilakukan minimal dua jam sehabis makan). Setelah makan juga jangan eksklusif makan, melainkan hanya minum yang manis-manis semisal madu atau selainnya.

5. Jangan melaksanakan bekam eksklusif sehabis mandi, terutama sehabis mandi dengan air dingin. Tidak dianjurkan eksklusif mandi sehabis bekam, melainkan sehabis 2 jam. Dianjurkan mandi dengan air hangat.

6. Hindari melaksanakan bekam berair pada pasien leukimia (kanker darah), hepatitis yang parah, TBC aktif, HIV/ODA, hemofilia, malignant anemia, trombositopenia, penderita kelainan klep jantung/yang memakai alat pacu jantung serta penyakit lainnya yang parah kecuali oleh hebat bekam yang berpengalaman dan dengan pengawasan dokter.

7. Tidak dianjurkan melaksanakan bekam berair pada penderita diabetes dengan kadar gula darah sewaktu (GDS) di atas 250 mg/dL kecuali oleh pembekam yang hebat dan berpengalaman.

8. Jangan melaksanakan bekam berair pasien yang gres menunjukkan donor darah atau orang yang gres kecelakaan sehingga darahnya berkurang.

9. Hindari membekam pasien yang menderita penyakit kulit merata atau menderita alergi kulit yang parah menyerupai ulserasi (luka koreng basah/bernanah) dan edema.

10. Hindari membekam pasien yang sedang mengonsumsi obat pengencer darah. Bekam sanggup dilakukan sehabis 48 jam sebelumnya pasien telah menghentikan terlebih dahulu obat-obat tersebut.

11. Jangan membekam eksklusif pada kawasan luka, urat sendi yang robek, patah tulang, tumor serta varises. Bekam pada varises dilalukan beberapa cm di sekitar pembuluh darah yang rusak.

12. Jangan membekam kawasan perut terlalu keras. Bagian perut sangat lemah lantaran lapisan ototnya sangat tipis.

13. Hindari melaksanakan bekam pada serpihan badan berikut: lubang alamiah badan (mata, hidung, telinga, mulut, kemaluan, anus dan puting susu), kawasan sistem nodus limfa/kalenjar getah bening (bawah ketiak, selangkangan/pangkal paha serpihan depan bersahabat kemaluan, leher serpihan samping/bawah telinga, dll), dan sempurna di atas pembuluh darah yang besar.
Beberapa poin di atas bergotong-royong masih sanggup dilakukan oleh seorang hebat bekam yang profesional, berpengalaman serta atas pengawasan dokter yang berkompeten.

KESALAHAN dalam BEKAM
Kesalahan dalam bekam sanggup disebabkan lantaran minimnya pengetahuan perihal anatomi fisiologis tubuh, keterbatasan ilmu perihal penyakit serta cara kerja dan prosedur bekam. Bekam sendiri merupakan salah satu tindakan medis (bedah minor) oleh kesannya maka proses bekam haruslah mengedepankan standarisasi medis. Contoh kesalahan berbekam antara lain:

1. Persiapan pasien yang kurang. Sebelum dilakukan bekam, seorang pembekam harus menyidik kondisi umum dan penyakit yang dideqita pasien. Pemeriksaan tekanan darah (tensi) merupakan investigasi minimal yang wajib dilakukan. Kesalahan pada poin ini sanggup membahayakan pasien terutama jikalau kondisinya sedang drop.

2. Mengabaikan duduk perkara riwayat penyakit yang diderita pasien menyerupai pada penderita diabetes, hepatitis, AIDS, dan penyakit lain yang sanggup beresiko tertularnya penyakit pada pasien lain dan pembekam.

3. Melakukan bekam di area terbuka/di luar ruangan atau terlalu dingin. Dikhawatirkan luka sayatan bekam sanggup terkena debu/kotoran yang beterbangan. Selain itu juga tidak disarankan melaksanakan bekam di tempat dengan sirkulasi udara yang kurang/pengap. Jangan menyalakan kipas angin/blower sempurna di atas pasien yang sedang dibekam.

4. Mengabaikan sterilitas. Banyak pembekam hanya mengandalkan proses sterilisasi kop dan alat hijamah pada detergen, pemutih, rebusan air atau alkohol. Tidak dimilikinya alat sterilisator standar sanggup mengakibatkan resiko tinggi terkena infeksi basil selama bekam.

5. Peralatan ala kadarnya. Dalam praktek bekam, di antara pembekam hanya memakai alat-alat sekedarnya tanpa memperhatikan faktor kebersihan alat dan lingkungan, sterilisasi dan higienisnya, menyerupai penggunaan tisu untuk membersihkan darah, apalagi tisu gulung untuk toilet. Akibatnya muncul jawaban negatif terhadap praktek bekam secara umum. Setiap pasien dengan riwayat sakit hepatitis, narkoba dan HIV/AIDS (ODA) harus mempunyai peralatan bekam sendiri yang dipisahkan dengan pasien yang lain.

6. Menggunakan silet atau jarum. Kedua alat tersebut sama sekali bukan merupakan peralatan medis standar yang dirancang untuk melaksanakan tindakan medis bekam. Luka yang dihasilkan sangat berpotensi infeksi dan tercemar bahan-bahan yang terkandung pada permukaan logam silet dan jarum.

7. Kesalahan dalam memilih titik bekam. Selain tidak efektif, keterbatasan pengetahuan mengenai lokasi titik bekam yang sempurna akan memengaruhi hasil pembekaman secara signifikan.

8. Mitos “semakin banyak titik bekam maka semakin cepat sembuh”. Padahal banyak titik pada dikala bekam tidaklah berarti menjadikan bekam semakin efektif, namun yang benar yaitu pemilihan titik yang sempurna yaitu kunci tercapainya tujuan bekam.

9. Terlalu usang membekam pada satu titik. Penyedotan kop yang melebihi 20 menit sanggup menjadikan imbas samping keluarnya bulla (kantong cairan bening menyerupai cacar). Hal ini sanggup mengakibatkan keluhan perih dan beresiko infeksi.

10. Melakukan penyayatan luka yang terlalu dalam. Hal ini selain memperlambat penyembuhan luka juga menjadikan resiko mengenai pembuluh darah besar sehingga sanggup timbul perdarahan.

11. Harus puasa dulu sebelum bekam. Pada pasien tertentu dimana kondisi tubuhnya sedang drop maka puasa justru sanggup membahayakan pasien. Sebaiknya makanlah 2 jam sebelum berbekam, dalam tempo waktu tersebut diperlukan proses pencernaan masakan sebagian besar telah simpulan dan sanggup memperkecil resiko “pingsan” akhir bekam.

Demikian pembahasan seputar pantangan dan kesalahan dalam berbekam. Wallahu a’lam bish-shawab.
Penulis: dr. Abu Hana El-Firdan
Sumber: Jurnal Asy Syifa edisi 02 1432 / 2011, hal. 48-52, dengan sedikit perubahan.

Catatan: Metode bekam ada dua jenis: bekam berair dan bekam kering. Bekam berair yaitu metode bekam dengan mengeluarkan darah, sedang bekam kering dengan tanpa mengeluarkan darah yang biasa dilakukan untuk mengeluarkan/mengurangi angin dari dalam tubuh.

Artikel Terkait:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar