Kabar Gembira Buat kamu yang ga sengaja kunjungi Blog ini !!!

jarang-jarang kamu bisa nemuin Harga SOUVENIR se Murahini..

karena ini kami buat sengaja buat kamu yang ga sengaja berkunjung ke Blog kami dengan ulasan kami selain dari ulasan souvenir

Nah buat kamu yang tertarik dengan Harga-harga souvenir kami, bisa langsung hubungi whatsapp kami di 081296650889 atau 081382658900

caranya screenshoot atau sertakan link url souvenir yang kamu minati pada blog ini, kirimkan kepada kami di nomer yang sudah tertera dia atas

tanpa screenshoot atau link blog kami, kemungkinan kami akan memberikan harga jual yang ada pada toko kami yang cenderung lebih tinggi tentunya

Senin, 14 Januari 2019

Mengenal Teknik Dan Cara Ib Pada Ayam (Unggas)

Panduan Pelaksanaan IB (Inseminasi Buatan) pada Unggas (Ayam)

Bisakah Ayam atau Unggas di IB, Bagaimana Caranya? 
Unggas (bahasa Inggris: poultry) ialah jenis binatang ternak kelompok burung yang dimanfaatkan untuk daging dan telur atau bulunya. Umumnya merupakan belahan dari ordo Galliformes (seperti ayam dan kalkun), dan Anseriformes (seperti bebek). Peternakan unggas ialah perjuangan membudidayakan unggas menyerupai ayam, kalkun, bebek, dan angsa dengan tujuan untuk mendapat daging dan telur, atau juga bulu dan kotoran. Lebih dari 50 miliar ayam dipelihara setiap tahunnya sebagai sumber daging dan telur.
Peralatannya sanggup memakai alat-alat yang ada disekitar kita, sedang cara/tekniknya mudah. Kesulitan dalam praktek IB ialah cara mengeluarkan sperma dari pejantan. Kesulitan ini disebabkan lantaran peternak belum terbiasa, sehingga perlu berlatih.
Yang dimaksud dengan Inseminasi Buatan (IB) atau kawin suntik ialah suatu cara atau teknik untuk memasukkan mani (spermatozoa atau semen) yang telah dicairkan dan telah diproses terlebih dahulu yang berasal dari ternak jantan ke dalam kanal alat kelamin betina dengan memakai metode dan alat khusus.
Manfaat Inseminasi Buatan :
  • Penggunaan pejantan lebih efisien
  • Mempercepat produksi telur tetas
  • Mempercepat produksi anak ayam umur sehari (DOC)
  • Sebagai sarana untuk meningkatkan mutu genetic
  • Memungkinkan dilakukan persilangan dengan ayam lain

    Beberapa kelebihan memakai inseminasi buatan diantaranya:
    1. Peternak tidak diharuskan mempersiapkan pejantan dalam jumlah yang banyak suatu kandang. Untuk melayani 25 ekor betina maka memerlukan satu pejantan saja. Sedangkan jikalau memakai persilangan secara alami maka satu pejantan hanya sanggup melayani 5 – 6 betina.
    2. Dapat dilakukan pada ayam yang ada dikandang baterai sehingga sanggup irit tempat.
    3. Telur tetas yang dihasilkannya lebih bersih.
    4. Praktis menyeleksi ayam betina/ ayam jantan yang kurang potensial.
Alat dan materi untuk IB
  • Spuit 1 ml
  • Tabung pengencer
  • Tabung penampung sperma
  • Nacl fisiologis 0,9%
  • Kain/tisu
Persiapan
  • Mempersiapkan alat dan materi yang diharapkan :
Alat suntik (spuit), tabung penampung sperma, tabung pengencer, nacl fisiologis 0,9% (pengencer sperma), kain lap atau tissu. Alat dan materi ini sanggup dibeli diapotik terdekat dan setiap kali dipakai dalam keadaan steril (dicuci dengan air mendidih).
  • Mempersiapkan materi induk dan pejantan :
Induk :
  • Minimal sudah mengalami periode peneluran pertama.
  • Mempunyai produksi tinggi dan berasal dari tertua yang berproduksi tinggi.
  • Induk tersebut sedang berproduksi.
  • Pemeliharaan induk sebaiknya dalam sangkar batere individu.
Pejantan :
  • Berasal dari tertua dan memiliki produksi tinggi.
  • Umur 1-1,5 tahun.
  • Pejantan harus dilatih hingga terbiasa spermanya (kurang lebih 7 hari).
  • Tanda pejantanyang sudah terlatih, begitu dilakukan pengelusan ekornya pribadi terangkat.
  • Pemeliharaan pejantan tidak dicampur dengan induk.
Pengambilan Sperma
  • Dilakukan pada siang hari sekitar jam 15.00 wib
  • Pengambilan sperma dilakukan 2 orang, dimana 1 orang memegang ayam dan 1 orang bertugas mengambil sperma.
  • Bersihkan kotoran yang melekat dianus dan sekitarnya.
  • Rangsang pejantan dengan mengelus belahan punggung dari bawah ke leher kea rah ekor dan dari bawah anus kearah ekor, lakukan 5-7 kali.
  • Tekan pangkal ekor dengan posisi tangan dari atas hingga keluar spermanya, kemudian tamping sperma dalam tabung. Pengambilan sperma sanggup dilakukan 3-5 kali dalam seminggu.
  • Encerkan sperma dengan Nacl fisiollogis 0,9% dengan perbandingan 1:6 hingga 1:10
  • Caranya: sedot Nacl fisiologis dengan spuit sesuai derajat pengencerannya, masukkan kedalam tabung. Ambil seperlunya Nacl tersebut, masukkan ke dalam tabung yang sudah berisi sperma (tabung penampung) goyangkan secara perlahan hingga tercampur.
  • Kemudian sisa Nacl dimasukkan lagi ke dalam tabung tersebut dan digoyangkan hingga tercampur. Umur sperma yang telah diencerkan kurang lebih 30 menit. Hindarkan sperma dari sinar matahri langsung.
  • Masukkan/sedot sperma yang telah diencerkan dengan spuit /alat suntik. Setelah sperma masuk ke dalam alat suntik maka sperma tersebut siap diinseminasikan.
PELAKSANAAN INSEMINASI BUATAN
  • Siapkan induk ayam yang akan diinseminasikan.
  • Bersihkan kotoran yang melekat dianus dan sekitarnya.
  • Pelaksanaan Inseminasi Buatan (IB) dilakukan 2 orang, dimana 1 orang memegang ayam dan 1 orang melaksanakan IB.
  • Tekan belahan badan dibawah anus hingga terlihat kanal reproduksi (sebelah kiri) dan kanal kotoran (sebelah kanan).
  • Masukkan/suntikkan sperma yang sudah diencerkan dengan spuit secara perlahan ke dalam kanal telur sedalam kurang lebih 2 cm. pada waktu akan dilakukan penyuntikkan pengutamaan belahan bawag badan dilepaskan, bersamaan dengan itu penyuntikkan dilakukan. Tiap unduk butuhkan sperma 1-2 ml.
  • Untuk mendapat hasil yang baik, sebaiknya IB diulang 3 hari sehabis IB yang sebelumnya.
PENGAMBILAN TELUR
  • Pengambilan telur tetas dimulai pada hari kedua (telur yang pertama tidak digunakan).
  • Penyimpanan telur tetas maksimal 10 hari.
  • Cara meletakkan telur tetas, belahan tumpul (rongga udara) berada diatas.
  • Selanjutnya dilakukan penetasan sesuai prosedur.

    Beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilan proses inseminasi buatan diantaranya:

    1. Suhu dan udara sewaktu menampung sperma.
    2. Terhindarnya sperma dari tercampurnya urine dan feses.
    3. Adanya telur di dalam uterus. Untuk menghindarinya maka proses penyuntikan di lakukan pada sehari.
    4. Kondisi kesehatan ayam. Lebih berpeluang berhasil dibandingkan ayam yang Ayam yang dalam kondisi kurang prima.5. Umur ayam betina sebagai peserta sperma ayam jantan. Ayam yang siap untuk diinseminasi buatan sebaiknya yang berumur 8 bulanan ke atas. Ayam yang terlalu renta juga mempengaruhi tingkat keberhasilan.
    5. Pakan ayam. Ayam yang mendapat asupan pakan yang baik lebih siap untuk diinseminasi dibandingkan ayam yang kurang mendapat pakan yang bergizi.
    6. Pelaksana yang melaksanakan proses inseminasi buatan. Pelaksana yang profesional lebih memungkinkan sukses dalam melaksanakan proses inseminasi dibandingkan pelaksana yang masih pemula.
(Sumber: Litbang Pertanian dan sumber lainnya)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar