Kabar Gembira Buat kamu yang ga sengaja kunjungi Blog ini !!!

jarang-jarang kamu bisa nemuin Harga SOUVENIR se Murahini..

karena ini kami buat sengaja buat kamu yang ga sengaja berkunjung ke Blog kami dengan ulasan kami selain dari ulasan souvenir

Nah buat kamu yang tertarik dengan Harga-harga souvenir kami, bisa langsung hubungi whatsapp kami di 081296650889 atau 081382658900

caranya screenshoot atau sertakan link url souvenir yang kamu minati pada blog ini, kirimkan kepada kami di nomer yang sudah tertera dia atas

tanpa screenshoot atau link blog kami, kemungkinan kami akan memberikan harga jual yang ada pada toko kami yang cenderung lebih tinggi tentunya

Kamis, 31 Januari 2019

Tips Singkat Dan Gampang Cara Menyadap Pohon Karet Dan Waktu Penyadapan Yang Tepat

Kapan Pohon Karet Siap Di Sadap Getah Karetnya?

Tanaman karet merupakan pohon yang tumbuh tinggi, besar dan berbatang cukup besar, tinggi pohon sampaumur mencapai 15-25 meter. Tumbuh lurus dan mempunyai percabangan yang tinggi diatas. Batang tumbuhan ini mengandung getah yang dikenal dengan nama lateks. Karet ialah polimer hidrokarbon yang terkandung pada lateks beberapa jenis tumbuhan. Sumber utama produksi karet dalam perdagangan internasional ialah para atau Hevea brasiliensis (suku Euphorbiaceae). Karet alam mempunyai sifat daya elastisitas dan daya lentur yang baik, plastis, tidak gampang panas, dan tidak gampang retak. Berbagai jenis karet alam yaitu: Bahan olah karet. yaitu materi mentah yang dipakai untuk pengolahan di pabrik.
Kapan Waktu Yang Tepat Untuk Menyadap Pohon Karet? Tanaman karet siap sadap jikalau sudah matang sadap pohon. Matang sadap pohon tercapai apabila sudah bisa diambil lateksnya tanpa mengakibatkan gangguan terhadap pertumbuhan dan kesehatan tanaman. Kesanggupan tumbuhan untuk disadap sanggup ditentukan menurut “umur dan lilit batang”.

Diameter untuk pohon yang layak sadap sedikitnya 45 cm diukur 100 cm dari pertautan sirkulasi dengan tebal kulit minimal 7 mm dan tumbuhan tersebut harus sehat. Pohon karet biasanya sanggup disadap setelah berumur 5-6 tahun. Semakin bertambah umur tumbuhan semakin meningkatkan produksi lateksnya (Santosa, 2007).

Mulai umur 16 tahun produksi lateksnya sanggup dikatakan stabil sedangkan setelah berumur 26 tahun produksinya akan menurun.

Penyadapan dilakukan dengan memotong kulit pohon karet hingga batas kambium dengan memakai pisau sadap. Jika penyadapan terlalu dalam sanggup membahayakan kesehatan tanaman, dan juga untuk mempercepat kesembuhan luka sayatan maka dibutuhkan sadapan tidak menyentuh kayu (xilem) akan tetapi paling dalam 1,5 mm sebelum kambium (Radjam, 2009).

Sadapan dilakukan dengan memotong kulit kayu dari kiri atas ke kanan bawah dengan sudut kemiringan 30˚ dari horizontal dengan memakai pisau sadap yang berbentuk V. Semakin dalam sadapan akan menghasilkan banyak lateks. Pada proses penyadapan perlu dilakukan pengirisan. Bentuk irisan berupa susukan kecil, melingkar batang arah miring ke bawah.. Melalui susukan irisan ini akan mengalir lateks selama 1-2 jam. Sesudah itu lateks akan mengental. Lateks yang yang mengalir tersebut ditampung ke dalam mangkok aluminium yang digantungkan pada penggalan bawah bidang sadap. Sesudah dilakukan sadapan, lateks mengalir lewat aluran V tadi dan menetes tegak lurus ke bawah yang ditampung dengan wadah (Anwar, 2001).

Waktu terbaik menyadap karet:
Waktu penyadapan yang baik ialah jam 5.00 – 7.30 pagi dengan dasar pemikirannya:

Jumlah lateks yang keluar dan kecepatan pedoman lateks dipengaruhi oleh tekanan turgor sel
Tekanan turgor mencapai maksimum pada dikala menjelang fajar, kemudian menurun jikalau hari semakin siang. Pelaksanaan penyadapan sanggup dilakukan dengan baik jikalau hari sudah cukup jelas (Nazaruddin dan Paimin, 1998).

Tanda-tanda kebun mulai disadap ialah umur rata-rata 6 tahun atau 55% dari areal 1 hektar sudah mencapai lingkar batang 45 Cm hingga dengan 50 Cm. Disadap berselang 1 hari atau 2 hari setengah lingkar batang, denga sistem sadapan/rumus S2-D2 atau S2-D3 hari (Maryadi, 2005).

Waktu bukaan sadap ialah 2 kali setahun yaitu, pada (a) permulaan ekspresi dominan hujan (Juni) dan (b) permulaan masa intensifikasi sadapan (bulan Oktober). Oleh sebab itu, tidak secara otomatis tumbuhan yang sudah matang sadap kemudian pribadi disadap, tetapi harus menunggu waktu tersebut di atas datang (Anwar, 2001).

Tanaman karet siap sadap jikalau sudah matang sadap pohon. Matang sadap pohon tercapai apabila sudah bisa diambil lateksnya tanpa mengakibatkan gangguan terhadap pertumbuhan dan kesehatan tanaman. Kesanggupan tumbuhan untuk disadap sanggup ditentukan menurut “umur dan lilit batang”. Diameter untuk pohon yang layak sadap sedikitnya 45 cm diukur 100 cm dari pertautan sirkulasi dengan tebal kulit minimal 7 mm dan tumbuhan tersebut harus sehat. Pohon karet biasanya sanggup disadap setelah berumur 5-6 tahun. Semakin bertambah umur tumbuhan semakin meningkatkan produksi lateksnya. Mulai umur 16 tahun produksi lateksnya sanggup dikatakan stabil sedangkan setelah berumur 26 tahun produksinya akan menurun (Santosa, 2007).

Penyadapan dilakukan dengan memotong kulit pohon karet hingga batas kambium dengan memakai pisau sadap. Jika penyadapan terlalu dalam sanggup membahayakan kesehatan tanaman, dan juga untuk mempercepat kesembuhan luka sayatan maka dibutuhkan sadapan tidak menyentuh kayu (xilem) akan tetapi paling dalam 1,5 mm sebelum cambium (Aidi dan Daslin, 1995).

Sadapan dilakukan dengan memotong kulit kayu dari kiri atas ke kanan bawah dengan sudut kemiringan 30˚ dari horizontal dengan memakai pisau sadap yang berbentuk V. Semakin dalam sadapan akan menghasilkan banyak lateks. Pada proses penyadapan perlu dilakukan pengirisan. Bentuk irisan berupa susukan kecil, melingkar batang arah miring ke bawah.. Melalui susukan irisan ini akan mengalir lateks selama 1-2 jam. Sesudah itu lateks akan mengental. Lateks yang yang mengalir tersebut ditampung ke dalam mangkok aluminium yang digantungkan pada penggalan bawah bidang sadap. Sesudah dilakukan sadapan, lateks mengalir lewat aluran V tadi dan menetes tegak lurus ke bawah yang ditampung dengan wadah (Maryadi, 2005).

Lateks ialah getah ibarat susu dari banyak flora yang membeku ketika terkena udara. Ini merupakan emulsi kompleks yang mengandung protein, alkaloid, pati, gula, minyak, tanin, resin, dan gom. Pada banyak flora lateks biasanya berwarna putih, namun ada juga yang berwarna kuning, jingga, atau merah Untuk memperoleh hasil sadap yang baik, penyadapan harus mengikuti hukum tertentu semoga diperoleh hasil yang tinggi, menguntungkan, serta berkesinambungan dengan tetap memperhatiakan faktor kesehatan tumbuhan semoga tumbuhan sanggup berproduksi secara optimal dan dalam waktu yang usang (Siregar, 1995).

Dalam praktiknya untuk kelangsungan produksi, hal yang sangat fundamental ialah di dalam pemulihan bidang sadap. Agar bidang sadap sanggup kembali pulih tentu ada yang dipelukan di dalam penyadapanya. Menghindari penggunaan Ethepon pada pohon yang kena kekeringan alur sadap adalahsalah satu cara semoga bidang sadp sanggup kembali pulih dan pohon yang mengalami kekeringan alur sadap perlu diberikan pupuk ekstra untuk mempercepat pemulihan kulit (Santosa, 2007 ).
Saat ini lebih dari 20 jenis karet sintetis / karet sintetik terdapat di pasaran dunia, terbuat dari materi baku yang berasal dari minyak bumi, kerikil bara, minyak, gas alam, dan asetilena. Karet-karet sintetis ini biasa disebut dengan kopolimer, yaitu polimer yang terdiri dari lebih dari satu ikatan monomer. Perbedaan karet alami dan karet Sintetis. Perbedaan fundamental dari kedua karet ini ialah dari asalnya. Karet alami didapat dari getah pohon karet yang ditoreh dari batangnya langsung. Sedangkan untuk karet buatan terbuat dari minyak bumi, kerikil bara, gas alam, minyak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar